Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Handuk Bekas dan Kain Satin sebagai Kerajinan Souvenir Vas Bunga dalam Upaya Kemandirian Ekonomi Keluarga di Desa Pengulu, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik Mochammad Munir Rachman; Sigit Prihanto Utomo; Subakir Subakir; Sugiyanto Sugiyanto; Teguh Purwanto
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 6 NOMOR 1 MARET 2022 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.016 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v6i1.7223

Abstract

Kerajinan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan manusia. Karena kerajinan ini dapat menghasilkan hiasan atau barang seni yang dapat dipakai serta dapat mengahasilkan nilai jual yang tinggi. Membuat kerajian tidak hanya memerlukan barang yang baru tetapi dapat juga memanfaatkan barang-barang bekas seperti handuk bekas dan pita satin bekas. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan wawasan terhadap masyarakat dalam memanfaatkan barang-barang bekas khususnya pita dan handuk yang sudah tidak dipakai untuk diolah menjadi barang yang bernilai. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan dengan melalui sosialisasi, demo tentang pembuatan bunga dari pita satin bekas dan pembuatan vas dari handuk bekas. Kegiatan ini dilakukan Bersama-sama dengan Ibu-ibu PKK, pemuda dan pemudi karangtaruna serta masyarakat penggerak UKM desa Pengulu Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat merespon dan menerima kegiatan dalam pembuatan vas bunga dari handuk bekas dan bunga dari kain satin bekas. Bahkan hasil olahan barang bekas ini dapat dijadikan sebagai bisnis baru. Karena barang-barang olahan ini bisa menjadi sector UKM yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga di Desa Pengulu. Namun, salah satu kendala yang ditemukan adalah kurangnya metode pemasaran yang dilakukan masyarakat Pengulu, mereka hanya menunggu dan mengirimnya pada satu tempat pengelola yakni KOBE (Koperasi Usaha Bersama) Sukses Sejahtera di Kecamatan Sidayu yang selama ini sudah dilakukan. Selain itu, kurangnya wawasan dan jaringan untuk penjualan ke berbagai tempat, alasannya masih minim ptoduk-produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu perlu mendapat dukungan dari tim PPM untuk bekerjasama dalam sosialisasi dan pengembangan untuk lebih maju.
Pemanfaatan Handuk Bekas dan Kain Satin sebagai Kerajinan Souvenir untuk Kemandirian Ekonomi Keluarga Mochammad Munir Rachman; Sigit Prihanto Utomo; Subakir Subakir; Christina Menuk Sri Handayani; Siti Samsiyah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 2 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i2.7706

Abstract

Di Desa Pengulu, masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang mengelola dan mengembangkan usaha sendiri. Akibatnya, masyarakat tidak mampu meningkatkan perekonomian keluarga sebagai sektor tambahan untuk kebutuhan pokok. Kesempatan ini dimanfaatkan tim PPM untuk mensosialisasikan kerajinan dengan memanfaatkan barang bekas. Kerajinan adalah kegiatan yang melibatkan penciptaan barang dengan menggunakan keterampilan tangan manusia. Keterampilan craftmanship dapat digunakan untuk membuat dekorasi atau barang seni yang selain memiliki nilai seni, juga memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengedukasi masyarakat tentang cara menggunakan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi dan dapat disulap menjadi barang yang bernilai seni. Metode pelaksanaannya dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi cara membuat bunga dan vas bunga. Kegiatan ini diikuti 64 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, PKK, Krangtaruna, dan komunitas penggerak Usaha Mikro. Luaran dari pengabdian ini menunjukkan respon masyarakat terhadap kegiatan seperti pembuatan vas bunga dari handuk bekas dan bunga dari pita satin bekas. Keinginan masyarakat untuk melaksanakan dan mempraktekkan cara pembuatan awal hingga proses menjadi vas bunga. Hasil olahan barang bekas dari tangan masyarakat menjadi bahan perbincangan warga untuk dapat dimanfaatkan guna meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun, warga menemukan bahwa kendala yang paling sulit adalah pembuatan bentuk/desain dan penggunaan metode pemasaran yang minim, serta kekhawatiran akan kegagalan usaha. Untuk itu diperlukan pendampingan tim KKN-PPM untuk bersinergi dalam sosialisasi dan pengembangan agar dapat maju. Hasil pengabdian ini menyarankan agar warga mencari kelemahannya dalam merencanakan dan menyusun strategi pemasaran dengan menjual barang bekas yang bernilai seni, sehingga dapat bermanfaat sebagai peningkatan perekonomian keluarga.
PROFIT SHARING AND BUYING-SELLING FINANCING: WHICH DETERMINES SUSTAINABILITY OF ISLAMIC BANKING DURING COVID-19 PANDEMIC? Sigit Prihanto Utomo; Taudlikhul Afkar; Sugijanto Sugijanto; Subakir Subakir; Yasmine Dwi Cahyani; Tarisya Maulidya Wati
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 7, No 4 (2023): IJEBAR, Vol. 7 Issue 4, December 2023
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v7i4.11198

Abstract

Business activity of Islamic banks is to channel financing with the aim of making a profit. Profit-sharing financing is a characteristic of Islamic Banks that use mudharabah and musharakah contracts. In addition, it is also equipped with buying and selling financing using murabahah, istishna’, and ijarah contracts. Of course, during the Covid-19 pandemic, financial turmoil can have an impact on the ability to earn profits as a form of banking business sustainability. The purpose of this research is to conduct an analysis of the sustainability of Islamic banks during the Covid-19 pandemic through the distribution of profit-sharing financing and buying-selling financing so that the financing that will be known most strengthen the sustainability of Islamic banks in terms of the ability to earn profits. The population in this research is Islamic banks in Indonesia which are sampled with the Saturated sampling technique, so that over all 14 Islamic banks are used in research this. The data analysis technique used is multiple linear regression with the JAMOVI Data tool used 2019-2022 as a year to conduct an analysis of Islamic bank sustainability. Findings of this study show that the most dominant determination of the sustainability of Islamic banks during the Covid-19 pandemic is mudharabah financing