Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM MALIA PALEMBANG TAHUN 2017 Rama Agustina
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan menjadi dua macam yaitu depo medroksi progesterone asetat (dmpa) dan kombinasi. Berdasarkan data yang didapat dari Bidan Praktik Mandiri Malia Palembang tahun 2014 jumlah akseptor KB sebanyak 348 orang. Ibu yang menggunakan akseptor KB suntik sebanyak 90 orang (25,9%), pada tahun 2015 jumlah akseptor KB 392 orang, ibu yang menggunakan akseptor KB suntik sebanyak 130 orang (33,16%), pada tahun 2016 jumlah akseptor KB sebanyak 435 orang, ibu yang menggunakan KB suntik sebanyak 160 orang (36,8%). Desain Penelitian, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain survei deskriptif melalui pendekatan croos sectional yaitu data yang menyangkut variabel independen (pendidikan dan pengetahuan ibu), dan variabel dependen (ibu pemakai KB suntik 3 bulan) yang dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian atau objek yang di teliti (Notoatmodjo, 2010) Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menggunakan KB di BPM Malia Palembang Tahun 2017 yang berjumlah 75 orang.. Sampel penelitian ini adalah akseptor KB yang berkunjung di BPM Malia Palembang bulan Mei-Juli Tahun 2017. Jumlah sampel yaitu keseluruhan populasi. Hasil. Diketahui bahwa dari 75 responden (100%) semuanya menjadi peserta KB.. Proporsi ibu kategori pendidikan dengan KB suntik 3 bulan, bahwa dari 46 orang (61,3%) dengan pendidikan tinggi 49,3% yang melakukan KB suntik 3 bulan dan 12,0% tidak melakukan KB suntik 3 bulan, sedangkan 38,7% dengan pendidikan rendah, sebanyak 21,3% yang melakukan KB suntik 3 bulan, dan 17,3% tidak melakukan KB suntik 3 bulan. Hasil analisis uji statistik chi-square didapatkan p value = 0,036. Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan KB suntik di BPM Malia Palembang. Bagi ibu Kb yang Bependidikan tinggi disarankan agar selalu memperhatikan kesehatannya. Proporsi ibu kategori pengetahuan dengan pemakai KB suntik 3 bulan yaitu dari 53,3% dengan pengetahuan baik sebanyak 38,7% yang melakukan KB suntik 3 bulan, dan 14,7% tidak melakukan KB suntik 3 bulan, sedangkan dari 35 orang (46,7%) dengan pengetahuan kurang sebanyak 32,0% melakukan KB suntik 3 bulan dan 14,7% tidak melakukan KB suntik 3 bulan. Hasil analisis uji statistik chi-square didapatkan p value = 0,801. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan KB suntik 3 bulan di BPM Malia Palembang
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP PENCEGAHAN ABORSI DI STIK BINA HUSADA PALEMBANG TAHUN 2018 RAMA AGUSTINA
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Informasi tentang aborsi masih sangat sering didengar di masyarakat di Indonesia. Angka aborsi di Indonesia diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun. Sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja. Apabila mahasiswi tidak dibekali dengan pengetahuan dan sikap yang baik, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya hubungan seks pranikah yang kemudian berlanjut terhadap terjadinya kasus aborsi dari hubungan yang tidak diinginkan. Dari sinilah, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap remaja khususnya di STIK Bina Husada.Tujuan penelitian :Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri dengan sikap remaja terhadap pencegahan aborsi. Metode Penelitian : Analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh mahasiswi tingkat II Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada Palembang tahun 2018 dengan jumlah sample sebanyak 70 orang diambil dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Hasil Penelitian :Berdasarkan pengetahuan remaja putri bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik terhadap pencegahan aborsi sebanyak 23 orang (32,9%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 31 orang (44,3%), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (22,9%) dan Berdasarkan sikap remaja putri bahwa sikap remaja putri yang baik sebanyak 37 orang (52,9%) dan sikap remaja puri yang tidak baik sebanyak 33 orang (47,1%). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap pencegahan aborsi yang baik sebanyak29,7 %, cukup sebanyak 37,8% dan kurang sebanyak 32.4% dengan p value=0,128> α = 0,05 artinya tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap pencegahan aborsi. Saran :Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi penyuluhan dan pendekatan serta motivasi kepada para remaja putri khususnya terhadap pencegahan aborsi. Background: Abortion rates in Indonesia are estimated to reach 2.3 million per year. About 750,000 of them are carried out by teenagers. The students at STIK Bina Husada also did not escape the increasingly intense information flow. If the female student is not equipped with knowledge and a good attitude towards the information obtained, this results in premarital sexual relations which then leads to cases of abortion from unwanted relationships. From here, the researchers are interested in conducting research on the knowledge and attitudes of adolescents, especially in STIK Bina Husada. Research Objectives: Knowing the relationship of the level of knowledge of adolescent girls with adolescent attitudes towards abortion prevention. Research Methods: Analytic with cross sectional design. The population of this research is all female students of level II of the Midwifery Study Program of STIK Bina Husada Palembang in 2018 with a total sample of 70 people taken using the Total Sampling technique. Results: Based on the knowledge of young women that young women who have good knowledge of abortion prevention are 23 people (32.9%), who have enough knowledge as many as 31 people (44.3%), and who have less knowledge as many as 16 people ( 22.9%) and Based on the attitudes of young women that good attitudes of young women were 37 people (52.9%) and the castle teenage attitudes were not good as many as 33 people (47.1%). The relationship between the level of knowledge and attitudes of young women towards good abortion prevention was 29.7%, quite as much as 37.8% and less as much as 32.4% with p value = 0.128> α = 0.05 meaning there was no relationship between the level of knowledge and attitudes of young women towards abortion prevention. Suggestion: It is hoped that it can further enhance counseling and approach and motivation to young women, especially towards preventing abortion
Environmental Health Literacy and The Hope Tree Metaphor Dessyka Febria; Milda Hastuty; Rama Agustina; Yusnilasari; Deby Utami Siska Ariani
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4731

Abstract

This research aim to develop the concept of EHL by reflecting the wish tree metaphor in supporting interactions between government, communities, companies, and agencies to achieve the vision of environmental health. This research used a qualitative methodology with a phenomenological perspective. The community, the penghulu, the village secretary, the village midwife, as well as businesses, professionals, and peatlands specialists served as the study's informants. The peatlands where the study is being conducted is in Indonesia's Riau Province's Rokan Hilir Regency. As a result of this research, it is hoped that stakeholders will become more knowledgeable about the detrimental effects of peatlands management and that they will be able to lessen the negative effects of poor community sanitation on peatlands, protecting the environment and lowering health risks. This metaphor of the wishing tree is said to be upbeat and holding on to improvements in the quality of life in the future. This research is a reflection study that results in a wish tree metaphor that expresses the desire that stakeholders would adopt EHL successfully.