Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IMPLEMENTASI FUNGSI PENGAWASAN PENYIARAN PROGRAM MUSIK DANGDUT OLEH KPID JAWA TIMUR Nur Fathin Luaylik; Nanik Kusumiati Hudaya
REFORMASI Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.819 KB) | DOI: 10.33366/rfr.v8i2.1149

Abstract

The Formation Of Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) on 2002 based on policy regulation No 32, 2002 as independent instution or regulatory on broadcasting, in central and district level. Today in realitity more published dangdut talent show program. This fact make be challenge to implemented policy regulation No.32, 2002 about broadcast. One of main KPI role to supervise of broadcast but still violation happen mainly about content of broadcast. This research aims is to analyse about KPID exixtence East Java given to zise of dangdut program broadcast published. This research is descriptive kualitative. The theory this research use implementation theory from George Edward III with four indicator communication, disposition, bureaucracy structure and main resource. The Result this research show obstacle factor to implemented of policy regulation No. 32, 2002 is limited of facility, so that impmenting of regulation policy not too maximum. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terbentuk pada tahun 2002 berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Lembaga independen ini menjadi regulator dalam bidang penyiaran baik di tingkat pusat maupun daerah. Kenyataannya saat ini semakin bermunculan program pencarian bakat penyanyi dangdut. Hal ini menjadi tantangan untuk mengimplementasikan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Salah satunya KPI memiliki peran utama sebagai implementor Undang-Undang tersebut. Adanya KPI sebagai lembaga independen untuk mengawasi penyiaran, pelanggaran masih terjadi terutama dalam sajian serta isi siaran. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini, yaitu menganalisa mengenai eksistensi KPID Jawa Timur terhadap pemberian porsi alokasi penyiaran program musik. Jenis penelitian yaitu deskiptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam peneltian ini yaitu teori implementasi kebijakan George Edward III dengan indikator komunikasi, disposisi, struktur birokrasi dan sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor penghambat dalam implementasi UU No. 32 tahun 2002 yaitu keterbatasan berbagai sarana prasarana sehingga implementasi berjalan hanya dengan mengandalkan sumber daya yang ada
Pemberdayaan Perempuan Melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Homemade Dengan Prinsip Happy Mix and Match Food di Posyandu Tulip, Dusun Nyabagan, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan Rina Nur Azizah; Nur Fathin Luaylik
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v3i2.1811

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, Dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. (Pemberian makanan Tambahan (PMT) saat ini selalu “ dibayangi” berbagai kemudahan dari makanan cepat saji (fast food). Tidak jarang para ibu mengalami ketergantungan memberikan makanan PMT sejenis fast food kepada anaknya, dibandingkan membuat sendiri menu makanan tambahan. Penerapan metode pembuatan dan pengolahan makanan tambahan harus diimbangi juga dengan inovasi menu-menu baru. Metode “Happy Mix Match Food”, bisa menjadi langkah metode terbaru pembuatan makanan tambahan untuk anak. Sehingga mampu menciptakan menu-menu baru dengan memanfaatkan baan alami dan buatan sendiri. Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan di Dusun Nyabagan, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan pada tanggal 25 Juli 2021 menggambarkan bahwa masih banyak para ibu yang belum memahami tentang Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sehingga lebih cenderung memberikan makanan cepat saji sehingga ibu balita mengalami ketergantungan dalam memberikan makanan PMT bentuk makanan cepat saji kepada balitanya. Hasil pemantauan status gizi buruk (PSG) Balita tahun 2020 oleh Kementerian Kesehatan ini tidak ada survey dikarenakan ada wabah pandemi covid-19, namun data yang masih bisa digunakan untuk melakukan pemantauan pertumbuhan pada balita, yaitu data Bulan Timbang Agustus tahun 2020. Hasil pelatihan ini adalah tercapainya target materi yang sudah disusun dan direncanakan, tercapainya penguasaan materi terhadap sasaran program, yaitu ibu balita untuk menerapkan Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) secara homemade berbahan pokok organik dan berprinsip “happy mix match food”. Peserta pelatihan memiliki motivasi dalam memerapkan pembuatan makanan tambahan secara homemade berbahan pokok organik. Kata Kunci : Pemberdayaan Perempuan, Posyandu, PMT, Pelayanan Kesehatan, Ibu dan Anak
Dari Negara menjadi Publik Sentris: Kajian Historis Pelaksnaan Administrasi Indoensia Tahun 1900-an Nur Fathin Luaylik
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 1 No. 1 (2020): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.823 KB) | DOI: 10.22515/isnad.v1i1.3239

Abstract

Penyelenggaraan negara tidak terlepas dari administrasi. Periodesasi perkembangan administrasi ada dua yaitu secara umum dan paradigma,  kedua periodesasi masih dipengaruhi administrasi dari negara maju. Secara umum, administrasi masih membandingkan dengan negara maju , sedangkan segi paradigma menurut Nicholas Henry membagi lima paradigma administrasi. Dimana masing-masing paradigma memiliki kajian berbeda. Munculnya diksi setelah “administrasi” menjadi pembahasan para ahli dari sasaran, pelaksana dan hasil pelaksanaan. Mulai dari istilah “negara” sampai “publik” memiliki analisa  serta paradigma berbeda. Ketika ada pernyataan Dwight Waldo bahwa administrasi  berada di zaman kekacauan, konsentrasi administrasi mulai berubah, dimana sektor publik mulai dilibatkan. Istitlah negara mengacu peran penuh administrasi oleh, dari dan untuk negara, dimana sangat kecil porsi publik.  Sebaliknya kata ”publik” menjelaskan administrasi dilaksanakan dengan konsentrasi rakyat berperan sebagai negara dan sasaran administrasi. Penyelenggaraan administrasi  dipengaruhi juga  oleh paradigma Old Public Administration dimana terdapat New Public management, kemudian New public administration dan New Public service. Namun inti dari  semua pelaksanaan administrasi  menuntut adanya perubahan  dari negara menjadi publik sentris. Perubahan paradigma menjadi goal oriented administrasi yaitu akuntabilitas, komprehensif dan transparasansi.
INOVASI PELAYANAN “HALO PEMUSTAKA” PASCA PANDEMI COVID-19 DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN PAMEKASAN Ach. Resa Fachrizi; Abdurahman; Nur Fathin Luaylik; Mohammad Bustanol Husein
Aplikasi Administrasi: Media Analisa Masalah Administrasi Volume 24 Nomor 2
Publisher : Faculty of Social and Political Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/aamama.v24i2.122

Abstract

The service innovation "Halo Pemustaka" is a free pick-up and borrowing service organized by the Pamekasan Regency Library and Archives Service. This study aims to find out how the service innovation "Halo Pemustaka" is implemented to the community. The indicators used are service innovations, namely, saving time, increasing productivity, increasing efficiency, creating convenience and reducing risk. This research uses descriptive qualitative research method. Data collection techniques using documentation, observation, and interviews. Analyzing the data is based on three steps, namely data condensation, data presentation, and conclusion drawing and verification. The results of this study are considered good based on the following indicator aspects: (a) Save time, users can borrow books from home, (b) Increase productivity, service innovation "Halo Pemustaka is declared productive as seen from the enthusiasm of users who increase every month, (c) Increase Efficiency, User saves more energy and transportation costs, (d) Improves convenience, access to service innovation applications "Halo Pemustaka is considered easy and fast, (e) Reduces risk, service innovation "Halo Pemustaka" provides solutions to reduce the risk of corona virus transmission. The "Halo Pemustaka" service innovation carried out by the government through the Pamekasan Regency Library and Archives Service during the Covid-19 pandemic was considered good enough for users but still needs to be improved from every existing service indicator to be even better in the future.
OPTIMALISASI FINGER PRINT MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN Nur Fathin Luaylik; Moh Dohri
REFORMASI Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v12i2.2750

Abstract

Dicipline is moral responsibility.Many employee and teacher in Junior High School 3 Jrengik come late dan back to home early. Pandemic situation COVID-19, which all employee  have shift of work actively, so much have influence to insentive income  totall. Forgetting to do a finger print when you come home from school and not being able to use the finger print tool is a daily problem. This can affect the amount of additional income that employees receive each month. The purpose of the study, for the basis of evaluating the level of discipline through an information technology system, is the use of digitally recording employee attendance levels. The research uses the implementation theory of Edwards III, with indicators of resources, disposition, communication, and bureaucratic structure. The results showed that communication was good and carried out intensively. Resource field, well done to reduce attendance list manipulation. Disposition indicators are quite good, namely helping employees to be disciplined. The bureaucratic structure is quite good, always prepare tissue near the finger print tool.AbstrakDisiplin merupakan kewajiban moral. Ada pegawai dan guru di SMPN 3 Jrengik  datang  terlambnat dan pulang lebih awal. Kondisi pandemi COVID-19  di mana semua pegawai dibagi jam  aktifnya di sekolah, maka semakin besar pengaruhnya terhadap jumlah tambahan penghasilan. Lupa melakukan finger print waktu datang sampai pulang sekolah dan tidak bisa digunakannya alat finger print menjadi persoalan kesehararian. Hal ini bisa mempengaruhi jumlah tambahan penghasilan yang diterima pegawai setiap bulannya. Tujuan penelitian,untuk dasar evaluasi terhadap tinkat kedisiplinan melalui sistem teknologi informasi yaitu penggunaan perekaman tingkat kehadiran pegawai secara digital. Penelitian menggunakan teori implementasi dari Edwards III, dengan indikator sumber daya, disposisi, komunikasi,dan struktur birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi sudah baik serta  dilakukan intensif. Bidang sumber daya, cukup baik dilakukan untuk mengurangi manipulasi daftar hadir. Indikator disposisi, cukup baik yakni membantu pegawai  bersikap disiplin. Struktur birokrasi cukup baik selalu menyiapkan tisu  di dekat alat  finger print.
Meningkatkan Peran Posyandu Tulip dalam Implementasi Pemberian Makanan Tambahan Homemade di Kelurahan Kolpajung, Kabupaten Pamekasan Nur Fathin Luaylik; Rina Nur Azizah; Erina Saputri; Ach Resa Fachrizi
Jurnal Literasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2, No 2 (2023): September
Publisher : CV Litera Inti Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61813/jlppm.v2i2.41

Abstract

Pemberian  Makanan Tambahan(PMT) pada anak menjadi kewajiban orang tua dalam memenuhi gizi. Setelah usia enam bulan, anak sudah bisa diperkenalkan  bentuk makanan tambahan pendamping ASI.  Variasi makanan cepat saji  menjadi tantangan utama ibu supaya tetap menggunakan bahan alami. Permasalahan utama di Posyandu Tulip yaitu banyaknya ibu-ibu dari balita ketergantungan pada makanan tambahan instan berpengawet dibandingkan membuat PMT  sendiri. Kurangnya referensi menu PMT  salah satu faktor  ibu-ibu  kurang memahami mengolah bahan makanan. Solusi terhadap masalah ini yaitu mengoptimalkan peran kader Posyandu Tulip  mensosialisasikan variasi menu PMT  di setiap pelaksanaan Posyandu Balita. Metode pada pengabdian kepada Masyarakt (PKM) yaitu pemberian makanan tambahan pada balita sambil melaksanakan posyandu rutin, tahap selanjutnya adalah praktik pembuatan PMT, pemeriksaan berat badan bayi dan pengarahan ibu-ibu mengenai pentingnya PMT berbahan alami. PKM dilakukan di Dusun Nyabagan, Kelurahan Kolpajung,  Kabupaten Pamekasan.  Kegiatan PKM dilaksanakan 20 Oktober 2021 dan 20 November 2021. Hasil kegiatan  pendayagunaan posyandu berdampak sangat baik yakni pada saat ini hampir 90 % ibu-ibu memiliki tambahan referensi pembuatan makanan tambahan alami pada saat posyandu rutin berikutnya.Kata-kata Kunci : PMT; Balita, Implementasi 
Pemberdayaan UMKM Dalam Memperkuat Stabilitas Ekonomi Desa Ambat Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan Rina Nur Azizah; Nur Fathin Luaylik; Rini Aristin
NGABDIMAS UNIRA Vol 4, No 1 (2024): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v4i1.2294

Abstract

Ambat adalah salah satu Desa di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan yang memiliki potensi hasil pertanian dan hasil laut karena penduduk Desa Ambat selain bermata pencaharian sebagai petani juga sebagai nelayan mengingat Desa Ambat juga termasuk wilayah pesisir. Hasil produksi yang ada di Desa Ambat adalah krupuk puli, ruang lingkup pemasaran krupuk puli hanya di wilayah Desa Ambat saja sehingga pemasarannya kurang luas. Produksi krupuk puli tidak hanya menyongsong perekonomian si usaha krupuk puli akan tetapi membantu perekonomian masyarakat sekitarnya. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan ini adalah dengan memberikan pelatihan tentang bagaimana cara memasarkan krupuk puli supaya dikenal oleh masyarakat kalangan luas, jadi konsumennya tidak hanya masyarakat Desa Ambat saja. Hal yang paling utama adalah meningkatkan sumber daya manusia yang ada, dengan diadakannya sosialisasi atau pelatihan untuk lebih mampu memasarkan hasil produksinya agar dapat memperkuat stabilitas Ekomomi Desa Ambat Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Pelatihan tentang bagaimana cara memasarkan krupuk puli di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan ini diikuti oleh kelompok UMKM yang memiliki usaha olahan krupuk puli. Berdasarkan analisis kebutuhan prioritas utama adalah kelompok yang benar-benar belum mengerti bagaiman cara mengemas krupuk puli supaya nilai jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan pengemasan biasa. Dengan adanya pelatihan ini diharakan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangan pengemasan krupuk puli.