Donna Hermawati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LONGAN PEEL EXTRACT (DIMOCARPUS LONGAN L.) AS AN ANTIOXIDANT AGAINST OXIDATIVE STRESS IN WISTAR RATS INDUCED BY TOXIC DOSES OF PARACETAMOL Aulia Sandriani; Faizah Fulyani; Donna Hermawati; Santoso Santoso; Eva Annisaa
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.311 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i2.27098

Abstract

Background: Oxidative stress is an imbalance between free radicals and antioxidants, characterized by increase in malodialdehyde (MDA) levels. Stress oxidative caused by paracetamol overdose consumption and can be a serious problem for the structure and liver cell function. Oxidative stress prevented and controlled by antioxidant. Longan peel has phenolic and flavonoid which can potentially be sources of natural antioxidants. This study aimed to prove the longan peel extract had an antioxidant effect that could affect the oxidative stress in rats induced by toxic doses of paracetamol. Method: : Experimental research with control group design. Group P1, P2, and P3 were treatment group induced by paracetamol with a toxic dose of 2000 mg/kgBW and given extracts of longan peel (Dimocarpus longan L.) with multilevel doses, that were 25 mg/kgBW, 50 mg/kgBW, and 75 mg/kgBW wistar rat. Then, blood samples from each group were collected and measured plasma MDA levels and the animals were terminated, then their livers were taken for measurement of liver SOD enzyme activity. Result: One Way ANNOVA test showed a significant difference in plasma MDA (p=0,000) in the whole group of wistar rats. Significant differences were also shown on the examination of plasma MDA levels in the K1-K2, K2-P1, K2-P2, and K2-P3 groups (p<0,05). Conclusion: Longan peel extract had the effect of reducing plasma MDA levels of wistar rats induced by toxic doses of paracetamol compared to the control group.Keywords: Paracetamol, longan peel extract, MDA.
THE EFFECT OF BEET (BETA VULGARIS L.) TO SPERMATOZOA MOTILITY OF MOSQUITO COIL-EXPOSED WISTAR RATS Wulan Widiasmaran; RR Mahayu Dewi Ariani; Farmaditya Eka Putra; Donna Hermawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.587 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i2.27147

Abstract

Background : Mosquito coils contain substances such as allethrin, transflurin, pralethrin, cypenothrin and esbiothrin. Alletrin inhalation will pass into the bloodstream. In the liver, the detoxification occurs and produces metabolites that play a role as free radicals. Beets contain betanin, one of the betalalain groups with functions to binding free radicals in the body system. Objective : To investigate the effect beets on spermatozoa motility of wistar rats exposed by mosquito coils. Methods : In this study used post test only control group design. The number of samples was 20 male wistar rats divided into 4 groups. The Control Group (K-) is a group was given standard feed. The Control Group (K+) is only given exposed to mosquito coils. The P1 group was exposed to to mosquito coils and given 8 ml of beet juice. Group P2 was exposed to to mosquito coils and given 16 ml beet juice. The treatment were done for 56 days. Result : The mean value of motility of spermatozoa are group K (-) = 50; group K (+) = 10; group P1 = 29; group P2 = 46. Oneway Anova test showed significant differences in sperm motility in all groups. Post Hoc test showed  significant difference between group K (+) with K (-) (p = <0,001), group K (+) with P1 (p = 0.005), group K (+) with P2 (p = <0,001).  Conclusion : Beet juice can affect the spermatozoa motility of wistar rats exposed by mosquito coils.Keyword : mosquito coils; beet juice; sperm motility
PENGARUH PEMBERIAN JUS ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Galih Bhakti Sadewo; Donna Hermawati; Mahayu Dewi Ariani
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.943 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23803

Abstract

Latar belakang : Asap rokok dapat meningkatkan efek radikal bebas yang menyebabkan kerusakan membran sel yang dipicu oleh stress oksidatif. Spermatogenesis dapat dipengaruhi oleh stress oksidatif dan menurunkan kualitas sperma, termasuk konsentrasi spermatozoa. Alpukat mengandung antioksidan berupa flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas yang terdapat didalam tubuh. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat terhadap konsentrasi spermatozoa tikus wistar jantan yang dipapar asap rokok. Metode : Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 35 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok Kontrol (-) adalah kelompok tanpa perlakuan. Kelompok Kontrol (+) hanya diberi paparan asap rokok. Kelompok P1 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 1 ml. Kelompok P2 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 2 ml. Kelompok P3 dipapar asap rokok dan diberi jus alpukat 3 ml. Perlakuan selama 28 hari, pada hari ke-29 semua tikus diterminasi dan diperiksa konsentrasi spermatozoanya. Hasil : Rerata konsentrasi spermatozoa adalah: Kelompok K(-)=18,40; Kelompok K(+)=6,60; Kelompok P1= 10,80; Kelompok P2=13,20; Kelompok P3=12,20. Uji One Way ANOVA didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok perlakuan. Uji Post-Hoc didapatkan perbedaan bermakna antara K(-) dengan K (+), K(-) dengan P1, K(-) dengan P3, dan K(+) dengan P2. Sementara pada kelompok lain tidak didapatkan perbedaan konsentrasi spermatozoa. Kesimpulan : Pemberian jus alpukat dapat mempengaruhi konsentrasi spermatozoa tikus wistar yang dipapar asap rokok.Kata Kunci : Asap rokok, jus alpukat, konsentrasi spermatozoa
PENGARUH PEMBERIAN JUS ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Muhammad Fajar Ma&#039;arif; Donna Hermawati; Mahayu Dewi Ariani
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.092 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23804

Abstract

Latar belakang: Asap rokok merupakan salah satu penyebab timbulnya radikal bebas yang dapat mengganggu motilitas spermatozoa. Flavonoid pada alpukat berperan sebagai antioksidan. Antioksidan yang terdapat dalam buah alpukat dapat melepaskan elektron untuk menetralkan radikal bebas dari asap rokok. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap motilitas spermatozoa tikus wistar yang dipapar asap rokok. Metode: Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Sampel terdiri dari 35 tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok secara random. Kelompok K(-) adalah kelompok tanpa perlakuan. Kelompok K(+) hanya diberi asap rokok. Kelompok P1 dipapar asap rokok dan diberi jus buah alpukat dosis 1 ml/hari. Kelompok P2 dipapar asap rokok dan diberi jus buah alpukat dosis 2 ml/hari. Kelompok P3 dipapar asap rokok dan diberi jus buah alpukat dosis 3 ml/hari. Perlakuan diberikan selama 28 hari dan pada hari ke-29 semua tikus diterminasi dan diperiksa motilitas spermatozoanya. Hasil: Rerata motilitas spermatozoa adalah kelompok K(-) = 34; kelompok K(+) = 8; kelompok P1 = 14; kelompok P2 = 28; kelompok P3 = 26. Uji Oneway ANOVA didapatkan perbedaan bermakna pada motilitas spermatozoa pada semua kelompok. Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok K(-) dengan K(+) (p=0,007), kelompok K(-) dengan P1 (p=0,031), kelompok K(+) dengan P2 (p=0,031). Sedangkan pada kelompok yang lain terdapat perbedaan yang tidak bermakna. Simpulan: Pemberian jus alpukat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motilitas spermatozoa tikus wistar jantan yang dipapar asap rokok.Kata kunci : Asap rokok, alpukat, motilitas spermatozoa, flavonoid
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU Silka Roudhatul Jannah; Donna Hermawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.183 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21466

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan adalah  perasaan khawatir yang menyebar, tidak menyenangkan, serta tidak jelas,. Dukungan sosial adalah keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk dimintai bantuan, dorongan, dan penerimaan apabila individu mengalami kesulitan atau masalah. Semakin tinggi tingkat dukungan sosial maka akan sangat mempengaruhi kecemasan ibu dengan anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Tingkat kecemasan diukur menggunakan Zung Self-rating Anxiety Scale. Tingkat dukungan sosial diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social.Tujuan: Mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada ibu dengan anak ASD.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik cross-sectional. Subjek dari penelitian ini diambil dari ibu yang memiliki anak Autism Spectrum Disorder (ASD) yang bersekolah di SLB Negeri Semarang. Setelah itu diuji menggunakan uji korelasi Somer’d.Hasil: Sebanyak 44 subjek, 41 ibu (93,2%) yang mengalami kecemasan ringan, dan terdapat 3 ibu yang mengalami kecemasan sedang (6,8%). Tidak terdapat ibu yang mengalami kecemasan berat atau bahkan panik. Dari tingkat dukungan sosialnya, terdapat 11 ibu (25%) yang mendapatkan dukungan sosial sedang dan 33 ibu (75%) mendapatkan dukungan sosial tinggi, serta tidak didapatkan ibu dengan dukungan sosial rendah. Berdasarkan hasil analisis dengan uji Somers’d tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan tingkat dukungan sosial dengan nilai p sebesar 0,083 (p>0,05)Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat dukungan sosial pada ibu yang memiliki anak Autism Spectrum Disorder (ASD) yang bersekolah di SLB Negeri Semarang.
PENGARUH JUS BUAH BEET TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Galang Skontantinova; Tun Paksi Sareharto; Donna Hermawati; Tuntas Dhanardhono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.825 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i1.26560

Abstract

Latar belakang : Rokok mempengaruhi tingkat fertilitas seorang pria dengan menurunkan motilitas spermatozoa karena radikal bebas yang dikandungnya. Radikal bebas dapat ditangkal dengan antioksidan. Buah beet (Beta vulgaris) memiliki kapasitas antioksidan yang bahkan lebih tinggi. Efek buah beet terhadap motilitas spermatozoa belum ada yang meneliti. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan uji eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only control group design yang menggunakan tikus wistar jantan sebagai objek percobaan. Uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji post hoc Mann-Whitney. Hasil : Pada penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok dan 1 kelompok kontrol dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis didapatkan perbedaan signifikan pada ≥2 kelompok perlakuan dalam kelompok motilitas spermatozoa dengan pergerakan aktif (p<0,001) dan tanpa pergerakan (p=0,001), namun tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan dalam kelompok motilitas spermatozoa dengan pergerakan lemah (p=0,316). Uji post hoc Mann-Whitney pada kelompok motilitas dengan pergerakan aktif menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan asap rokok saja dengan perlakuan asap rokok yang diberi jus buah bit 4 mL/kgBB (p=0,007), 8 mL/kgBB (p=0,006), dan 16 mL/kgBB (p=0,007). Uji post hoc Mann-Whitney pada kelompok motilitas tanpa pergerakan menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan asap rokok saja dengan perlakuan asap rokok yang diberi jus buah bit 4 mL/kgBB (p=0,025) dan 16 mL/kgBB (p=0,009). Namun tidak signifikan antara kelompok perlakuan asap rokok saja dengan perlakuan asap rokok yang diberi jus buah bit 8 mL/kgBB (p=0,074) Kesimpulan : Jus buah beet dapat mempengaruhi motilitas spermatozoa yang dipapar asap rokok dan memiliki pengaruh terhadap perbaikan motilitas spermatozoa yang dipapar asap rokok.Kata kunci : Motilitas spermatozoa, Buah beet, Asap rokok, Radikal bebas