Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT DAN OODEV DALAM PAKAN UNTUK MENGINDUKSI PEMATANGAN GONAD INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminkii) farida farida; Singgih Gunarsa; hastiadi hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.316 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1019

Abstract

Pertumbuhan populasi ikan biawan di alam sangat tergantung pada strategi reproduksi dan respon dari perubahan lingkungan. Penangkapan ikan di perairan umum cenderung tidak terkendali, karena hasil tangkapan merupakan prioritas bagi nelayan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan populasi. Maka dari itu, untuk mempercepat pematangan gonad dalam pemijahan maka perlu adanya bahan tambahan dalam pakan, salah satunya penambahan tepung kunyit dan Oodev. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh dosis tepung kunyit dan hormon oodev yang ditambahkan dalam pakan terhadap pematangan gonad ikan biawan. Metode penelitian ini adalah eksperimen.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4  ulangan yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B (kunyit 3%/kg pakan+Oodev 0,5 ml/kg pakan) dan perlakuan C (kunyit 3%/kg pakan+Oodev 1 ml/kg pakan) sedangkan variable pengamatan: Gonad Somatik Indeks (GSI), Hepato Somatik Indeks (HSI), pertambahan bobot mutlak, proksimat pakan dan gonad, histologi gonad, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai GSI, HSI, pertambahan bobot mutlak dan tingkat kelangsungan hidup pada induk ikan biawan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil histologi gonad yang dilihat dari persentase nilai GSI, HSI, proksimat pakan dan gonad bahwa gonad pada induk ikan biawan mengalami perkembangan gonad selama 8 minggu pemeliharaan. Hasil histologi menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit 3%/kg+Oodev 0,5 ml/kg pakan mampu mempercepat pematangan gonad ikan selama 8 minggu, dilihat dari perkembangan telur sudah pada tahap mature dan diameter telur sudah seragam dibandingkan dengan dosis yang lain.
PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT DAN OODEV DALAM PAKAN TERHADAP DIAMTER TELUR DAN TINGKAT KEBUNTINGAN PADA INDUK IKAN BIAWAN (HELOSTOMA TEMMINCKII) mizan mizan; tuti puji lestari; hastiadi hasan; . farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.151 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1017

Abstract

Menurunnya populasi ikan biawan di alam akibat kerusakan lingkungan habitat dan penangkapan berlebihan merupakan ancaman bagi kelestarian ikan ini, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis terbaik tepung kunyit dan hormon oodev dalam peningkatan ukuran diameter telur dan tingkat kebuntingan ikan biawan. Metode penelitian ini adalah eksperimen.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4  ulangan yaitu perlakuan A 0% kunyit per kg pakan+Oodev 0 ml/kg, B perlakuan 3% tepung kunyit per kg pakan+Oodev 0,5 ml/kg C3% tepung kunyit per kg pakan+Oodev 1 ml/kg sedangkan variable pengamatan tingkat kebuntingan, waktu maturasi, diameter telu,r pertambahan bobot mutlak , tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air.  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan A tanpa kunyit dan Oodev memilik nilai diameter telur  terendah dengan rata 0.74 mm-0.85 mm untuk perlakuan B dengan diameter rata-rata 0.82 mm- 0.88 mm nilai hasil pengukuran diameter telur  tertinggi pada perlakuan C dengan rata-rata 0.81 mm-0.90 mm. Demikian juga pada tingkat kebuntingan terbaik pada perlakuan B dan C dengan persentasi 100% artinya mengalami siklus matang gonad lebih cepat dari perlakuan A yang tidak diberikan hormon dalam masa pemeliharaan 4-8 minggu.
SISTEM AKUAPONIK DENGAN JENIS TUMBUHAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus scwanenfeldii Desita Setio Rini; Hastiadi Hasan; eko prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.345 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1007

Abstract

Ikan tengadak (Barbonymus scwanenfeldii) merupakan  ikan asli dari Provinsi Kalimantan Barat yang memliki ekonomi yang tinggi.Tujuan penelitian ini untuk menentukan jenis tumbuhan yang terbaik pada sistem akuaponik dalam meningkatkan pertumbuhan optimal ikan tengadak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan A, resirkulasi tanpa tumbuhan, B, resirkulasi menggunakan tumbuhan kangkung, C, resirkulasi menggunakan tumbuhan selada, D, resirkulasi menggunakan sawi. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak, Rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup. Rata-rata pertumuhan berat dan panjang mutlak B (3,45 ±0,010) dan (3,58 ±0,01). Rasio konversi pakan yang terbaik adalah perlakuan B (1,85 ±0,13). Derajat kelangsungan hidup yang terbaik adalah perlakuan B (95,56 ±3,8)
SISTEM AKUAPONIK DENGAN JENIS TUMBUHAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN TENGADAK (Barbonymus scwanenfeldii Desita Setio Rini; Hastiadi Hasan; eko prasetio
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.345 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1007

Abstract

Ikan tengadak (Barbonymus scwanenfeldii) merupakan  ikan asli dari Provinsi Kalimantan Barat yang memliki ekonomi yang tinggi.Tujuan penelitian ini untuk menentukan jenis tumbuhan yang terbaik pada sistem akuaponik dalam meningkatkan pertumbuhan optimal ikan tengadak. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan A, resirkulasi tanpa tumbuhan, B, resirkulasi menggunakan tumbuhan kangkung, C, resirkulasi menggunakan tumbuhan selada, D, resirkulasi menggunakan sawi. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan berat mutlak, panjang mutlak, Rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup. Rata-rata pertumuhan berat dan panjang mutlak B (3,45 ±0,010) dan (3,58 ±0,01). Rasio konversi pakan yang terbaik adalah perlakuan B (1,85 ±0,13). Derajat kelangsungan hidup yang terbaik adalah perlakuan B (95,56 ±3,8)
PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT DAN OODEV DALAM PAKAN UNTUK MENGINDUKSI PEMATANGAN GONAD INDUK IKAN BIAWAN (Helostoma temminkii) farida farida; Singgih Gunarsa; hastiadi hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.316 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1019

Abstract

Pertumbuhan populasi ikan biawan di alam sangat tergantung pada strategi reproduksi dan respon dari perubahan lingkungan. Penangkapan ikan di perairan umum cenderung tidak terkendali, karena hasil tangkapan merupakan prioritas bagi nelayan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan populasi. Maka dari itu, untuk mempercepat pematangan gonad dalam pemijahan maka perlu adanya bahan tambahan dalam pakan, salah satunya penambahan tepung kunyit dan Oodev. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh dosis tepung kunyit dan hormon oodev yang ditambahkan dalam pakan terhadap pematangan gonad ikan biawan. Metode penelitian ini adalah eksperimen.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4  ulangan yaitu perlakuan A (kontrol), perlakuan B (kunyit 3%/kg pakan+Oodev 0,5 ml/kg pakan) dan perlakuan C (kunyit 3%/kg pakan+Oodev 1 ml/kg pakan) sedangkan variable pengamatan: Gonad Somatik Indeks (GSI), Hepato Somatik Indeks (HSI), pertambahan bobot mutlak, proksimat pakan dan gonad, histologi gonad, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai GSI, HSI, pertambahan bobot mutlak dan tingkat kelangsungan hidup pada induk ikan biawan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil histologi gonad yang dilihat dari persentase nilai GSI, HSI, proksimat pakan dan gonad bahwa gonad pada induk ikan biawan mengalami perkembangan gonad selama 8 minggu pemeliharaan. Hasil histologi menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit 3%/kg+Oodev 0,5 ml/kg pakan mampu mempercepat pematangan gonad ikan selama 8 minggu, dilihat dari perkembangan telur sudah pada tahap mature dan diameter telur sudah seragam dibandingkan dengan dosis yang lain.
PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT DAN OODEV DALAM PAKAN TERHADAP DIAMTER TELUR DAN TINGKAT KEBUNTINGAN PADA INDUK IKAN BIAWAN (HELOSTOMA TEMMINCKII) mizan mizan; tuti puji lestari; hastiadi hasan; . farida
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6, No 02 (2018): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.151 KB) | DOI: 10.29406/rya.v6i02.1017

Abstract

Menurunnya populasi ikan biawan di alam akibat kerusakan lingkungan habitat dan penangkapan berlebihan merupakan ancaman bagi kelestarian ikan ini, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis terbaik tepung kunyit dan hormon oodev dalam peningkatan ukuran diameter telur dan tingkat kebuntingan ikan biawan. Metode penelitian ini adalah eksperimen.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4  ulangan yaitu perlakuan A 0% kunyit per kg pakan+Oodev 0 ml/kg, B perlakuan 3% tepung kunyit per kg pakan+Oodev 0,5 ml/kg C3% tepung kunyit per kg pakan+Oodev 1 ml/kg sedangkan variable pengamatan tingkat kebuntingan, waktu maturasi, diameter telu,r pertambahan bobot mutlak , tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air.  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan A tanpa kunyit dan Oodev memilik nilai diameter telur  terendah dengan rata 0.74 mm-0.85 mm untuk perlakuan B dengan diameter rata-rata 0.82 mm- 0.88 mm nilai hasil pengukuran diameter telur  tertinggi pada perlakuan C dengan rata-rata 0.81 mm-0.90 mm. Demikian juga pada tingkat kebuntingan terbaik pada perlakuan B dan C dengan persentasi 100% artinya mengalami siklus matang gonad lebih cepat dari perlakuan A yang tidak diberikan hormon dalam masa pemeliharaan 4-8 minggu.