Eki Ahmad Zaki Hamidi
Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Prototipe Layanan Video on Demand (VoD) Pada Jaringan OpenFlow Eki Ahmad Zaki Hamidi; Nanang Ismail; Rizka Jalaludin
Teknika Vol 7 No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/teknika.v7i1.70

Abstract

Sistem distribusi Video on Demand (VoD) saat ini umumnya masih menggunakan sistem transmisi konvensional. Perkembangan jaringan yang makin kompleks menuntut manajemen yang semakin handal. Software-Defined Networking (SDN) hadir untuk mengatasi kompleksitas sistem dengan memisahkan control plane dan data plane. Salah satu protokol SDN adalah OpenFlow. Makalah ini membahas tentang simulasi layanan VoD melalui jaringan OpenFlow. Realisasi OpenFlow menggunakan OpenvSwitch. Sistem disimulasikan dengan 1 PC server, 1 PC untuk switch dengan OpenvSwitch, dan 3 PC client. Hasil simulasi menunjukan QoS VoD melalui jaringan OpenFlow sudah memenuhi standar ITU-T G.1010 dengan delay sebesar 3,31 ms, jitter sebesar 0 ms, packet loss sebesar 0%, dan throughput sebesar 2,71 Mbit/s. Penilaian Mean Opinion Score (MOS) juga sudah memenuhi standar ITU-T P.800 dengan nilai 3417,06 dan termasuk kategori baik.
RANCANG BANGUN SIMULASI MOBILE IP PADA JARINGAN WLAN Eki Ahmad Zaki
JURNAL ISTEK Vol 10, No 2 (2017): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mobile IP (MIP) adalah mekanisme adelivery untuk mengirim alamat IP yang sebelumnya digunakan sehingga ketika perangkat terhubung Local Area Networks Wireless (WLAN) tidak perlu melakukan konfigurasi ulang saat bergerak. Mekanisme kerja pada rancangan ini adalah Mobile Node (MN) pada posisi awal berada di area Access Point 1 (AP 1) dengan ip address 10.1.1.1 atau pada area Home Agent (HA), hal ini memungkinkan Corresspondent Node (CN) berkomunikasi langsung dengan MN. Kemudian MN berpindah tempat pada coverage area AP 2 sehingga CN mengalami putus komunikasi dengan MN. Agar dapat tetap berkomunikasi antara CN dengan MN maka digunakan transfer data dengan tunneling.
Interoperability and Reliability of Multiplatform MPLS VPN: Comparison of Traffic Engineering with RSVP-TE Protocol and LDP Protocol Nanang Ismail; Eki Ahmad Zaki; Muhamad Arghifary
CommIT (Communication and Information Technology) Journal Vol. 11 No. 2 (2017): CommIT Journal
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/commit.v11i2.2105

Abstract

One of the alternatives to overcome network scalability problem and maintaining reliability is using MPLS VPN network. In reallity, the current network is already using a multiplatform of several different hardware vendors, i.e., Cisco and Juniper platforms. This paper discusses the comparison of the simulation results to see interoperability of multiplatform MPLS VPN andreliability through traffic engineering using RSVP-TE and LDP protocols. Both the RSVP and LDP protocols are tested on a stable network and in a recovery mode,as well as non-load conditions and with additional traffic load. The recovery mode is the condition after the failover due to termination of one of the links in the network. The no-load condition means that the network is not filled with additional traffic. There is only traffic from the measurement activity itself. While network conditions with an additional load are conditions where there is an additional UDP packet traffic load of 4.5 Mbps in addition to the measurement load itself. On a stable network and without additional traffic load, the average delay on LDP protocol is 59.41 ms, 2.06 ms jitter, 0.08% packetloss, and 8.99 Mbps throughput. Meanwhile, on RSVP protocol, the average delay is 52.40 ms, 2.39 ms jitter, 12.18% packet loss, and 7.80 Mbps throughput. When failover occurs and on recovery mode, LDP protocol is48% of packet loss per 100 sent packets while on RSVP packet loss percentage is 35.5% per 100 sent packets. Both protocols have interoperability on the third layer of multiplatform MPLS VPN, but on heavy loaded traffic condition, RSVP protocol has better reliability than the LDP protocol.
Implementasi GRE Tunneling Menggunakan Open vSwitch Pada Jaringan Kampus Mufid Ridlo Effendi; Eki Ahmad Zaki Hamidi; Andriansyah Saepulloh
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 3, No 2 (2017): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v3n2.103-111

Abstract

Perkembangan informasi yang pesat membuat penambahan jaringan baru harus dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien. Menghubungkan dua jaringan lokal yang berbeda wilayah dibutuhkan metoda yang tepat tanpa biaya yang besar. Salah satu metode jaringan untuk menghubungkan dua jaringan lokal yang berbeda wilayah tanpa terkoneksi langsung secara fisik yaitu menggunakan metode tunneling. Salah satu metode tunneling adalah GRE. Metode GRE menggunakan Open vSwitch dengan menggunakan simulator mininet dengan topologi jaringan kampus sederhana telah dilakukan pada penelitian ini. Simulasi ini menghasilkan hasil yang diinginkan dengan terkoneksinya tiap host pada jaringan kampus yang berbeda wilayah.
Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN Dengan Metode Visualisasi Di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Eki Ahmad Zaki Hamidi; Nanang Ismail; Ramadhan Syahyadin
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 2, No 2 (2016): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v2n2.82-93

Abstract

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu instansi pendidikan yang memanfaatkan wireless LAN sebagai media pembelajaran dan informasi, namun banyaknya penggunaan frekuensi dan channel pada wireless LAN dapat menyebabkan overlap hingga terjadi interferensi sinyal. Agar mendapatkan coverage jaringan yang baik pada perangkat outdoor wireless LAN, diperlukan suatu perencanaan dalam penempatan posisi antena dan perhitungan Link Budget yang terdiri dari free space loss, effective isotropically radiated power, received signal level dan system operating margin. Selain itu perhitungan dilakukan secara simulasi dengan menggunakan software Radio Mobile untuk melihat hasil coverage area secara visual. Pengukuran jaringan yang dilakukan terdiri dari 1 antena Server dan 3 access point yang ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan berdasarkan kondisi eksisting. Hasil rancangan jaringan yang dianalisis menggunakan perhitungan Link Budget secara teori maupun simulasi  dengan nilai parameter System Operating Margin (SOM) terbesar pada server sebesar 47,26 dB, sedangkan pada access point#1 46,26 dB, access point#2 45,76 dB dan access point#3 39,5 dB dimana telah memenuhi batas perancangan sinyal yang baik.
Prototipe Sistem Keamanan Rumah Berbasis Web dan SMS Gateway Eki Ahmad Zaki Hamidi; Mufid Ridlo Effendi; M Rizki Ramdani
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 6, No 1 (2020): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v6n1.56-65

Abstract

Kenyamanan sebuah rumah tinggal perlu didukung oleh sistem keamanan yang tersistematis dan dapat dimonitor dari jarak jauh. Modul SIM800L sebagai media komunikasi SMS dan Web sebagai antarmuka dapat digunakan sebagai alat untuk monitoring rumah secara jarak jauh. Penelitian ini bertujuan membangun prototipe sistem keamanan rumah berbasis web dan SMS gateway. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan riset pengembangan (RnD). Penelitian ini menggunakan Arduino dan mikrokontroller Atmega2560 yang berfungsi mengambil data dari sensor PIR serta menjadi input untuk buzzer yang berfungsi sebagai alarm. Jangkauan dan respon PIR diuji dalam beberapa kondisi suhu ligkungan yang berbeda. Modul SIM800L akan mengirimkan SMS bagi pengguna. Untuk melihat kondisi ruangan rumah, tracking IP Camera dilakukan menggunakan motor servo. Pengujian menunjukan bahwa sensor PIR mampu melacak setiap pergerakan dengan suhu 27 derajat celcius pada radius pergerakan 4-7 meter dengan delay rata-rata 2 detik. Mikrokontroller mengirimkan perintah ke buzzer untuk membunyikan alarm dan SMS akan terkirim pada pengguna. Monitoring juga dapat dilakukan pengguna melalui web. Prototipe sistem yang dikembangkan dapat berjalan sesuai dengan target.
Prototipe Layanan VoIP Pada Jaringan OpenFlow Eki Ahmad Zaki Hamidi; Mufid Ridlo Effendi; Hafizh Wibowo Widodo
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 4, No 1 (2018): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v4n1.33-42

Abstract

Voice Over Internet Protocol (VoIP) adalah sebuah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Penggunaan IP memungkinkan penghematan biaya dikarenakan tidak perlu membuat sebuah infrastruktur baru untuk komunikasi suara. Dalam mengaplikasikan VoIP saat ini masih menggunakan infrastruktur jaringan konvensional, dengan berkembangnya SDN (Software Defined Network) yang menawarkan paradigma baru dalam dunia jaringan dalam mendesain, mengelola dan mengimplementasikan jaringan, terutama untuk mendukung kebutuhan dan inovasi di bidang ini yg semakin lama semakin kompleks, maka layanan VoIP dapat diaplikasikan pada jaringan OpenFlow yang merupakan implementasi dari konsep SDN (Software Defined Network). Dalam mengimplementasikan VoIP menggunakan pada jaringan OpenFlow, VoIP dapat dibangun dengan menggunakan aplikasi yang bersifat freeware seperti X-Lite sebagai User Agent atau Client, Asterisk sebagai server VoIP dan G.711 sebagai codec dengan memanfaatkan OpenvSwitch yang berfungsi meneruskan paket-paket dalam layanan VoIP. Pada pengujian ini dilakukan terbagi dalam 2 bagian, pengujian pada OpenvSwitch dan VoIP. Pada pengujian OpenvSwitch dapat disimpulkan bahwa flow yang sudah dibuat pada OpenvSwitch dapat berfungsi untuk meneruskan paket-paket dalam layanan VoIP sehingga antara server dan client dapat terhubung. Pengujian VoIP dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dengan hasil yang didapatkan dengan rata-rata delay 10,0002421 ms, throughput 171,195 Kbps, jitter 0,424 ms, packet loss 0%.
Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik untuk Klasifikasi Covid-19 Berbasis Tekstur Menggunakan Orde Pertama Berdasarkan Citra Chest X-Ray Muchtar Ali Setyo Yudono; Eki Ahmad Zaki Hamidi; Jumadi Jumadi; Abdul Haris Kuspranoto; Aryo De Wibowo Muhammad Sidik
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 4: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2022945663

Abstract

COVID-2019 pertama kali muncul di kota Wuhan, Cina pada Desember 2019, kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. Pandemi COVID-19 telah menyebabkan dampak yang cukup fataluntukkesehatan masyaraka. Merupakan hal yang sangat penting untuk mendeteksi kasus positif sedini mungkin untuk pencegahan penyebaran lebih lanjut dari virus ini. Teknik tes paling umum yang saat ini digunakan untuk mendiagnosa COVID-19adalah reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Pencitraan radiologis dada seperti chest X-ray memiliki peran penting dalam diagnosis dinipenyakit ini. Karena sensitivitas RT-PCR rendah 60% -70%, bahkan jika hasil negatif diperoleh, gejala dapat dideteksi dengan pemeriksaan gambar radiologi pasien. Teknik kecerdasan buatanyang digabungkan dengan pencitraan radiologis dapat membantu untuk mendiagnosis COVID-19 dengan lebih cepat dan akurat.Proses klasifikasi pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan yaitu pra-pengolahan, segmentasi, ekstraksi ciri, dan klasifikasi. Ekstraksi ciri yang digunakan adalah berdasarkan tekstur orde pertama dan klasifikasi yang digunakan adalah jaringan syaraf tiruan perambatan balik. Sistem klasifikasi pada penelitian ini menghasilkan rata-rata akurasi klasifikasi sebesar 94,17% untuk kelas normal dan 77,5% untuk COVID-19. Hasil akurasi tertinggi didapat pada skenario pertama dengan hasil akurasi sebesar 88,8%. Nilai rata-rata sensitivitas yang didapat pada penelitian ini sebesar 94,17% untuk kelas normal dan 76,67% untuk kelas COVID-19. Nilai rata-rata spesifisitas yang didapat pada penelitian ini sebesar 76,67% untuk kelas normal dan 94,17% untuk kelas COVID-19.AbstractCovid-2019 first appeared in Wuhan, China, in December 2019, then quickly spread throughout the world and became a pandemic. The Covid-19 pandemic has had a fatal impact on public health. It is crucial to detect positive cases as early as possible to prevent the further spread of this virus. The most common test technique currently used to diagnose Covid -19 is the reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Chest radiological imaging such as chest X-ray has a vital role in the early diagnosis of this disease. Due to the low RT-PCR sensitivity of 60%-70%, symptoms can be detected by examining the patient's radiological images even if a negative result is obtained. Artificial intelligence techniques combined with radiological imaging can help diagnose Covid -19 more quickly and accurately. The classification process in this study consists of several stages, namely pre-processing, segmentation, feature extraction, and classification. The feature extraction used is based on the first-order texture, and the classification used is a backpropagation neural network. The classification system in this study resulted in an average classification accuracy of 94.17% for the normal class and 77.5% for Covid -19. The highest accuracy results were obtained in the first scenario, with an accuracy of 88.8%. The average sensitivity value obtained in this study was 94.17% for the normal class and 76.67% for the Covid -19 class. The average specificity value obtained in this study was 76.67% for the normal class and 94.17% for the Covid -19 class.