Nindya Adiasti
Universitas Borneo Tarakan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik

DAYA SAING MAHASISWA DAN MAHASISWI DI KAWASAN PERBATASAN MENGIKUTI PERKULIAHAN ONLINE MASA PANDEMI COVID 19 (ANALISIS NARATIF-KUALITATIF) Desy Irsalina Savitri; Nindya Adiasti; Mety Toding Bua; Sucahyo Mas'an Al-Wahid; Ady Saputra
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 5, No 2 (2021): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.209 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v5i2.54962

Abstract

Tahun 2018 merupakan tahun digencarkannya pembelajaran 4.0 dan society 5.0 yang mengandalkan jejaring sosial melalui jalur daring. Sejak pandemi covid terhitung awal tahun 2020 dan sejak diturukan peraturan dari Kemendikbud tentang perkuliahan tatap muka menjadi perkuliahan online mau tidak mau hampir semua kalangan masyarakat akhirnya memelajari hal tersebut. Banyak yang mengalami kesulitan menghadapi kondisi yang mendadak ini. Artikel ini akan membahas terkait daya saing/kompetitif mahasiswa PGSD mengikuti kuliah online yang berbasis pembelajaran 4.0 di Universitas Borneo Tarakan di masa pandemi covid 19 yang awalnya tatap muka menjadi perkuliahan online dari rumah. Artikel ini di  lihat dari sudut pandang kualitatif, menggunakan pendekatan analisis naratif. Paparan data analisis akan dijelaskan dalam bentuk naratif. Hasilnya terdapat perbedaan signifikan antara daya saing mahasiswa dan mahasiswi mengikuti perkuliahan online, dari angkatan 2019 kelas A dan C. Banyak kendala yang mereka hadapi namun persentase potensi kompetitif mahasiswi PGSD lebih besar dibandinkan mahasiswa dalam mengikuti menghadapi kendala pada proses perkuliahan online. Jika dilihat dari motivasi koordinasi dengan kelompok mahasiswa perempuan jurusan ini dapat dikatakan cukup baik. Berbeda dengan mahsiswa laki-laki sejak sebelum pembelajaran daring memang agak sulit termotivasi untuk memperoleh prestasi akademik maupun non akademik. Hanya masih membutuhkan motivasi lebih dari pihak ekstern (Keluarga, Lingkungan Belajar dan Dosen)
Survei Karakter Mahasiswa Masa Pembelajaran Full Daring: Fokus Kajian Learning Loss Kartini Kartini; Sucahyo Mas’an Al Wahid; Mety Toding Bua; Nindya Adiasti; Siti Rahmi
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 6, No 1 (2022): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.888 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v6i1.59302

Abstract

Pendidikan karakter berupa perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dll melalui pembelajaran jarak jauh saat ini dianggap minim oleh para orangtua mahasiswa meskipun pembelajaran jarak jauh ini difasilitasi oleh teknologi yang memadai. Tujuan dari penelitian ini mengacu kepada peran orangtua terhadap karakter mahasiswa dalam pembelajaran dalam jaringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang mempunyai karakteristik natural setting sebagai sumber data langsung, sehingga proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif  dilakukan secara analisa induktif serta makna. Hasil penelitian dan pembahasan yang dapat kami informasikan pada aspek bertindak sesuai ucapan menjawab 71,4% mengatakan terlibat, Sedangkan pendapat dari wali mahasiswa ditemukan 73,1% menginformasikan ya sesuai dengan ucapan yang dilakukan dan 26,9% masih ragu-ragu untuk mengungkapkan bahwa anaknya bertindak sesuai dengan ucapannya. aspek berfikir sebelum bertindak 71,4% jawaban ya dilakukan mahasiswa namun lebih tinggi kepercayaan diri wali mahasiswa dengan jawaban 84,6 %. Mengerti perasaan orang lain ditunjukkan dengan jawaban ya sebesar 80%, sedangkan  dari jawaban wali mahasiswa 84,6% menjawab iya, 11,5 menjawab tidak dan 3,9% menjawab mungkin. Direkomendasikan bahwa keterlibatan orang tua terhadap anaknya masih terdapat kesenjangan yang diakibatkan kurangnya pemahaman orangtua dalam memantau perkembangan belajar mahasiswa dan ditambah kondisi geografis yang mengharuskan orangtua mempercayakan softskill mahasiswa kepada perguruan tinggi.