Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TEKS AGAMA DALAM TRANSMISI TEKS MAGI DI MASYARAKAT BANTEN: Studi Living al-hadis Sholahuddin Al Ayubi
Holistic al-Hadis Vol 2 No 2 (2016): Juli - Desember 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v2i2.928

Abstract

Living-hadis is the comprehension of hadis under the level of practice. Based on this, the shift of what Fazlur Rahman initiates does not differ all the way around from the study of living-hadis. Such comprehensions reflected in the level of practise, however, in some cases do not correspond with how others understand the hadis in question, but more reflect the contexts of different societies, which is to say, the cotextual comprehension. Any textual and contextual comprehension of hadis which is reflected in the level of practice within any society can be regarded to as living-hadis.
SUMBER DAYA MANUSIA PRESFEKTIF HADIS Khaira Nazla Naquib; Irhamsyah Putra; Sholahuddin Al Ayubi
Holistic al-Hadis Vol 7 No 2 (2021): July -December (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v7i2.5417

Abstract

Tujuan dalan artikel ini adalah bahwa manusia adalah makhluk dengan keterampilan unik dan memegang peringkat terbesar di antara semua makhluk. Islam menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. Adapun masalah yang melatarbelakangi artikel ini adalah kemiskinan di negeri ini tidak kunjung berhenti, dan akankah berdampak pada sumber daya masnusia. Kebaruan artikel ini bahwa sumber daya manusia mulai dari pengembanagan, penerapan, dan pemeliharaan dalam persfektif hadis. Metode dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif analitik. Hasil dari artikel ini ditemukan bahwa di beberapa hadis sumber daya manusia sebagai penerima dan pelaksana agar dia diangkat ke posisi yang ditinggikan, dan pengelolaan, penerapan, dan pemeeliharaan sumber daya manusia, berdasarkan pemahaman Islam tentang manusia itu sendiri, dan selanjutnya SDM tetap harus menyembah Sang Pencipta.
Manhaj Imam At-Tirmidzi dalam Sunannya Sholahuddin Al Ayubi
Al-Fath Vol 1 No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v1i1.3266

Abstract

Signifikasi hadits sebagai sumber otoritatif kedua setelahalquran, menempati posisi sentral dalam kajian agama. FigurMuhammad tidak bisa dibantahkan lagi untuk menjadikan legitimasimelalui wahyu.Perunutan kembali peninggalan pesan-pesan nabi dilakukansemenjak sahabat hingga banyak ulama dalam kalangan muhaditsisin.Penulisan-penulisan (pentadwinan hadits nabi) tidak semudah yangkita lakukan. Salah satu ulama hadits, Al Tirmidzi adalah seorangpakar hadits dan konsisten, dengan pandangannya, apalagi denganmetode penjelasan hada hadits hasan, sohih, dan seterusnya merupakanmetode yang pertama bagi ilmuwan hadits pengungkapan pernyataandalam haditsnya. Sehinggaterlihat jelas kualitas hadits.
Metodologi Tafsir Al-Qur’an Kontemporer Sholahuddin Al Ayubi; Afandi Kurniawan
Al-Fath Vol 13 No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v13i2.2900

Abstract

Kajian Arkoun terhadap al-Fatihah ini disebabkan oleh; pertama, dalam penyusunan mushaf Utmani surat al-Fatihah diletakkan pada awal mushaf. Kedua, pembacaan secara liturgis, pengulangan terhadap teks suci al-Fatihah ini, berarti mewujudkan kembali ketika peresmian ketika Rasullullah mengucapkan untuk pertama kalinya. Adapun Metodologi yang digunakan Arkoun dalam menafsirkan surat al-Fatihah yaitu ; (1) linguistik-Semiotika. (2) Historis-antropologis. Sedangkan inti dari penafsiran Arkoun terhadap surat al-Fatihah adalah; Al-Hamdu Li al-lâhi Rabb Al-‘Alamīn; mengacu pada ilmu-ilmu dasar ontologis dan metodologis dari pengetahuan (‘ilm al-ushŭl) Maliki Yaumi Al-Dīn; eskatalogi. Iyyâka Na’budu Wa Iyyâka Nasta’īn; peribadatan. Ihdi Nâ Al-sirât Al-Mustaqīm; etika. Al-Ladzīna An’amta ‘Alaihim; ilmu kenabian. Ghairi Al-Maghdŭbi ‘Alaihim Wala Al-dâllīn; sejarah spiritual kemanusiaan, tema-tema simbolis orang-orang yang buruk *‚kejahatan‛+ yang diuraikan dalam kisah-kisah orang terdahulu.
Manhaj Penulisan Kitab Al-Muwatta' Karya Imam Malik Sholahuddin Al Ayubi
Al-Fath Vol 3 No 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v3i1.3294

Abstract

al-Muwatta’ bukanlah sekedar nama, manhaj dari berbagai deretan karya yang dapat dilihat secara indikatornya, akan tetapi al-muwatta’memberikan satu simbol yang besar masa penulisan karya hadits, yang pernah dilakukan dan cukup populer di abad ke 2, setelah melalui periode-periode yang sederhana di abad pertma atau pada masa Rasullah dan para sahabatnya, Dalam tulisan ini, penulis mengungkapkan isi kitab dan tema-tema dalam kitabnya.
Perspektif Al-Qur’an tentang Etika Toleransi dalam Pluralitas Agama Sholahuddin Al Ayubi
Al-Fath Vol 6 No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v6i1.3212

Abstract

Pluralitas tidak dapat dipahami dengan ke-majemukan, beraneka ragam suku, ras dan agama saja, yang justru akan menggambarkan kesan framen-tasi, yang juga tidak bisa digambarkan dengan “kebaikan negatif” (negative good), yang hanya dilihat dari unsur kegunaanya saja dengan tujuan menying-kirkan fana-tisme. Namun pluralitas harus dipahami sebagai term kebinekaan yang penuh peradaban (genuine engagement of deversities within the bonds of civilitty).
Ummah dan Masyarakat Madani dalam al-Qur’an Sholahuddin Al Ayubi
Al-Fath Vol 6 No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v6i2.3222

Abstract

Saat ini dunia dan kususunya Indonesia sedang dilanda kerisis jati diri, banyak persoalan tentang masyarakat yang menimbulkan perpecahan, kerusuhan, dan bahkan terjadi makan korban anak manusia, konsekwensi ini sebagai realitas sosial yang dialami manusia. Padahal teks agama sudah termaktub bahwa umat manusia adalh satu, dan oleh karenanya agama merupakan alat pemersatu dari keragaman masyrakat plural, namun sisi lain agama pun menjadi alat konflik yang jitu ketika para pemeluk agama saling mengklaim bahwa agamanya yang paling benar. Pesan agama terhadap masyarakat merupakan pesan moral (amar ma’ruf nahi munkar) sehingga masyarakat tidak memiliki tindakan konflik. Dalam tulisan ini penulis berusaha mengkaji ulang tentang ummat dan masyarakat madani, serta di dalmnya membahas tentang persatuan, sejarah, dan bahasa bagi umat manusia.
Bentuk Penyampain Pesan Dakwah dalam Media Massa di Banten Sholahuddin Al Ayubi
Al-Fath Vol 2 No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Department of Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfath.v2i1.3264

Abstract

Perkembangan media massa pada orde baru, kebebasan pers dikekang oleh pemerintahan Soeharto, media pers pada zaman ini merupakan ancaman keberlangsungan pemerintahnnya. baru pada zamanreformasi kebebasan pers mendapat peluang yang besar, kebebasan persbagaikan pilar keempat dalam demokratisasi masyarakat Indonesia.Untuk itu perkembangan media massa di Banten cukup signifikansetelah lengsernya Soeharto, apalagi dihilangkannya SIUPP bagi mediapers merupakan angin segar, bagi siapa saja dapat mengelola media massa.Media massa di Banten pada kurun waktu 2000-2007, terdapat 31 mediacetak, baik berformat surat kabar, tabloid, dan majalah. Namun ragammedia ini bersifat umum, artinya info-info apa saja dapat diinformasikankepada khalayak, baik dari ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, danaktivitas dakwah.Dalam tulsian ini, akan membahas bagaimana media massa (cetak)di Banten dalam rangka menyebarkan dakwah Islam, hal ini media cetak diBanten memiliki rubrik tersendiri dan beragam materi yang disajikan.
TELEVISI KOMUNITAS; Media Altematif untuk Literasi, Melek Media dan Demokratisasi Sholahuddin Al Ayubi
Dedikasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2008): (Januari - Desember) 2008
Publisher : Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.852 KB)

Abstract

Tulisan ini berusaha memaparkan, fenomena televisi di Indonesia saat ini, banyak. para aktivis dan pakar memperhatikan sepak terjang televisi swasta yang begitu mengkhawatirkan anak bangsa, dengan menampilkan program-program yang tidak mendidik, bahkan mengarah pada program yang menyampingkan nilai-nilai pendidikan, moralitas, dll. Hegomeni televisi swasta yang sudah kebablasan dan monopoli penyelenggraan, maka, UU No. 32 tabun 2002 tentang Penyiaran, memberi peluang terhadap masyarakat untuk membangun pertelevisian komunitas, yaitu televisi yang dibangun oleh masyarakat umum yang memiliki visi dan misi meberdayakan masyarakat, budaya, dan pendidikan warga. Kata Kunci: 'Televisi. komunitas, literasi, melek media, Demokratisasi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VII MTs DARUL MUKHLASIN Uswatun Hasanah; Sholahuddin Al Ayubi; Tri Novita Irawati
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2023): Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : FKIP Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/nabla.v8i1.252

Abstract

Penelitian menerapkan metode pembelajaran saintifik berbantuan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kubus dan balok di MTs Darul Mukhlasin. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 28 siswa sebagai responden. Dua siklus pelaksanaan dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil tes pada siklus I menunjukkan rata-rata nilai 78,5%, dengan 20 siswa tuntas KKM dan 8 siswa tidak tuntas. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa mencapai 81%, dengan 26 siswa tuntas KKM dan 2 siswa tidak tuntas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran saintifik berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Model ini memicu minat dan keterlibatan siswa, menjadikan mereka lebih aktif dan termotivasi. Pengamatan pada siklus I dan II menunjukkan peningkatan hasil belajar, dengan nilai rata-rata meningkat dari 70,6% pada prasiklus menjadi 81% pada siklus II.