Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA Nur Syamsiah; Rumpiati Rumpiati; Yocykha Ari Rimbaga
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dukungan keluarga merupakan suatu sikap atau tindakan memberikan bantuan baik bantuan secara emosional maupun instrumental. Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan adalah dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia di posyandu lansia Dukuh Ngagik, Desa Tambang, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Desain penelitian korelasional, rancangan survey cross sectional. Populasi penelitian seluruh lansia di Dukuh Ngagik, Desa Tambang, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Teknik sampling total sampling. Sampel dalam penelitian ini lansia yang ada di Dukuh Ngagik, Desa Tambang, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo yaitu 35 responden. Variabel Independen dukungan keluarga, sedangkan Variabel Dependen keaktifan lansia. Uji statistik Spearman Rank.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki dukungan tinggi yaitu sebanyak 15 responden (42,9%), dan sebagian besar lansia memiliki keaktifan aktif yaitu 19 responden (54,3%). Berdasarkan hasil uji Spearman Rank didapatkan hasil ρ=0,007 yang artinya ρ kurang dari 0,05 dengan tingkat korelasi 0,450, maka Ho di tolak berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia Dukuh Ngagik, Desa Tambang, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo. Semakin tinggi dukungan keluarga yang diberikan maka semakin tinggi pula keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia. Maka dari itu diharapkan keluarga selalu memberikan motivasi atau dukungan kepada lansia untuk tetap mengikuti kegiatan posyandu lansia. Kata Kunci:Dukungan Keluarga, Keaktifan, Posyandu Lansia
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI MENGHADAPI MENARCHE Rani Ratna Ayu; Ani Rosita; Yocykha Ari Rimbaga
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ayu, Rani Ratna, 2017, “Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Terhadap Sikap Remaja Putri Menghadapi Menarche di SMPN 2 Balong Kab. Ponorogo“. Skripsi. Pembimbing I: Ani Rosita, S.Kep., Ns., M.Kes., Pembimbing II: Yocykha Ari Rimbaga, S.Pd., S.E., M.Pd. Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buana Husada Ponorogo. Menarcheadalah menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun. Pemahaman dan persiapan remaja putri terhadap menarche sangatlah penting karena jika tidak dipersiapkan akan menimbulkan anggapan yang salah tentang menstruasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang menstruasi terhadap sikap remaja putri menghadapi menarche di SMPN 2 Balong Kab. Ponorogo. Desain penelitian korelasional. Populasi penelitian semua siswa perempuan kelas 7 di SMPN 2 Balong Kab. Ponorogo. Sedangkan sampel penelitian adalah siswa perempuan yang belum mengalami menarche. Teknik pengambilansampel adalah purposive sampling, Jumlah sampel sebanyak 22 responden. Variabel independent adalah pengetahuan tentang menstruasi,sedangkan variabel dependent sikap remaja putri menghadapi menarche. Uji statistik Spearman Rank (Rho). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang menstruasi yang cukup sebanyak 12 responden (54,5%), dan hampir seluruh dari responden mempunyai sikapcukup sebanyak 17 responden (77,3%). Berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rank (Rho) didapat hasil signifikansi 0,066 < 0,05 dengan tingkat korelasi 0,398, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi terhadap sikap remaja putri menghadapi menarche di SMPN 2 Balong Kab. Ponorogo. Diperlukan pendidikan kesehatan untuk menyiapkan pengetahuan tentang menstruasi untuk sikap remaja putri menghadapi menarche. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Menarche.
EFEKTIVITAS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TERHADAP PENDERITA SKIZOFRENIA Tira Wanda Setiyana; Ani Rosita; Yocykha Ari Rimbaga
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skizofrenia merupakan masalah kesehatan umum di seluruh dunia. Jumlah kasus gangguan jiwa di Kabupaten Ponorogo taun 2015 sebanyak 3080 penderita. Salah satu intervensi keperawatan jiwa adalah terapi aktivitas kelompok (TAK). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitas terapi aktivitas kelompok (TAK) di Puskemas Pembantu Paringan Kec. Jenangan Kab. Ponorogo. Desain penelitian ini adalah pre experimental: intact group comparison. Populasi penelitian ini adalah penderita skizofrenia di Puskesmas Pembantu Paringan Kec. Jenangan Kab. Ponorogo, dengan jumlah 70 orang, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 15 orang dengan riwayat skizofrenia sedang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil diolah dengan uji statistik komparasi parametrik yaitu T-test Independent. Variabel independen peneltian ini adalah efektivitas terapi aktivitas kelompok (TAK) dan variabel dependennya adalah penderita skizofrenia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t hitung sebesar 9,954 sedangkan nilai df = 13 dalam t tabel sebesar 0,514 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena t hitung > t tabel (9,954 > 0,514) dan nilai signifikansi 5% (p = 0,0000 < 0,05) maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan pemberian TAK pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak diberikan TAK serta perlakuan dalam bentuk pemberian terapi aktivitas kelompok (TAK) efektif. Oleh karena itu TAK pada penderita skizofrenia efektif untuk meningkatkan keehatan jiwa penderita skizofrenia dan harapannya akan terus dilakukan di pelayanan kesehatan jiwa disamping pemberian terapi obat dll. Kata Kunci : Efektivitas, TAK, Penderita Skizofrenia
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI KARANG TARUNA DESA JALEN KECAMATAN BAONG KABUPATEN PONOROGO Yandhi Dwi Witoko; Rumpiati Rumpiati; Yocykha Ari Rimbaga
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak anak muda mulai merokok karena kemauan sendiri, melihat teman temanya, dan diajari atau dipaksa merokok oleh teman-temanya. Merokok pada anak-anak dengan kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukan bahwa ia telah dewasa. Umumnya menjadi perokok pasif lantas menjadi perokok aktif (Sitepue, 1997).Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok, seperti penyakit paru, jantung, impoten, dan masih banyak yang lainnya, seharusnya konsumsi rokok pada remaja semakin menurun, tetapi tidak begitu pada kenyataannya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remaja Di Karang Taruna Desa Jalen Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Desain Penelitian Deskriptif dengan metode survey cross sectional. Populasi penelitian seluruh remaja karang taruna desa jalen. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling, jumlah sampel sebanyak 35 responden. Variabel independen adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Pada Remaja. Hasilpenelitianinimenggunakanobservasi dan kuesioner, dimana remaja karang taruna desa jalen memiliki pengetahuan cukup tentang perilaku merokok dan memiliki perilaku yang cukup tentang perilaku remaja, dan mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku remaja merokok. Kata Kunci : Perilaku Remaja Merokok
EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI Marsaid Marsaid; Dwi Nurjayanti; Yocykha Ari Rimbaga
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.358 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v2i2.81

Abstract

Pemberian ekstrak kunyit asam yang mengandung senyawa aktif curcumine dan anthocyanin yang mampu menurunkan nyeri haid dengan cara menghambat reaksi cyclooxygenase (COX) yang menghasilkan prostaglandin yang meningkatkan kontraksi uterus sehingga menyebabkan nyeri saat haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak kunyit asam terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di Desa Tambang Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Desain penelitian menggunakan Pre-Eksperimental dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian seluruh remaja putri di Desa Tambang Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo yang mengalami dismenore, sedangkan sampel penelitian adalah seluruh remaja putri yang mengalami dismenore. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling, jumlah sampel sebanyak 26 responden. Variabel independen adalah pemberian ekstrak kunyit asam, sedangkan variabel dependen nya penurunan dismenore pada remaja putri. Uji statistik Wilcoxon Matched Pairs. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberi ekstrak kunyit asam sebagian besar responden mengalami nyeri sedang yaitu 14 responden (53,8%). Sedangkan setelah diberi ekstrak kunyit asam sebagian besar responden tidak mengalami nyeri sebanyak 19 responden (73,1%). Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Matched Pairs didapatkan hasil ρ-value 0.000