Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Kesejahteraan Musang Luwak Tangkar (Paradoxurus hermaphroditus) Penghasil Biji Kopi Luwak Pegunungan Malabar, Jawa Barat Dinda Purnomo Putri; Novi Mayasari; Andi Hiroyuki
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 10 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.10.1.58-70

Abstract

Musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan salah satu jenis mamalia kecil seukuran kucing (cat-sized mammals) yang hidup di Asia Selatan dan Tenggara. Di Indonesia, musang jenis luwak kerap dimanfaatkan sebagai hewan untuk produksi biji kopi luwak. Dalam praktiknya, produksi biji kopi luwak ini sering ditemukan pelanggaran kesejahteraan hewan terhadap musang luwak sebagai hewan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas pemeliharaan musang luwak pada salah satu penangkaran yang berlokasi di daerah Pegunungan Malabar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Variabel yang diamati meliputi tingkat kesejahteraan musang luwak serta manajemen pemeliharaan dan pengelolaan yang diterapkan di penangkaran. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi tidak langsung, pengisian daftar pertanyaan campuran (tipe tertutup dan tipe terbuka), pengisian checklist serta studi literatur. Selanjutnya, data yang diperoleh diolah dan disajikan secara deskriptif dengan kategori penilaian akhir meliputi buruk (skor 1) hingga memuaskan (skor 5). Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai 88.7 dari peneliti dan 100 dari pengelola, dengan angka rata-rata sebesar 94.35. Skor yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam kategori ‘Sangat Baik’. Meski demikian masih terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk menyempurnakan implementasi praktik kesrawan bagi satwa di penangkaran, terutama hal-hal yang berkaitan dengan aspek bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit serta aspek bebas dari rasa takut dan tertekan.
Pengaruh Pemberian Indigofera zollingeriana dan Mineral terhadap Kadar Kalsium Darah dan Susu Sapi Perah Novi Mayasari Mayasari; Lia Budimulyati Salman; Laela Tien Nurjanah
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.508 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i2.25652

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Indigofera zollingeriana, Zinc, dan Selenium terhadap kadar kalsium darah dan susu sapi perah laktasi. Penelitian menggunakan 20 ekor sapi perah Friesian Holstein dengan usia kebuntingan 7-8 bulan dari BPPIB TSP Bunikasih. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Data dianalisis dengan Uji Sidik Ragam. Perlakuan terdiri dari empat perlakuan yaitu, P0 = 45% Rumput Gajah + 55% Konsentrat, P1 = 45% Rumput Gajah + 40% Konsentrat + 15% I. zollingeriana, P2 = 45% Rumput Gajah + 55% Konsentrat + 40 ppm Zn dan 0,3 ppm Se, P3 = 45% Rumput Gajah + 40% Konsentrat + 15% I. zollingeriana + 40 ppm Zn dan 0,3 ppm Se. Setiap perlakuan memiliki 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian I. zollingeriana, Zinc, dan Selenium tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar kalsium darah dan susu pada sapi perah. Kesimpulan dari penelitian bahwa pemberian I. zollingeriana, Zinc, dan Selenium tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar kalsium darah dan susu pada sapi perah. Selanjutnya, tidak ditemukan korelasi antara kadar kalsium darah dan susu pada minggu pertama setelah beranak (P>0,05).
PENGUATAN PENGETAHUAN TENTANG PERANAN KOLOSTRUM DALAM MANAJEMEN PERBIBITAN SAPI POTONG DI KELOMPOK PETERNAK SAPI POTONG PUTRA NUSA, DESA KONDANGDJAJA, KAB. PANGANDARAN Novi Mayasari; Rini Widyastuti; Kurnia A Kamil; An An Yulianti; Diding Latipudin; Ronnie Permana; Muhammad Rifqi Ismiraj
Dharmakarya Vol 9, No 1 (2020): Maret, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i1.23480

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak mengenai pentingnya peran kolostrum bagi anak sapi yang baru lahir, khususnya dalam manajemen perbibitan sapi potong. Kolostrum berperan sebagai penyedia utama antibodi dari induk yang sangat dibutuhkan oleh anak sapi yang baru lahir untuk menjaga kesehatan dan produktivitasnya. Kelompok Peternak Putra Nusa (KPPN) yang bertempat di Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran adalah salah satu kelompok peternak yang kegiatan utamanya adalah produksi bibit sapi potong. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan bentuk penyuluhan, berupa pemaparan mengenai definisi kolostrum, peran kolostrum dalam manajemen perbibitan, karakteristik dan komposisi kolostrum, serta manajemen pemberian kolostrum kepada anak sapi yang baru lahir. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan dengan mencapai target luaran yaitu peternak dapat menjelaskan peran kolostrum dan mempraktikkan manajemen pemberian kolostrum dalam perbibitan sapi potong.
PENYULUHAN TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI POTONG DI KELOMPOK PETERNAK PUTRA NUSA, DESA KONDANGDJAJA, KECAMATAN CIJULANG, KABUPATEN PANGANDARAN Novi Mayasari; Indra Firmansyah; Muhammad Rifqi Ismiraj
Dharmakarya Vol 9, No 3 (2020): September, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i3.23479

Abstract

Salah satu produk samping dari keseluruhan aktivitas produksi sapi potong adalah limbah peternakan. Beberapa penelitian terdahulu melaporkan bahwa limbah peternakan sapi potong dapat dimanfaatkan menjadi produk yang ramah lingkungan sekaligus bernilai ekonomis. Informasi ini dirasa perlu untuk dibagikan kepada peternak sapi potong. Kelompok Peternak Putra Nusa adalah salah satu kelompok peternak yang memiliki populasi yang cukup besar, yang terletak di Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Sebagai bentuk pembagian informasi, maka dilakukanlah kegiatan penyuluhan teknik pengolahan limbah peternakan sapi potong di daerah tersebut. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatnya pengetahuan peternak mengenai jenis-jenis limbah peternakan, dampak limbah peternakan yang tidak terolah terhadap lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah, dan teknologi pengolahanlimbah peternakan sapi potong. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan dengan mencapai target luaran yaitu peternak dapat menjelaskan jenis-jenis limbah peternakan, dampak limbah peternakan yang tidak terolah terhadap lingkungan, alternatif produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah, dan teknologi pengolahanlimbah peternakan sapi potong.
INTRODUKSI PEMANFAATAN LEGUM Indigofera zollingeriana SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN KONSENTRAT PADA SAPI POTONG DI KELOMPOK PETERNAK PUTRA NUSA, DESA KONDANGDJAJA, KECAMATAN CIJULANG, KABUPATEN PANGANDARAN Novi Mayasari; Muhammad Rifqi Ismiraj
Dharmakarya Vol 8, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.911 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i2.21055

Abstract

Wawasan peternak terhadap kebutuhan nutrien merupakan hal yang penting dalam peningkatan produktivitas ternak. Salah satui penyebab utama rendahnya ketersediaan nutrisi di dalam pakan dalam usaha pembibitan sapi potong di Indonesia adalah wawasan peternak akan manajemen pakan. Hal ini dapat berdampak pada terganggunya sistem pertahanan tubuh dan menurunnya tingkat produktivitas ternak. Pakan merupakan salah satu komponen penunjang utama dalam produksi peternakan dikarenakan 60-70% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam pakan lengkap untuk sapi perah adalah dengan mencari bahan pakan alternatif. Indigofera zollingeriana berpotensi untuk menjadi bahan pakan alternatif karena selain kandungan proteinnya yang tinggi (27,9%) juga dilengkapi oleh kandungan mineral kalsium (0,22%) dan fosfor (0,18%). Informasi ini dirasa perlu untuk dibagikan kepada masyarakat. Desa Kondangdjaja, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran adalah wilayah yang memiliki populasi sapi potong yang cukup signifikan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Sebagai bentuk pembagian informasi, maka dilakukanlah kegiatan penyuluhan introduksi terhadap potensi manfaat Indigofera zollingeriana sebagai hijauan sumber protein pengganti sebagian konsentrat sapi potong di daerah tersebut. Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah meningkatkan pengetahuan peternak mengenai potensi manfaat Indigofera zollingeriana sebagai bahan pakan alternatif hijauan pengganti sebagian konsentrat. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan dengan mencapai target luaran yaitu peternak dapat menjelaskan potensi manfaat dan metode pengembang biakan Indigofera zollingeriana sebagai salah satu hijauan sumber protein alternatif pengganti sebagian konsentrat. 
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETERNAK SAPI MELALUI BUDIDAYA RUMPUT MULATO DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK Novi Mayasari; Indra Firmansyah; Muhammad Rifqi Ismiraj
Dharmakarya Vol 10, No 3 (2021): September, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i3.32392

Abstract

Pengadaan pakan terutama ketersediaan hijauan yang kontinuitas dan berkualitas dalam usaha peternakan merupakan input utama yang harus dipenuhi untuk hidup ternak, sehingga mampu mencapai produksi optimal. Di sisi lain, salah satu persyaratan aktivitas peternakan yang berkesinambungan perlu mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan, salah satunya adalah sistem penanganan limbah yang baik. Guna mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan pengetahuan mengenai jenis hijauan yang berkualitas, serta pengenalan teknologi pengolahan limbah yang dapat diaplikasikan di peternakan. Salah satu jenis rumput yang dilaporkan berpotensi memiliki kandungan nutrient yang baik adalah rumput mulato II (Brachiaria hybrid cv. Mulato), yang dilaporkan memiliki keunggulan, seperti daya adaptasi rumput mulato pada kualitas tanah yang rendah pada musim kemarau sangat baik. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah mengkonversi bahan-bahan bernilai nutrient dalam limbah ternak menjadi produk gas yang dapat digunakan sebagai sumber energi, melalui fenomena fermentasi anaerob yang dilangsungkan oleh bakteri fermentatif anaerob yang dapat menghasilkan biogas. Hasil dari laporan-laporan studi tersebut dirasa perlu untuk diinformasikan kepada para peternak, dengan cara penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan penyuluhan daring yang berisikan materi mengenai pengenalan teknologi pengolahan limbah peternakan dan pengenalan potensi rumput mulato sebagai hijauan untuk ruminansia dapat diterima dengan baik oleh para peserta penyuluhan, ditandai dengan 90% peserta dapat menjawab pertanyaan evaluasi dari para narasumber.
Penyuluhan dalam Rangka Peningkatan Pengetahuan Manajemen Pakan Ayam Petelur di Indramayu Novi Mayasari; Laela Tien Nurjanah
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v4i2.2109

Abstract

Feed management is one aspect in the livestock business that must be considered because it includes factors that affect production costs. The Farmers Group in Indramayu received a grant from one of the State-Owned Enterprises (BUMN) to develop the laying hens business. Based on the survey that has been done, the problem faced by this breeders group is the lack of insight about good feed management. These problems will indirectly affect the sustainability of the business being run. Therefore there is a need for counseling to increase the knowledge of breeders' groups regarding feed management in order to maintain and improve the sustainability of the business being run. Counseling activities carried out by lecture method and interspersed with discussions based on information that has been presented. Before and after counseling activities are evaluated (Pre-test and Post-test). Based on the evaluation conducted, it can be concluded that there was a significant increase in knowledge after the training activities, as evidenced from the questionnaire level of knowledge of farmers at the time before counseling only 20% to 100% after counseling. Furthermore, it is necessary to assist farmers in the application directly to the application of material that has been given during counseling, so that business continuity is getting better and increasing.
Penyuluhan dalam rangka Peningkatan Kesadaran Terhadap Kesehatan Sapi Perah dengan Kartu Menuju Sapi Sehat (KMSS) di Kelompok Peternak Tunas Mekar, Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang Lia Budimulyati Salman; Novi Mayasari; Endang Yuni Setyowati; M. Rifqi Ismiraj
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 2 (2020): Mei
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i2.24918

Abstract

Pencatatan kesehatan ternak memiliki peran yang vital dalam kegiatan pemeliharaan sapi perah dan produksi susu. Kelompok Peternak Tunas Mekar (KPTM) merupakan salah satu kelompok peternak yang memiliki kegiatan utama produksi susu dan perbibitan ternak sapi perah yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, ditemukan rendahnya kesadaran peternak akan pencatatan pertumbuhan, kesehatan, dan produksi ternak, yang menjadi penyumbang nyata dalam rendahnya tingkat kesehatan ternak dan pada akhirnya berujung pada rendahnya produktivitas. Oleh karenanya, dilakukan penyuluhan dan pendampingan untuk meningkatkan kesadaran pencatatan pertumbuhan, kesehatan, dan produksi ternak. Sebagai pendukung peningkatan kesadaran peternak akan pencatatan, telah dibuat sebuah alat, yaitu kartu menuju sapi sehat (KMSS), yang berguna untuk memudahkan peternak dalam melakukan pencatatan. KMSS terdiri atas tabel pertumbuhan ternak ideal dari waktu ke waktu, sejak dilahirkan hingga kawin pertama. KMSS dirancang untuk dilengkapi secara berkala, kemudian dievaluasi agar peternak bisa membandingkan status pertumbuhan ternaknya dengan status pertumbuhan yang ideal. Usaha untuk meningkatkan kesadaran peternak akan pencatatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pendampingan di KPTM. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan setelah proses penyuluhan, dapat disimpulkan bahwa para peternak KPTM memiliki peningkatan kesadaran akan pentingnya pencatatan status pertumbuhan, kesehatan, dan produksi ternak. Proses pendampingan dirasa perlu untuk dilanjutkan, sehingga kesadaran akan pencatatan menjadi sebuah budaya yang dapat ditularkan baik kepada peternak lain maupun generasi peternak selanjutnya di dalam KPTM.Kata Kunci: Sapi perah, pertumbuhan, pencatatan, Kartu Menuju Sapi Sehat (KMSS), penyuluhan.
Kesehatan Reproduksi Ternak dan IB Pada Kelompok Peternak Sapi Potong Putra Nusa Pangandaran Siti Darodjah Rasad; Rini Widyastuti; Novi Mayasari; Kikin Winangun; Annisa Yusrina; Fahmy Avicenna
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i3.24789

Abstract

Sapi Potong merupakan sapi lokal berkembang di sepanjang wilayah Priangan utara Jawa Barat.  Karakter sapi potong merupakan representasi dari bos sondaicus dimana warna tubuh merah bata atau merah melahonais, pada beberapa pejantan terjadi perubahan warna menjadi hitam legam. Sapi Potong di daerah Pangandaran dan Ciamis dikenal sebagai Sapi Pasundan. Hasil penelitian Indrijani dkk (2012) bahwa secara arkheologis sapi Pasundan merupakan hasil persilangan pada program Grading Up sapi PO dan program peningkatan mutu genetik sapi Jawa dengan cara menyilangkan sapi tersebut dengan sapi Madura dan sapi Bali. Oleh karena itu pada sapi Pasundan terdapat dua tipe, yakni bergelambir dan non gelambir. Pada kondisi kini, para Peternak sebagai subyek dalam produksi pedet belum sepenuhnya memahami mekanisme pembibitan untuk menghasilkan ternak yang baik. Sebagai contoh, sistem perkawinan belum optimal, dan program Inseminasi Buatan (IB) belum terlaksana dengan baik. Peternak dengan mudah melepas atau menjual ternak yang mempunyai performa baik sehingga secara tidak langsung terjadi seleksi negatif, dalam populasi dan antar populasi.  Berkenaan dengan hal tersebut, perlunya penyuluhan dan kaji terap masalah kesehatan reproduksi ternak serta program Inseminasi Buatan (IB) sehingga meningkatkan wawasan peternakan dalam pengembangbiakan dan kesehatan reproduksi Sapi Pasundan di daerah Pangandaran.
PENGENALAN PEMANFAATAN RUMPUT MULATO DAN TEKNOLOGI PENGAWETANNYA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA Novi Mayasari; Lia Budimulyati Salman; Iin Susilawati; Muhammad Rifqi Ismiraj
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i2.35850

Abstract

Terdapat beberapa masalah yang terjadi di dalam penyediaan hijauan pakan untuk ternak ruminansia, salah satunya adalah jumlah produksinya yang cenderung fluktuatif. Penyediaan dan pemberian pakan dalam usaha peternakan merupakan permasalahan utama yang perlu mendapat perhatian. Kuantitas, kualitas, dan kontinuitas hijauan merupakan faktor penting dalam menentukan produktivitas ternak ruminansia. Salah satu hijauan pakan ternak yang memiliki nilai mutu baik dan mampu menyediakan kebutuhan ternak adalah rumput mulato. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek tertentu yaitu di antaranya kemampuan hidup pada musim kemarau, mudah dikembangbiakkan melalui anakan dan memiliki jumlah produksi serta palatabilitas yang cukup tinggi. Informasi ini dirasa perlu untuk diberi tahukan kepada para peternak. Terdapat enam entitas kelompok peternak dan perusahaan peternakan yang berlokasi di Jawa Barat dan D. I. Yogyakarta yang dijadikan objek dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode daring menggunakan platform Zoom Meeting, yang terdiri atas ceramah dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini tercermin pada respons post-test terhadap pemahaman peserta mengenai topik yang diberikan, yang hasilnya terdapat peningkatan pemahaman peserta berkisar pada 50% dibandingkan dengan sebelum kegiatan ini dilaksanakan.