ABSTRACTPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna pragmatik dan prinsip kesantunan tindak tutur asertif pada Bahasa Melayu Sambas, serta implementasi rencana pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah masyarakat Melayu Sambas Desa Sarilaba B. Data pada penelitian ini yakni penggalan tuturan asertif pada percakapan masyarakat Melayu Sambas Desa Sarilaba B. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik sadap, simak bebas libat cakap, catat dan rekam. Alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu alat rekam dan kartu data. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menyimak hasil rekaman, mentranskripkan data, mengidentifikasi data, mengklasifikasikan data, menganalisis data, dan menyimpulkan data. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan meliputi ketekunan pengamatan, triangulasi dan kecukupan referensi. Berdasarkan analisis data ditemukan tindak tutur asertif menyatakan (25 data), memberitahukan (16 data), menyarankan (7 data), membanggakan (3 data), mengeluh (7 data), menuntut (1 data), melaporkan (3 data). Terdapat 14 data dalam prinsip kesantunan yaitu maksim kearifan (1 data), maksim kedermawanan (2 data), maksim pujian (2 data), maksim kerendahan hati (4 data), maksim kesepakatan (4 data), dan maksim simpati (1 data). Selanjutnya, penelitian ini diimplementasikan pada KD 3.12 Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang, dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari debat.