Soebyakto .
Unknown Affiliation

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK SISTEM OSILATOR ., Soebyakto
ENGINEERING Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.183 KB)

Abstract

Pembangkit  listrik tenaga ombak  sistem osilator  adalah untuk mencari solusi energi pengganti bahan bakar minyak.  Sudah banyak pemikiran untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan  energi laut yang tersimpan didalamnya. Dalam studi kasus ini, dikaji metode yang paling mungkin untuk wilayah perairan laut tertentu. Pembangkit listrik tenaga ombak sistem bandul, sistem gerak harmonik, dengan memperhitungkan ketinggian dan kecepatan ombak. Pembangkit listrik tenaga ombak metode gerak harmonik. Prinsip metode ini dengan memanfaatkan gerak osilasi benda yang mempunyai massa jenis lebih kecil dibandingkan massa jenis air laut, diletakkan di atas ombak. Osilasi ombak akan menggerakkan lengan momen naik-turun dan dilanjutkan menggerakkan dinamo, penghasil listrik.Keywords:  getaran ombak, turbin energi ombak, energi listrik.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH ., Soebyakto; Farid, Ahmad
ENGINEERING Vol 6, No 1 (2013): April
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.558 KB)

Abstract

Sistem pembangkit listrik tenaga ombak lateral dan tenaga angin putaran rendah dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama perancangan sistem PLTOBA (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak dan Bayu/angin), pembuatan prototype dan uji-coba prototype tersebut di daerah pantai. Tahap kedua, Sistem Pembangkit Listrik Tanaga Ombak Lateral dan Tenaga Angin Putaran Rendah, diupayakan menghasilkan listrik dengan studi kasus di Pantai Kota Tegal dan dicari segi ekonominya. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan secara teoritis dan eksperimental. Secara teoritis untuk mendapatkan parameter-parameter utama dalam sistem pembangkit tenaga ombak dan tenaga angin. Pendekatan secara eksperimental dilakukan dengan pembuatan prototype dan pengujian sistem pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini didapat kecepatan ombak lateral rata-rata, v = 0,3 m/s dan daya ombak lateral rata-rata, P = 17,08 Watt. Kecepatan angin rata-rata dengan menggunakan turbin Savonius, v = 1,48 m/s. Dengan pemanfaataan hasil penelitian ini, sistem pembangkit tenaga ombak lateral dan tenaga angin daerah pantai, dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga ombak dengan memperhatikan daya angin pantai. Kata kunci : Ombak, Angin, Turbin, listrik.
ANALISIS DESTILASI AIR DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA SURYA DAN TENAGA LISTRIK ., Soebyakto
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk membuat penyulingan air tenaga surya dibutuhkan beberapa bahan dari logam dengan konduktifitas bahan tertentu. Bahan-bahan penyulingan air tenaga surya secara sederhana meliputi; plastik, beban, bak penampungan air dari aluminium (baskom), mangkok, pengikat lentur, termometer digital, dan timbangan digital. Komponen dari penyulingan air tenaga surya meliputi kolektor dan bak penguapan. Kolektor fungsinya untuk menyerap dan mengumpulkan radiasi matahari sehingga dapat digunakan secara lebih optimal. Bak penguapan fungsinya untuk menguapkan air panas dari kolektor dan mengembunkan uap panas tersebut sehingga diperoleh embun yang banyak/air suling. Baskom berfungsi ganda sebagai bak penguapan dan kolektor. Baskom yang berisi air, ditengahnya diletakkan mangkok kosong, ditutup plastik dan di atas plastik diberi beban, sehingga posisi plastik cekung ke arah mangkok. Radiasi matahari diarahkan ke baskom yang berisi air tertutup plastik selama kurang lebih enam jam. Perubahan suhu air saat awal dan akhir pengamatan dicatat untuk mengetahui beda suhu selama proses destilasi. Hasil pengamatan destilasi air tenaga surya, menunjukkan bahwa untuk mendapatkan air bersih dengan tenaga surya, air murni V = 100 ml dari 2150 ml air berwarna, diperlukan kalor, Q = 218956 kalori, selama 15,25 jam. Hasil perhitungan daya (tenaga) surya jauh lebih kecil (P = 16,75 Watt) untuk mendapatkan air bersih, V = 100 ml dari air berwarna 2150 ml, selama 15,25 jam, dibandingkan dengan tenaga listrik (P = 105,72 Watt) mampu menghasilkan air bersih, V = 50 ml selama 0,833 jam atau selama 50 menit. Daya atau tenaga surya, dihitung berdasarkan jumlah energi yang digunakan untuk penguapan air per satuan waktu Dari hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, kita dapat memperoleh gambaran yakni sekiranya kita dapat membuat suatu sistem kolektor atau alat yang mampu menyimpan panas dengan lebih baik, akan didapat air bersih yang lebih banyak. Kata Kunci : Destilasi, Tenaga Matahari, Tenaga Listrik, Air Bersih
PENGARUH INHIBITOR KOROSI TERHADAP LAJU KOROSI INTERNAL PIPA Sidiq, M Fajar; ,, Soebyakto; Shidiq, M Agus
ENGINEERING Vol 9, No 2 (2014): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.315 KB)

Abstract

Minyak bumi adalah suatu senyawa hidrokarbon dengan unsur utama karbon dan hidrogen, serta bahan ikutan lainya seperti nitrogen, sulfur, dan oksigen. Minyak mentah (crude oil) hasil dari sumur tersebut mempunyai kandungan air yang sangat besar, dan juga komponen-komponen lain berupa pasir, garam-garam mineral, aspal, gas CO2 dan H2S, dapat menyebabkan korosi dan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada pipa minyak bumi.. Jenis pipa minyak bumi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tipe ERW / API 5L X – 42. Untuk menghambat dan mengurangi laju korosi maka dipergunakan inhibitor korosi. Inhibitor yang dipergunakan adalah Natrium Asetat dengan tiga variasi konsentrasi yang berbeda. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa inhibitor Natrium Asetat dengan konsentrasi 0,15% menghasilkan laju korosi yang paling rendah. Hal ini membuktikan bahwa inhibitor korosi mampu memperlambat laju korosi yang terjadi pada material dengan salah satu caranya yaitu membuat pasif permukaan logam.Kata kunci : pipa minyak bumi, korosi, inhibitor korosi
PASANG SURUT AIR LAUT DI PANTAI KOTA TEGAL ., Soebyakto; ., Zulfah; ., Mustaqim
OSEATEK No 05 (2009): November
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.951 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu gejala alam atau fenomena alam yaitu terjadinya pasang surut laut yang diakibatkan oleh gaya tarik-menarik antara Bumi-Bulan dan Bimi-Matahari. Kampus Universitas Pancasakti Tegal berada di dekat pantai, pada saat air pasang, beberapa halaman dan jalan yang menuju ke kampus UPS tergenang air laut, kadang-kadang cukup tinggi dan kadang-kadang hanya banjir kecil saja. Hal itulah yang mendorong peneliti ingin mengetahui seberapa besar ketinggian air laut pasang pada saat bulan mati atau bulan baru dan bulan purnama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode gaya gravitasi dari hukum Newton tentang gravitasi yaitu gaya tarik-menarik antara dua benda yang bermassa, dalam hal ini antara massa Bumi dan massa Bulan serta massa Bumi dan massa Matahari. Dari pengembangan metode ini, akan didapat ketinggian pasut fungsi dari lintang tempat. Untuk membuktikan kebenaran teori ini, dilakukan pengamatan pasut secara langsung di pantai Kota Tegal. Ketinggian pasut rata-rata, berdasarkan pengamatan selama empat bulan adalah 37,9 cm. Ketinggian rata-rata hasil perhitungan pasang surut air laut secara teori adalah 33,9 cm untuk sistem Bumi-Bulan dan 15,6 cm untuk sistem Bumi-Matahari. Hasil yang diperoleh dari hasil perhitungan pasut dimana gaya pembangkit pasut matahari menggunakan jarak rata-rata bumi-bulan dan jarat rata-rata bumi-matahari. Hasil pengamatan pada bulan Maret, April, Mei dan Juni 2009, ketinggian pasutnya memiliki interval dari 2 cm pada tanggal 23 Maret 2009 sampai dengan 87 cm pada tanggal 1 Juni 2009. Nilai tersebut adalah nilai minimum dan maksimum selama empat bulan pengamatan. Kata Kunci : Pasut, Pasang Surut Air Laut
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH ., Soebyakto
ENGINEERING Vol 6, No 1 (2013): April
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1246.696 KB)

Abstract

Pengembangan energi terbarukan (renewable energy) yang hemat dan ramah lingkungan, memerlukan suatu sistem perolehan energi yang dapat dikonversikan ke energi listrik dan terjangkau oleh masyarakat. Pengembangan energi terbarukan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengembangan energi pembangkit listrik tenaga ombak lateral dan tenaga angin kecepatan rendah di daerah pesisir pantai. Sistem perolehan energinya dicari untuk mendapatkan suatu metode yang secara ekonomi terjangkau oleh masyarakat pesisir pantai. Dalam penelitian pengembangan sistem pembangkit listrik tenaga ombak lateral dan tenaga angin putaran rendah dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama perancangan sistem PLTOBA (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak dan Bayu/angin), pembuatan prototype dan uji-coba prototype tersebut di daerah pantai. Tahap kedua, Sistem Pembangkit Listrik Tanaga Ombak Lateral dan Tenaga Angin Putaran Rendah, diupayakan menghasilkan listrik dengan studi kasus di Pantai Kota Tegal dan dicari segi ekonominya. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan secara teoritis dan eksperimental. Secara teoritis untuk mendapatkan parameter-parameter utama dalam sistem pembangkit tenaga ombak dan tenaga angin. Pendekatan secara eksperimental dilakukan dengan pembuatan prototype dan pengujian  sistem pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini didapat kecepatan ombak lateral rata-rata, v = 0,3 m/s dan daya ombak lateral rata-rata, P = 17,08 Watt. Kecepatan angin rata-rata dengan menggunakan turbin Savonius, v = 1,48 m/s. Dengan pemanfaataan hasil penelitian ini, sistem pembangkit tenaga ombak lateral dan tenaga angin daerah pantai, dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga ombak dengan memperhatikan daya angin pantai.     Kata kunci : Ombak, Angin, Turbin, listrik.
ANALISIS DESTILASI AIR KERUH DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA SURYA DAN TENAGA LISTRIK ., Soebyakto; Shidiq, M. Agus
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.04 KB)

Abstract

Untuk membuat penyulingan air tenaga surya dibutuhkan beberapa bahan dari logam dengan konduktifitas bahan tertentu. Bahan-bahan penyulingan air tenaga surya secara sederhana meliputi; plastik, beban, bak penampungan air dari aluminium (baskom), mangkok, pengikat lentur, termometer digital, dan timbangan digital. Komponen dari penyulingan air tenaga surya meliputi kolektor dan bak penguapan. Kolektor fungsinya untuk menyerap dan mengumpulkan radiasi matahari sehingga dapat digunakan secara lebih optimal. Bak penguapan fungsinya untuk menguapkan air panas dari kolektor dan mengembunkan uap panas tersebut sehingga diperoleh embun yang banyak/air suling.Baskom berfungsi ganda sebagai bak penguapan dan kolektor. Baskom yang berisi air, ditengahnya diletakkan mangkok kosong, ditutup plastik dan di atas plastik diberi beban, sehingga posisi plastik cekung ke arah mangkok. Radiasi matahari diarahkan ke baskom yang berisi air tertutup plastik selama kurang lebih enam jam. Perubahan suhu air saat awal dan akhir pengamatan dicatat untuk mengetahui beda suhu selama proses destilasi. Hasil pengamatan destilasi air tenaga surya, menunjukkan bahwa untuk mendapatkan air bersih dengan tenaga surya, air murni V = 100 ml dari 2150 ml air berwarna, diperlukan kalor, Q = 218956 kalori, selama 15,25 jam. Hasil perhitungan daya (tenaga) surya jauh lebih kecil (P = 16,75 Watt) untuk mendapatkan air bersih, V = 100 ml dari air berwarna 2150 ml, selama 15,25 jam, dibandingkan dengan tenaga listrik (P = 105,72 Watt) mampu menghasilkan air bersih, V = 50 ml selama 0,833 jam atau selama 50 menit. Daya atau tenaga surya, dihitung berdasarkan jumlah energi yang digunakan untuk penguapan air per satuan waktu Dari hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, kita dapat memperoleh gambaran yakni sekiranya kita dapat membuat suatu sistem kolektor atau alat yang mampu menyimpan panas dengan lebih baik, akan didapat air bersih yang lebih banyak. Kata Kunci : Destilasi, Tenaga Matahari, Tenaga  Listrik, Air Bersih
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH ., Soebyakto; Farid, Ahmad
ENGINEERING Vol 6, No 1 (2013): April
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.562 KB)

Abstract

Sistem pembangkit listrik tenaga ombak lateral dan tenaga angin putaran rendah dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama perancangan sistem PLTOBA (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak dan Bayu/angin), pembuatan prototype dan uji-coba prototype tersebut di daerah pantai. Tahap kedua, Sistem Pembangkit Listrik Tanaga Ombak Lateral dan Tenaga Angin Putaran Rendah, diupayakan menghasilkan listrik dengan studi kasus di Pantai Kota Tegal dan dicari segi ekonominya. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan secara teoritis dan eksperimental. Secara teoritis untuk mendapatkan parameter-parameter utama dalam sistem pembangkit tenaga ombak dan tenaga angin. Pendekatan secara eksperimental dilakukan dengan pembuatan prototype dan pengujian  sistem pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini didapat kecepatan ombak lateral rata-rata, v = 0,3 m/s dan daya ombak lateral rata-rata, P = 17,08 Watt. Kecepatan angin rata-rata dengan menggunakan turbin Savonius, v = 1,48 m/s. Dengan pemanfaataan hasil penelitian ini, sistem pembangkit tenaga ombak lateral dan tenaga angin daerah pantai, dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga ombak dengan memperhatikan daya angin pantai. Kata kunci : Ombak, Angin, Turbin, listrik.  
NILAI KOEFISIEN VISKOSITAS DIUKUR DENGAN METODE BOLA JATUH DALAM FLUIDA VISKOS Soebyakto, .; Sidiq, M Fajar; Samyono, Drajat
ENGINEERING Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.431 KB)

Abstract

Metode Bola Jatuh dalam fluida viskos, dapat digunakan untuk mengukur kekentalan fluida di dalam pipa. Dalam dunia otomotif pengetahuan tentang nilai viskositas dari berbagai jenis pelumas sangat dibutuhkan karena tiap-tiap mesin membutuhkan kekentalan pelumas yang berbeda. Pada saat ini sangat jarang ditemukan alat untuk menentukan nilai viskositas suatu cairan, yaitu viskometer. Waktu penelitian viskositas suatu fluida yang memiliki kekentalan, dilakukan pada bulan Desember 2016 – Pebruari 2017. Tempat Penelitian di Laboratorium Fisika Fakultas Teknik – Universitas Pancasakti Tegal. Metode bola logam dijatuhkan secara jatuh bebas didalam fluida viskos. Untuk dapat mengetahui kecepatan bola jatuh, di luar pipa diberi beban yang massanya lebih kecil daripada massa bola logam. Waktu tempuh benda di luar pipa dari dua titik pada jarak ketinggian tertentu diamati, sehingga diperoleh data waktu tempuh bola jatuh (t) dan jarak tempuhnya (h). Nilai koefisien viskositas fluida ditentukan berdasarkan persamaan dari gaya-gaya yang bekerja pada bola logam yang bergerak di dalam fluida viskos. Gaya-gaya tersebut antara lain gaya apung, gaya gesekan berdasarkan hukum Stokes, dan gaya berat. Analisa dilakukan dengan asumsi percepatan benda yang bergerak di luar pipa dan di dalam pipa adalah tetap, maka kecepatan bola logam jatuhnya dapat ditentukan. Koefisien viskositas fluida dari persamaan hukum Stokes dapat diperoleh, h = 238,76. Manfaat penelitian ini untuk menentukan kekentalan pelumas mesin, alat dan konsep dasar pengembangan pengukuran viskositas dapat digunakan untuk sarana dan prasarana praktikum fisika. Kata Kunci :  viskositas, kekentalan, koefisien
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK LATERAL DAN TENAGA ANGIN PUTARAN RENDAH ., Soebyakto; Farid, Ahmad
ENGINEERING Vol 6, No 1 (2013): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.562 KB)

Abstract

Sistem pembangkit listrik tenaga ombak lateral dan tenaga angin putaran rendah dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama perancangan sistem PLTOBA (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak dan Bayu/angin), pembuatan prototype dan uji-coba prototype tersebut di daerah pantai. Tahap kedua, Sistem Pembangkit Listrik Tanaga Ombak Lateral dan Tenaga Angin Putaran Rendah, diupayakan menghasilkan listrik dengan studi kasus di Pantai Kota Tegal dan dicari segi ekonominya. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan secara teoritis dan eksperimental. Secara teoritis untuk mendapatkan parameter-parameter utama dalam sistem pembangkit tenaga ombak dan tenaga angin. Pendekatan secara eksperimental dilakukan dengan pembuatan prototype dan pengujian  sistem pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini didapat kecepatan ombak lateral rata-rata, v = 0,3 m/s dan daya ombak lateral rata-rata, P = 17,08 Watt. Kecepatan angin rata-rata dengan menggunakan turbin Savonius, v = 1,48 m/s. Dengan pemanfaataan hasil penelitian ini, sistem pembangkit tenaga ombak lateral dan tenaga angin daerah pantai, dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga ombak dengan memperhatikan daya angin pantai. Kata kunci : Ombak, Angin, Turbin, listrik. Â