Agus Budi Santoso
IKIP Veteran Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA DONGENG DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH Santoso, Agus Budi
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini membahas pemanfaatan media dongeng dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Penggunaan dongeng dalam pembelajaran sastra di kelas dapat menarik siswa, mengingat manfaat dongeng sebagai penghibur dan isinya mampu memberikan teladan bagi pembacanya. Berbagai karakter yang digambarkan dalam dongeng mampu membentuk karakter siswa yang membacanya. Karakter dan kepribadian yang kuat ditunjukkan melalui sikap tertib aturan, mandiri, dan mendahulukan kepentingan khalayak. Pemahaman terhadap arti kebenaran yang hakiki harus melibatkan orang-orang yang berkarakter kuat agar apa yang diputuskan benar-benar masuk akal dan memenuhi rasa keadilan bagi semuanya. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menanamkan dan membentuk karakter siswa adalah melalui pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra diharapkan mampu dijadikan wahana untuk menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti. Nilai-nilai moral, seperti kejujuran, pengorbanan, kepedulian sosial, religiusitas, cinta tanah air, psikologis, demokrasi, santun, dan sebagainya, banyak ditemukan dalam karya-karya sastra, baik puisi, cerita pendek, novel, maupun drama.Kata Kunci : pembentukan karakter, dongeng, dan pembelajaran sastra
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP LARANGAN MEKANISME ULTRA PETITA PADA PUTUSAN PERKARA OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI Santoso, Agus Budi
Jurnal Pasca Sarjana Vol 5 (2015)
Publisher : Jurnal Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe objective of this research is to reveal and analyze (1) mechanism ultra petita decision by theConstitutional Court; and (2) prohibition mechanism of ultra petita decision by the Constitutional Court.This research is a normative or doctrinal law research. The data collection was done by library research.The data were analyzed deductively that draw conclusions from a problem that is common to the problemsfaced concrete. The research result indicated that (1) ultra petita mechanism in the Constitutional CourtDecision in general because of the operation of a law dependent and leads to chapter canceled, so thatthe whole law was canceled although not required; and (2) In Act No. 24 of 2003 on the ConstitutionalCourt ruling of ultra petita by the Constitutional Court has not explicitly prohibited. However, the provisionsof Article 45A of Law No. 8 of 2011 clearly stipulates that the Constitutional Court is prohibited frommaking decisions containing ultra petita or decisions that are not requested by the applicant or applicantsexceeds petition. In the opinion of researchers in testing the Court should not make ultra petita (decisionsthat are not requested by the applicant) because by making an ultra petita means the Court intervenein the legislative sphere. AbstrakTujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menanalisis (1) mekanisme putusan ultra petita oleh MahkamahKonstitusi; dan (2) larangan mekanisme putusan ultra petita oleh Mahkamah Konstitusi. Penelitian inimerupakan penelitian hukum normatif atau doktrinal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitiankepustakaan (library research). Analisis data dilakukan secara deduktif yakni menarik kesimpulan darisuatu permasalahan yang bersifat umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi. Hasil penelitianmenunjukan bahwa (1) mekanisme ultra petita dalam Putusan Mahkamah Konstitusi pada umumnyakarena operasionalisasi suatu undang-undang bergantung dan bermuara pada pasal yang dibatalkan,sehingga seluruh undang-undang dibatalkan meskipun tidak diminta; dan (2) Dalam Undang-UndangNomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi putusan ultra petita oleh Mahkamah Konstitusibelum secara eksplisit dilarang. Namun pengaturan Pasal 45A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011dengan jelas mengatur bahwa Mahkamah Konstitusi dilarang membuat keputusan yang mengandungultra petita atau putusan yang tidak diminta oleh pemohon atau melebihi permohonan pemohon. Menurutpendapat peneliti dalam melakukan pengujian MK tidak boleh membuat ultra petita (putusan yang tidakdiminta oleh pemohon) sebab dengan membuat ultra petita berarti MK mengintervensi ranah legislatif.
PENGARUH KOMPENSASI, DAN WORKLIFE BALANCE TERHADAP KINERJA DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PEGAWAI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Rijanti, Tristiana; Santoso, Agus Budi; Indriyaningrum, Kis; Kurnia, Dyna
Proceeding SENDI_U 2021: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the influence of compensation and worklife balance on employee performance with organizational culture as moderating variable at the Central Java Provincial Health Office. The population in this study were all employees of the Central Java Provincial Health Office with 200 respondents. The sample technique used is purposive sampling with 90 respondents.The test in this study consisted of test instruments, namely validity and reliability tests and hypothesis testing with multiple linear regression. The results of the analysis show that: Compensation has a positive and significant effect on performance, worklife balances has a positive and significant effect on performance, and organizational culture is proven to be a moderating variable that strengthens the influence of both compensation on performance and worklife balance on performance.