Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Biopestisida pengendali hama dan penyakit tanaman padi ramah lingkungan di Desa Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Nuraida Nuraida; Dermawan Hutagaol; Farida Hariani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i2.177

Abstract

Kelompok tani padi sawah Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Selama ini untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman padi, mereka menggunakan pestisida kimia sintetis dengan dosis dan konsentrasi yang terus menerus meningkat, akan tetapi dari berbagai informasi yang diperoleh tidak menyelesaikan masalah, malahan populasi hama tetap tinggi. Penggunaan pestisida kimia mengakibatkan penurunan kualitas produksi yang dihasilkan, karena mengandung residu pestisida dan akan menyebabkan dampak negatif pada konsumen. Selain itu dengan tingginya penggunaan pestisida, biaya usaha tani menjadi semakin tinggi terutama dalam pembelian pestisida kimia sintetik. Untuk mengatasi. Permasalahan ini maka petani memanfaatkan agens hayati sebagai Biopestisida, yang potensinya dalam mengendalikan hama dan penyakit tidak kalah dengan pestisida kimia, dan ramah terhadap lingkungan serta dapat meningkatkan pendapatan petani. Dari kegiatan ini kelompok tani padi sawah Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa mampu membuat Biopestisida dengan proses sederhana, sehingga Biopestisida dapat mengurangi atau menggantikan pestisida kimia sintetik.
Pelatihan dan Penyuluhan Pembibitan Tanaman Buah di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah Lubis; Nurma Ani; Farida Hariani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v1i1.54

Abstract

Salah satu perbanyakan tanaman yang paling mudah dilakukan secara massal dan biayanya murah adalah perbanyakan melalui biji atau perbanyakan secara generatif (seksual). Dalam perbanyakan secara generatif, biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Perbanyakan tanaman secara generatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan perbanyakan tanaman secara generatif adalah tanaman baru bisa diperoleh dengan mudah dan cepat, biaya yang dikeluarkan relatif murah, umur tanaman lebih lama, tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang lebih kuat . Sedangkan kelemahan perbanyakan secara generatif adalah tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya, varietas baru yang muncul belum tentu lebih baik, waktu berbuah lebih lama dan kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pembibitan tanaman buah. Metode yang diberikan adalah dengan cara diskusi dan bermusyawarah bagaimana cara atau teknik pembibitan tanaman buah dan selanjutnya dilakukan pelatihan pembibitan. Setelah itu kita tetap melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan. Hasil yang diperoleh masyarakat sudah mengetahui dan memahami hal-hal yang harus disiapkan dalam pembibitan mulai dari penyiapan media tanam , pembuatan naungan, perkecambahan sampai pemindahan bibit di polybag. Dan kesimpulannya masyarakat paham teknik pembibitan tanaman.
Penyuluhan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga dimasa pandemi di desa bakaran batu kecamatan batang kuis Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah lubis; Dermawan Hutagaol; Farida Hariani; Nurma Ani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i1.112

Abstract

Dimasa pandemi saat ini umumnya masyarakat enggan untuk berobat ke Rumah Sakit, dengan berbagai macam alasan. Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat.Gaya hidup kembali ke alam, saat ini semakin meningkat, seiring dengan kesadaran masyararakat terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan bahan kimia, baik yang terkandung dalam makanan ataupun obat-obatan. Dampak dari itu penggunaan obat-obat tradisional sudah kembali membudaya di Indonesia.Indonesi sangat kaya akan keanekaragaman hayati, diantaranya berupa ratusan jenis tumbuhan/tanaman obat. Tumbuhan tersebut banyak dimanfaatkan selain untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit, juga untuk peningkatan daya tahan tubuh, serta pengembalian kesegaran yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.Jenis tanaman obat, pada umumnya lebih banyak tumbuh sebagai tanaman liar, akan tetapi pada saat ini tanaman obat banyak ditanam di kebun dan dilahan pekarangan. Oleh karena itu bibit tanaman obat banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan.Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemanfatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA) . Metode yang diberikan adalah dengan cara penyuluhan ,diskusi dan bermusyawarah tentang pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga. Dan kesimpulanya masyarakat paham bagaimana memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman obat-obatan
AN MANAGEMENT ORGANIC FERTILIZER COCONUT COIL LIQUID AND CHICKEN CAGE INCREASE THE GROWTH AND PRODUCTION OF ALLIUM ASCALONICUM L Erlita Chaniago; Farida Hariani; Purwanto Purwanto
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 01 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023 Periode Januari - Maret
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted at Jalan Pintu IV, Alley Pond Jaka, Padang Bulan, Medan, Medan Johor District, North Sumatra Province. This study used a factorial randomized block design with 2 factors studied and 3 repetitions where the first factor was liquid organic coconut fiber fertilizer (B), which consisted of 3 levels, namely B0 = without coconut coir liquid organic fertilizer B1 = 1.5 L/Plot, B2 = 3L/Plot. The second factor was chicken manure consisting of 4 levels, namely A0 = without chicken manure, A1 = 2 Kg/Plot, A2 = 4 Kg/Plot, A3 = 6 Kg/Plot. Chicken manure has a significant effect on all observed parameters while for its interaction it has a significant effect on the number of tillers parameter.