Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBENTUKAN MULTIKOMPONEN KRISTAL PIPERIN DAN KUERSETIN Adhitya Jessica; Rifka Naura; Uswatul Hasanah; Erizal Zaini; Lili Fitriani
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1881

Abstract

Penggunaan klinis piperin masih terbatas karena memiliki kelarutan rendah di dalam air. Kuersetin dikenal sebagai bioenhancer yang dapat meningkatkan bioavailibilitas senyawa lain. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan piperin dengan memodifikasinya menjadi bentuk multikomponen kristal bersama kuersetin. Pembentukan multikomponen kristal piperin-kuersetin dilakukan menggunakan metode solvent drop grinding (SDG). Multikomponen dikarakterisasi dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC), Powders X-Ray Diffraction (PXRD) dan spektroskopi FTIR.Evaluasi multikomponen dilakukan dengan uji kelarutan dan hasilnya dianalisis menggunakan KCKT.Termogram DSC menunjukkan tidak adanya puncak endotermik baru yang berbeda nyata dari kedua komponen. Pola difraksi sinar-X multikomponen kristal piperin-kuersetin menunjukkan difraktogram yang serupa dengan komponen penyusun, yang mengindikasikan tidak terbentuknya fase kokristalin. Karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan hampir tidak ada pergeseran puncak serapan gugus fungsi piperin pada multikomponen kristal. Uji kelarutan dilakukan terhadap senyawa tunggal piperin, campuran fisik piperin-kuersetin dan multikomponen piperin-kuersetin (1:1) yang dibuat dengan metode SDG. Campuran fisik dan multikomponen piperin-kuersetin yang dibuat dengan metode SDG meningkatkan kelarutan piperin sebesar 1,475 kali lipat dan 1,389 kali lipat jika dibandingkan dengan piperin murni.
Pembentukan dan Karakterisasi Multikomponen Kristal Aseklofenak – Asam Suksinat Dengan Metode Solvent Drop Grinding. Adhitya Jessica; Annisa Agustina; Lili Fitriani; Erizal Zaini
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9 (2022): J Sains Farm Klin 9(suplemen), Desember 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.9.sup.138-145.2022

Abstract

Aseklofenak merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang mempunyai efek farmakologi utama sebagai antiinflamasi dan analgesik, turunan asam fenil asetat. Namun, aseklofenak memiliki kelarutan yang rendah sehingga mempengaruhi bioavaibilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki laju disolusi aseklofenak melalui pembentukan multikomponen kristal dengan metode pembuatan solvent drop grinding dan asam suksinat sebagai koformer. Multikomponen kristal yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan instrumen Powder X-ray Diffractor (PXRD), Differential Scanning Calorimeter (DSC), Fourier Transform Infrared (FT-IR) spectrometer, dan Scanning Electron Microscope (SEM). Aseklofenak yang terlarut dan terdisolusi ditentukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil karakterisasi dari multikomponen kristal: penurunan intensitas puncak pada difraktogram, penurunan titik lebur dan nilai entalpi peleburan pada  termogram, pergeseran yang tidak signifikan pada bilangan gelombang spektrum spektroskopi FT-IR, dan habit kristal baru pada hasil SEM. Hasil uji disolusi aseklofenak murni, campuran fisik dan multikomponen kristal aseklofenak-asam suksinat dalam medium dapar fosfat pH 6,8 dengan sodium lauril sulfat 0,1 % pada menit ke-60 secara berturut-turut adalah 8,43 %, 26,60 % dan 34,14 %. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa multikomponen kristal aseklofenak - asam suksinat yang terbentuk merupakan tipe campuran eutektik dan dapat meningkatkan laju disolusi aseklofenak 4,09 kali dibandingkan aseklofenak murni.
Pembentukan dan Karakterisasi Dispersi Padat Kandesartan Sileksetil-HPMC dengan Teknik Solvent Co-Evaporation Adhitya Jessica; Elvita Sari; Revi Yenti; Erizal Zaini
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 10, No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.71-77.2023

Abstract

Candesartan cilexetil (CC) merupakan agen antihipertensi yang sangat efektif tetapi memiliki kelarutan yang buruk sehingga bioavailabilitasnya terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan CC terdisolusi melalui pembuatan dispersi padat dengan hidroxypropylmethylcellulose (HPMC). Dispersi padat CC-HPMC dibuat menjadi 3 formula, yaitu 2:1, 1:1 dan 1:2 (b/b) menggunakan metode solvent co-evaporation. CC tunggal, campuran fisik dan dispersi padat yang terbentuk kemudian dikarakterisasi secara fisikokimia dan pengaruh variasi konsentrasi HPMC diselidiki terhadap laju disolusi. Hasil PXRD menunjukkan penurunan intensitas puncak pada dispersi padat. Analisis termal dengan DSC memperlihatkan titik leleh yang lebih rendah pada dispersi padat. Morfologi dispersi padat menggambarkan bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC tunggal dan campuran fisik. Spektrum inframerah menunjukkan sedikit pergeseran pada bilangan gelombang gugus fungsi tetapi tidak terbentuk gugus fungsi baru. Disolusi dispersi padat meningkat secara signifikan, hasil uji disolusi setelah 60 menit masing-masing untuk CC tunggal, campuran fisik, dispersi padat F1, F2, dan F3 adalah 32,46 ± 0,26; 67,76 ± 0,07; 61,22 ± 0,20; 71,74 ± 0,20; dan 78,58 ± 020 (μg/ml). Kesimpulannya, sistem dispersi padat CC-HPMC mampu memodifikasi sifat fisikokimia dan meningkatkan disolusi hingga 2,42 kali CC tunggal. Selain itu, peningkatan konsentrasi HPMC berdampak positif pada peningkatan CC yang terdisolusi.
Enhancing Gambir's Economic Value from Processing to Bath Soap Raw Materials: Community Service Program Uswatul Hasanah; Nova Syafni; Adhitya Jessica; Erizal Zaini; Rini Agustin
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.2.277-284.2024

Abstract

Gambir, an extract derived from the leaves and branches of the gambir plant, holds significant potential for enhancing the local economy and its benefits as a cosmetics product. Jorong Balai Tampuak Pinang, Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, was one of the areas producing traditional gambir in Lima Puluh Kota district, West Sumatra, Indonesia. This community service initiative aimed to augment the economic value of gambir from its processing to raw materials of bath soap. The initiative began with an educational session for training participants, outlining the advantages of gambir in skincare and how to incorporate it into bath soap formulations. Following the learning session, participants actively produced gambir-contained bath soap utilizing the provided formula. The activity received favorable feedback from participants who appreciated enhancing knowledge and skills. The outcomes of this endeavor underscore the substantial potential of developing body care products utilizing gambir as a primary ingredient. Participant testimonials underscore the need to conduct similar community engagement activities to harness Gambir's further utilization of other personal care products. The collaboration between the pharmacy study program and the local community has opened new avenues for local economic development and sustainable growth, significantly impacting the local population's well-being in the region.
Pembentukan dan Karakterisasi Multikomponen Kristal Aseklofenak – Asam Suksinat Dengan Metode Solvent Drop Grinding. Adhitya Jessica; Annisa Agustina; Lili Fitriani; Erizal Zaini
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 9 (2022): J Sains Farm Klin 9(suplemen), Desember 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.9.sup.138-145.2022

Abstract

Aseklofenak merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang mempunyai efek farmakologi utama sebagai antiinflamasi dan analgesik, turunan asam fenil asetat. Namun, aseklofenak memiliki kelarutan yang rendah sehingga mempengaruhi bioavaibilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki laju disolusi aseklofenak melalui pembentukan multikomponen kristal dengan metode pembuatan solvent drop grinding dan asam suksinat sebagai koformer. Multikomponen kristal yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan instrumen Powder X-ray Diffractor (PXRD), Differential Scanning Calorimeter (DSC), Fourier Transform Infrared (FT-IR) spectrometer, dan Scanning Electron Microscope (SEM). Aseklofenak yang terlarut dan terdisolusi ditentukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil karakterisasi dari multikomponen kristal: penurunan intensitas puncak pada difraktogram, penurunan titik lebur dan nilai entalpi peleburan pada  termogram, pergeseran yang tidak signifikan pada bilangan gelombang spektrum spektroskopi FT-IR, dan habit kristal baru pada hasil SEM. Hasil uji disolusi aseklofenak murni, campuran fisik dan multikomponen kristal aseklofenak-asam suksinat dalam medium dapar fosfat pH 6,8 dengan sodium lauril sulfat 0,1 % pada menit ke-60 secara berturut-turut adalah 8,43 %, 26,60 % dan 34,14 %. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa multikomponen kristal aseklofenak - asam suksinat yang terbentuk merupakan tipe campuran eutektik dan dapat meningkatkan laju disolusi aseklofenak 4,09 kali dibandingkan aseklofenak murni.
Pembentukan dan Karakterisasi Dispersi Padat Kandesartan Sileksetil-HPMC dengan Teknik Solvent Co-Evaporation Adhitya Jessica; Elvita Sari; Revi Yenti; Erizal Zaini
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 10 No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.71-77.2023

Abstract

Candesartan cilexetil (CC) merupakan agen antihipertensi yang sangat efektif tetapi memiliki kelarutan yang buruk sehingga bioavailabilitasnya terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan CC terdisolusi melalui pembuatan dispersi padat dengan hidroxypropylmethylcellulose (HPMC). Dispersi padat CC-HPMC dibuat menjadi 3 formula, yaitu 2:1, 1:1 dan 1:2 (b/b) menggunakan metode solvent co-evaporation. CC tunggal, campuran fisik dan dispersi padat yang terbentuk kemudian dikarakterisasi secara fisikokimia dan pengaruh variasi konsentrasi HPMC diselidiki terhadap laju disolusi. Hasil PXRD menunjukkan penurunan intensitas puncak pada dispersi padat. Analisis termal dengan DSC memperlihatkan titik leleh yang lebih rendah pada dispersi padat. Morfologi dispersi padat menggambarkan bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC tunggal dan campuran fisik. Spektrum inframerah menunjukkan sedikit pergeseran pada bilangan gelombang gugus fungsi tetapi tidak terbentuk gugus fungsi baru. Disolusi dispersi padat meningkat secara signifikan, hasil uji disolusi setelah 60 menit masing-masing untuk CC tunggal, campuran fisik, dispersi padat F1, F2, dan F3 adalah 32,46 ± 0,26; 67,76 ± 0,07; 61,22 ± 0,20; 71,74 ± 0,20; dan 78,58 ± 020 (μg/ml). Kesimpulannya, sistem dispersi padat CC-HPMC mampu memodifikasi sifat fisikokimia dan meningkatkan disolusi hingga 2,42 kali CC tunggal. Selain itu, peningkatan konsentrasi HPMC berdampak positif pada peningkatan CC yang terdisolusi.