Kabupaten Kendal diharapkan mampu meningkatkan produksi untuk menunjang swasembada pangan. Untuk itu, diperlukan teknologi baru, baik input pertanian (pupuk, benih, pestisida dan lainnya) maupun sistem budidaya tanaman. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah 1) difusi teknologi pertanian UGM kepada petani dan 2) uji coba demplot dengan teknologi pertanian modern. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada April sampai Juli 2016 di Kecamatan Limbangan, Boja, Kangkung, Sukorejo dan Patean. Kelompok sasaran pada pengabdian ini adalah kelompok tani pada lima kecamatan tersebut. Hasil pendampingan program Upaya Khusus Swasembada Pangan menunjukkan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier ada yang belum terlaksana, kegiatan bantuan benih bersubsidi telah terealisasi sesuai target, kegiatan tanam jajar legowo berjalan dengan baik. Aktvitas penyuluhan memberikan pengetahun baru bagi petani tentang teknologi usahatani (pertanian organik, pembuatan mikoriza dan sistem jajar legowo) dan petani menerapkan teknologi usahatani tersebut pada periode pendampingan. Beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan UPSUS antara lain waktu pendampingan yang terlalu pendek serta pelaksanaan RJIT ada yang terlambat karena kelompok tani belum memperoleh dana dari pemerintah. Dalam rangka pengembangan UPSUS, sebaiknya waktu pendampingan dapat diperpanjang serta dinas juga perlu melakukan pengawasan agar program RJIT dapat dilaksanakan tepat waktu.Kata Kunci : UPSUS, swasembada pangan, penguatan kelembagaan, jajar legowo, demplot