Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED Bq Malikah Hr; Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 5 No. 3 (2019): September 2019
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan literasi matematikasiswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi-eksperimental) dengan onegroup pretest-posttest design. Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Masbagik Lombok Timur. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2019. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 3 yang terdiri dari 34 siswa. Data dari hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan uji hipotesis yaitu paired sampel t-test. Dari uji hipotesis penelitian, dihasilkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan literasi matematika siswa sebelum dan setelah penerapanmodel pembelajaran learning cycle dengan pendekatan open-ended. Berdasarkan rerata marginal dari hasil tes kemampuan literasi matematika siswa, diperoleh rerata pretest yaitu 40,24 dan rerata posttest yaitu 67,65. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle dengan pendekatan open-ended dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
PROSES BERPIKIR KREATIF MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKAN SINTAKS PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING Bq Malikah Hr
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 5 No. 2 (2019): Juni 2019
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif mahasiswa dalam memecahkan masalah induksi matematika berdasarkan sintaks pembelajaran guided teaching. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Universitas Hamzanwadi Selong. Penelitian dimulai dari bulan April sampai dengan Mei 2019. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 6 mahasiswa semester dua Program Studi Pendidikan Informatika. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam dan analisis dokumen. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pembelajaran guided teaching dapat merangsang berpikir kreatif mahasiswa, menumbuhkan rasa ingin tahu, membantu mahasiswa dalam menemukan konsep yang baru, dan melatih mahasiswa dalam mengkomunikasikan ide atau hasil kerjanya. Selain itu, pembelajaran ini mementingkan keterlibatan aktif mahasiswa dalam memahami konsep untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Dilihat dari tingkat kemampuan matematika mahasiswa, mahasiswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang atau rendah mampu berpikir kreatif di setiap tahapan pembelajaran guided teaching. Namun, perbedaan tingkat kemampuan tersebut mempengaruhi perbedaan karakteristik mahasiswa dalam membangun proses berpikir kreatif pada saat memecahkan masalah induksi matematika.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TIPE ROUNDTABLE PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA Bq Malikah Hr
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 4 (2018): Desember 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau tipe roundtable. (2) manakah tipe gaya belajar siswa yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik. (3) pada masing-masing tipe gaya belajar, manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik. (4) pada masing-masing model pembelajaran, manakah tipe gaya belajar yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan faktorial 2x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat SMA di Kecamatan Wanasaba tahun pembelajaran 2018/2019 dengan sampel yaitu SMA Maraqitta’limat Wanasaba dan SMA NW Wanasaba. Uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran kooperatif tipe NHT menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada tipe roundtable. (2) siswa dengan gaya belajar tipe visual memiliki prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa tipe auditorial dan kinestetik, serta siswa tipe auditorial memiliki prestasi lebih baik daripada siswa tipe kinestetik. (3) Pada masing-masing tipe gaya belajar, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menghasilkan prestasi lebih baik daripada tipe roundtable. (4) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa tipe visual memiliki prestasi matematika lebih baik daripada siswa tipe auditorial dan kinestetik, serta siswa tipe auditorial memiliki prestasi matematika lebih baik daripada siswa tipe kinestetik.
PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DENGAN KLASIKAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Bq Malikah Hr
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 3 (2018): September 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) dengan model pembelajaran Klasikal terhadap hasil belajar matematika siswa SMA NW Wanasaba Tahun Pembelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan Post Test Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA NW Wanasaba tahun pembelajaran 2018/2019 yang berjumlah 44 siswa dan terdiri dari 2 kelas yaitu: kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan sampling jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metote tes dengan instrumen tes berbentuk soal essay. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa ditolak dengan taraf signifikan 5%, hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) dengan model pembelajaran Klasikal terhadap hasil belajar matematika siswa SMA NW Wanasaba Tahun Pembelajaran 2018/2019. Berdasarkan rerata marginalnya, siswa yang dikenai dengan model pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Teaching) memiliki rerata marginal 70.43 dan siswa yang dikenai dengan model pembelajaran klasikal memiliki rerata marginal 66.57
METODE RESITASI DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Bq Malikah Hr
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 3 (2017): September 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi metode resitasi dengan media powerpoint pada pembelajaran matematika; (2) Dampak positif pengunaan metode resitasi dengan media powerpoint pada pembelajaran matematika; dan (3) Kendala yang ditemukan dalam penerapan metode resitasi dengan media powerpoint pada pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Lokasi penelitian di MA NW Wanasaba Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas X dan XI MIA. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara mendalam dan analisis dokumen. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa: (1) Implementasi metode resitasi dengan media powerpoint pada pembelajaran matematika dimulai dari fase pemberian tugas, pelakasanaan dan pertanggungjawaban tugas yang telah dibuat; (2) Dampak positif pengunaan metode resitasi dengan media powerpoint pada pembelajaran matematika diantaranya: meningkatkan kreativitas siswa, menumbuhkan tanggung jawab siswa, meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, dan memberikan pengalaman baru pada siswa; (3) Kendala yang ditemukan dalam penerapan metode resitasi dengan media powerpoint pada pembelajaran matematika nampak pada kurangnya partisipai siswa, sulit mengontrol dan mengawasi tugas yang dikerjakan oleh siswa, tingkat intelegensi siswa yang berbeda, dan terbatasnya daya dukung.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY YANG DISERTAI DENGAN PEER-ASSESSMENT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA Bq Malikah Hr
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 2 No. 3 (2016): September 2016
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment atau model pembelajaran klasikal; (2) manakah tipe siswa yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan tipe climbers, tipe campers, atau tipe quitters; (3) pada masing-masing tipe AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment atau model pembelajaran klasikal; (4) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa tipe climbers, campers, atau quitters. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, dengan rancangan faktorial 2x3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment menghasilkan prestasi lebih baik daripada model pembelajaran klasikal (2) Siswa tipe climbers memiliki prestasi lebih baik daripada siswa tipe campers dan quitters, serta siswa tipe campers lebih baik daripada siswa tipe quitters; (3) Pada masing-masing tipe AQ, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yang disertai dengan peer-assessment menghasilkan prestasi lebih baik daripada model pembelajaran klasikal; (4) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa tipe climbers memiliki prestasi matematika lebih baik daripada siswa tipe campers dan quitters, serta siswa tipe campers lebih baik daripada siswa tipe quitters.