Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Efektifitas Antibiotik Azelaic Acid Terhadap Propioni-Baktterium Acne Dengan Metode Difusi Pada Pasien Acne Vulgaris Eka Silvia; Ringgo Alfarisi; Arief Effendi; Muhammad Alva Rizqy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.819 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i3.6428

Abstract

ABSTRACT Acne vulgaris is a form of chronic inflammation of the hair follicles of the sebaceous glands in the form of multifactorial and clinical manifestations of acne, papules, pustules, lymph nodes, and cysts. Propionibacterium acnes is a bacterium involved in acne inflammation and Azelaic acid is one of the acne vulgaris treatments that have antimicrobial and anti-inflammatory effects. Know the degree of effectiveness of Azelaic Acid antibiotic against propionibacterium acne by in vitro diffusion method and compare it with several antibiotics (clindamycin, erythromycin, benzoyl peroxide, tetracycline) and Lactobacillus acidophilus. The study tested the effectiveness of Azelaic acid antibiotics against propionibacterium acne by in vitro diffusion method and analyzed the data using Shapiro-Wilk for data normality. After being declared to be normally distributed (p>0.05), an unpaired T-test was performed. If the data were not normally distributed, the Mann-Whitney test was performed to test the comparison of 1 and 2. Results: The average effectiveness of the antibiotics Azelaic acid is 33,589 mm and Vaseline 0 mm against Propionibacterium acnes in vitro. Based on the unpaired T-Test, Sig. (2-Tailed) = 0.000, which means that there is a significant difference in each variable. Conclusion: There is a difference in the effectiveness of Azelaic acid with Vaseline on the growth of Propionibacterium acnes by diffusion method in vitro and ranks third highest, including a very strong inhibition zone Keywords: Acne Vulgaris, Azelaic Acid, Propionibacterium Acnes ABSTRAK Acne vulgaris adalah suatu bentuk peradangan kronis pada folikel rambut kelenjar sebaceous berupa multifaktor dan manifestasi klinis berupa jerawat, papula, pustula, kelenjar getah bening dan kista. Propionibacterium acnes merupakan bakteri yang terlibat dalam peradangan jerawat dan Azelaic acid salah satu pengobatan akne vulgaris yang memiliki efek antimikroba dan anti-inflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui derajat keefektivitasan antibiotik Azelaic Acid terhadap propionibacterium acne dengan metode difusi secara in vitro dan membandingkan dengan beberapa antibiotik (klindamisin, eritromisin, benzoil peroksida, tetrasiklin) serta Lactobacillus achidopilus. Penelitian uji efektifitas antibiotik Azelaic acid terhadap propinibacterium acnes dengan metode difusi secara in vitro dan menganalisis data menggunakan Shapiro-wilk untuk normalitas data. Setelah dinyatakan berdistribusi normal (p>0,05) maka dilakukan uji T-Tidak berpasangan jika data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji MannWhitney untuk menguji perbandingan 1 dan 2. Didapatkan rata-rata efektifias antibiotik Azelaic acid 33,589 mm dan Vaseline 0 mm terhadap Propionibacterium acnes secara in vitro. Berdasarkan uji T-Test tidak berpasangan di peroleh Sig.(2-Tailed) = 0,000 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna pada setiap variabel. Terdapat perbedaan efektivitas antibiotik Azelaic acid dengan vaseline terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes dengan metode difusi secara in vitro dan menempati urutan ke ketiga tertinggi, termasuk zona hambat sangat kuat. Kata Kunci: Acne Vulgaris, Azelaic Acid, Propionibacterium Acnes
Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Angka Kejadian Kondiloma Akuminata Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung Periode 2018-2020 Arif Efendi; Eka Silvia; Abdurrohman Izuddin; Wisnu Galih Prayoga
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.676 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i1.4070

Abstract

ABSTRACT Condyloma acuminate (CA) is a sexually transmitted disease caused by infection of Human Papilloma Virus (HPV) type 6 and type 11 with clinical manifestations in the form of papules or papillomatous nodules but can be asymptomatic. CA generally occurs in anogenital areas through micro-trauma to the skin or mucosa with risk factors such as high-risk sexual practices, multi-partner, and poor personal hygiene. The prevalence of HPV infection in the world is reported to continue to increase with a prevalence ranging from 160-289 per 100,000 people per year. In Indonesia, the prevalence of KA ranges from 5-19% among total sexually transmitted diseases. To determine the relationship between gender and the incidence rate of condyloma acuminate in the Dermatovenerology Polyclinic of Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung in 2018 - 2020. This type of research used in this study is a quantitative analytic study with a cross-sectional design. The samples were 102  patients who meet the inclusion criteria. Data were collected from January 2020 to February 2021. The data used in this study were secondary data from medical records. The data were evaluated by using the Chi-Square test. Among 102 samples, 71 patients diagnosed with condyloma acuminate, gender frequency distribution was 41 (58%) women and 30 (42%) men. Statistical test results with the chi-square test obtained p = 0.008 (p <0.05), which means that there is a significant relationship between sex and the incidence of condyloma acuminate. There is a significant relationship between gender and the incidence of CA in the Dermatovenerology Polyclinic of RSUD DR. H. Abdul Moeloek, Lampung Province in 2018-2020 with p = 0.008 (p <0.05). Keywords: Condyloma Acuminate, Gender, Incidence ABSTRAK Kondiloma akuminata (KA) merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan tipe 11 dengan manifestasi klinis berupa papul atau nodul papilomatus namun dapat asimtomatis. KA umumnya terjadi pada daerah anogenital melalui mikro-trauma pada kulit atau mukosa dengan faktor risiko seperti, praktik seksual berisiko tinggi, multipartner dan kebersihan personal yang buruk. Pravelensi infeksi HPV di dunia dilaporkan terus meningkat dengan prevalensi berkisar antara 160-289 per 100.000 orang per tahun. Di Indonesia pravelensi KA berkisar antara 5-19% dari total penyakit menular seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan angka kejadian kondiloma akuminata di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada Tahun 2018 - 2020. Jenis Penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan total sampling sebanyak 102 sampel pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan dari bulan Januari 2020 hingga Februari 2021. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa rekam medik. Data dievaluasi dengan uji Chi-Square. Didapatkan sampel penelitian berjumlah 102 pasien dengan 71 pasien terdiagnosis dengan Kondiloma Akuminata dengan distribusi frekuensi jenis kelamin yaitu sebanyak 41 orang (58%) perempuan dan 30 orang (42%) laki-laki. Pada hasil uji statistik dengan chi-square diperoleh p=0,008 (p<0,05) yang berarti adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan angka kejadian kondiloma akuminata. Terdapat hubungan yang yang signifikan antara jenis kelamin dengan angka kejadian KA di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD.DR.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018-2020 dengan hasil p=0,008 (p<0,05). Kata Kunci: Kondiloma Akuminata, Jenis kelamin, Angka Kejadian