Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENDAMPINGAN DAN SOSIALISASI DESAIN PEMANFAATAN KOLAM RETENSI SEBAGAI PENCEGAHAN BANJIR BERNILAI EKONOMIS Lilik Ariyanto; Dede Mulyana
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 2, No 01 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v2i01.1225

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah melaksanakan pendampingan dan sosialisasi tentang pembuatan kolam retensi bernilai ekonomis di Pekon Seray Kabupaten Pesisir Barat. Metode yang digunakan adalah sosialisai dan pendampingan dalam lokakarya sehari terhadap 30 partisipan. Hasil pengabdian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa Pendampingan dan Sosialisasi Desain Pemanfaatan Kolam Retensi Sebagai Pencegahan Banjir Bernilai Ekonomis dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Peserta mulai memahami dan menyadari bahwa pencegahan banjir dapat dimulai dan diawali dari rumah dengan pemanfaatan lahan di sekitar rumah untuk dibuat kolam retensi sekaligus dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. hampir seluruhnya langsung melakukan inventarisasi lahan di sekitar rumah tinggal untuk didesain tata letak dan besaran kolam retensi yang akan dibuat. Bahkan sebagian peserta, sekitar 10 orang (30%) langsung secara detail Menyusun rencana kebutuhan biaya untuk pembuatan kolam retensi di sekitar tempat tinggalnya dan berkoordinasi dengan pihak pekon untuk bantuan Pendanaan.
ALOKASI AIR DAS SEKAMPUNG SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN Lilik Ariyanto
JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering) Volume 03, Issue 01, January 2022
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.912 KB) | DOI: 10.33365/jice.v3i01.1483

Abstract

ABSTRAKSemakin berkembangnya suatu wilayah selalu ditandai dengan pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan kegiatan ekonomi dan industri serta meningkatnya kapasitas pemenuhan kebutuhan air terlebih untuk daerah dengan pemanfaatan lahan sebagai daerah Irigasi yang juga merupakan salah satu kawasan lumbung pangan sebagai penyangga daerah di sekitarnya. DAS Sekampung merupakan salah satu DAS utama di Provinsi Lampung yang masuk ke dalam Wilayah Sungai Seputih-Sekampung yang dikategorikan sebagai Wilayah Sungai strategis nasional yang memiliki potensi ketersediaan air yang besar sekaligus dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air Irigasi pada Daerah Irigasi Sekampung Sistem seluas 55.373 Ha. Dengan ketersediaan air yang ada maka perlu diperhitungkan dan direncanakan pengalokasian air agar dapat memenuhi kebutuhan air untuk daerah di sekitarnya. Untuk mengetahui besaran kebutuhan air, maka diperlukan analisis data dan proyeksi perhitungan kebutuhan air yang terdiri dari kebutuhan air penduduk, ternak, industri, pemeliharaan sungai dan kebutuhan air Irigasi. Sedangkan potensi ketersediaan air dapat diperkirakan dengan pendekatan empiris menggunakan pengalihragaman hujan menjadi aliran sebagai control dari analisis data pengamatan tinggi mukaair pada bangunan pengambilan yang ada di sepanjang Sungai Way Sekampung. Berdasarkan analisis data dan perhitungan alokasi air diketahui bahwa untuk DAS Sekampung tingkat ketersediaan air rata-rata sebesar 26.73 m3/detik sedangkan kebutuhan air rata-rata sebesar 19.26 m3/detik, sehingga kondisi neraca air dapat dikategorikan surplus untuk dapat dilaksanakan pengalokasian air untuk memenuhi kebutuhan air yang ada.Kata kunci: Neraca Air, Alokasi, DAS Sekampung
KAJIAN NERACA AIR DAS WAY KANDIS UNTUK MERENCANAKAN ALOKASI AIR YANG BERKESINAMBUNGAN Lilik Ariyanto
JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering) Vol 2, No 02 (2021): VOLUME 02, NO 02, JULI 2021
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jice.v2i02.1297

Abstract

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah akan berdampak pada semakin meningkatnya kebutuhan akan air, baik untuk memenuhi keperluan sehari-hari maupun untuk keperluan aktivitas di bidang pertanian, perikanan dan industri. Untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan akan air, biasanya akan memanfaatkan air permukaan dan air di bawah permukaan tanah. Di setiap daerah temasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Kandis memiliki potensi air permukaan yang mengalir di Sungai Way Kandis yang berasal dari daerah tangkapan hujan di sekitarnya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini akan menghitung besarnya kebutuhan air untuk keperluan penduduk, pertanian dan industri serta menghitung jumlah ketersediaan air di DAS Way Kandis sehingga dapat diketahui kondisi neraca/keseimbangan air pada DAS Way Kandis. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan diketahui bahwa kebutuhan air rata-rata untuk penduduk, pertanian dan industri sebesar 4.06 m3 /s sedangkan dengan menggunakan metode NRECA diketahui ketersediaan air rata-rata sebesar 14.08 m3 /s. Berdasarkan besaran kebutuhan air dan ketersediaan air di DAS Way Kandis, maka diketahui bahwa kondisi DAS Way kandis surplus ketersediaan air rata-rata sebesar 10.02 m3 /s yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan irigasi dan industry serta sebagai cadangan air untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang akan semakin berkembang di masa yang akan datang.
Kajian Kondisi Lahan Pasang Surut Pada Irigasi Rawa Palambahen Provinsi Kalimantan Tengah Lilik Ariyanto
TEKNIKA SAINS Vol 6, No 2 (2021): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v6i2.1408

Abstract

Irigasi Rawa Palambahen merupakan irigasi rawa pasang surut yang berpotensi sebagai penyuplai produksi beras di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Kajian kondisi lahan dan jaringan perlu dilakukan untuk mengetahui potensi pengembangan dan meningkatkan kapasitas produksi padi. Metode yang digunakan untuk mengkaji kondisi lahan dan jaringan adalah metode pengamatan dan pengambilan sampel terhadap penggunaan lahan dan pengamatan pasang surut untuk menganalisis ketercapaian air pada areal lahan pertanian terjauh. Hasil penelitian diketahui bahwa selama periode tahun 2014 sampai tahun 2019, penggunaan lahan sawah mengalami penurunan sebesar 239 Ha, kebun mengalami peningkatan sebesar 1284.59 Ha, belukar mengalami penurunan 1111.75 Ha dan pemukiman mengalami peningkatan sebesar 66.16 Ha. Tingkat kesesuaian lahan termasuk dalam kategori sesuai untuk padi dan palawija serta perkebunan tanaman keras di bagian Timur. Hasil pengamatan dan analisis data pasang surut diketahui bahwa elevasi pasang tertinggi berada pada + 5 mdpl, sehingga areal pertanian pada elevasi di atas + 5 mdpl tidak dapat terairi oleh air pasang, maka perlu perencanaan pintu penahan di bagian tengah saluran atau dilakukan dengan pemanfaatan pompa sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.
Kajian Neraca Air DAS Way Pisang Di Provinsi Lampung Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan Lilik Ariyanto
TEKNIKA SAINS Vol 7, No 1 (2022): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v7i1.1441

Abstract

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah akan berdampak pada semakin meningkatnya kebutuhan akan air, baik untuk memenuhi keperluan sehari-hari maupun untuk keperluan aktivitas di bidang pertanian, perikanan dan industri. Untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan akan air biasanya akan memanfaatkan air permukaan dan air di bawah permukaan tanah. Di setiap daerah temasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Pisang memiliki potensi air permukaan yang mengalir di Sungai Way Pisang yang berasal dari daerah tangkapan hujan di sekitarnya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini akan menghitung besarnya kebutuhan air untuk keperluan penduduk, pertanian dan industri serta menghitung jumlah ketersediaan air di DAS Way Pisang sehingga dapat diketahui kondisi neraca/keseimbangan air pada DAS Way Pisang. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan diketahui bahwa kebutuhan air rata-rata untuk penduduk, pertanian dan industri sebesar 1.06 m3/s sedangkan dengan menggunakan metode NRECA diketahui ketersediaan air rata-rata sebesar 2.74 m3/s. berdasarkan besaran kebutuhan air dan ketersediaan air di DAS Way Pisang , maka diketahui bahwa kondisi DAS Way Pisang surplus ketersediaan air rata-rata sebesar 1.68 m3/s yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Irigasi dan sebagai cadangan air untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang akan semakin berkembang di masa yang akan datang.
ALOKASI AIR DAS SEPUTIH SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN Lilik Ariyanto
JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering) Vol 3, No 02 (2022): VOLUME 03 NO 02, JULY 2022
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.899 KB) | DOI: 10.33365/jice.v3i02.2136

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sifat air sangat berbeda dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sebab air merupakan sumber daya yang mengalir (flowing resources), tidak mengenal batas administrasi, dan kebutuhannya sangat bergantung pada waktu, ruang, jumlah dan mutu. Seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan sosio-ekonomi masyarakat, maka akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air. Hal ini akan menyebabkan air semakin menjadi barang yang langka pada saat tertentu untuk beberapa lokasi yang rawan kekurangan air. DAS Seputih merupakan salah satu DAS utama di Provinsi Lampung yang masuk ke dalam Wilayah Sungai Seputih-Sekampung yang dikategorikan sebagai Wilayah Sungai strategis nasional yang memiliki potensi ketersediaan air yang besar sekaligus dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air Irigasi pada Daerah Irigasi seluas 15.854 Ha di Ajibaru dan 1.895 Ha di Pengubuan. Dengan ketersediaan air yang ada maka perlu diperhitungkan dan direncanakan pengalokasian air agar dapat memenuhi kebutuhan air untuk daerah di sekitarnya. Untuk mengetahui besaran kebutuhan air, maka diperlukan analisis data dan proyeksi perhitungan kebutuhan air yang terdiri dari kebutuhan air penduduk, ternak, industri, pemeliharaan sungai dan kebutuhan air Irigasi. Sedangkan potensi ketersediaan air dapat diperkirakan dengan pendekatan empiris menggunakan pengalihragaman hujan menjadi aliran sebagai control dari analisis data pengamatan tinggi muka air pada bangunan pengambilan yang ada. Berdasarkan analisis data dan perhitungan alokasi air diketahui bahwa untuk DAS Seputih (Ajibaru) tingkat ketersediaan air rata-rata sebesar 16.91 m3/s, Kebutuhan air rata-rata sebesar 8.25 m3/s, sehingga kondisi Neraca Air pada surplus sebesar 8.66 m3/s, sedangkan pada DAS Seputih (Pengubuan) ketersediaan air rata-rata sebesar 7.88 m3/s, Kebutuhan air rata-rata sebesar 1.72 m3/s, sehingga kondisi Neraca Air surplus sebesar 6.16 m3/s sehingga kondisi neraca air dapat dikategorikan surplus untuk dapat dilaksanakan pengalokasian air untuk memenuhi kebutuhan air yang ada
Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Besai di Wilayah Sungai Tulang Bawang Berdasarkan Neraca Air Yunita Mauliana; Mirnanda Cambodia; Lilik Ariyanto; Elza Novilyansa
TEKNIKA SAINS Vol 7, No 2 (2022): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v7i2.2045

Abstract

Analisis Neraca Air merupakan pendekatan yang digunakan sebagai dasar menghitung dan memperkirakan kondisi potensi ketersediaan air dan proyeksi kebutuhan air. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui kondisi keseimbangan (neraca) air apakah surplus atau defisit untuk menyusun rencana pengembangan dan pengelolaan potensei ketersediaan air pada DAS  Besai.  Dalam melaksanakan tahapan kegiatan analisis neraca air pada DAS Besai digunakan data-data pendukung baik yang berasal dari BBWS Mesuji-Sekampung maupun data pendukung dari instansi lainnya, berupa data pencatatan pos hidrologi maupun referensi jurnal, buku dan artikel terkait kegiatan analisis neraca air.  Adapun analisis Neraca Air menggunakan pendekatan metode NRECA, dikarenakan belum terdapat data pencatatan debit dari bangunan infrastruktur yang ada sehingga metode yang digunakan adalah pengalihragaman hujan menjadi aliran berdasarkan data pencatatan curah hujan yang berpengaruh pada DAS Besai. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan neraca air yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa kondisi neraca air pada DAS Tulang Bawang di Sub DAS Besai untuk skenario tahun kering, tahun normal dan tahun basah pada kondisi surplus, sehingga potensi ketersediaan air yang ada dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan penggunaan air.
Neraca Air DAS Seputih Pada Bendung Ajibaru Dengan Skenario Tahun Kering Lilik Ariyanto; Mirnanda Cambodia; Yunita Mauliana; Agus Apriyanto
TEKNIKA SAINS Vol 8, No 1 (2023): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v8i1.2126

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sifat air sangat berbeda dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sebab air merupakan sumber daya yang mengalir (flowing resources), tidak mengenal batas administrasi, dan kebutuhannya sangat bergantung pada waktu, ruang, jumlah dan mutu. Seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan sosio-ekonomi masyarakat, maka akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air. Hal ini akan menyebabkan air semakin menjadi barang yang langka pada saat tertentu untuk beberapa lokasi yang rawan kekurangan air. DAS Seputih merupakan salah satu DAS utama di Provinsi Lampung yang masuk ke dalam Wilayah Sungai Seputih-Sekampung yang dikategorikan sebagai Wilayah Sungai strategis nasional yang memiliki potensi ketersediaan air yang besar sekaligus dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air Irigasi pada Daerah Irigasi seluas 15.854 Ha di Ajibaru. Dengan ketersediaan air yang ada maka perlu diperhitungkan dan direncanakan pengalokasian air agar dapat memenuhi kebutuhan air untuk daerah di sekitarnya. Untuk mengetahui besaran kebutuhan air, maka diperlukan analisis data dan proyeksi perhitungan kebutuhan air yang terdiri dari kebutuhan air penduduk, ternak, industri, pemeliharaan sungai dan kebutuhan air Irigasi. Sedangkan potensi ketersediaan air dapat diperkirakan dengan pendekatan empiris menggunakan pengalihragaman hujan menjadi aliran sebagai control dari analisis data pengamatan tinggi muka air pada bangunan pengambilan yang ada. Berdasarkan analisis data dan perhitungan alokasi air diketahui bahwa untuk DAS Seputih (Ajibaru) tingkat ketersediaan air rata-rata sebesar 18.89 m3/s, Kebutuhan air rata-rata sebesar 8.35 m3/s, sehingga kondisi Neraca Air pada surplus sebesar 10.54 m3/s, sehingga kondisi neraca air dapat dikategorikan surplus untuk dapat dilaksanakan pengalokasian air untuk memenuhi kebutuhan air yang ada.
PELATIHAN PENINGKATAN MUTU PRODUKSI MINUMAN BUBUK JAHE INSTAN DENGAN MESIN DIGITAL FOOD DEHYDRATOR DI KWT SRIKANDI, DESA SUNGAI LANGKA Yunita Mauliana; Mirnanda Cambodia; Ade Sandra Dewi; Agus Apriyanto; Lilik Ariyanto
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 4, No 01 (2023): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v4i01.2199

Abstract

Minuman instan jahe telah banyak diproduksi oleh para pengusaha UMKM di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Proses pengolahan masih dilakukan secara manual dengan metode kristalisasi. Keuntungan metode ini adalah dari segi biaya cukup murah, proses cepat dan serbuk yang dihasilkan banyak. Namun kendala yang sering ditemui adalah proses pengkristalan sering mengalami kendala. Selain itu produk yang dihasilkan hanya minuman instan jahe dengan rasa manis. Hal ini menjadi kendala pemasaran karena beberapa pelanggan menginginkan produk minuman jahe original tanpa campuran gula. Salah satu solusi yang dapat diberikan adalah dengan pelatihan peningkatan mutu produksi minuman bubuk jahe instan dengan mesin digital food dehydrator. Oleh karena itu, tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan peningkatan mutu produksi minuman bubuk jahe instan dengan mesin digital food dehydrator di Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat (PKM) ini ditujukan kepada para anggota KWT Srikandi dan masyarakat di Desa Sungai Langka Kabupaten Pesawaran. Dari kegiatan pengabdian tersebut, didapat bahwa para anggota KWT Srikandi mampu memahami dan dapat menerapkan materi pelatihan yang sudah disampaikan secara langsung sesuai arahan dari pemateri.
BIAYA JASA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (BJPSDA) WILAYAH SUNGAI MESUJI-TULANG BAWANG SEBAGAI UPAYA PARTISIPATIF PENGELOLAAN SDA BERKELANJUTAN Lilik Ariyanto; Agung Setiawan; Beta Ratnasari
Journal of Infrastructural in Civil Engineering Vol 4, No 02 (2023): Volume 04, Issue 02, July 2023
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jice.v4i02.2668

Abstract

Menurut Permen PUPR No. 18/PRT/M/2015 tentang iuran ekploitasi dan pemeliharaan bangunan pengairan, BJPSDA bukan merupakan pembayaran atas harga air, melainkan merupakan penggantian sebagian biaya yang diperlukan untuk pengelolaan sumber daya air. Kewajiban untuk menanggung BJPSDA tidak berlaku bagi pengguna air untuk kebutuhan pokok sehari-hari dan untuk kepentingan sosial serta keselamatan umum. Berdasarkan analisis data dan perhitungan, diketahui bahwa Biaya Pengelolaan SDA di WS Mesuji-Tulang Bawang rata-rata per tahun sebesar Rp. 35.497.990, 31. Sedangkan rekapitulasi nilai manfaat ekonomi (NME) masing-masing komponen pertanian rakyat sebesar 23.41%, pengendalian banjir 12.54%, penggelontoran 1.05%, usaha air minum 0.10%, energi listrik 48.44%, energi listrik <10 MW sebesar 12.11% dan industry sebesar 2.35%. Nilai besaran tarif BJPSDA pada WS Mesuji-Tulang Bawang diketahui untuk pertanian rakyat sebesar Rp. 584.993, 15 per Ha, pengendalian banjir sebesar Rp. 584.993, 15 per Ha, penggelotoran dan usaha air minum masing-masing sebesar Rp. 89,96 per m3, energi listrik sebesar Rp. 57,95 per KwH dan industry sebesar Rp. 120,71 per m3.