Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SOSIALISASI PENTINGNYA SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN PADA USAHA MIKRO DAN KECIL DI DESA MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU Sari Utama Dewi; Mirnanda Cambodia; Elza Novilyansa
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 3, No 01 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v3i1.1558

Abstract

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) merupakan salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan produktivitas masyarakat, daya kretivitas dan inovatif masyarakat serta sebagai upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan desa. Sektor UMK perlu dioptimalkan sehingga menghasilkan produk yang aman. Standar Operasional Prosedur (SOP) UMK di Desa Mataram belum berjalan dengan optimal baik dari segi sanitasi maupun pembuangan saluran limbah. Limbah yang dihasilkan seharusnya dapat dimaksimalkan penanganannya sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Mataram tentang pentingnya sanitasi dan penanganan limbah yang baik untuk IKM tersebut. Metode pelaksanaan menggunakan metode survei dan sosialisasi dengan tema Pentingnya Sanitasi dan Keamanan Pangan pada Industri Mikro dan Kecil (UMK). Hasil pengabdian yang didapat ialah masyarakat sudah mampu Menyusun SOP mengenai sanitasi dan kemanan pangan UMK serta mampu merangkai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pembuangan limbah UMK yang tepat guna.
SOSIALISASI PERENCANAAN DESAIN IPLT BUMI AYU KABUPATEN PRINGSEWU Mirnanda Cambodia; Elza Novilyansa; Yunita Mauliana
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 2, No 02 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v2i2.1358

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah melaksanakan sosialisasi mengenai Perencanaan Desain Instalasi Pengelolaan Limbah terpadu (IPLT) di Bumi Ayu Kabupaten Pringsewu. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan pendampingan terhadap masyarakat setempat. Hasil pengabdian ini diperoleh kesimpulan bahwa Sosialisasi Perencanaan Desain IPLT sebagai upaya pelaksanaan pembangunan fisik optimalisasi IPLT Bumi Ayu dapat terlaksana secara optimal sesuai dengan standar teknis yang disyaratkan. Untuk mendorong optimalisasi pengolahan lumpur tinja di IPLT Bumi Ayu serta menjawab kebutuhan akan pengolahan yang lebih besar dimasa mendatang yaitu 164 m3/hari IPLT Bumi Ayu perlu ditingkatkan kapasitas pengolahannya hingga 55 m3/hari.  Ada beberapa prioritas strategi yang dapat dilakukan antara lain penambahan bangunan SSC (Solid Separation Chamber), memperluas bangunan SDB (Sludge Drynig Bed), perbaikan dan pemeliharaan komponen bangunan eksisting serta uji kebocoran pada bangunan-bangunan kolam eksisting.
Studi Kelayakan Teknis Pembangunan Jaringan Perpipaan Sumber Air Mencar Jaya Di Kabupaten Oku Timur Yunita Mauliana; Mirnanda Cambodia; Elza Novilyansa
TEKNIKA SAINS Vol 7, No 1 (2022): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v7i1.1592

Abstract

Sumber air Mencar Jaya yang berada di Desa Jayapura Kabupaten OKU Timur merupakan sumber air yang belum digunakan secara optimal oleh masyarakat untuk kegiatan rumah tangga, pertanian dan perikanan. Sumber mata air ini harus dikelola secara bijaksana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Maka dari itu perlu direncanakan pembangunan jaringan perpipaan air di sumber air Mencar Jaya. Dalam penelitian ini, studi kelayakan ditinjau berdasarkan analisis teknis dengan metode survei untuk mencari data primer yang diperlukan dan dilanjutkan dengan pengolahan data. Dari hasil penelitian dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air dari sumber air Mencar Jaya dengan debit air sebesar 68,89 liter/detik masih dapat memenuhi seluruh kebutuhan air yang ada baik domestik maupun non domestik sebesar 38,96 liter/detik di tahun 2020. Proyeksi di tahun 2040, dengan asumsi tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,29% per tahun dan kebutuhan air non domestik dan pertanian naik sebesar 5% per tahun dari tahun 2020, didapat data bahwa total kebutuhan air hingga tahun 2040 adalah sebesar 64,88 liter/detik, sehingga debit air yang ada masih dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Perhitungan hidrolis dalam perencanaan jaringan perpipaan untuk memasok air dari unit intake sampai dengan unit pelayanan digunakan perangkat lunak (software) Epanet 2.0 dan didapat hasil bahwa untuk jaringan distribusi diperlukan pipa GIP dan PVC berdiameter 300 mm dengan total panjang 3.865 m dan Pipa 250 mm dengan total panjang 4.955 m dengan debit 30 Lpd dengan sisa tekan di ujung pipa 14.02 m.
ANALISIS KEBUTUHAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (IPALD) DENGAN VARIASI JUMLAH SAMBUNGAN RUMAH (SR) Elza Novilyansa; Anwar Anwar; Mirnanda Cambodia
TEKNIKA SAINS Vol 5, No 1 (2020): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v5i1.706

Abstract

Air Limbah domestik merupakan air buangan yang berasal dari penggunaan untuk kebersihan yaitu limbah dapur, kamar mandi, cucian (grey water) dan juga yang berasal dari toilet (black water). Teknologi  Instalasi Pengolahan air limbah domestic dengan sistem Anaerobic Buffle Reactor (ABR) merupakan  teknologi yang paling sederhana dari sisi struktur bangunan, pola pengoperasian maupun cara pemeliharaannya. Kurangnya pemahaman masyakat dalam hal perencanaan unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) menyebabkan kesalahan dalam pembangunan. Sehingga air limbah yang sudah diolah masih mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarkat terkait debit air limbah, karakteristik air limbah, serta volume unit IPAL yang akan dibangun sesuai jumlah sambungan Rumah (SR) yaitu kapasitas 10 SR, 20 SR, 30 SR, 40 SR dan 50 SR.  Penelitian ini menunjukkan hubungan antara jumlah Sambungan Rumah (SR), Debit air limbah, dan Volume unit IPALD dengan sistem ABR. Karakteristik air limbah yang digunakan pada influen BOD 300 mg/l, COD 500 mg/l, TSS 400 mg/l. efisiensi penurunan  pada Bak pengendap awal BOD 40 %, COD 40 %, TSS  60% dan efisiensi penurunan pada Bak ABR yakni BOD 75 %, COD 75 %, TSS  95 % sehingga mampu menghasilkan effluent BOD 27 mg/l, COD 75 mg/l, TSS  16 mg/l sesuai dengan baku mutu air limbah yang diizinkan menurut  Peraturan menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016.
Sosialisasi Pemanfaatan Biopori Dalam Upaya Mengurangi Genangan Dan Sampah Organik Elza Novilyansa; Mirnanda Cambodia; Yunita Mauliana
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang semakin padat di Kelurahan Gunung Terang menyebabkan tanah banyak dijadikan perumahan, pembangunan jalan, dan fasilitas umum yang menjadikan tanah ditutupi oleh aspal dan beton. Curah hujan yang sangat tinggi itu menyebabkan genangan air, banjir dan tanah longsor. Untuk mencegah terjadinya hal – hal yang demikian tersebu,t ada banyak cara dan metode yang bisa diaplikasikan salah satunya lubang resapan biopori. Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan kedalam tanah. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mencoba berpartisipasi menanggulangi genangan banjir dan sampah organik dengan membuat LRB. LRB diharapkan mampu meresapkan air kedalam tanah dan menjadi solusi banjir serta menjaga ketersediaan air tanah. LRB ini berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah Metodologi yang digunakan adalah survey, sosialisasi, praktek dan evaluasi. Hasil dari Kegiatan ini produk berupa LRB yang diaplikasikan di lingkungan Kelurahan Gunung Terang dan diharapkan efektif mengatasi banjir dan ketersediaan air tanah di lokasi PKM.
Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Besai di Wilayah Sungai Tulang Bawang Berdasarkan Neraca Air Yunita Mauliana; Mirnanda Cambodia; Lilik Ariyanto; Elza Novilyansa
TEKNIKA SAINS Vol 7, No 2 (2022): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v7i2.2045

Abstract

Analisis Neraca Air merupakan pendekatan yang digunakan sebagai dasar menghitung dan memperkirakan kondisi potensi ketersediaan air dan proyeksi kebutuhan air. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui kondisi keseimbangan (neraca) air apakah surplus atau defisit untuk menyusun rencana pengembangan dan pengelolaan potensei ketersediaan air pada DAS  Besai.  Dalam melaksanakan tahapan kegiatan analisis neraca air pada DAS Besai digunakan data-data pendukung baik yang berasal dari BBWS Mesuji-Sekampung maupun data pendukung dari instansi lainnya, berupa data pencatatan pos hidrologi maupun referensi jurnal, buku dan artikel terkait kegiatan analisis neraca air.  Adapun analisis Neraca Air menggunakan pendekatan metode NRECA, dikarenakan belum terdapat data pencatatan debit dari bangunan infrastruktur yang ada sehingga metode yang digunakan adalah pengalihragaman hujan menjadi aliran berdasarkan data pencatatan curah hujan yang berpengaruh pada DAS Besai. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan neraca air yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa kondisi neraca air pada DAS Tulang Bawang di Sub DAS Besai untuk skenario tahun kering, tahun normal dan tahun basah pada kondisi surplus, sehingga potensi ketersediaan air yang ada dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan penggunaan air.
Neraca Air DAS Seputih Pada Bendung Ajibaru Dengan Skenario Tahun Kering Lilik Ariyanto; Mirnanda Cambodia; Yunita Mauliana; Agus Apriyanto
TEKNIKA SAINS Vol 8, No 1 (2023): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v8i1.2126

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Sifat air sangat berbeda dibandingkan dengan sumber daya lainnya, sebab air merupakan sumber daya yang mengalir (flowing resources), tidak mengenal batas administrasi, dan kebutuhannya sangat bergantung pada waktu, ruang, jumlah dan mutu. Seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan sosio-ekonomi masyarakat, maka akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air. Hal ini akan menyebabkan air semakin menjadi barang yang langka pada saat tertentu untuk beberapa lokasi yang rawan kekurangan air. DAS Seputih merupakan salah satu DAS utama di Provinsi Lampung yang masuk ke dalam Wilayah Sungai Seputih-Sekampung yang dikategorikan sebagai Wilayah Sungai strategis nasional yang memiliki potensi ketersediaan air yang besar sekaligus dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air Irigasi pada Daerah Irigasi seluas 15.854 Ha di Ajibaru. Dengan ketersediaan air yang ada maka perlu diperhitungkan dan direncanakan pengalokasian air agar dapat memenuhi kebutuhan air untuk daerah di sekitarnya. Untuk mengetahui besaran kebutuhan air, maka diperlukan analisis data dan proyeksi perhitungan kebutuhan air yang terdiri dari kebutuhan air penduduk, ternak, industri, pemeliharaan sungai dan kebutuhan air Irigasi. Sedangkan potensi ketersediaan air dapat diperkirakan dengan pendekatan empiris menggunakan pengalihragaman hujan menjadi aliran sebagai control dari analisis data pengamatan tinggi muka air pada bangunan pengambilan yang ada. Berdasarkan analisis data dan perhitungan alokasi air diketahui bahwa untuk DAS Seputih (Ajibaru) tingkat ketersediaan air rata-rata sebesar 18.89 m3/s, Kebutuhan air rata-rata sebesar 8.35 m3/s, sehingga kondisi Neraca Air pada surplus sebesar 10.54 m3/s, sehingga kondisi neraca air dapat dikategorikan surplus untuk dapat dilaksanakan pengalokasian air untuk memenuhi kebutuhan air yang ada.