Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI UJARAN KEBENCIAN TERKAIT INSIDEN PENUSUKAN WIRANTO Wilda Srihastuty Handayani Piliang; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.307 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasikan ujaran kebencian yang terdapat dalam akun media sosial Hanum Salsabiela Rais. Berdasarkan kajian semantik-pragmatik dapat disimpulkan bahwa data penelitian bermuatan ujaran kebencian. Hal ini terlihat dari penggunaan leksikon yang berkonotasi negatif dan memberi stigmatisasi terhadap dia seperti setingan, caper, play victim, dan hoax-framing yang selama ini terjadi. Sedangkan dalam tataran pragmatik posan tersebut dikategorikan sebagai tindak tutur ilokusi ekspresif yang berisi rasa tidak senang dan kecewa terhadap dia, sedangkan perlokusi yang ditimbulkan mengakibatkan adanya pelaporan ujaran kebencian ke pihak kepolisian
BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI IDIOM DALAM BAHASA BATAK TOBA Immanuel Silaban; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.45 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, jenis, makna, dan fungsi idiom yang terkandung dalam bahasa Batak Toba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah cerita percakapan yang mengandung idiom dalam bahasa Batak Toba. Sumber data penelitian ini adalah percakapan yang diucapkan oleh pembicara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik percakapan,wawancara, dan teknik rekaman. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditemukan bentuk idiom bahasa Batak Toba yang berasal dari percakapan dalam bentuk gabungan kata. Jenis idiom dibagi menjadi dua, yaitu idiom penuh, dan idiom parsial. Arti idiom adalah makna yang menyimpang dari unsur makna leksikal konstituen dalam konteks kalimat. Fungsi idiom terkait erat dengan penggunaan idiom yaitu untuk memberikan nasihat, sindiran, dan memberikan pengajaran.
RELATIVE CLAUSE LANGUAGE JAVA AND HOKKIEN: A COMPARATIVE ANALYSIS Surya Kelana Putra; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.881 KB)

Abstract

Bahasa adalah suatu sarana komunikasi yang memiliki struktur dan makna yang bebas sebagai tanda menyimpulkan suatu tujuan.Adapun tulisan ini berisi perbandingan klausa relatif dalam bahasa Jawa dan bahasa Hokkien, dimana pembahasan pada klausa relatif sangat produktif dalam dua bahasa tersebut. Ada perbedaan yang dapat ditemukan dalam bandingan tersebut. Perbedaan itu didasarkan pada perbedaan sintaksis kedua bahasa. Dalam bahasa Jawa klausa relatif hampir sebagian besar menggunakan pronomina relatif sing terutama pronomina yang merelatifkan subjek, objek, kata benda, predikat dan nomina. Berbeda dengan bahasa Hokkien, pronomina relatif dalam klausa relatif sangat tidak beragam, maksudnya kadang menggunakan pronomina yang atau tidak menggunakan pronominal yang sama sekali, Dalam tulisan ini dibatasi pada pronomina relatif sing dalam bahasa Jawa dan personal pronomina relatif yang berbasis pada persona pronomina pada bahasa Hokkien. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan komparatif. Pada penelitian ini mendeskripsikan klausa relatif dalam bahasa Jawa dan bahasa Hokkien. Dalam deskripsi bahasa Jawa klausa relatif akan diuraikan berdasarkan fungsi sintaksisnya pengganti subjek, pengganti objek, dan pengganti nomina, pengganti kata benda dan predikat. Begitu juga dalam bahasa Hokkien.
KONSTRUKSI VERBA RESIPROKAL BAHASA KARO Bertova Simanihuruk; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.895 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi verba resiprokal bahasa Karo yang terdapat pada 13 sastra lisan Karo berbentuk cerita rakyat (turi-turian). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kulitatif melalui pendekatan Teori Pengikatan (Binding Theory). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Karo mengekspresikan verba resiprokal dengan dua cara, yaitu 1) verba resiprokal murni yaitu verba dasar dan adjektiva; dan 2) verba resiprokal turunan secara morfologis melalui tiga jenis konstruksi, yaitu: 1) pembentukan dengan afiksasi yang terdiri atas tujuh konstruksi, yaitu: prefiks er- + kata dasar (N), prefiks er- + kata dasar (N) + suffiks -i, prefiks si- + kata dasar (V) + suffiks -ken, prefiks si- + kata dasar (V, N, A) + suffiks -en, prefiks ni- + kata dasar (N) + suffiks -ken, prefiks en- + kata dasar (N) + suffiks -ken, dan prefiks si- + kata dasar (V) + suffiks -n; 2) pembentukan dengan reduplikasi yang terdiri atas empat konstruksi, yaitu: reduplikasi kata dasar (N), prefiks er- + reduplikasi kata dasar (N), prefiks si- + reduplikasi kata dasar (V), dan prefiks si- + reduplikasi kata dasar (V) + suffiks -en; dan 3) pembentukan dengan komposisi yaitu verba + frasa kata depan.
KONSTRUKSI PASIF BAHASA ANGKOLA: TEORI X-BAR Ilham Sahdi Lubis; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.13 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji kontruksi pasif pada Bahasa Angkola dengan menggunakan pendekatan morfosintaksis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konstruksi pasif pada bahasa Angkola serta mencari pola-pola apa saja yang terdapat pada konstruksi bahasa Angkola dengan menggunakan pisau analisis morfosintaksis. Teori yang digunakan mengacu kepada Chung (1976) dalam Purwo (1991) pasif dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, pertama pasif kanonis (canonical passive) dan kedua pasif pengedepanan objek (passive which has the surface form of on object tapicalization). Pasif kanonis ini merupakan diatesis aktif. Predikat verba pasif kanonis dimarkahi oleh afiks di-, di--i, dan di--kan, sedangkan pasif pengedepanan objek predikatnya tidak bermarkah, tetapi ditandai oleh pronomina persona (pronomina diri). Tiga tahapan dalam penelitian ini adalah mulai dari pengumpulan data, analisis data dan penyajian hasil data analisis. Data penelitian berupa kalimat-kalimat dalam bahasa Angkola baik lisan maupun tulisan. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini ditemukan pola konstruksi pasif Bahasa Angkola yang dianalisisdenganteori X-bar adalahFN yang bergabungdengan N’ dan membentuk N dan diikutidenganspesifier dan adjektiva, selainituada pulapolastrukturkonstruksipasif FV bergabungdengan V’ dan membentuk V diikuti oleh NP yang bergabungdengan N’ membentuk N dan diikutidenganspesifier.
VERBA EMOSI SEDIH DALAM BAHASA JAWA: KAJIAN SEMANTIS Mayasari .; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.87 KB)

Abstract

Penelitian ini fokus pada verba emosi dalam bahasa Jawa yang direfleksikan dalam teori Metabahasa Semantik Alami (MSA). Data penelitian ini berupa pola-pola tuturan dan kalimat, utamanya yang mengekspresikan verba emosi sedih dalam bahasa Jawa. Data lisan diperoleh melalui penerapan metode simak dan metode cakap. Data tulis dikumpulkan dari novel dan kamus. Data intuisi dibangkitkan secara introspektif untuk melengkapi kekurangan yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil analisis data disajikan dengan metode informal dan metode formal. Metode informal tampak dalam penggunaan kata-kata atau kalimat yang dikembangkan secara deduktif dan induktif. Metode formal direalisasikan melalui pemakaian tanda, gambar, dan diagram untuk menerangkan contoh-contoh data. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa makna leksikon pada setiap kata turunan dari verba emosi ‘sedih’ dalam Bahasa Jawa dapat dipahami maknanya secara diskret dan tuntas dengan adanya suatu bentuk makna. Verba pada keadaan ini bisa terjadi terhadap manusia, hewan maupun benda mati. Dalam bahasa Jawa terdapat 10 keterkaitan antara verba emosi yang mengacu pada makna ‘sedih’. Keseluruhan kata tersebut dieksplikasikan untuk menentukan makna akhir dari kata tersebut agar tidak dijumpai kekaburan pada maknanya.
VERBA EMOSI SENENG DALAM BAHASA JAWA: KAJIAN SEMANTIK Zuindra .; Mulyadi .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.325 KB)

Abstract

Ekspresi emosi merupakan salah satu bagian yang penting dalam hubungan interpersonal manusia. Penelitian ini menganalisis Verba emosi seneng dalam bahasa Jawa sebagai sumber data.Dalam menganalisis verba emosi seneng, perangkat yang digunakan yaitu makna asali dari teori Metabahsa Semantik Alamiyang digagas olehAnnaWierzbicka(1996).Dalam penelitian ini, data yang diambil berupa tuturan dan kalimat yang mengekspresikan verba emosi seneng dalam bahasa Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa verba emosi seneng memiliki arti yang cenderung sama dengan bagian kata seperti bungah, surah, ngugemi dan marem. Dan Secara semantis penelilitian bahasa Jawa dicirikan sebagai ‘X merasa sesuatu yang senang karena X mengiginkannya’.