Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS TEMPERATUR DAN TONASE DALAM PENENTUAN OIL LOSSES CPKO PADA INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK: Analysis of Temperature and Tonnage in Determining CPKO Oil Losses in the Oil Processing Industry Rizki Fadhillah Lubis; Ari Pranata Primisa Purba; Silvi Armaini
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v11i1.1907

Abstract

Oil losses in the oil processing industry is still of particular concern. The purpose of this study is to find out how the relationship and influence between CPKO oil tonnage and temperature in each tank, analyze oil losses and causal factors using Correlation and Linear Regression. Based on the results of research it can be known that there is a suspected relationship between temperature and oil tonnage. There are several factors that cause oil losses including human error and other factors such as the condition of the tank, raw materials and the monitoring process. Recommended improvement proposals for the company are to improve the method of sounding, equip the tank with temperature monitoring, refine sounding equipment, supervise operators in the work area and conduct supervision for each receipt of raw materials.
Penataan Ulang Tata Letak (Relayout) Fasilitas Teaching Factory di Politeknik ATI Padang Ari Pranata Primisa Purba; Nofan Hadi Ahmad; Dabith Ghazali
Jurnal SENOPATI : Sustainability, Ergonomics, Optimization, and Application of Industrial Engineering Vol 3, No 1 (2021): Jurnal SENOPATI Vol.3 No.1
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.senopati.2021.v3i1.2141

Abstract

Teaching Factory sebagai sarana kegiatan pembelajaran bertujuan menjadi tempat untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan di politeknik yang bebasis ketrampilan dan praktek. Teaching Factory prinsipnya memberi gambaran mahasiswa tentang proses kerja industri. Teaching factory Politeknik ATI Padang memiliki luas lantai produksi 25m x 12m di mana area tempat produksinya cukup tidak teratur dan tidak ergonomis baik dari lingkungan kerja maupun kondisi kerjanya. (1) Letak mesin dan jarak antar yang tidak teratur, (2) pola aliran bahan tiap departemen kerja yang tidak jelas dan (3) letak peralatan yang tidak sesuai. Penataan letak fasilitas ruang produksi yang ergonomis dapat memperlancar proses produksi, memberikan keamanaan kepada mahasiswa dalam melakukan praktek di teaching factory. Jurnal ini mencoba untuk mengimplementasikan kaidah dasar tata letak, dasar K3 dan konsep 5S dalam penataan ulang teaching factory dengan memanfaatkan luas lantai produksi. Solusi yang dihasilkan adalah tata letak fasilitas yang memenuhi kaidah tata letak pabrik, seperti (1) jarak antar mesin yang distandarkan, (2) jarak antar departemen yang distandarkan, (3) dimensi area operator yang distandarkan dan pemberian allowance pada total luas area setiap departemen, (4) tata letak fasilitas yang memenuhi kaidah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), yaitu penentuan jalur evakuasi, lebar jalan untuk dilalui oleh dua operator, pembersihan lantai produksi dan penataan fasilitas yang menerapkan prinsip 5S (seiri, seiton, seiketsu, shitsuke dan seiton).
Perancangan Dan Pembuatan Mesin Penggiling Bahan Baku Dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Produksi Pada UKM Produk Makanan Ringan Rizki Fadhillah Lubis; Ari Pranata Primisa Purba; Tosty Maylangi Sitorus; Miftahurrahmah Miftahurrahmah; Eko Supriadi
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2022): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v4i2.12044

Abstract

Peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu upaya Usaha Kecil dan Menengah untuk memuaskan konsumen dalam hal target produksi, efesiensi waktu, meningkatkan daya saing dan mempertahankan eksistensi perusahaan. UD. RANTI merupakan salah satu UKM yang memproduksi makanan ringan berbahan ubi kayu. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sebagian proses produksi mulai input sampai dengan output tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan Dinas Kesehatan, salah satunya proses penggilingan. Minimnya pengetahuan dalam merancang mesin peralatan produksi dan minimnya modal dalam pengadaan peralatan tersebut menambah bagian permasalahan dari mitra usaha ini. Melalui Program Kemitraan Masyarakat ini tim menawarkan solusi untuk merancang dan membuat mesin penggiling sebagai upaya pemecahan masalah tersebut. Tahapan pelaksanaan kegiatan yang direncanakan seperti: Analisis Situasi pada Unit Usaha, Merancang dan membuat mesin penggiling, Melakukan pelatihan pengoperasian dan maintenance mesin sekaligus penyerahan mesin kepada Unit Usaha, Evaluasi Program Kegiatan. Hasil yang didapat dari kegiatan ini berupa mesin penggiling bahan baku yang sesuai dengan persyaratkan Dinas Kesehatan dimana mesin/peralatan produksi harus menggunakan bahan stainless steel agar tidak terjadi cemaran logam pada bahan baku makanan. Dalam hal produktivitas, terjadi peningkatan dalam hal waktu produksi yang lebih singkat. Diharapkan dengan Program Kemitraan Masyarakat ini dapat meningkatkan produktivitas atau kapasitas produksi dari unit Usaha Kecil dan Menengah dalam hal ini UD. RANTI.
PENGENDALIAN DAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN PENERAPAN METODE SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) DAN FTA (FAULT TREE ANALYSIS) Ari Pranata Primisa Purba; Rizki Fadhillah Lubis; Tosty Maylangi Sitorus
Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri Vol 22, No 2 (2022): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36275/stsp.v22i2.545

Abstract

CV. XYZ is a company engaged in the production of wood into finished goods (furniture), one of which is wooden chairs. In the process of making wooden chairs, various types of damaged products such as broken, painted (varnished), scuffed, and loose are still found. This study aims to analyze the quality control of CV. XYZ and provide suggestions for improvement to reduce product defects, using the Statistical Quality Control (SQC) method with seven tools and the Fault Tree Analysis (FTA) method. The results show that in the period January 2021-February 2022 the average percentage of defective products per month is 5.63%, where this result exceeds the company's standard of 5%. The results of the analysis stated that abrasion defects and stretching defects dominated the overall defective products, with the causal factors being the lack of supervision during the production process and no routine machine maintenance schedule being carried out. The suggested improvement given is to appoint a senior worker as a supervisor at each work station, hold a briefing before and after production is completed by the management to all operators, then make a special schedule for periodic inspection, maintenance, and repair of machines and equipment at the workplace. outside the production schedule, and the last is to create and place work instructions on the use and maintenance of the machine.
Mesin Produksi Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas di UKM Mamabon Edo Rantou Wijaya; Khairul Akli; Nofan Hadi Ahmad; Ari Pranata Primisa Purba
Journal of Industrial Community Empowerment Vol 1, No 2 (2022): Published in October 2022
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.589 KB)

Abstract

Productivity is needed to compete in the modern retail market which requires the right product at the right time and in the right quantity. This activity aims to increase productivity in Small and Medium Enterprises, one of which is Mamabon. Mamabon SMEs have not been able to fully meet the target market due to limited production capacity so they need machines to increase production. The stages of this activity are in the form of surveys to partner locations, choosing alternative solutions, implementing and evaluating activities. Based on the results of the activity evaluation, the procurement of production machines in this activity was successful in increasing productivity by increasing production capacity by 66.6%, shortening production time and stages.