Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik penentuan informan adalah purposive sampling, yaitu penentuan informan penelitian dengan pertimbangan pada kemampuan informan dalam memberikan informasi lengkap dan akurat saat wawancara. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima belas orang, dengan rincian tiga orang pustakawan dan dua belas orang pengelola perpustakaan sekolah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pelayanan Perpustakaan Keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menggunakan sistem layanan terbuka, layanan ini bisa digunakan secara langsung oleh pemustaka dan pengelola perpustakaan sekolah sepuasnya, (2) Pelayanan Perpustakaan Keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menggunakan sistem layanan tertutup, layanan yang bisa digunakan yaitu layanan sirkulasi saja, (3) perbedaan pelayanan perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok sebelum dan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu pelayanan yang diberikan tidak maksimal. Penilaian pelayanan perpustakaan keliling sebelum covid dan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok menggunakan lima dimensi yaitu, dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty beserta indikatornya. Namun terdapat beberapa indikator yang tidak sesuai, yaitu kelengkapan prasarana perpustakaan keliling dan keefektifan alat bantu temu kembali informasi.