Intan Ratri Ranggawuni
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA BERDASARKAN POLA ASUH ORANGTUA (Siswa Kelas VII DI SMP Negeri 8 Jakarta Pusat) Intan Ratri Ranggawuni; Michiko Mamesah; Happy Karlina Marjo
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 3 No 2 (2014): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.555 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.032.07

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kemampuan berpikir kreatif siswa. Tujuan lain penelitian ini, untuk mendapatkan perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan pola asuh yang diterapkan orangtua (otoriter, demokratis, atau permisif). Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Jakarta Pusat, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling dengan tingkat kesalahan 5%, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa kelas VII SMP Negeri 8 Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket yang dikembangkan oleh peneliti mengenai kemampuan berpikir kreatif dan pola asuh orangtua.Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 8 Jakarta Pusat berada pada kategori sedang. Artinya siswa sudah cukup memiliki keluwesan pikiran, kepekaan terhadap masalah, orisinalitas, dan kefasihan akan gagasan. Selain itu, pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0.844, yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi α 0.05, sehingga Ho diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan berpikir kreatif berdasarkan pola asuh otoriter, kemampuan berpikir kreatif berdasarkan pola asuh demokratis, dan kemampuan berpikir kreatif berdasarkan pola asuh permisif. Skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif berdasarkan pola asuh permisif lebih besar dibandingkan skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif demokratis dan otoriter.