Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Skala Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN PRANIKAH CALON PENGANTIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Rita Kirana; Tut Barkinah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.419 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.3

Abstract

Kehamilan pranikah remaja adalah fenomena kehidupan remaja yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi secara fisik, mental dan sosial serta komplikasi dan kematian ibu dan bayi. Secara psikososial, remaja dapat terkucil, merasa malu, depresi, putus sekolah, sulit bekerja, miskin dan menambah pertumbuhan penduduk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan pranikah calon pengantin remaja di kota Banjarmasin tahun 2013.Rancangan studi yang digunakan pada penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh calon pengantin  yang datang ke puskesmas di wilayah kota Banjarmasin Tahun 2013. Dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang calon pengantin wanita. Teknik pengambilan sampel secara simple random  Sampling.  Data dikumpulkan berupa data primer  dan data sekunder.  Analisa yang dilakukan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Pearson Correlation.Penelitian ini menemukan  kehamilan pranikah calon pengantin remaja di Kota Banjarmasin sebanyak 13 orang (34,2%). Usia terbanyak adalah 19 tahun, 14 orang (36,8%),  pendidikan terbanyak adalah SLTP,  20 orang (52,6%), usia pubertas yang terbanyak, 12 tahun, 15 orang (39,5%), sebanyak 15 orag (39,5%) tidak pernah mendapatkan informasi tentang seks pranikah dan kehamilan, sumber informasi yang terbanyak adalah sekolah yaitu 9 orang  (23,7%), status menikah orang tua masih menikah dan bersama sebanyak 29 orang (76,3%), pernah pacaran sebanyak 14 kali (36,8%), tempat pacaran yang terbanyak adalah di rumah, 14 orang (43,8%),   Faktor yang berhubungan dengan kehamilan pranikah remaja meliputi umur (p value = 0.001), usia pubertas  (p value = 0,032)dan informasi yang didapat (p value = 0,236), sedangkan variabel pendidikan, status perkawinan dan jumlah pacaran tidak didapatkan hubungan yang bermakna.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Adanya hubungan yang bermakna antara umur, usia pubertas dan informasi yang didapat dengan kejadian kehamilan pranikah calon pengantin. disarankan untuk melakukan peningkatan metode pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas di kalangan remaja, menambah jumlah kader remaja (peer educator) melalui pendidikan dan pelatihan. Meningkatkan keterlibatan orang tua mendampingi remaja melalui masa transisi kehidupan.Kata kunci : umur, pendidikan, usia pubertas, imformasi, status perkawinan, pacaran.
Sanitasi Lingkungan, Pemberian Asi Dan Budaya Maruas Di Masyarakat Banjar Meningkatkan Risiko Diare Pada Balita erni yuliastuti; Tut barkinah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.606 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v10i1.207

Abstract

Diarrhea is an important health issue because it is the third major contributor to toodler morbidity and mortality in Indonesia (Basic Health Research, 2010). The incidence of diarrhea in Banjar Regency was ranked 2nd after Banjarmasin city. Diarrhea in Martapura Health Center amounted to 306 people, ranked second after the Gambut Health Center, as many as 936 people (Banjar Regency Health Office,2013). Diarrheaas a top 10 most diseases and the highest prevalence occurs in toddlers. The risk of diarrhea related to knowledge, behaviour of exclusive breastfeeding and environmental sanitation. These three factors will interact with human behavior that could have an impact on the incidence of diarrhea. The purpose of this research was to analyze knowledge, exclusive breastfeeding, environmental sanitation and maternal characteristics, culture about maruas with the incidence of diarrhea. This research is an analytic survey type with cross sectional design.The instrument used is a questionnaire containing a list of questions and medical record. The population of the research was mothers who took their children to visit the IMCI Polyclinic at Martapura Health Center in 2016. The sample is the mother who visited theIMCI Polyclinic in the work area of Martapura Health Center and large sample as many as 100 people. Data analysis using the Chi Square Test and OR. The results showed that there was a relationship between the incidence of diarrhea with age (ρ = 0,000), education (ρ = 0,021), employment (ρ = 0,026) OR = 4,012, knowledge (ρ = 0,001), exclusive breastfeeding (ρ = 0,013) OR = 4,573 , environmental sanitation (ρ = 0,000) OR = 16,579, maruas culture (ρ = 0,020) OR = 3,250. The risk of the highest incidence of diarrhea by environmental sanitation factors is 16,579 risky timesoccur in families with unhealthy home environmental sanitation. Keywords: Diarrhea; Sanitation; Breastfeeding; Culture