Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Application of Phosphate Solubilizing Fungi Indegenous Paddy Soil Increased P Availability, Rice Growth and Production Dermawan Hutagaol; Nurma Ani; Aisyah Lubis
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal Vol 3, No 3 (2021): Budapest International Research in Exact Sciences, July
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birex.v3i3.2094

Abstract

Phosphate solubilizing fungi (PSF) from paddy soil can used as biofertilizer to increase P availability.Aimed this experime nt was to increase P availability, growth and paddy rice production. The randomly complete block design used that consist two factors, eg. Dosage of PSF (A) and anorganic P fertilizer (F). Factor dosage of PSF (A) with four levels: without PSF; 2 kg PSF/plot; 4 kg PSF/plot and 6 kg PSF/plot. Factor anorganic P fertilizer with three levels: without anorganic P fertilizer; 50% anorganic P fertilizer and 100% anorganic P fertilizer. Experiment result showed that application of PSF increased P availaibility, growth and plant production more high than without application of PSF. Application of anorganic P fertilizer increased P availability, growth and plant production more high than without application of anorganic P fertilizer. Interaction between  application of PSF with anorganic P fertilizer (4 kg PSF/plot + 100%  anorganic P fertilizer)  increased P availibility, growth and plant production more high  than without  application of  PSF and anorganic P fertilizer (control).
Pelatihan dan Penyuluhan Pembibitan Tanaman Buah di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah Lubis; Nurma Ani; Farida Hariani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v1i1.54

Abstract

Salah satu perbanyakan tanaman yang paling mudah dilakukan secara massal dan biayanya murah adalah perbanyakan melalui biji atau perbanyakan secara generatif (seksual). Dalam perbanyakan secara generatif, biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Perbanyakan tanaman secara generatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan perbanyakan tanaman secara generatif adalah tanaman baru bisa diperoleh dengan mudah dan cepat, biaya yang dikeluarkan relatif murah, umur tanaman lebih lama, tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang lebih kuat . Sedangkan kelemahan perbanyakan secara generatif adalah tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya, varietas baru yang muncul belum tentu lebih baik, waktu berbuah lebih lama dan kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pembibitan tanaman buah. Metode yang diberikan adalah dengan cara diskusi dan bermusyawarah bagaimana cara atau teknik pembibitan tanaman buah dan selanjutnya dilakukan pelatihan pembibitan. Setelah itu kita tetap melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan. Hasil yang diperoleh masyarakat sudah mengetahui dan memahami hal-hal yang harus disiapkan dalam pembibitan mulai dari penyiapan media tanam , pembuatan naungan, perkecambahan sampai pemindahan bibit di polybag. Dan kesimpulannya masyarakat paham teknik pembibitan tanaman.
Penyuluhan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga dimasa pandemi di desa bakaran batu kecamatan batang kuis Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah lubis; Dermawan Hutagaol; Farida Hariani; Nurma Ani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i1.112

Abstract

Dimasa pandemi saat ini umumnya masyarakat enggan untuk berobat ke Rumah Sakit, dengan berbagai macam alasan. Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat.Gaya hidup kembali ke alam, saat ini semakin meningkat, seiring dengan kesadaran masyararakat terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan bahan kimia, baik yang terkandung dalam makanan ataupun obat-obatan. Dampak dari itu penggunaan obat-obat tradisional sudah kembali membudaya di Indonesia.Indonesi sangat kaya akan keanekaragaman hayati, diantaranya berupa ratusan jenis tumbuhan/tanaman obat. Tumbuhan tersebut banyak dimanfaatkan selain untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit, juga untuk peningkatan daya tahan tubuh, serta pengembalian kesegaran yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.Jenis tanaman obat, pada umumnya lebih banyak tumbuh sebagai tanaman liar, akan tetapi pada saat ini tanaman obat banyak ditanam di kebun dan dilahan pekarangan. Oleh karena itu bibit tanaman obat banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan.Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemanfatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA) . Metode yang diberikan adalah dengan cara penyuluhan ,diskusi dan bermusyawarah tentang pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga. Dan kesimpulanya masyarakat paham bagaimana memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman obat-obatan
Penyuluhan menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat di Desa Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah Lubis; Nurma Ani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 3 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v3i1.234

Abstract

Lingkungan hidup yang nyaman serta bersih merupakan hal sangat penting untuk hidup sehat maka perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Akan tetapi kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bisa dibilang sudah mulai berkurang. Terbukti dengan maraknya budaya membuang sampah sembarangan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat . Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa seolah tidak merasa bahwa tindakan mereka tersebut salah dan dapat merugikan lingkungan serta orang banyak. Kita tentu tahu salah satu penyebab banjir tidak lain disebabkan oleh budaya membuang sampah sembarangan ke sungai dan tidak mengenal arti lingkungan bersih apalagi membedakan mana jenis sampah organik dan jenis sampah anorganik. Bila masalah ini dibiarkan bukan tidak mungkin akan semakin banyak masalah dan bencanan yang akan kita hadapi di masa mendatang.Diharapkan kesadaran masyarakat untuk dapat memilah sampah organik dan organik. Di mana ke dua jenis sampah ini dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga.Sebaiknya disetiap rumah tangga sudah mempunyai tempat sampah yang berbeda sehingga dapat memilah ke dua jenis sampah tersebut, dan tempat sampah juga ditempatkan di daerah-daerah strategis yang terdiri dari tempat sampah organik dan anorganik. Apabila masalah sampah ini sudah dapat diatasi maka lingkungan yang nyaman dan bersih dapat tercipta sehingga masyarakat terhindar dari bahaya serangan penyakit dan banjir