Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Flakes Ubi (Flabi) Alternatif Olahan Ubi Jalar Dwi Rahmawati; Arisanty Nur Setia Restuti; Adhiningsih Yulianti
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.1664

Abstract

Desa Pakis yang terletak Kecamatan Panti merupakan salah satu wilayah sentra penghasil ubi jalar di Kabupaten Jember. Namun, akibat minimnya pengetahuan para petani tentang pengolahan ubi jalar menjadikan tidak ada inovasi pengolahan hasil panen ubi jalar, sehingga komoditas tersebut memiliki nilai ekonomis/ nilai jual yang rendah. Untuk itu, inovasi teknologi pengolahan ubi jalar menjadi produk bernilai jual tinggi perlu disosialisasikan dan diterapkan kepada masyarakat. Kandungan gizi ubi jalar putih menjadi alasan ubi jalar putih menjadi pilihan tepat untuk inovasi sereal/ flakes ubi (FLABI) sebagai pengganti nasi. Ubi jalar putih mengandung pati/ karbohidrat yang paling tinggi diantara jenis ubi jalar yang lain sehingga sangat cocok apabila digunakan sebagai pengganti asupan karbohidrat. Selain itu, kandungan protein pada ubi jalar putih paling tinggi dibandingkan dengan jenis ubi yang lain. Kandungan air yang rendah menyebabkan ubi jalar putih lebih mudah ditepungkan dan diolah menjadi produk pangan lain dibandingkan ubi jenis yang lain. Harga ubi jalar putih juga relatif lebih murah dibandingkan harga ubi jalar jenis lain. Berdasarkan hal tersebut diatas menjadi dasar dipilihnya ubi jalar putih sebagai bahan baku produk inovatif sereal/ flakes ubi (FLABI). Dalam kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Tim Politeknik Negeri jember di Desa Pakis, masyarakat sangat antusias dan banyak bertanya tentang produk inovasi FLABI, selama ini mereka beranggapan bahwa ubi jalar hanya bisa diolah menjadi panganan seperti kripik atau jajanan tradisional seperti getuk. Produk inovasi FLABI ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi peningkatan nilai ekonomis ubi jalar putih.
Pengaruh Pemberian Minuman Cokelat (Theobroma cacao L.) Terhadap Berat Basah Organ Hati Tikus Diabetes Melitus Putri Rahayu Ratri; Adhiningsih Yulianti; Arisanty Nur Setia Restuti
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2 No 3 (2021): Mei
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v2i3.169

Abstract

Cacao (Theobroma cacao L.) is known to have enormous potential advantages because they contain vitamins A1, B1, B2, C, D, and E as well as minerals such as iron, zinc, phosphorus, magnesium, and copper. In addition, chocolate is also known to be rich in active antioxidant ingredients such as phenolic compounds, prociandin, and flavonoids which can reduce the bad effects of antioxidants in the body. giving chocolate to experimental animals and consumption interventions in humans can prevent and overcome the problem of several diseases, one of which is diabetes mellitus. The purpose of this study was to see the effect of giving cocoa powder drink to the wet weight of the liver in rats with diabetes mellitus. The research design used was experimental research using a completely randomized design with a post-test only control group design. The experimental sample used fifteen male white rats (Rattus norvegicus) Sprague Dawley strain. The experimental mice were divided into 5 groups, namely the negative control group (K-), namely normal rats without any treatment, the positive group, namely the diabetes mellitus (K +) group; treatment group 1 (KP1), treatment group 2 (KP2), treatment group 3 (KP3), namely the diabetes mellitus group of rats that were given the treatment of chocolate drink with a concentration of cocoa powder drink doses of 2%, 4% and 6%. Data analysis was performed using the One Way ANOVA test. Results: The results showed that the organ weight in the group K- = 10.46 ± 0.44; K + = 11.49 ± 0.39; KP1 = 9.95 ± 0.60; KP2 = 11.30 ± 0.60; KP3 = 11.09± 0.90. Statistical analysis showed that there was no significant difference for each treatment with a value of p = 0.077. The conclusions in the study regarding the effect of giving chocolate drink on the wet weight of the liver in rats with diabetes mellitus showed that giving cocoa powder with a concentration of 2%, 4% and 6% was not able to significantly affect the wet weight of the liver.
Asupan Protein dan Parameter Hematologi pada Perokok Arisanty Nur Setia Restuti; Arinda Lironika Suryana
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.131 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v4i2.118

Abstract

Abstract: Intake Protein And Parameter Hematology  In Smoker. Smoking increase activity of the hematological system. It`s characterized by increase the number of erythrocytes, leukocytes, platelets and hemoglobin. Carbon monoxide contained in cigarettes can increase hemoglobin levels. Nicotine in cigarettes can stimulate hormone secretion that causes blood cell accumulation and platelet aggregation, in addition nicotine can cause decreased appetite due to stimulation in brain receptors. Decreased appetite causes decrease intake of macro and micro nutrients. The purpose of this research is to description of hematology parameter in smoker compared with normal level and protein intake compared with nutrient sufficiency value, this research also want to see correlation between protein intake and hematology parameter. This research is an analytic survey with cross sectional designTechnic sampling in this study using purposive sampling method. Data tested normality (Shapiro Wilk test) and homogeneity (Levene Test). Correlation Test using Pearson.The number of subject in this study is 15 people. The results of this study indicate the number of erythrocytes in smokers increased 8.4 ± 1.2 x 106 cells/ mm3. Protein intake in smoker is lower 54.67 ± 12.8 grams (men aged 25-40 years 62 -65 grams). The correlation between intake protein and hematological parameters in smokers obtained p> 0.05.Abstrak: Asupan Protein Dan Parameter Hematologi Pada Perokok.  Merokok meningkatkan aktivitas sistem hematologi yang ditandai dengan peningkatan jumlah eritrosit, leukosit, trombosit dan hemoglobin. Karbon monoksida yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Nikotin dalam rokok dapat menstimulasi sekresi hormon yang menyebabkan akumulasi sel darah dan agregrasi trombosit, selain itu nikotin dapat menyebabkan penurunan nafsu makan akibat perangsangan di reseptor otak. Penurunan nafsu makan menyebabkan asupan zat gizi makro dan mikro menurun. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran parameter hematologi pada perokok dibandingkan dengan kadar normal dan asupan protein dibandingkan dengan angka kecukupan gizi, selain itu penelitian ini juga ingin melihat hubungan antara asupan protein dengan parameter hematologi. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan metode purposive sampling. Jumlah subyek 15 orang. Data diuji normalitas (Shapiro Wilk test) dan homogenitas (Levene Test). Uji Korelasi menggunakan Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah eritrosit pada perokok 8,4±1,2 x 106 sel/mm3 meningkat dari batas normal (4,4-5,6 x 106 sel/mm3). Asupan protein perokok 54,67±12,8 gram lebih rendah dari AKG (laki – laki usia 25 – 40 tahun 62 -65 gram). Asupan protein nabati 32,23±11,3gram lebih tinggi dibandingkan asupan protein hewani 23,32±9,6 gram. Sedangkan hubungan antara asupan protein dengan parameter hematologi pada perokok didapatkan p>0,05. 
Pengaruh Kombinasi Sari Jambu Biji Merah dan Buah Naga Merah terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih Hiperkolesterolemia Siti Masruroh; Arisanty Nur Setia Restuti
HARENA : Jurnal Gizi Vol 4 No 1 (2023): HARENA: Jurnal Gizi (Desember 2023)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v4i1.4574

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan kondisi kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal yaitu >200 mg/dL. Kombinasi sari jambu biji merah dan buah naga merah  mengandung flavonoid, serat, dan vitamin C yang berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kombinasi sari jambu biji merah dan buah naga merah terhadap kadar kolesterol total tikus hiperkolesterolemia. Jenis penelitian ini adalah True Experimental dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Penelitian ini menggunakan 26 ekor tikus putih galur wistar jantan berusia 2-3 bulan dengan berat badan 150-300 gram. Tikus dibagimenjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-) diberi pakan Rat Bio, kelompok kontrol positif (K+) diberi diet tinggi lemak, kelompok perlakuan 1 (P1) diberi diet tinggi lemak dan simvastatin, dan kelompok perlakuan 2 (P2) diberi diet tinggi lemak, simvastatin, dan kombinasi sari jambu biji merah dan buah naga merah 8,8 ml/hari. Kadar kolesterol total diperiksa menggunakan metode CHOD-PAP. Data dianalisis menggunakan software SPSS v.25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol total tikus hiperkolesterolemia sebelum intervensi (p=0,038), tidak ada perbedaan yang signifikan kadar kolesterol total tikus hiperkolesterolemia antar kelompok sesudah intervensi (p=0,122), terdapatperbedaan yang signifikan kadar kolesterol total kelompok perlakuan 2 (P2) sebelum dan sesudah intervensi (p=0,025), uji selisih kadar kolesterol total tikus hiperkolesterolemia antar kelompok sebelum dan sesudah intervensi tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0,280). Kesimpulan penelitian ini pemberian kombinasi sari jambu biji merah dan buah naga merah tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol total tikus hiperkolesterolemia.