Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Role of E-Learning Readiness on Workload: Perspective Engineering and non-Engineering Students Litasari W. Suwarsono; Atya N. Aisha; Fida N. Nugraha
International Journal of Innovation in Enterprise System Vol 6 No 01 (2022): International Journal of Innovation in Enterprise System
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijies.v6i01.165

Abstract

Changes in learning methods from face-to-face to online learning due to pandemic covid-19 have an impact on student readiness in learning and the mental workload felt by students, that can determine the achievement of the learning process. There are differences in the characteristics of learning demands in engineering and non-engineering majors. Therefore, this study aims to evaluate the level of readiness and mental workload of students during the implementing full online learning based on the characteristics of the education department. Data collected by distributing online questionnaires to 180 students (90 students majoring in engineering and 90 students in non-engineering). Self-directed learning (SDL), technical readiness (TC), and comfort with non-face to face communication (CFT) used to measure e-learning readiness, meanwhile NASA TLX used to measure mental workload. Results showed differences between engineering and non-engineering students, especially in the Self-Directed Learning (p < 0,05). Non-engineering students perceived that they are more prepared to manage their learning process independently during online learning. Related to mental workload students perceive higher demands from online learning activities, the engineering group had higher level of time-related demands. According to correlation testing there was a negative and significant correlation between the self-directed learning dimension scores of E-Learning Readiness and the NASA TLX scores (p < 0,05). These results indicated the role of student’s e-learning readiness, especially self-directed learning readiness can reduce perceptions related to the mental workload experienced by engineering students in online learning. This condition was not applied on non-engineering students. Future study needed to explore the characteristics of study programs that relate to both variables and if the condition applied on other learning conditions such as hybrid learning.
Perencanaan Estimasi Alokasi Pekerja Pada Pt Ahaz Karya Mandiri Dengan Menggunakan Metode Resource Leveling Dan Forecasting Yona Rizkita Cindo; Atya Nur Aisha; Litasari W. Suwarsono
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Ketidakpastian demand proyek seringkali membuat perusahaan kekurangan pekerja yang akan mengerjakan proyek selanjutnya hal tersebut dikarenakan pekerja tersebut masih dalam penyelesaian proyek sebelumnya sehingga perusahaan biasanya melakukan recruitment pekerja part-time yang akan memenuhi kuota kelompok pekerja sehingga dibutuhkan suatu estimasi pengalokasian terhadap resources proyek untuk meminimalisasi recruitment pekerja part-time. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu resource leveling dan forecasting dengan tujuan dari penggunaan metode tersebut mengevaluasi dan meramalkan estimasi alokasi pekerja berdasarkan jenis proyek. Hasil yang didapatkan menggunakan resource leveling pada bangunan gedung berupa 1 mandor, 8 pekerja, 5 tukang besi, 4 tukang batu, 4 tukang kayu, 3 tukang listrik, 3 tukang pipa dan 4 tukang cat, bangunan sipil berupa 1 mandor, 3 pekerja, 2 tukang besi, 2 tukang batu, 2 tukang kayu, dan 1 tukang cat, sedangkan forecasting terdiri dari model regresi jumlah pekerja adalah 𝒀 = 𝟖. 𝟏𝟕𝟖+ 𝟑. 𝟕𝟐𝟐𝑬−𝟎𝟖𝒙 dan 𝒀 = 𝟏𝟓. 𝟐𝟎𝟐+ 𝟐. 𝟖𝟔𝟔𝑬−𝟎𝟖𝒙 sedangkan proporsinya adalah bangunan sipil 0.10 mandor, pekerja menghasilkan model regresi y = (2.49*10^-10)x + 0.274, 0.35 tukang besi, 0.14 tukang batu, 0.14 tukang kayu, 0.15 tukang cat, bangunan gedung adalah 0.07 mandor, 0.25 pekerja, 0.16 tukang besi, 0.13 tukang batu, 0.11 tukang kayu, 0.09 tukang listrik, 0.09 tukang pipa, 0.14 tukang cat. Kata kunci: resources, estimasi pengalokasian, resource leveling, forecasting Abstract - Uncertainty of demand projects frequently company has lack the resource who will do the next project because the resources still on the previous project when the previous project still on progress, accordingly the company usually do recruitment for part-time resources who will be fullfil the project resource’s quota. Therefore an estimate of the allocation of resources to the project is needed to minimize recruitment of part-time resources. The methods used on the research are resource leveling and forecasting with purpose of used the methods to evaluated and forecasted estimate allocation resources based on type of project Based on calculation the results get from resource leveling are for building consists of 1 foreman, 8 workers, 5 blacksmiths, 4 masons, 4 carpenters, 3 electricians, 3 plumbers and 4 painters, civil buildings , 1 foreman , 3 workers, 2 blacksmiths, 2 masons, 2 carpenters, and 1 painter. While the forecasting are regression model for amount of resources consists of 𝒀 = 𝟖. 𝟏𝟕𝟖+𝟑. 𝟕𝟐𝟐𝑬− 𝟎𝟖𝒙 dan 𝒀 = 𝟏𝟓. 𝟐𝟎𝟐+ 𝟐. 𝟖𝟔𝟔𝑬− 𝟎𝟖𝒙 while the proportion for building consists of 0.10 for foreman , y = (2.49*10^-10)x + 0.274 for workers, 0.35 for blacksmiths, 0.14 for masons, 0.14 carpenters, and 0.15 for painter and building consists of 0.07 for foreman, 0.25 for workers, 0.16 for blacksmiths, 0.13 for masons,0.11 for carpenters,0.09 for electricians, 0.09 for plumbers and 0.14 for painters Keyword: resources, estimated of allocation, resource leveling, linear regression analysis
Rancangan Beban Kerja Operator Spreader Dengan Menggunakan Metode Work Sampling Pada Divisi Produksi Pt. Lgi Fitaloka Diah Agustin; Budhi Yogaswara; Litasari W. Suwarsono
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Sumber daya manusia menjadi faktor penting sekaligus penentu dalam sebuah organisasi perusahaan untuk berkembangnya sebuah perusahaan tersebut. Salah satu hal yang perlu diperhatikan perusahaan adalah efisiensi dan efektivitas sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kapasitas tiap pekerja agar menghasilkan produktivitas maksimal. Upaya perusahaan dalam menghasilkan produktivitas maksimal tentu harus memperhatikan beban kerja yang diterima oleh setiap pegawai. Beban kerja yang sesuai dan merata sangat diperlukan, hal ini disebabkan apabila tidak ada kesesuaian beban kerja maka akan berdampak terhadap produktivitas yang dihasilkan tiap pegawai tidak dapat maksimal. Analisis beban kerja yang dilakukan dapat digunakan untuk menentukan upaya perusahaan terhadap pegawai sesuai dengan beban kerja yang dimiliki, serta dapat menentukan kelonggaran atau allowance yang akan diberikan kepada setiap pekerjaan. Hasil analisis beban kerja dengan menggunakan metode work sampling diketahui bahwa urutan beban kerja dari tinggi ke rendah yaitu : pekerjaan manual spreader dengan nilai beban kerja sebesar 117.94 % ( kategori beban kerja tinggi) – pekerjaan auto spreader dengan nilai beban kerja sebesar 104.56 ( kategori beban kerja rendah). Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja terhadap masing – masing pekerjaan, didapatkan bahwa untuk pekerjaan manual spreader memiliki nilai kelonggaran sebesar 25.5 % , sedangkan untuk pekerjaan auto spreader memiliki nilai kelonggaran sebesar 23.00 %. Kata kunci : work sampling,beban kerja, kelonggaran Abstract - Human resources is an important factors and also determinant factors in a company organization for the development of a company. One of the things that needs to be considered by the company is the efficiency and effectiveness of existing resources to optimize its use in accordance with the needs of the company and the capacity of each worker to produce maximum productivity. The efforts of the company to produce maximum productivity is to pay attention to the workload of each employee. Appropriate and evenly distributed workloads are needed, because if there is no suitability of the workload it will have an impact on the productivity that produced by each employee cannot be maximized. The analysis of workload can be used to determine the company's efforts towards employees according to the workload they have, and also determine allowances that will be given to each job. The results of workload analysis using work sampling method are known that the sequence of workloads from high to low are: manual spreader work with a workload value of 117.94% (high workload category) - auto spreader work with a workload value of 104.56 (workload category low). Based on the results of the workload measurement on each job, it was found that for manual work spreader has a allowance value of 25.5%, while for auto spreader jobs has a allowance value is 23.00%. Keywords: work sampling, workload, allowance
Perancangan Blueprint Sistem Pendukung Keputusan Pemilihanvendor Di Cv Surya Artha Menggunakan Metode Waterfall Dewi Larasati; Litasari W. Suwarsono; Atya Nur Aisha
eProceedings of Engineering Vol 9, No 3 (2022): Juni 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakCV Surya Artha adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Dalam Tugas Akhir ini ditemukan akar permasalahan paling dominan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan proyek yaitu pengadaan barang datang terlambat akibat kelalaian vendor. Blueprint sistem pendukung keputusan pemilihan vendor di CV Surya Artha berbasis web pun dibuat untuk memudahkan perusahaan dalam memilih vendor yang tepat berdasarkan kriteria dan sub kriteria baru. Metode yang digunakan dalam perancangan kriteria yaitu metode AHP dengan kriteria menggunakan model QCDFR (Quality, Cost, Delivery, Flexibility, dan Responsiveness) beserta subkriteria yang disesuaikan dengan kebutuhan dan akar permasalahan yang terjadi di perusahaan. Sedangkan metode yang digunakan untuk perancangan blueprint sistem pendukung keputusan pemilihan vendor yaitu metode waterfall. Hasil dari Tugas Akhir ini didapatkan 5 kriteria yaitu kriteria quality merupakan peringkat satu dengan barang sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan kemampuan memberikan kualitas secara konsisten. Kriteria peringkat kedua yaitu delivery dengan ketepatan waktu pengiriman, ketepatan kuantitas barang yang dikirim, dan kedekatan jarak lokasi pengiriman. Kriteria peringkat ketiga yaitu cost dengan kesesuaian harga barang dan kemudahan metode pembayaran. Kriteria peringkat keempat yaitu responsiveness dengan kesigapan dalam bertanggung jawab atas keluhan dan respon terhadap perubahan pesanan. Kriteria peringkat kelima yaitu flexibility dengan perubahan pesanan dan perubahan waktu pengiriman.Kata kunci: Blueprint, Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Vendor.
Perancangan Dashboard Readiness Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Dinas Perhubungan Provinsi Dki Jakarta Dengan Pendekatan Business Process Improvement (Bpi) Adinda Diastiningrum; Litasari W. Suwarsono; Atya Nur Aisha
eProceedings of Engineering Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — Proses bisnis kenaikan pangkat yang berjalan pada Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta selalu memiliki gap atau perbedaan jumlah antara pegawai naik pangkat dengan SK Kenaikan pangkat yang tepat waktu. Dengan fenomena yang terus berulang tersebut, sampai saat ini belum ada intervensi dari pihak instansi. Pada tugas akhir ini dilakukan perbaikan proses bisnis kenaikan pangkat degan cara merekayasa ulang proses bisnis dengan meenggunakan metode Business Process Improvement (BPI) dan merancang dashboard readiness kenaikan pangkat dengan metode Goal Direct Design (GDD) untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil perancangan tugas akhir ini adalah adanya penyederhanaan aktivitas proses bisnis kenaikan pangkat menjadi 8 aktivitas proses.Kata kunci— Proses Bisnis, Kenaikan Pangkat, Business Process Improvement, Dashboard Readiness, Goal Directed Design.