Tun Paksi Sareharto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN GANGGUAN TIDUR DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) Melysa Br. Sitepu; Tun Paksi Sareharto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.634 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14817

Abstract

Latar Belakang : Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan perkembangan pada anak yang umum terjadi. Salah satu masalah yang dialami oleh anak dengan GPPH adalah gangguan tidur. Karbohidrat dan protein yang dihubungkan dengan kondisi status gizi diduga berhubungan dengan gangguan tidur.Tujuan : Mengetahui hubungan antara gangguan tidur dengan status gizi pada anak dengan GPPH.Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah anak dengan GPPH usia 4-15 tahun di Kota Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC), perhitungan indeks masa tubuh (IMT) dengan mengukur berat dan tinggi badan menggunakan timbangan berat badan serta stadiometer. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman.Hasil : Jumlah sampel penelitian 17 responden anak GPPH terdiri dari 15 laki-laki dan 2 perempuan yang mengalami gangguan tidur. Jenis gangguan tidur terbanyak adalah gangguan memulai dan mempertahankan tidur. Sebanyak 11 responden (64,7%) memiliki status gizi yang normal. Setelah dilakukan uji korelasi Spearman didapatkan nilai korelasi (r=0,193) yang sangat lemah.Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara gangguan tidur dengan status gizi pada anak dengan GPPH (r=0,193).
FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEJADIAN EPILEPSI INTRAKTABEL ANAK DI RSUP DR KARIADI SEMARANG Nuh Gusta Ady Yolanda; Tun Paksi Sareharto; Hermawan Istiadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.003 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23369

Abstract

Latar Belakang : Epilepsi adalah salah satu kelainan neurologi kronik yang ditandai dengan gejala khas yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksismal. Salah satu pengobatan epilepsi adalah OAE. Pada keadaan dimana telah mengonsumsi 2 atau lebih jenis OAE secara teratur dan adekuat selama 18 bulan namun tidak menunjukkan penurunan frekuensi dan durasi kejang, hal ini disebut dengan epilepsi intraktabel. Pengetahuan mengenai faktor yang berpengaruh pada kejadian epilepsi intraktabel anak penting untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan pasien agar lebih komprehensif dan adekuat. Tujuan : Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kejadian epilepsi intraktabel pada pasien anak dengan epilepsy Metode : Penelitian observasional analitik dengan desaim cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 38 pasien epilepsi yang menjalani perawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Bahan penelitian diambil dengan kuesioner oleh orangtua pasien dan rekam medik, data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil : Dari 38 subjek penelitian, angka kejadian epilepsi intraktabel adalah 13 subjek (34,2%). Pada analisis bivariat didapat faktor risiko yang berhubungan adalah etiologi (p=0,017) dan abnormalitas neurologi (p=0,002). Pada analisis multivariat didapatkan faktor abnormalitas neurologi (OR 37,67 IK95% 1,27-1111,04) sebagai faktor risiko yang signifikan. Simpulan : Angka kejadian epilepsi intraktabel anak sebesar 34,2% dan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian epilepsi intraktabel anak adalah abnormalitas neurologi.Kata Kunci : epilepsi, intraktabel, anak, faktor risiko
PENGARUH JUS BUAH BEET TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Galang Skontantinova; Tun Paksi Sareharto; Donna Hermawati; Tuntas Dhanardhono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.825 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i1.26560

Abstract

Latar belakang : Rokok mempengaruhi tingkat fertilitas seorang pria dengan menurunkan motilitas spermatozoa karena radikal bebas yang dikandungnya. Radikal bebas dapat ditangkal dengan antioksidan. Buah beet (Beta vulgaris) memiliki kapasitas antioksidan yang bahkan lebih tinggi. Efek buah beet terhadap motilitas spermatozoa belum ada yang meneliti. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan uji eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only control group design yang menggunakan tikus wistar jantan sebagai objek percobaan. Uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji post hoc Mann-Whitney. Hasil : Pada penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok dan 1 kelompok kontrol dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis didapatkan perbedaan signifikan pada ≥2 kelompok perlakuan dalam kelompok motilitas spermatozoa dengan pergerakan aktif (p<0,001) dan tanpa pergerakan (p=0,001), namun tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan dalam kelompok motilitas spermatozoa dengan pergerakan lemah (p=0,316). Uji post hoc Mann-Whitney pada kelompok motilitas dengan pergerakan aktif menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan asap rokok saja dengan perlakuan asap rokok yang diberi jus buah bit 4 mL/kgBB (p=0,007), 8 mL/kgBB (p=0,006), dan 16 mL/kgBB (p=0,007). Uji post hoc Mann-Whitney pada kelompok motilitas tanpa pergerakan menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan asap rokok saja dengan perlakuan asap rokok yang diberi jus buah bit 4 mL/kgBB (p=0,025) dan 16 mL/kgBB (p=0,009). Namun tidak signifikan antara kelompok perlakuan asap rokok saja dengan perlakuan asap rokok yang diberi jus buah bit 8 mL/kgBB (p=0,074) Kesimpulan : Jus buah beet dapat mempengaruhi motilitas spermatozoa yang dipapar asap rokok dan memiliki pengaruh terhadap perbaikan motilitas spermatozoa yang dipapar asap rokok.Kata kunci : Motilitas spermatozoa, Buah beet, Asap rokok, Radikal bebas