Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS PERFORMANSI INTEGRASI HEAT RECOVERY PADA SISTEM PENGKONDISIAN DENGAN PENGATURAN DEBIT AIR MASUK Luh Putu Ike Midiani
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 16 No 3 (2016): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.339 KB)

Abstract

Telah banyak riset yang dilakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan panas buang dari sistem pengkondisian udara (AC) untuk pemanasan air. Pemanfaatan panas buang sistem AC dilakukan tanpa mengganggu fungsi dari sistem AC tersebut. Sistem AC dijaga agar tetap dapat bekerja secara simultan sehingga performansi sistem dapat meningkat. Dalam penelitian ini sebuah unit heat recovery diintegrasikan untuk memanfaatkan uap superheat dari kerja kompresi pada sistem AC. Unit heat recovery diuji performansi energi berdasarkan pengaturan debit air masuk heat recovery. Debit air masuk ke heat recovery akan mempengaruhi laju aliran massa dan laju aliran massa akan mempengaruhi jumlah panas yang dapat direcovery. Pengaturan debit air masuk heat recovery diperlukan untuk menjaga agar panas yang ditransfer ke air dan panas yang akan digunakan untuk kerja kondensor tetap seimbang, sehingga performansi dari sistem AC tetap dapat terjaga. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pengaturan debit air masuk ke heat recovery akan mempengaruhi jumlah panas yang direcovery. Panas yang dapat direcovery meningkat sebanding dengan meningkatnya debit air masuk heat recovery. Peningkatan ini dapat berbanding lurus disebabkan hanya laju alir massa yang berpengaruh terhadap panas yang dapat direcovery, sedangkan cp dan Ξ”THE adalah tetap.Selanjutnya pengaturan debit air masuk heat recovery melalui perhitungan ini akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan jumlah panas yang akan direcovery sehingga didapatkan COP yang terbaik.
ANALISIS PERFORMANSI (COP) TERMOELECTRIC COOLER DENGAN PERANGKAIAN SERI DAN PARALEL Luh Putu Ike Midiani; Ida Bagus Gd Widiantara
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 13 No 2 (2013): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.482 KB)

Abstract

Teknologi Thermoelectric cooler merupakan sebuah sumber energi alternatif dalam menjawab kebutuhan pendingin yang hemat energi. Di samping hemat energi, teknologi ini juga relatif lebih ramah lingkungan, tahan lama dan tidak berisik. Ide dasar dari pengujian ini adalah menguji bagaimanakah performansi (COP) dari Thermoelectric cooler apabila dipasang secara seri atau pararel. Hal ini berangkat dari kebutuhan energi yang yang akan dipakai apabila thermoelectric ini dipasang secara seri atau paralel. Penerapan teknologi ini dimaksudkan untuk mendapatkan performansi yang optimal yang nantinya akan berbanding lurus dengan kemampuan pendinginan yang terpasang pada cooler box. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemanfaatan thermoelectric dengan perangkaian seri ataupun paralel masing-masing memiliki keuntungan dan kekurangannya. Thermoelectric dengan perangkaian seri lebih sesuai untuk minuman dan makanan siap konsumsi, dengan daya yang diperlukan lebih kecil yaitu 20-40 watt. Thermoelectric dengan perangkaian paralel sesuai untuk mendinginkan bahan makanan mentah seperti daging atau ikan namun daya yang diperlukan lebih besar yaitu antara 100-120 watt.
PENGOLAHAN JAJAN BEGINA DAN ULI DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VACUUM FRYER BAGI PEMBUAT JAJAN BEGINA & ULI Luh Putu Ike Midiani; Adi Winarta; I Gusti Agung Oka Sudiadnyani
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 1 No 1 (2015): November 2015
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.622 KB)

Abstract

Pengeringan jajan begina dan uli bertujuan untuk mengurangi kadar airnya. Proses pengeringan ini sering mengalami hambatan karena masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara menjemur dibawah sinar matahari. Kurangnya intensitas panas matahari menyebabkan pengeringan jajan begina dan uli tidak optimal. Akibatnya jajan begina dan uli yang dihasilkan akan berkurang baik dari segi jumlah maupun kualitas. Untuk itulah perlu diperbaiki aspek teknik produksi dan manajemen produksi sebagai salah satu solusi dalam menekan biaya proses dan meningkatkan kualitas sehingga produk jajan begina dan uli ini mampu bersaing dan memenuhi permintaan pasar yang ada. Perbaikan teknik produksi dilakukan dengan penggunaan teknologi tepat guna sesuai dengan sumber daya pembuat jajan begina dan uli. Dengan mesin vacuum fryer ini jajan begina/uli tidak perlu lagi dijemur, karena dengan mesin vacuum fyer proses pengeringan digantikan dengan proses penggorengan dan pemvakuman atau pengurangan kadar uap airnya. Sehingga hal ini mempersingkat proses pembuatan jajan begina/uli. Selanjutnya pembuat jajan begina dan uli diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang manajemen keuangan, pemasaran produk dan strategi pemasaran. Manajemen keuangan diberikan kepada pembuat jajan begina dengan melatih penggunaan program excel untuk seluruh administrasi keuangan dan strategi pemasaran diberikan dengan membuat label produk dan brosur produk jajan begina dan uli sehingga produk jajan begina dan uli memiliki nilai tambah bagi pengembangan usaha pembuatan jajan begina dan uli. Penggunaan mesin vacuum fyer mampu mempersingkat waktu proses produksi jajan begina dan uli, kualitas dan kuantitas jajan begina dan uli pun tidak terpengaruh oleh cuaca. Perbaikan metode pemasaran dilakukan dengan pembuatan kemasan, pelabelan produk dan pembuatan brosur untuk mengembangkan wilayah pemasaran. Dari segi manajemen keuangan dilakukan penataan administrasi keuangan dengan menggunakan program excel.
KAJIAN EKSPERIMENTAL CAMPURAN R-32/R-290 PENGGANTI REFRIGERAN R-32 PADA AC SPLIT DOMESTIK I Wayan Temaja; Made Ery Arsana; Luh Putu Ike Midiani
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 8 No 3 (2018): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.2 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v8i3.1068

Abstract

Kebijakan pemerintah Indonesia untuk menghapuskan penggunaan refrigeran R-22 akan diberlakukan pada tahun 2020 sehingga produsen peralatan pendingin udara domestik saat ini, yang mendominasi pasar Indonesia menggunakan refrigeran R-32 dan R-410a. Penelitian ini akan mengkaji hasil studi eksperimental retrofit penggunaan pada sistem AC split tipe domestik menggunakan campuran R-32 dengan refrigeran hidrokarbon R-290. Penggunaan campuran R-32 dengan hidrokarbon sebagai retrofit refrigeran merupakan hal yang sangat potensial untuk retrofit R-32 dalam AC split domestik tanpa penggantian bagian manapun dari sistem. Percobaan ini menggunakan peralatan AC domestik tipe split dengan refrigeran R-32 inverter, dan metode drop-in digunakan untuk pengujian menggunakan campuran refrigeran R-32 dengan R-290 yang dikomposisikan 0,7 : 0,3 berdasarkan berat. Analisis dilakukan dengan bantuan software EES dan hasilnya divalidasi dengan hasil penelitian pada jurnal referensi. Hasilnya adalah perbandingan kinerja atau COP refrigeran campuran R-32 dan R-290 menunjukkan peningkatan 14% dari COP serta penurunan penggunaan daya sebesar 47 persen jika dibandingkan dengan penggunaan refrigeran R-32 pada sistem walaupun dari segi kapasitas pendinginannya turun sebesar 33 persen. Namun, dengan keunggulan dari penggunaan energi listrik yang berkurang cukup besar dibandingkan dengan refrigeran R-32 dan R-290 yaitu sebesar 47 persen, maka refrigeran ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Analisa perpindahan panas melalui selubung bangunan menggunakan aplikasi coolpack Luh Putu Ike Midiani; I Wayan Adi Subagia; I Kadek Dwiana; I Putu Merta Adnyana
Journal of Applied Mechanical Engineering and Green Technology Vol. 2 No. 3 (2021): November 2021
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.415 KB) | DOI: 10.31940/jametech.v2i3.114-118

Abstract

Dalam sebuah bangunan, kenyamanan termal penghuni, efisiensi energi, dan pembangunan berkelanjutan merupakan syarat yang harus terpenuhi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengontrol perpindahan panas dan mengelola aliran panas dalam hunian tersebut. Selubung bangunan dengan kinerja termal yang baik dapat mengurangi konsumsi energi yang digunakan untuk pemanasan dan pendinginan serta meningkatkan efisiensi energi bangunan. Oleh karena itu, parameter termodinamika selubung bangunan merupakan informasi penting untuk simulasi energi bangunan dan meningkatkan efisiensi energi bangunan yang ada. Penelitian ini menganalisis kinerja termal dinding bangunan dan konsumsi energi bangunan dengan menggunakan aplikasi coolpack. Pengetahuan tentang konduktifitas termal bahan, temperatur lingkungan, dan pemilihan ketebalan dinding menjadi dasar untuk merancang selubung bangunan yang benar. Desain selubung yang baik atau pemasangan insulasi termal yang bak dan benar akan menjamin kinerja termal yang baik, mengurangi polusi dan biaya energi yang rendah yang dibutuhkan untuk memanaskan dan mendinginkan bangunan. Aplikasi coolpack mengevaluasi distribusi temperatur di dinding dan menghitung ketahanan termal lapisan, koefisien perpindahan panas keseluruhan dan laju aliran panas.
Analisa kinerja FCU menggunakan diagram psikrometri Made Ery Arsana; Luh Putu Ike Midiani; Arbyansyah Darmawan
Journal of Applied Mechanical Engineering and Green Technology Vol. 2 No. 3 (2021): November 2021
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.025 KB) | DOI: 10.31940/jametech.v2i3.119-122

Abstract

Air Handling Unit (AHU) ataupun Fan Coil Unit, sebagai salah satu sistem untuk pemanasan dan pendinginan ruang untuk sismtem HVAC. AHU/FCU menjadi salah satu pendukung dari konsumsi energi di gedung-gedung yang menggunakan sistem HVAC terutama jenis AC Central. Sistem HVAC mengkonsumsi sekitar 60% dari seluruh konsumsi energi dalam sebuah hunian/gedung konsumen energi tunggal terbesar di gedung komersial, sehingga perlu upaya penghematan energi untuk menghemat sumber daya, mengurangi polusi dan emisi CO2 ke lingkungan. Artikel ini membahas tentang FCU yang digunakan pada AC central dan melakukan perhitungan performnsi pada FCU. Pengukuran performansi FCU dilakukan dengan tujuan mengukur konsumsi energi sistem FCU, kualitas udara dalam ruangan dan kenyamanan termal di FCU Perhitungan performansi dengan menggunakan diagram Psikrometrik dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penghematan energi. Perhitungan yang dilakukan dengan metodologi ini dapat diperbaiki dengan memperhatikan faktor beban peralatan tambahan dan efisiensi peralatan tambahan untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat dan akurat. Penggunaan program simulasi dapat digunakan sebagai validasi dari perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat dan akurat untuk perbaikan performansi FCU.
Pengaruh sistem distribusi air pada cooling pad terhadap performansi evaporative cooling I Kadek Dwiana; Luh Putu Ike Midiani; I Dewa Gede Agus Tri Putra
Journal of Applied Mechanical Engineering and Green Technology Vol. 3 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/jametech.v3i2.87-91

Abstract

Evaporative cooling works by sucking air from the environment, then the air is in contact with a pad that is dripping with water on the front side of the blower/fan. Water soaks the pad at the top and the rest of these droplets will fall into the water tank below. Water is circulated from the water tank to the top of the pad with the help of a pump. The cold air coming out of the pad will be blown by the blower/fan into the environment, and the cooling process takes place. Data collection was carried out to obtain the performance of the Evaporative Cooling system made from zeolite by measuring the temperature and RH of the air at several positions, namely outside the conditioned room, after passing through the pad and in the conditioned room. Also recorded is air flow velocity, voltage and current from fans and pumps. Two different water distribution conditions were carried out, namely with the spray pad method and the soaked pad method. Data were collected every 10 minutes for 8 hours. Data were collected for 5 consecutive days. The EC system is an alternative air conditioning system that is environmentally friendly and low energy use. Using a cooling pad material that is environmentally friendly and has the ability to stay wet will make the EC system operate properly. The use of zeolite as a cooling pad material with the ability to absorb and store water is a cooling pad material that needs to be considered. It is still necessary to continue to improve the dimensions and pore structure of the zeolite cooling pad in order to improve the water absorption and storage process.
Revitalisasi Sistem Penerapan K3 dalam Layanan Upacara Adat Banjar Jeroan, Patemon Singaraja dengan Pemanfaatan Kompor Gas dan Chafing Dish I Gusti Agung Bagus Wirajati; Luh Putu Ike Midiani; Made Ery Arsana
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.494

Abstract

Kegiatan PkM ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam layanan upacara adat Banjar Jeroan di Patemon Singaraja dengan pemanfaatan kompor gas dan chafing dish. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan pengelola layanan upacara adat Banjar Jeroan, serta pengguna layanan. Hasil PkM menunjukkan bahwa implementasi K3 dalam layanan upacara adat Banjar Jeroan telah dilakukan dengan baik dengan menggunakan kompor gas dan chafing dish yang aman dan sesuai standar. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker juga diterapkan oleh pengelola layanan. Meskipun demikian, masih ditemukan beberapa kekurangan dalam implementasi K3, seperti kurangnya sosialisasi kepada pengguna layanan mengenai penggunaan alat pelindung diri dan cara penggunaan kompor gas dan chafing dish yang benar. Oleh karena itu, disarankan agar pengelola layanan melakukan sosialisasi secara intensif kepada pengguna layanan tentang pentingnya K3 dalam upacara adat Banjar Jeroan, serta memberikan edukasi mengenai cara penggunaan alat pelindung diri dan alat masak yang benar. Diharapkan PkM ini dapat memberikan kontribusi bagi pengelola layanan upacara adat Banjar Jeroan dalam meningkatkan implementasi K3 dalam layanan mereka.
PKM PENGGUNAAN LAMPU PENERANGAN JALAN TENAGA SURYA UNTUK MENDUKUNG KAWASAN WISATA EDUKASI SUBAK TEBA MAJELANGU DESA KESIMAN KERTALANGU Luh Putu Ike Midiani; I Gusti Agung Bagus Wirajati; Made Ery Arsana
Jurnal Vokasi Vol 7, No 3 (2023): Jurnal Vokasi (November)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i3.4580

Abstract

Kawasan Wisata Subak Teba Majelangu di Desa Kesiman Kertalangu terletak di wilayah dengan keterbatasan jaringan listrik. Minimnya pencahayaan di jalan-jalan daerah ini mengakibatkan terganggunya kenyamanan dan keamanan dalam beraktivitas, terutama saat sore menjelang malam hari. Berdasarkan kondisi tersebut tim pengabdian dari Prodi Teknologi Rekayasa Utilitas Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan menyediakan lampu penerangan jalan tenaga surya di kawasan Wisata Edukasi Subak Teba Majelangu. Kegiatan PkM melewati serangkaian tahapan sebagai berikut : 1) analisis situasi, 2) penentuan kebutuhan daya lampu, 3) persiapan peralatan, 4) instalasi dan pemeliharaan, 5) evaluasi dan monitoring. Hasil yang dicapai adalah pemasangan lampu penerangan jalan tenaga surya di kawasan Wisata Edukasi Subak Teba Majelangu Desa Kesiman Kertalangu, yang mampu memberikan penerangan yang memadai di malam hari untuk jalan dan area sekitarnya, serta memiliki durasi pencahayaan yang panjang. Pemasangan lampu penerangan jalan tenaga surya merupakan implementasi penggunaan energi terbarukan dalam upaya pelestarian lingkungan..