Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Masker Medika

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU TERHADAP PEMERIKSAAN KEHAMILANDI UPTD PUSKESMAS KEMALARAJA KECAMATAN BATURAJA TIMUR KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2013 Heriani Heriani
Masker Medika Vol 3 No 2 (2015): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organisation (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Lebih dari 50% kematian di Negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Indikator pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilihat dari jumlah kunjungan ibu hamil yang memeriksa kehamilan sarana kesehatan atau disebut K1 dan K4 dari perkiraan jumlah sarana ibu hamil pada tahun 2012 diperoleh jumlah cakupan pelayanan K1 sebanyak 942 ibu hamil dengan pencapaian 96,7% dan cakupan K4 didapatkan sebanyak 845 ibu hamil dengan pencapaian 89,7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur dan paritas ibu terhadap pemeriksaan kehamilan di UPTD Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2013. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang ke UPTD Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2013 yaitu sejumlah 248 ibu hamil. Sampelpenelitianmenggunakanmetodeaccidental sampling yang didapatkansebanyak 40 ibuhamil.Pengumpulan data melalui check list. Pengolahan data secara analisa univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan hasil ada hubungan antara umur dengan pemeriksaan kehamilan (p value 0,028) dan ada hubungan antara paritas dengan pemeriksaan kehamilan (p value 0,028).Peneliti memberikan saran bagi pihak UPTD Puskesmas Kemalaraja agar kiranya menyediakan fasilitas bagi ibu-ibu hamil dengan mengadakan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. World HealthOrganisation (WHO) estimates thatmorethan585,000mothersdieannuallyduring pregnancyorchildbirth. More than50% of deaths indeveloping countriescould be preventedwithroutineantenatal care. Indicators ofmaternalhealth servicescan be seenfromthe numberof pregnant womenwhovisithealth facilitiescheck for pregnancyorcalledK1andK4ofthe estimated number ofpregnant womenmeansin 2012earnedas much asthe amount ofcoverage ofK1942pregnant womenwith achieving96.7% andcoverage ofK4obtainedas many as845pregnant womenwith achieving89.7%. The purposeof this studywas todetermine the relationship ofmaternalageandparityonantenatal careathealth centersUPTDBalfourKemalarajaEasternDistrict ofUluOganHistoriesin 2013. Types ofanalyticsurveyresearchwithcross sectional approach. The population inthis study were allpregnant womenwhocometo thehealth centerUPTDKemalarajaEasternDistrict ofBalfourHistoriesUluOganin 2013thenumber of248pregnant women. Researchsamplesusingaccidental samplingmethodobtained40pregnant women. Data collectionthrough thecheck list.Data processingunivariateandbivariateanalysis. From theresults ofthe studyshowedno correlationbetween age andantenatal care(p value 0.028) andno associationbetweenparitywithantenatal care(p value 0.028). Researchers gavesuggestionstothehealth centerUPTDKemalarajathatwouldprovide facilitiesforexpectantmothersby providingcounseling topregnant women about theimportance of prenatal care.
HUBUNGAN AKSEPTOR KB IMPLAN DENGAN DISFUNGSI SEKSUAL (GANGGUAN PENURUNAN HASRAT SEKSUAL DAN GANGGUAN ORGASME) DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAR JAYA KECAMATAN BATURAJA TIMUR KABUPATEN OKU TAHUN 2019 Heriani Heriani; Dina Permatasari
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Salah satu kontrasepsi hormonal adalah implan. Implan dapat digunakan untuk jangka panjang 5 tahun. Keuntungan dari kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, angka kegagalan implant 1 per 100 wanita pertahun dalam 5 tahun pertama, kegagalan pengguna rendah, sekali terpasang tidak perlu ada yang diingat. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan akseptor kb implan dengan disfungsi seksual (gangguan penurunan hasrat seksual dan gangguan orgasme) di wilayah puskesmas sekar jaya kecamatan baturaja timur Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua akseptor KB Implan di Wilayah Kerja Puskesmas sekar jaya kecamatan baturaja timur kabupaten OKU, dengan Stratified Sampling dan analisa penelitian dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan Uji Chi-Square. Hasil Penelitian : Analisa hasil penelitian dari 30 rersponden mayoritas responden yang menggunakan KB Implan lebih dari 12 bulan yaitu sebanyak 24 responden (80%), dan minoritas responden yang menggunakan KB Implan kurang dari 12 bulan sebanyak 6 responden (20%), dari 30 akseptor KB implan yang mengalami gangguan penurunan hasrat seksual sebanyak 12 akseptor (40%) dan yang tidak mengalami gangguan penurunan hasrat seksual sebanyak 18 akseptor(60%).dan dari 30 akseptor KB Implan yang mengalami gangguan orgasme sebanyak 5 akseptor (16,7%) dan yang tidak mengalami gangguan orgasme sebanyak 25 akseptor (83,3%). Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara akseptor KB implant dengan kejadian disfungsi seksual (gangguan penururnan hasrat seksual dan gangguan orgasme). Background: One of hormonal contraception is implants. Implants can be used for a long period of 5 years. The benefits of contraception are high in effectiveness, implant failure rate, 1 per 100 women per year in the first 5 years, user failure is low, once installed there is no need to remember. Research Methods: This type of research is an analytic survey with cross sectional approach. Population of all Implant KB acceptors in the working area of Sekar Jaya Health Center, East Baturaja sub-district, OKU district, with Stratified Sampling and research analysis using univariate and bivariate analysis with ChiSquare Test. Result : Analysis of research from 30 respondents The majority of respondents who use KB implants for more than 12 months is 24 respondents (80%), and the minority of respondents who use KB implants less than 12 months are 6 respondents (20%), from 30 implant KB acceptors who experienced a decrease in sexual desire decreased by 12 acceptors (40%) and those who did not experience a decrease in sexual desire decreased by 18 acceptors (60%), and out of 30 KB acceptors implants experienced an orgasm disorder were 5 acceptors (16.7%) and those who did not having orgasm disorders as many as 25 acceptors (83.3%). Conclusion: There is no relationship between implant KB acceptors with the incidence of sexual dysfunction (impairment of sexual desire and orgasm disorders).