Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN PUSAT SOUVENIR DAN JAJANAN KHAS PAPUA Ayatanoi, Donabella; Lianto, Benny; Santoso, Amelia
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Sorong, terletak paling barat dari pulau Papua dan menjadi pintu gerbang bagi masuknyainformasi dan teknologi ke Papua. Juga sebagai kota transit bagi kota-kota dan kabupaten baru diprovinsi Papua Barat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi, juga terungkapnyakeindahan pariwisata alam di papua Barat, membuat kota Sorong semakin ramai dikunjungi,terutama oleh wisatawan dan pebisnis. Meningkatnya jumlah pengunjung Sorong juga meningkatkanpermintaan terhadap souvenir khas Papua. Hal ini kemudian menjadi peluang bisnis yang bisaberdampak positif bagi perkembangan sektor industri dan wirausaha di Sorong, juga berdampak bagiperkembangan masyarakat Papua sendiri. Studi kelayakan dimulai dengan pengumpulan danpengolahan data aspek pasar berupa penentuan pasar potensial dan permintaan efektif. Aspekberikutnya yang dibahas adalah aspek sosial budaya dan sosial ekonomi, yaitu bagaimana pendirianpusat souvenir dan jajanan khas Papua ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat Papua.Dilanjutkan dengan aspek manajemen dan hukum yang membahas tentang persyaratan hukumpendirian usaha, juga struktur organisasi dan manajemen usaha. Aspek teknis membahas tentangtempat pendirian, jumlah tenaga kerja, dan teknis produksi. Aspek terakhir yang dibahas adalahaspek keuangan, yaitu memproyeksikan keuntungan ekonomis pendirian usaha. Kesimpulan yangdiperoleh dari pembahasan seluruh aspek adalah usaha ini layak untuk didirikan.
PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DI CV XYZ SURABAYA Herdianto, Denny; Santoso, Amelia
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 2 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di CV XYZ yang merupakan toko yang menjualbahan-bahan aksesoris bangunan seperti handle pintu, gembok kunci, floor hinge,dan lain-lain. Permasalahan yang terjadi di CV XYZ adalah sistem persediaanyang diterapkan perusahaan saat ini mengakibatkan biaya persediaan yang besar.Selain itu, sering perusahaan sering mengalami keterlambatan dan ketidaksesuaianpenerimaan barang datang dari supplier yang tidak diketahui karena pengecekankedatangan hanya dilakukan berdasarkan dokumen yang berasal dari supplier.Berdasarkan permasalahan yang dihadapi CV XYZ, maka dilakukan pengaturanpersediaan dengan melakukan peramalan untuk bulan Juli 2012 – September2012. Setelah hasil peramalan diperoleh, maka dilakukan perhitungan dan analisistotal biaya persediaan metode perusahaan dan usulan dengan menggunakanmetode FOQ multi item. Hasil perhitungan total biaya relevan untuk metodeperusahaan adalah sebesar Rp 21.393.580,-/3 bulan, sedangkan metode usulanadalah sebesar Rp 16.201.181,-/3 bulan. Analisis dan perbaikan sistem danprosedur terkait dengan sistem inventory juga dilakukan untuk menghasilkansistem dan prosedur baru yang lebih rapi dan jelas, job description usulan bagijabatan yang ada di perusahaan, rancangan program aplikasi usulan yang dapatmenyelesaikan permasalahan di perusahaan.
PENGEMBANGAN MODEL KEPUTUSAN LOKASI DAN ALOKASI PADA JEJARING RANTAI PASOK MULTI-ESELON DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION ALGORITHM Kosasih, Eunike Rianiputri; Santoso, Amelia; Prayogo, Dina Natalia
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 3, No 1 (2014): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada supply chain design penentuan lokasi fasilitas industri merupakankeputusan yang harus diperhitungkan dengan tepat, karena keputusan lokasimerupakan keputusan jangka panjang. Selain itu, penentuan alokasi ke tiap entitaspada rantai pasok juga harus ditentukan. Shankar et al. (2013) mengembangkanmodel matematis terkait pemilihan lokasi dan alokasi pada jejaring rantai pasokmulti-eselon. Namun model yang dikembangkan tersebut belummemperhitungkan batasan kapasitas armada dan kevariasian produk. Sedangkanjika penggunaan armada lebih besar dibandingkan dengan armada yang tersediabatasan kapasitas armada harus diperhitungkan, dan pada umumnya saat iniperusahaan memproduksi produk lebih dari satu jenis. Oleh karena itu penelitianini akan mengembangkan model Shankar et al. (2013) menjadi model keputusanlokasi dan alokasi yang mempertimbangkan batasan kapasitas armada dan variasiproduk. Model yang telah dikembangkan kemudian diuji coba menggunakan duametode, yaitu metode optimasi dan Particle Swarm Optimization (PSO)Algorithm. Hasil yang diperoleh dari dua uji coba tersebut adalah, total biaya darimetode PSO 8% lebih tinggi dibandingkan dengan metode optimasi, namunwaktu yang dibutuhkan PSO untuk menyelesaikan model lima kali lebih cepatdibanding metode optimasi, sehingga dapat dikatakan bahwa metode PSO lebihefektif untuk digunakan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa fungsi tujuantotal biaya sensitif terhadap perubahan parameter demand dan tidak sensitifterhadap perubahan parameter kapasitas.
INTEGRASI KEBIJAKAN PERSEDIAAN-TRANSPORTASI (PENGIRIMAN LANGSUNG DAN BERBAGI) DI SISTEM RANTAI PASOK 4-ESELON Santoso, Amelia; Bahagia, Senator Nur; Suprayogi, Suprayogi; Sasongko, Dwiwahju
Jurnal Teknik Industri Vol 11, No 1 (2009): JUNE 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.806 KB) | DOI: 10.9744/jti.11.1.pp. 15-32

Abstract

Coordination among manufacturers, distributors and retailers is a key of success in supply chain management. Moreover, coordination is also needed in distributing product (managing inventory and transportation) from an echelon to its successive echelons. The transportation policy and inventory policy affect each others so the inventory and transportation policy should be integrated. This paper develops model of integrated inventory-transportation policies in 4-echelons supply chain systems that consist of a manufacturer, a distribution center, distributors and retailers. This model considers continuous production process as well as time-dependent demand. We consider direct and sharing shipping at distributor when we only consider direct shipping at manufacturer and distribution center. The production policy at the manufacturer, replenishment policies at the distribution center, distributors and retailers, and transportation policies at the manufacturer, distribution center and distributors will be determined in order to minimize system cost. The system cost consists of total costs at the manufacturer, distribution centers, distributors and retailers. Due to the model is classified as NP-hard model, the model is solved using genetic algorithm. From the result of genetic algorithm, the total system cost if the distributors who use sharing shipping as well as direct shipping, is lower stasitiscally than the distributors who only use direct shipping for delivering produk to their retailers. Abstract in Bahasa Indonesia: Koordinasi antar pabrik, distributor dan pengecer merupakan kunci keberhasilan dalam sistem rantai pasok. Koordinasi diperlukan saat pendistribusian produk (pengaturan persediaan dan transportasi) dari satu eselon ke eselon di bawahnya. Kebijakan transportasi mempengaruhi kebijakan persediaan dan sebaliknya oleh karena itu kedua kebijakan tersebut seharusnya ditetapkan secara terintegrasi. Paper ini mengembangkan model integrasi kebijakan persediaan-transportasi di sistem rantai pasok 4-eselon yang terdiri dari sebuah pabrik dengan proses produksi kontinu, sebuah gudang penyangga, multi distributor dan multi pengecer. Model ini mempertimbangkan permintaan yang bergantung pada waktu, pengiriman langsung di pabrik dan gudang penyangga serta pengiriman langsung dan berbagi di distributor. Paper ini menetapkan kebijakan produksi di pabrik, kebijakan pemesanan di gudang penyangga, distributor dan pengecer serta kebijakan transportasi di pabrik, gudang penyangga dan distributor untuk meminimumkan ongkos sistem. Ongkos sistem terdiri atas ongkos total di pabrik, gudang penyangga, distributor dan pengecer. Model yang dikembangkan termasuk dalam kategori NP-hard sehingga dikembangkan metode solusi yang berbasis pada algoritma genetika. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil algoritma genetika menyatakan bahwa ongkos total sistem lebih kecil secara statistik jika pengiriman langsung dan berbagi dipergunakan di distributor dibandingkan hanya menggunakan pengiriman langsung. Kata kunci: integrasi, kebijakan persediaan, kebijakan transportasi, multi eselon
Perencanaan Produksi Proses Pembuatan Alat Musik Flute Hapsari, Indri; Al Habshe, Azizah; Santoso, Amelia
Rekayasa Vol 12, No 1: April 2019
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.865 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v12i1.4565

Abstract

PT. X di Pasuruan merupakan perusahaan industri manufaktur yang memproduksi alat-alat musik seperti, piano, keyboard, gitar dan bass, drum, alat tiup seperti flute, pianika, dan lain-lain. Tingginya jam lembur membuat penelitian ini terfokus pada parts process department section body process khusus alat musik flute. Produk jadi flute terdiri dari 3 part yang berupa flute head, flute body, dan flute foot yang diproduksi di parts process department section body process khusus memproduksi flute head, flute body, dan flute foot. Fluktuatifnya permintaan konsumen membuat pihak manajemen kesulitan untuk meramalkan berapa jumlah flute head, flute body, dan flute foot yang harus diproduksi secara tepat. Apabila hasil peramalan yang kurang tepat tersebut mengakibatkan adanya ketidaksesuaian antara jumlah permintaan dengan kapasitas produksi flute head, flute body, dan flute foot di PT. X. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan produksi usulan agar dapat memenuhi permintaan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki PT. X dan meminimumkan total biaya yang dikeluarkan. Perencanaan produksi usulan yang dilakukan menggunakan metode mix integer linear programming dengan bantuan software Lingo 11.0. Total biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan produksi metode perusahaan sebesar Rp35.766.639.589 sedangkan, metode usulan sebesar Rp35.687.132.806. Metode usulan dapat melakukan penghematan total biaya produksi sebesar 0,22% yaitu Rp79.506.783.  Kata kunci:  Perencanaan produksi, Forecasting, Safety stock, Mix integer linear programming Production Planning of  Flute Musical Instrument Production ProcessAbstract— PT. X in Pasuruan is an industrial manufacturing company that produces musical instruments such as, piano, keyboard, guitar and bass, drums, flutes, pianica, etc. Highly overtimes is the reason why this research focuses on parts process department section body process specific to a flute. The flute consist of 3 parts which are flute head, flute body, and flute foot that produces on parts process department section body process. Fluctuatively consumer request had caused confusion for the management to accurately estimate the number of flute head, flute body, and flute foot to be produced. If the result of forecasting is not matching, therefore there is a difference in a number of orders and production capacity of flute head, flute body, and flute foot at PT. X Hence, there should be a production estimate plan to overcome the problem relating to the capacity at PT. YMPI at the same time minimizing costs. Mix integer linear programming method was used as a suggestion with the help of software Lingo 11.0. The total cost spent on the company method is Rp35.766.639.589, while the proposed method is Rp35.687.132.806. The proposal method of production and planning managed to cut the cost by 0,22% which is Rp79.506.783.Keywords:  Production and planning control, Forecasting, Safety stock, Mix integer linear programming.
HEALTHCARE SC DALAM DISASTER OPERATION DI INDONESIA: STATE OF THE ART Samana Yoga; Amelia Santoso
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 17, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.305 KB) | DOI: 10.14710/jati.17.3.157-167

Abstract

Ketika terjadi bencana alam, korban baik yang meninggal, maupun yang selamat membutuhkan bantuan seperti makanan, air bersih, farmasi, tenda peralatan medis, dan tenaga medis. Saat terjadi bencana alam, bantuan untuk layanan kesehatan (healthcare) dapat dikategorikan menjadi relief goods, seperti barang medis dan service goods, seperti tim medis. Healthcare dalam kondisi normal berbeda dengan healthcare dalam kondisi bencana. Healthcare dalam kondisi bencana atau yang dikenal dengan healthcare dalam operasi kemanusiaan (humanitarian operation) memiliki sifat yang mendadak dan mendesak sehingga sulit untuk diprediksi. Operasi kemanusiaan pada umumnya membutuhkan jaringan supply chain (SC) yang terkait dengan healthcare, termasuk farmasi dan tenaga medis. Namun, tidak seperti healthcare pada umumnya, healthcare dalam operasi kemanusiaan memiliki sifat yang tiba-tiba dan mendesak, sehingga lebih sulit untuk diprediksi. Penelitian ini merupakan studi literatur terkait penelitian healthcare SC dalam operasi kemanusiaan. Penelitian-penelitian tersebut dikategorikan ke dalam tiga tema: healthcare, disaster, dan healthcare in natural disaster. Topik penelitian berisi Operation Management, Coordination Mechanism, Logistic Operation, Funding, Scheduling, Location Optimization, Performance, Procurement, Information Technology, Inventory Management & Control, Service Management, dan Strategy Management. Tipe dari metode penelitian berisi Optimization, Simulation, Case Study, Literature Review, Empirical Study, and Theory/Conceptual. Abstract[Title: Healthcare SC in Disaster Operation in Indonesia: State of the Art] When a natural disaster occurs, there are always casualties. Both the dead and the survivors need assistance such as food, clean water, pharmacy, tent, medical equipment, and medical personnel. When a natural disaster occurs, assistance for healthcare can be categorized into relief goods, such as medical goods and service goods, such as medical teams. Healthcare under normal conditions is different from healthcare in disaster conditions. Healthcare in a disaster condition or known as healthcare in humanitarian operation, has a sudden and urgent nature, making it difficult to predict. The humanitarian operation generally requires a supply chain (SC) network related to healthcare, including pharmaceuticals and medical personnel. However, unlike healthcare in general, healthcare in humanitarian operations has a sudden and urgent nature, making it more difficult to predict. This paper is a literature study related to research in healthcare SC in humanitarian operations and can be categorized into three themes: healthcare, disaster, and healthcare in a natural disaster. The topic research contains Operation Management, Coordination Mechanism, Logistic Operation, Distribution, Funding, Scheduling, Location Optimization, Performance, Procurement, Information Technology, Inventory Management & Control, Service Management, and Strategy Management The type of research methods contains Optimization, Simulation, Case Study, Literature Review, Empirical Study, and Theory/Conceptual.Keywords: disasters; emergency; healthcare; resource
Penerapan Lean Manufacturing di Sebuah Perusahaan Keramik Ryan Restu Reza; Amelia Santoso
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 8, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v8i2.19954

Abstract

Agar dapat bersaing di pasar global, perusahaan manufaktur harus secara terus menerus mengeliminasi waste yang terjadi dalam proses produksinya. Lean manufacturing merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengurangi waste di perusahaan. Dalam paper ini, pendekatan lean manufacturing digunakan untuk mengurangi waste di lantai produksi perusahaan manufaktur keramik. Adanya waste di lantai produksi menyebabkan keterlambatan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Pendekatan value stream mapping (VSM) digunakan untuk menemukan permasalahan pada aliran produk dan informasi, sedangkan process activity mapping (PAM) digunakan untuk mengklasifikasikan aktivitas secara detail disetiap proses. Dari penerapan VSM dan PAM semua aktivitas di lantai produksi diklasifikasikan menjadi tiga kategori. Kategori pertama value-added activity dengan total waktu 186,1 menit, necessary non-value-added activities adalah 2.723,64 menit, dan non-value-added activity adalah 1.410,26 menit. Dari ketiga kategori kegiatan tersebut didapatkan rasio value-added activity sebesar 4,31%. Dengan menggunakan analisis Pareto diketahui, persentase non-value-added activity yang paling signifikan terjadi di proses drying, printing, dan firing. Metode Ishikawa digunakan untuk menemukan akar penyebab waktu non-value-added activity antara lain keterlambatan penggantian komponen, Kurangnya pelatihan operator, tidak adanya pemeriksaan berkala kurangnya kesadaran operator. Metode 5W1H menemukan usulan perbaikan yang sesuai dengan menambahkan tugas kepada operator proses glazing. Beban kerja operator dihitung ulang menggunakan metode full-time equivalent (FTE) untuk menentukan jumlah operator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu value-added activity meningkat 3,57% menjadi 192,27 menit, dan necessary non-value-added activitiy menurun 1,32% menjadi 2.759,70 menit. Namun, waktu non-value-added activity mengalami penurunan sebesar 3,03% menjadi 1.367,56 menit dengan rasio value-added activity sebesar 4,46%.
ANALISIS VISUAL PADA BIDANG FASHION: INSPIRASI DARI PULANG KAMPUNG “MULIH DILIK” Meylin Amelia Lestary; Siti Zahro; Hany Mustikasari; Amelia Santoso
Home Economics Journal Vol 7, No 2 (2023): October
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hej.v7i2.66113

Abstract

Kegiatan pulang kampung yang telah menjadi fenomena sosial yang sering dikenal dalam bahasa Jawa ngoko dengan “Mulih Dilik” menjadi salah satu kebudayaan yang telah mendarah daging di masyarakat Indonesia. Melalui kegiatan ini setiap pemenuhan diri akan ketenangan dan kebahagian jiwa dapat terpenuhi, oleh karena itu kegiatan mudik yang memiliki arti yang terdalam menjadi inspirasi utama dan dikembangkan dalam pengembangan desain produk fashion. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan suatu perjalanan pulang kampung masing-masing individu yang dapat digunakan sebagai pengembangan desain fashion. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan hasil observasi perjalanan panjang pulang kampung dan gambaran emosi perasaan pada perjalanan pulang kampung. Hasil penelitian menunjukan adanya keinginan terbesar yang membawa setiap individu ingin melakukan perjalanan pulang kampung. Hal ini direalisasikan dalam hasil observasi analisa visual dan analisis interpretasi dari emosi perasaan. Kesimpulannya kegiatan pulang “Mulih dilik” memiliki makna mendalam yang dapat dikembangkan menjadi inspirasi perancangan produk ready-to-wear berdasarkan hasil analisa visual yang menghasilkan warna, bentuk, dan textile manupulation.