Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Usulan Perancangan Gaji Pokok Pada Bagian Executive Assistant Manager Berdasarkan Evaluasi Jabatan Menggunakan Metode Cullen Egan Dell Pada Padma Hotel Bandung Muhammad Ridwan Triantoro; Budhi Yogaswara; Litasari Widyastuti
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Padma Hotel Bandung merupakan hotel bintang lima yang terletak di ketinggian seribu lima puluh meter dari permukaan laut dengan pemandangan lembah serta bukit yang alami. Saat ini sistem pemberian gaji pokok yang dilakukan, berdasarkan proses evaluasi jabatan terhadap posisi-posisi yang ada di Padma Hotel Bandung. Proses evaluasi jabatan Padma Hotel Bandung menggunakan metode Job Ranking, metode ini membandingkan seluruh pekerjaan satu sama lain dan mengelompokan mereka dalam urutan ukuran atau nilai mereka terhadap perusahaan. Perbedaan antara job ranking dan metode analisis seperti points factor rating adalah bahwa peringkat pekerjaan tidak berusaha untuk mengukur penilaian. Metode Cullen Egan Dell didesain untuk menilai jabatan secara konsisten (konsisten diartikan sebagai hasil penilaian yang sama sekalipun evaluasi jabatan dilakukan oleh evaluator yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda pula), sehingga selain memberikan waktu evaluasi jabatan yang lebih singkat pada perusahaan dapat memberikan ketepatan hasil evaluasi jabatan bagi perusahaan. Hasil dari metode Cullen Egan Dell adalah nilai relatif jabatan dimana nantinya akan diolah dengan menggunakan persamaan regresi linier. Setelah itu didapatkan rumus perhitungan gaji usulan yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan ketidak adilan yang dialami karyawan Padma Hotel Bandung. Kata Kunci: Evaluasi Jabatan, Sumber Daya Manusia, Sistem Penggajian, Cullen Egan Dell. ABSTRACT: Padma Hotel Bandung is a five-star hotel located at an altitude of fifty meters from sea level with views of the valley and natural hills. Currently the system of salary is done based on the process of evaluating the position of existing positions in Padma Hotel Bandung. The process of evaluating the position of Padma Hotel Bandung using Job Ranking method, this method compares all the work of each other and group them in order of size or value of them to company. The difference between job rank and analytical methods such as rating points rating is that job rankings do not seek to measure judgments. The Cullen Egan Dell method is designed to consistently assess the position (consistently interpreted as a result of the same assessment even if the evaluations of the positions are performed by different evaluators and at different times), so that in addition to providing a shorter evaluation time on the firm it can provide accurate evaluation results position for the company. The result of Cullen Egan Dell method is the relative value of the position which will be processed by using linear regression equation. After that obtained formula salary calculation proposal that is expected able to solve problem of injustice experienced by employees Padma Hotel Bandung. Keywords: Job Evaluation, Human Resources, Payroll System, Cullen Egan Dell.
Perancangan Job Grade Di Unit Bisnis Information & Communication Technology Pt Xyz Menggunakan Metode Fuzzy Ahp Point Factor Fachrul Rozi; Budhi Yogaswara; Litasari Widyastuti
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini telah berada di bawah koordinasi Kementrian Negara BUMN dengan kepemilikan saham 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang elektronika industri dan infrastruktur. PT XYZ mempunyai tiga Unit Bisnis. Salah satunya adalah Unit Bisnis ICT. Tingkatan jabatan di UB ICT disusun menjadi tiga tingkatan, yaitu golongan jabatan rendah, golongan jabatan tengah dan golongan jabatan tinggi. Pada kasus ini, tingkatan jabatan yang telah disusun perusahaan untuk UB ICT terdapat beberapa jabatan yang memiliki pekerjaan dan tanggung jawab yang besar. Namun jabatan tersebut termasuk kedalam golongan jabatan yang tidak sesuai dengan pekerjaanya. Maka dari itu perlu diadakannya evaluasi jabatan agar tingkatan jabatan bisa disusun dengan baik dan penilaian jabatannya secara objektif. Didalam UB ICT ini terdapat permasalahan dalam penyusunan job grade. Job grade tersebut berpengaruh terhadap sistem penggajian. Grade ini dibuat berdasarkan peraturan pemerintah tentang skala upah untuk BUMN. Metode fuzzy AHP point factor merupakan metode evaluasi jabatan dengan menilai jabatan berdasarkan faktor dan subfaktor yang sesuai kebutuhan perusahaan. Pemberian bobot faktor dan subfaktor menggunakan fuzzy AHP. Hasil dari bobot subfaktor tersebut kemudian diolah menggunakan metode TOPSIS fuzzy untuk pemberian poin jabatan. Hasil dari metode tersebut berupa poin jabatan yang kemudian dihitung menggunakan perhitungan kelas menurut pearson dan dibuatlah job grade berdasarkan poin jabatan yang didapat. Kata Kunci: Evaluasi Jabatan, Fuzzy AHP, TOPSIS Fuzzy, Job Grade. Abstract PT XYZ is a State-Owned Enterprise (BUMN) which is currently under the coordination of the Ministry of State-Owned Enterprises with 100% ownership by the Government of the Republic of Indonesia engaged in the field of industrial electronics and infrastructure. PT XYZ has three Business Units. One of them is the ICT Business Unit. The rank of position in UB ICT is organized into three levels, namely the low rank, the middle position and the high rank. In this case, the level of positions that have been prepared for UB ICT company there are several positions that have jobs and responsibilities are great. However, this position belongs to a class of positions that are not in accordance with his job. Therefore it is necessary to hold an evaluation of positions so that the level of positions can be arranged properly and assessment of his position objectively. In UB ICT there is a problem in the preparation of job grade. Job grade affects the payroll system. This grade is based on government regulations on wage scales for SOEs. The fuzzy method of AHP point factor is an evaluation method of position by appraising positions based on factors and subfactors according to company needs. Giving factor and subfactor weight using AHP fuzzy. The result of the subfactor weight is then processed using TOPSIS fuzzy method for giving the position points. The result of the method in the form of position points are then calculated using class calculations according to pearson and made job grade based on the points positions obtained. Keywords: Job Evaluation, Fuzzy AHP, Fuzzy TOPSIS, Job Grade.
Perumusan Strategi Dan Roadmap Strategi Hotel Xyz Menggunakan Pendekatan Quantitative Strategic Planning Matrix (qspm) Chairul Hazmi; Budhi Yogaswara; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan sektor pariwisata yang tinggi sangat berdampak pada bisnis perhotelan. Pulau jawa adalah pulau terpadat di Indonesia. Oleh sebab itu, jumlah persaingan bisnis di sektor perhotelan yang ada di Pulau Jawa sangat tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2015, Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah hotel terbanyak kedua yaitu sebesar 1722 hotel, akan tetapi jumlah rata-rata tamu domestik yang menginap perharinya di Provinsi Jawa Barat menjadi yang tertinggi yaitu sebesar 37.968. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat, jumlah hotel paling banyak adalah di Kota Bandung yaitu 385 hotel bintang. Salah satu hotel di Kota Bandung yang terkena dampak persaingan di sektor ini adalah Hotel XYZ. Berdasarkan wawancara dengan General Manager Hotel XYZ, pihak manajemen Hotel XYZ mempunyai keinginan untuk meningkatkan penjualan dengan melakukan strategi dan program yang menjadi tren pada saat ini. Untuk itu, Hotel XYZ perlu merencanakan strategi untuk menjalankan bisnisnya dengan mengevaluasi berbagai alternatif strategi dari matriks IFAS dan matriks EFAS, maka akan diperoleh beberapa alternatif strategi yang terbaik dan tepat untuk menghadapi berbagai ancaman dan peluang serta mengelola kelemahan dan kekuatan perusahaan. Kemudian menentukan alternatif strategi menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dan membuat roadmap strategi untuk menentukan strategi 5 tahun mendatang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 13 indikator variabel internal dan 37 indikator variabel eksternal yang mempengaruhi strategi perusahaan. Berdasarkan penilaian, didapat nilai IFAS sebesar 3,087 dan nilai EFAS sebesar 2,956 maka posisi bisnis pada Hotel XYZ menggunakan pendekatan GE matriks adalah di kuadran IV. Pada kuadran ini portofolio strategy yang digunakan adalah tumbuh selektif. Berdasarkan pendekatan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), diketahui bahwa alternatif strategi terpilih adalah bangun kekuatan untuk menghadapi pesaing karena setelah melakukan perhitungan menggunakan pendekatan QSPM, skor Total Attractiveness Score (TAS) yang di dapat sebesar 7,023. Program terpilih yang dapat digunakan adalah bangun kekuatan lewat promosi digital, peningkatan customer experience melalui paket tour ke tempat wisata di bandung, menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada bidang keuangan, environmental operation, human resource and environmental management, program-program eksisting seperti pengajian rutin, zumba, dan mengundang youtuber dan vlogger untuk mempromosikan Hotel Kata Kunci: Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), Roadmap Strategy, GE Matriks
Analisis Potensi Dan Kinerja Kandidat Key Position Kepala Sma Kota Bandung Menggunakan Metode Human Asset Value Matrix Sofi Hanifah Hermawan; Budhi Yogaswara; Litasari Widyastuti Suwarsono
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mencermati tentang mutu kepala sekolah, berdasarkan laporan Bank Dunia (1999), bahwa menurunnya mutu pendidikan persekolahan di Indonesia disebabkan masih rendahnya tingkat profesionalisme kepala sekolah. Rendahnya profesionalisme diantaranya adalah karena masih lemahnya didalam cara pengangkatan. Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan diperlukan guru yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Hasil penilaian prestasi kerja dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pengelolaan karir. Dalam rangka penemuan talenta tersebut, peneliti melakukan suatu rancangan talent pool. Talent pool untuk 1647 kandidat key position kepala sekolah SMA Kota Bandung menggunakan metode human asset value matrix. Hasil dari talent management ini, terdapat 41 orang yang masuk kedalam talent pool. Talenta ini tergolong consistence star (memiliki potensi dan kinerja tinggi). Talent development yang dapat diterapkan diantaranya ialah job rotation (memindahkan pegawai pada berbagai jabatan), job enrichment (menambah pekerjaan dengan kualitas atau kompleksitas), penugasan, sedangkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya dapat diberikan beasiswa atau kursus. Kata kunci : talent management, human asset value matrix, talent pool, talent inventory, development Abstract Observing the quality of school principals, according to a World Bank report (1999), that the declining quality of schooling education in Indonesia is due to the low level of professionalism of principals. The low level of professionalism is because it is still weak in the way of appointment. To realize the implementation of governmental and development tasks required professional, responsible, honest and fair teachers through guidance that is implemented based on the system of work performance and career system focused on the system of work performance. The result of performance appraisal is used as the basis for consideration of decision of career management policy. In order to discover the talent, the researcher undertook a talent pool design. Talent pool for 1647 candidates for key position of high school principals of Bandung City using human asset value matrix method. The results of this talent management, there are 41 people who entered into the talent pool. This talent is consistent star (has high potential and performance). Talent development that can be applied include job rotation, job enrichment (add work with quality or complexity), assignment, while for growth and development can be given scholarship or course. Keywords : talent management, human asset value matrix, talent pool, talent inventory, development
Design Criteria Of Performance Management System Using Balanced Scorecard And Analytic Hierarchy Process (case Study Pt. Duta Harapan Tunggal) Muhammad Firhand Aswad; Budi Sulistyo; Budhi Yogaswara
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract PT. Duta Harapan Tunggal is a company engaged in the production of beverages. This company employed performs a financial aspect to evaluate company’s performance. However, this is unable to control the company’s operational process,customers, and learning and growth. Therefore, it is necessary to create a measurement tool that is in line with the vision and mission of the company. This study aims to develop a balanced scorecard to measure the company’s performance. The final result of this final project is determine the strategies based on the company’s vission and mission, to determine the performance indicators. The weighting of each indicator for financial perspective is 26%, customer perspective is 44%, internal business process perspective is 15%, learning and growth perspective is 14%. The highest weighting score is the customer perspective. Keywords – Balanced Scorecard (BSC), Analytical Hierarchy Process (AHP), Performance Management
Analisis Kinerja Pengelolaan Proyek Pembangunan Kantor Bkd Kab. Karanganyar Dengan Menggunakan Earned Value Method Permata Syafira Aulia; Budhi Yogaswara; Litasari Widyastuti Suwarsono
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Evaluasi proyek merupakan bagian dari agenda pengendalian agar proyek dapat dilaksanakan tepat mutu, waktu, dan biaya, serta diselesaikan secara efektif dan efisiensi. Proyek konstruksi sangat rentan dengan pembengkakan biaya dan tidak tepat waktunya penyelesaian. Dalam pengendalian biaya dan waktu ini telah diperkenalkan konsep Earned Value atau konsep nilai hasil. Metode Earned Value (nilai hasil) memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan. Pembangunan BKD Kab. Karanganyar ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban dana APBD. Setiap dana APBD harus dipertanggung jawabkan secara biaya maupun fisik. Pada penelitian ini membahas mengenai analisa biaya dan jadwal diantaranya BCWS , BCWP, dan ACWP dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.148.086.000 dengan lama waktu penyelesaian kontrak selama 120 hari kalender yang selanjutnya diolah sehingga menghasilkan analisis varians yaitu CV dan SV. Dari ketiga analisis tersebut maka dapat menjadi lesson learn bagi proyek kedepannya sehingga manajemen kontraktor dapat mengambil tindakan sebelum adanya penyimpangan waktu maupun biaya, sehingga pada tahap closing seluruh kegiatan dapat berjalan sesuai kontrak. Kata kunci : Earned Value, Proyek Konstruksi, Closing, Lesson learn. Project evaluation is part of the control agenda to allow the project to be implemented in quality, time and cost, and to be effectively and efficiently resolved. Construction projects are particularly vulnerable to cost swelling and inappropriate timing of completion. In this cost and time control has introduced the concept of Earned Value or the concept of result value. The Earned Value method provides the project performance status information for a reporting period and provides the required cost prediction information and the time for completion of all jobs based on the performance indicators at the time of reporting. Development of BKD Kab. Karanganyar is one form of accountability of APBD funds. Every APBD fund must be accounted for both cost and physical. In this study discusses the cost and schedule analysis such as BCWS, BCWP, and ACWP with contract value of Rp. 1,148,086,000 and a contract completion period of 120 calendar days subsequently processed so that will produce analysis of variance of CV and SV. From the analysis sit will get the performance index analysis in the form of CPI and SPI. From these three analyzes it can be a lesson learned for future projects so that contractor management can take action before any deviation of time and cost, so that at the closing stage all activities can run according to the contract. Keywords: Earned Value, Construction projects, Closing, Lesson learn.
Rancangan Sistem Penilaian Kinerja Pt Kopegtel Batam Cemerlang Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Dini Amalia; Budhi Yogaswara; Atya Nur Aisya
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pertumbuhan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat persaingan antar perusahaan dalam bidang yang sama semakin kompetitif. Sehingga, mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan kinerja organisasinya. Penilaian kinerja merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu perusahaan, karena kinerja mencerminkan tingkat keberhasilan seseorang selama periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, penilaian kinerja juga digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari sebuah organisasi dalam jangka panjang. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja yaitu dengan menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC). Metode BSC dianggap sebagai suatu metode penilaian kinerja yang tepat karena metode ini bukan hanya dapat mempertimbangkan kinerja keuangan, melainkan juga mempertimbangkan kinerja non keuangan seperti perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti tentang rancangan alat ukur penilaian kinerja menggunakan metode BSC dan menentukan nilai bobot kepentingan setiap Key Performance Indicators (KPI) berdasarkan perspektif BSC menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada PT Kopegtel Batam Cemerlang. Hasil penelitian menunjukan bahwa rancangan alat ukur penilaian kinerja menggunakan metode BSC menghasilkan 11 KPI. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode AHP diperoleh bahwa perspektif pelanggan mendapatkan hasil pembobotan tertinggi dengan nilai bobot sebesar 35.38%, nilai bobot tertinggi kedua didapatkan oleh perspektif keuangan dengan nilai bobot sebesar 27.33%, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mendapatkan nilai bobot sebesar 26.90% pada urutan ketiga, perspektif proses bisnis internal mendapatkan nilai bobot sebesar 10.38% pada urutan keempat. Kata Kunci: Penilaian Kinerja, Balanced Scorecard (BSC), Analitycal Hierarchy Process (AHP), Key Performance Indicators (KPI)
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pt Trie Mukty Pertama Putra Menggunakan Metode Balanced Scorecard Rio Cahya Agustin; Christanto Triwibisono; Budhi Yogaswara
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Trie Mukty Pertama Putra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang general supplier dan konstruksi. Perusahaan harus mengikuti perkembangan yang ada dan memerlukan perancangan sistem pengukuran kinerja untuk dapat mengukur serta meningkatkannya dengan penerapan strategi yang tepat. Pada kondisi aktual perusahaan hanya mengukur dari aspek keuangan, sedangkan pengukuran secara komperhensif yang dibutuhkan, mencangkup aspek keuangan dan non keuangan yaitu dengan metode balanced scorecard. Perancangan pengukuran kinerja dimulai dengan penentuan sasaran strategis perusahaan bersama pihak manajemen, lalu merumuskan Key Performance Indicators yang terbagi menjadi lag indicators dan lead indicators, selanjutnya dilakukan pembobotan untuk setiap indikator menggunakan metode AHP, dan terakhir penilaian kinerja menggunakan metode rating scale. Dari perancangan yang dilakukan menghasilkan 14 KPI, dan hasil pembobotan menunjukan prioritas utama perusahaan adalah perspektif keuangan dengan bobot bobot 33.75%, lalu perspektif pelanggan dengan bobot 27.12%, selanjutnya perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan bobot 20.70%, dan perspektif proses bisnis internal pada urutan ke empat dengan bobot 18.43%. Penilaian pada KPI, terdapat satu KPI dengan skor 2 yang menunjukan kriteria kurang baik, dua KPI dengan skor 3 yang menunjukan kriteria cukup, empat KPI dengan skor 4 yang menunjukan kritera baik, dan tujuh KPI dengan skor 5 yang menunjukan kriteria sangat baik. Kata Kunci: Pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, Key Performance Indicators. Abstract PT Trie Mukty Permata Putra is a company that works in general supplier and construction. The company has to keep up the existing development and needs performance measurement system to be able to measure and improve them using the proper strategy. In actual condition, the company only measure the financial aspect, meanwhile the requires comprehensive measurement includes the financial aspect and non-financial aspect which is using balanced scorecard method. The performance measurement design begins with the determination of corporate strategic targets with the management party, then formulates the Key Performance Indicators which is divided into lag indicators and lead indicators, after that each indicator is weighted using the AHP method, and the last performance appraisal using the rating scale method. The design results 14 KPI and the weighting result which shows the main priority of the company is the financial perspective with weight of 33.75%, then the customer perspective with weight 27.12%, then growth and learning perspective with weight 20.70%, and internal business process perspective is on the fourth sequence with a weight of 18.43%. In assessment on KPI, there is one KPI with score 2 which indicates less good criterion, two KPI with score 3 which indicate enough criterion, four KPI with score 4 which show good criterion, and seven KPI with score 5 which indicate very good criterion. Keyword: Performance measurement, Balanced Scorecard, Key Performance Indikators.
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada Dinas Koperasi Dan Ukm Di Kabupaten Majalengka Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard Amelia Rengganis; Budhi Yogaswara; Rosad Hadi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka memiliki visi yang sama yaitu terwujudnya koperasi dan UMKM menjadi pelaku utama dalam perekonomian kerakyatan. Namun dalam kenyataannya dinas tidak memiliki penilaian kinerja untuk UKM sehingga dinas tidak dapat mengelola UKM dengan baik. Penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang pengukuran kinerja UKM dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja balanced scorecard terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif financial, perspektif customer, perspektif bisnis internal, dan perspektif learning and growth. Tahapan penyelesaian yang dilakukan adalah menentukan sasaran strategi berdasrkan visi misi dan setelah sasaran strategi didapatkan maka akan mendapatkan indikator kinerja. Setelah indikator kinerja diketahui maka melakukan perhitungan pembobotan untuk mengetahui indikator mana yang lebih penting. Setelah melakukan perhitungan pembobotan didapatkan bahwa perspektif financial mendapatkan nilai 21.1% , perspektif customer 22.2% , perspektif bisnis internal 37.9% , perpektif learning and growth 19% . Perspektif bisnis internal memiliki bobot tertinggi artinya adalah bahwa perspektif bisnis internal lebih penting dibandingkan perpektif yang lain. Kata Kunci : Indikator Kinerja, UKM dan Balanced Scorecard
Strategi Transformasi Pt Greeneration Indonesia Menuju Perusahaan Ramah Lingkungan Yang Unggul Dengan Pendekatan Matriks Boston Consulting Group Satria Guntara; Budhi Yogaswara; Rio Aurachman
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya kesadaran publik terhadap permasalahan lingkungan telah mendorong sebuah tren untuk menggunakan produk ramah lingkungan. Dalam merespon tren tersebut, UMKM turut memiliki peran penting dalam pemenuhannya. Terdapat besarnya peluang UMKM untuk membangun sinergitas antara kinerja ekonomi dan kelestarian lingkungan, maka pemerintah pun merumuskan berbagai kebijakan untuk mendorong UMKM di Indonesia bertransformasi menjadi ramah lingkungan, sayangnya banyak diantaranya belum siap. PT Greeneration Indonesia merupakan UMKM yang berkomitmen untuk mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan. Meskipun begitu perusahaan belum dapat menerapkan standar ramah lingkungan seutuhnya dikarenakan keterbatasan keuangan dan pengetahuan. Perusahaan pun merasakan adanya trade-off antara kepentingan ekonomi jangka pendek dengan upaya penyelamatan lingkungan serta adanya kekhawatiran akan kegagalan dalam pengembangan bisnisnya. Pada penelitian ini dirumuskan strategi PT Greeneration Indonesia untuk bertransformasi menuju perusahaan ramah lingkungan yang unggul dengan pendekatan matriks Boston Consulting Group (BCG). Melalui matriks ini akan diketahui posisi bisnis perusahaan serta alternatif strategi yang dapat dilaksanakan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 19 faktor lingkungan eksternal dan 15 faktor lingkungan internal yang memengaruhi strategi perusahaan. Dengan nilai EFAS 3.1867 serta IFAS 2.966 maka posisi bisnis perusahaan saat ini berada pada kuadran Questian Marks. Berdasarkan analisis diperoleh 12 alternatif strategi yang kemudian disusun ke dalam roadmap strategi dengan rentang waktu 5 tahun. Kata Kunci: strategi transformasi, ramah lingkungan, Matriks Boston Consulting Group (BCG)