Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA SISTEM DISPERSI PADAT NIMODIPIN DENGAN POLOXAMER 188 MENGGUNAKAN METODE PENGGILINGAN BERSAMA Henni Rosaini; Yolla Erman Novita Sari; Indra Makmur; Auzal Halim; Wahyu Margi Sidoretno
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 3 No 2 (2020): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1351

Abstract

Nimodipin merupakan salah satu senyawa yang tidak larut dalam air dan termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II. Sistem dispersi padat adalah campuran yang homogen dari satu atau lebih bahan aktif dalam matriks yang inert dengan tujuan meningkatkan bioavaibilitas dari bahan obat yang sukar larut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan poloxamer 188 terhadap sifat fisikokimia dan profil disolusi dari nimodipin yang dibuat dengan metode penggilingan bersama. Perbandingan nimodipin dengan poloxamer 188 untuk F1, F2, F3 berturut – turut adalah 1:9, 2:8, dan 3:7 (b/b). Karakterisasi campuran fisik dan dispersi padat meliputi distribusi ukuran partikel, XRD, FT-IR, DSC, penetapan kadar dan laju disolusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sifat fisikokimia dari setiap formula sudah berbentuk amorf dan nimodipin terdispersi ke dalam matriks polimer. Laju disolusi dari formula meningkat dibandingkan zat murni dan campuran fisik. Laju disolusi paling tinggi ditunjukkan pada F1, dimana pada waktu 60 menit persentase terdisolusinya sebesar 90,5920 %. Analisa statistik efisiensi disolusi menunjukkan perbedaan yang bermakna (sig<0,005) antara semua formula.
Formulasi, Pengujian Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol Herba Seledri (Apium graveolens L.) Henni Rosaini; Indra Makmur; Refilia Dwina Putri; Wahyu Margi Sidoretno
Jurnal Farmasi Higea Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.576 KB) | DOI: 10.52689/higea.v11i2.228

Abstract

Ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens L.) yang diekstraksi dengan pelarut etanol memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan masker gel peel off ekstrak seledri sebagai antijerawat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Rancangan formula masker gel peel off ekstrak herba seledri dibuat 4 formula berbeda yaitu F0 (tanpa zat aktif), F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%). Hasil evaluasi sifat fisik sediaan masker gel peel off menunjukkan semua formula memenuhi persyaratan masker gel peel off yang baik. Berdasarkan uji aktivitas antioksidan, diperoleh nilai IC50 pada ekstrak = 728,689 µg/mL, FI = 6558,15 µg/mL, F2 = 5812,75 µg/mL, F3 = 6442,53 µg/mL, dan pembanding = 64,287 µg/mL, ketiga formula tidak memiliki aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH(1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil), dan berdasarkan uji aktivitas antibakteri diperoleh rata-rata daya hambat pada ekstrak = 16,19 mm, F1 = 9,61 mm, F2 = 9,73 mm, F3 = 12,45, dan pembanding = 19,68 mm, ketiga formula memiliki aktiviitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes
Karakterisasi Kompleks Inklusi Telmisartan – Β-Siklodekstrin Dengan Metode Penggilingan Bersama Indra Makmur; Henni Rosaini; Wahyuni Eka Putri
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v12i2.291

Abstract

Telmisartan merupakan obat antihipertensi dan diklasifikasikan ke dalam BCS kelas II,  yang memiliki kelarutan rendah dalam air dan permeabilitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi, meningkatkan kelarutan serta laju disolusi telmisartan dengan cara pembentukan kompleks inklusi telmisartan - β-siklodekstrin. Pembuatan kompleks inklusi dilakukan dengan metoda penggilingan bersama dengan rasio 1:1 molar dengan variasi waktu penggilingan formula 1 selama 1 jam, formula 2 selama 2 jam. Kompleks inklusi dan campuran fisik dikarakterisasi dengan difraksi sinar X, Differential Scanning calorimetry (DSC), spektrofotometri inframerah, dan disolusi. Hasil pembentukan kompleks inklusi telmisartan - β-siklodekstrin dapat meningkatkan laju disolusi telmisartan. Persentase kadar terdisolusi pada menit ke-60 untuk  telmisartan, campuran fisik, formula 1 dan formula 2 berturut-turut adalah 2,5953 %, 2,5257 %, 61,1295 dan 61,2077 %. Formula terbaik ditunjukkan oleh formula 2 dengan waktu penggilangan 2 jam.
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Dispersi Padat Celecoxib–PEG 4000 dengan Perbandingan Tiga Formula menggunakan Metode Co-grinding Muthia Fadhila; Indra Makmur; Sintia Ade Viona; Yeni Novita Sari; Sinta Wahyuni
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v14i1.433

Abstract

Celecoxib merupakan obat antiinflamasi yang termasuk golongan Biopharmaceutical Classification System kelas II, untuk meningkatkan kelarutannya dibuat menjadi sistem dispersi padat dengan polimer PEG 4000 sehingga bisa meningkatkan kelarutan dari celecoxib. Dispersi padat dibuat dengan metode Co-Grinding dalam beberapa perbandingan antara celecoxib dan polietilen glikol 4000 yaitu 6:4, 7:3, dan 8:2 serta campuran fisik 5:5. Serbuk celecoxib murni, campuran fisik, dan dispersi padat dikarakterisasi sifat fisikokimia meliputi analisis SEM, analisis FT-IR, analisis XRD, analisis DSC, dan uji disolusi. Pada uji disolusi diperoleh % terdisolusi pada menit ke-60 celecoxib murni 55,57% ± 0,690, campuran fisik 61,20% ± 1,464, formula 1 68,38% ± 0,744, formula 2 64,24% ± 0,181, dan formula 3 61,07% ± 1,463 tingginya disolusi pada formula dapat membuktikan bahwa kelarutannya meningkat lebih baik dibandingkan celecoxib murni.
Kompleks Inklusi Amlodipin Besilat – β-siklodekstrin Dengan Metode Kneading Indra Makmur; Auzal Halim; Maria Dona Oktavia; Helvia Angraeni
Jurnal Farmasi Higea Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.726 KB) | DOI: 10.52689/higea.v10i1.194

Abstract

Preparation and characterization of inclusion complex of amlodipine besylat with β - cyclodextrin has been done. Preparation of the inclusion complex was carried kneading method. Formed inclusion complex was characterized by X-ray diffraction, FT - IR spectrophotometer, Scanning Electron Microscopy (SEM), and the dissolution test. Data from X-ray diffraction, FT - IR, SEM can be concluded that inclusion complexes with kneading method give the best results. The dissolution efficient  results showed that the inclusion complex of amlodipine besylat - β - cyclodextrin with a kneading method increased significantly when compared with the active ingredient and the mixture of physics.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Emulgel dari Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) dengan Kombinasi Gelling Agent Rina Wahyuni; Henni Rosaini; Indra Makmur; Feni Azwar
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.407 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.259

Abstract

Kulit buah naga merah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose)  diduga mengandung senyawa-senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan emulgel ekstrak etanol kulit buah naga  merah dan bagaimana pengaruh pemberian ekstrak etanol dari kulit buah naga sehingga dapat  menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak etanol dibuat dalam 5 formula masing-masing formula mengandung ekstrak etanol sebanyak 1% dan masing-masing formula mengandung kombinasi gelling agent yang berbeda-beda. Klindamysin digunakan sebagai kontrol positif dan CMC 1% digunakan sebagai kontrol negatif. Parameter yang diamati adalah luasnya diameter zona hambat. Data yang diperoleh dianalisis secara dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga merah dapat menghambat pertumbuhan antibakteri sebanyak 6,18 mm hanya pada formula IV dan dikategorikan sedang.