Nimodipin merupakan salah satu senyawa yang tidak larut dalam air dan termasuk ke dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II. Sistem dispersi padat adalah campuran yang homogen dari satu atau lebih bahan aktif dalam matriks yang inert dengan tujuan meningkatkan bioavaibilitas dari bahan obat yang sukar larut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan poloxamer 188 terhadap sifat fisikokimia dan profil disolusi dari nimodipin yang dibuat dengan metode penggilingan bersama. Perbandingan nimodipin dengan poloxamer 188 untuk F1, F2, F3 berturut – turut adalah 1:9, 2:8, dan 3:7 (b/b). Karakterisasi campuran fisik dan dispersi padat meliputi distribusi ukuran partikel, XRD, FT-IR, DSC, penetapan kadar dan laju disolusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sifat fisikokimia dari setiap formula sudah berbentuk amorf dan nimodipin terdispersi ke dalam matriks polimer. Laju disolusi dari formula meningkat dibandingkan zat murni dan campuran fisik. Laju disolusi paling tinggi ditunjukkan pada F1, dimana pada waktu 60 menit persentase terdisolusinya sebesar 90,5920 %. Analisa statistik efisiensi disolusi menunjukkan perbedaan yang bermakna (sig<0,005) antara semua formula.