Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas atraktan tumbuhan taya (Nauclea orientalis) pada ovitrap sebagai alternatif pengendalian vektor penyakit demam berdarah dengue Siti Rofiah; Nawan Nawan; Kartika Bungas
Journal of Environment and Management Vol. 2 No. 3 (2021): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v2i3.4386

Abstract

Upaya penanggulangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah banyak dilakukan baik tindakan preventif (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan). Salah satu tindakan preventif yang dilakukan adalah dengan mengendalikan vektor yang membawa virus penyebab DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti secara fisik, kimia maupun biologi. Penggunaan perangkap nyamuk lebih efektif menggunakan atraktan. Atraktan merupakan sesuatu yang memiliki daya tarik terhadap serangga (nyamuk) karena memiliki kandungan senyawa tertentu yang diminati oleh nyamuk. Tumbuhan Taya merupakan tumbuhan berkayu keras yang tumbuh liar di pedalaman hutan Kalimantan Tengah yang memiliki berbagai manfaat seperti dapat digunakan sebagai obat malaria, penyakit kulit dan sebagai bahan sayuran oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah: Menganalisis efektivitas atraktan tumbuhan Taya (Nauclea orientalis) pada perangkap nyamuk (Trapping) sebagai alternatif pengendalian vektor penyakit Demam Berdarah Dengue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah nyamuk yang terperangkap paling banyak pada aktraktan Taya 10% yaitu sebanyak 549 ekor nyamuk dari seluruh ovitrap terpasang di Dalam Rumah (DR) (rata-rata 18,33 ekor nyamuk per ovitrap) dan Luar Rumah (LR) (rata-rata 73,17 ekor nyamuk per ovitrap). Hasil output uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai Asymp. Sig. yaitu 0,000 yang artinya Nilai Asymp. Sig. < 0,05, sehingga hipotesis H1 diterima, yang berarti konsentrasi air rendaman tumbuhan Taya yang berbeda berpengaruh terhadap nyamuk yang tertangkap. Berdasarkan peringkat rata-rata perlakuan hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perlakuan Taya 10% lebih tinggi nilai rata-ratanya dibandingkan perlakuan lain, sehingga konsentrasi rendaman 10% bermanfaat sebagai alternatif pengendalian vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Rata-rata hasil pengukuran suhu air (oC) dan derajat keasaman (pH) pada masing-masing aktraktan pada ovitrap sudah cukup optimum untuk perkembangbiakan larva nyamuk.
HUBUNGAN PENGGUNAAN AIR BERSIH DAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KECAMATAN MURUNG KABUPATEN MURUNG RAYA Helena Ludorika Simanihuruk; Yetrie Ludang; Syamsul Arifin; Firlianty Firlianty; Nawan Nawan; Vera Amelia
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 6: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1). Menganalisis penggunaan sarana air bersih dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya. (2). Menganalisis kepemilikan jamban dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya. (3). Menganalisis hubungan kepemilikan jamban dan penggunaan sarana air bersih dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kasus kontrol (Case Control). Variabel yang diteliti meliputi variabel penggunaan sarana air, kepemilikan jamban dan kejadian stunting. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebesar 100 orang dengan jumlah balita yang terkena stunting sebesar 50 balita dan balita non stunting 50 balita. Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan sarana air yang buruk didominasi oleh balita stunting sebanyak 47 anak balita (82,5%) dan penggunaan sarana air yang buruk oleh balita non stunting sebanyak 3 anak balita (7,0%). Pengunaan sarana air yang baik didominasi balita non stunting sebanyak 40 balita non stunting (93,0%) dan balita stunting sebanyak 10 anak balita stunting (17,5%). Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan sarana air dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya (p-value 0,000 <0,05), OR = 62,667 dan CI 95% = 16,127 – 243,516 yaitu faktor resiko penggunaan sarana air yang buruk memiliki resiko untuk mempengaruhi kejadian stunting 62,667 kali lipat dan penggunaan sarana air yang buruk sekurangnya beresiko 16,127 kali lipat menyebabkab kejadian stunting dan setingginya beresiko 243,516 kali lipat menyebabkab kejadian stunting