Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STRATEGI PERTAHANAN LAUT DALAM RANGKAANCAMAN KEAMANANDI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA II Amora Harris; Aries Sudiarso; Rudy Sutanto
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.175 KB)

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara maritim dunia dan negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau yang wilayah teritorialnya didominasi lautan (Pushidrosal, 2018). Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki 4 (empat) titik yang menjadi chokepoints internasional yaitu Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok serta Selat Ombai-Wetar (Rodrigue, 2004). Indonesia telah menetapkan tiga jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) untuk lintas damai pelayaran internasional, yang dijamin keberadaannya oleh hukum internasional dan nasional. Selat Lombok merupakan salah satu pintu gerbang masuk jalur pelayaran (Chokepoint - ALKI II) dan juga merupakan jalur utama perdagangan Asia-Australia, Strategi Pertahanan Laut dalam rangka Ancaman Keamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia II, penelitian melakukan pengamatan di sepanjang ALKI II, Pengumpulan data dilakukan dengan mengombinasikan studi pustaka.Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis menyampaikan beberapa tipe ancaman keamanan terkini yang cukup kompleks yang dihadapi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan dan juga maritim, yang datang dari meningkatnya ketegangan dan eskalasi konflik di Laut China Selatan, serta dari terorisme global, intervensi asing, dan beragam kejahatanlainnya.
Strategi Pertahanan Indonesia: Pelajaran Dari Kekalahan Iraq Dalam Perang Teluk II 1990-1991 Yusup Imannurdin; Aries Sudiarso; Dohar Sianturi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.5207

Abstract

Abstract This study aims to analyze Iraq's defeat in the Second Gulf War in 1990-1991 and identify the defense strategy used by that country. In a global context that continues to develop, it is important for Indonesia as an archipelagic country with a strategic position in Southeast Asia to strengthen its defense capabilities and learn valuable lessons from the experiences of other countries. Through a qualitative descriptive literature study approach, this study analyzes the causes of Iraq's defeat in the Second Gulf War and the impact of the strategies they implemented. The Middle East as a conflict area rich in natural resources, especially oil, offers valuable lessons for Indonesia in understanding political dynamics and diversity which are potential threats in maintaining national security. The results of the study show that the international coalition that provided support and pressure on Iraq, as well as violations of international law committed by Iraqi troops when they attacked Kuwait, were the key factors that led to Iraq's defeat. This research also highlights the importance of support from the international community in maintaining regional stability and security. In conclusion, it is important for Indonesia to learn from Iraq's experience in the Second Gulf War to strengthen its national defense strategy. By observing the weaknesses that led to Iraq's failure, Indonesia can anticipate potential threats and develop defense strategies that are more effective, adaptive and based on international support. Keywords: Defense Strategy, Defeat of Iraq, Literature Study, National Security
TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTAHANAN MARITIM INDONESIA DITENGAH REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Aggria Purja; Edy Sulistyadi; Aries Sudiarso; Muhamad Asvial; Rudy AG Gultom; Afpriyanto Afpriyanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 6 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i6.2023.3062-3069

Abstract

Revolusi Industri 4.0 adalah suatu fenomena yang menggabungkan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Fokus utamanya adalah pada otomatisasi, dengan memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, augmented reality, keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI). Dengan memanfaatkan teknologi informasi selama proses aplikasi, tingkat keterlibatan manusia dapat dikurangi, sehingga produktivitas dan efisiensi di tempat kerja meningkat. Salah satu aspek penting dari Revolusi Industri 4.0 adalah munculnya berbagai inovasi teknologi baru di berbagai bidang, termasuk industri pertahanan maritim di Indonesia. Revolusi ini membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, mengubah industri, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan peluang kerja baru. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan integrasi sistem fisik dan digital, memungkinkan mesin dan komputer berkomunikasi dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia. Di Indonesia, pengembangan Industri 4.0 sedang aktif dipromosikan oleh Kementerian Perindustrian dengan tujuan meningkatkan daya saing industri Indonesia secara global. Namun, pengembangan industri pertahanan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan sistem pertahanan yang maju, dan pemanfaatan optimal teknologi Industri 4.0 masih harus dicapai. Secara keseluruhan, Revolusi Industri 4.0 menandai era transformasi di mana otomatisasi dan kemajuan teknologi memainkan peran penting. Ini memiliki potensi untuk mengubah industri, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, juga menimbulkan tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan dan memastikan kesiapan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan revolusi tersebut.
POTENSI STRATEGI PENGEMBANGAN PESAWAT TANPA AWAK OLEH PT.DIRGANTARA INDONESIA (DI) UNTUK MENDUKUNG SEKTOR PERTAHANAN YANG STRATEGIS. Fatmawati Fatmawati; Aries Sudiarso; Juprianto Juprianto; Khaerudin Khaerudin
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3286-3293

Abstract

Strategi pengembangan pesawat tanpa awak oleh PT. Dirgantara Indonesia (DI) untuk mendukung sektor pertahanan yang strategis. PT. DI iyalah perusahaan manufaktur pesawat terbang terkemuka di Indonesia, yang telah memproduksi berbagai jenis pesawat dan komponen dirgantara. Sebagai perusahaan dirgantara nasional, PT. DI pun berperan dalam membangun kapabilitas industri dirgantara di Indonesia melalui kerja sama dengan mitra internasional dalam hal pengembangan produk dan transfer teknologi. Artikel ini menampilkan beberapa studi dan penelitian terkait pengembangan pesawat tanpa awak. Salah satunya membahas analisis yuridis pengoperasian pesawat tanpa awak untuk kargo di wilayah Indonesia Timur oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Studi ini membahas aspek hukum dan tanggung jawab penggunaan pesawat tanpa awak untuk angkutan kargo. Selain itu, terdapat studi yang membahas pengembangan sistem informasi pesawat tanpa awak berbasis aplikasi Android, pengembangan sistem penghitung jumlah kendaraan menggunakan citra aerial dari pesawat tanpa awak, dan pengembangan sistem pendaratan otomatis pada pesawat tanpa awak. Beberapa studi juga berfokus pada pelayanan penumpang pada pesawat tanpa awak dan pengembangan wahana pesawat tanpa awak untuk berbagai aplikasi. Pada artikel ini, disarankan beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan oleh PT. DI guna mengembangkan pesawat tanpa awak yang efektif dan aman, termasuk menambahkan kontrol surface ketiga, mengembangkan sistem kontrol otomatis, menggunakan UAV untuk pemetaan konflik, dan memperhatikan faktor sosial dan budaya. Upaya penyelesaian meliputi riset dan inovasi, kemitraan dan kolaborasi, pemenuhan regulasi, analisis pasar, keamanan dan privasi, serta edukasi dan kesadaran publik.
PENGGUNAAN NANOMATERIAL DALAM TEKNOLOGI PERTAHANAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI PERTAHANAN INDONESIA Andy Ferdiyasto; Aries Sudiarso; I. B. Putera Jandhana; Sovian Aritonang; Afpriyanto Afpriyanto
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3199-3206

Abstract

Penggunaan nanomaterial dalam teknologi pertahanan negara menawarkan peluang besar bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan populasi besar dan wilayah luas. Keunggulan nanomaterial, seperti berat ringan dan kekuatan tinggi, sensorik sensitif, dan efisiensi konversi energi, dapat meningkatkan efektivitas pertahanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur untuk mengeksplorasi penggunaan nanomaterial dalam berbagai bidang pertahanan, termasuk alat pelindung diri, sistem sensor dan deteksi, material amunisi, serta pelapis dan pelindung kapal. Namun, pengembangan nanomaterial juga dihadapkan pada tantangan, seperti masalah keamanan, regulasi, dampak lingkungan, dan kerjasama antarlembaga. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat, termasuk penelitian komprehensif, regulasi yang jelas, mitigasi dampak lingkungan, dan kolaborasi yang kuat, untuk memastikan penggunaan nanomaterial yang aman dan berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan daya saing industri pertahanan, memperkuat kemampuan pertahanan, dan menjaga kedaulatan serta keamanan negara di tengah perkembangan teknologi yang cepat.
STRATEGI JOINT DEVELOPMENT BADAN USAHA MILIK NEGARA INDUSTRI PERTAHANAN PROGRAM ALUTSISTA YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Sailenius Amelion Wihyawari; Aries Sudiarso; I. B Putra Jandhana
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3228-3238

Abstract

Implementasi strategi Joint Development BUMNIP dalam sektor industri pertahanan melibatkan kolaborasi beberapa BUMN. Namun, perbedaan dalam kepentingan dan struktur organisasi setiap BUMN menyulitkan penyelarasan tujuan, strategi, dan keputusan bersama yang efektif dan efisien. Untuk mengatasi hal ini, BUMN industri pertahanan perlu menerapkan prinsip-prinsip GCG, memperkuat industri pertahanan nasional, dan mempertimbangkan kebijakan negara serta revitalisasi industri pertahanan. Selain itu, kerjasama pertahanan dan joint development dengan mitra dalam­ dan luar negeri, serta perkembangan kebijakan industri pertahanan juga perlu dipertimbangkan. Penggunaan drone dalam industri pertahanan, kemandirian alutsista, dan peran holding company juga menjadi faktor penting. Implementasi kebijakan pengadaan alutsista dalam kerangka MEF, strategi government relations, serta pembentukan kerjasama industri pertahanan dan pemberdayaan industri mikro dan kecil juga relevan. Konsep kerjasama industri pertahanan mitra laut, revitalisasi industri pertahanan melalui alih teknologi, dan pengembangan industri pertahanan mandiri juga diperlukan. Kerjasama dengan mitra seperti Korea Selatan, peningkatan kemampuan industri pertahanan untuk kemandirian, dan kerjasama Indonesia-Turki dalam pembuatan medium tank juga menjadi strategi penting bagi BUMN industri pertahanan
ANALISIS FENOMENA SUPPLY CHAIN INDUSTRI PERTAHANAN NASIONAL MENGGUNAKAN SYSTEM THINKING DAN SWOT Pangestika Kansil; Aries Sudiarso; I. B. Putra Jandhana; Afpriyanto Afpriyanto; M. Taufiq Ramadhan
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4342-4350

Abstract

Industri pertahanan dalam negeri menghadapi beberapa permasalahan yang ada, baik dari segi manajerial maupun dari segi finansial. Sehingga industri pertahanan nasional dinilai kurang mampu bersaing dengan industri pertahanan dari negara lain. Untuk membangun segi manajerial tersebut dibutuhkan supply chain industri pertahanan yang terorganisir dengan baik agar permintaan alat peralatan pertahanan dan keamanan dapat diproduksi dengan baik dan maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis strategi pengembangan rantai pasok industri pertahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil rekondisi diperoleh nilai IFAS yaitu 3,01 sedangkan EFAS yaitu 3,1. Nilai tersebut lebih besar dari 2, maka strategi yang tepat untuk diterapkan yaitu strategi SO (Strenght-Opportunity), dimana berada dikuadran I dengan strategi agresif. Sehingga strategi yang sesuai dengan kelemahan supply chain industri pertahanan di Indonesia adalah strategi SO. Strategi SO yang bisa diaplikasikan yaitu menggunakan kebijakan baru mengenai anggaran industri pertahanan yang mendukung pengembangan dan kemajuan teknologi, membuat kebijakan industri pertahanan melalui KKIP untuk pengadaan kontrak jangka panjang, serta memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam domestik untuk pengolahan bahan mentah sampai barang jadi dengan manajemen rantai pasok. Hasil akhir dari analisa SWOT berupa alternatif strategi yang nantinya bisa dipakai sebagai pertimbangan dalam menentukan STP: segmentasi – targeting – positioning.
Strategy to Build Defense Industry Competitiveness in Welcoming Golden Indonesia 2045 Sailenius Amelion Wihyawari; Aries Sudiarso; I B Putra Jandhana
Indonesian Journal of Business Analytics Vol. 3 No. 5 (2023): October 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ijba.v3i5.5601

Abstract

This journal discusses the strategies needed to build the competitiveness of the Indonesian defense industry to meet the target of Indonesia Emas 2045. The defense industry is an important aspect in achieving this goal as Indonesia faces various security and stability challenges. Through an in-depth review of the factors affecting the competitiveness of the defense industry, this study presents several key strategies that can be implemented to improve the potential and performance of the Indonesian defense industry. These strategies include technology optimization, collaboration among stakeholders, human resource development, increasing production capabilities, and meeting international standards. The research hopes to provide guidance for stakeholders in facing global and regional challenges to ensure Indonesia's defense industry becomes strong and competitive by 2045.