Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KECEPATAN FILTRASI DENGAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP SPAT KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) Muhammad Maizi Diploma Putra; Nunik Cokrowati; Muhammad Masyarul Rusdani
Jurnal Perikanan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.067 KB) | DOI: 10.29303/jp.v8i1.74

Abstract

The purpose of study was to determine the filtration rate of oyster pearl with different types of feed, in order to determine the type of feed preferences of pearl oyster spat. The research was conducted at PT. Autore Pearl Culture, Pemenang, District, North Lombok Regency, NTB on April 25 to May 25 2017. The experiment used three different type of feed i.e. Isochrysis galbana, Pavlova Lutheri, Chaetoceros sp., with density of 270,000 cells / ml. Experimental was arranged in Completely Randomized Design. Jars volume 5000 ml were used as experimental unit. Spat reared for 30 days. Measured parameter were clearance rate, filtration rate, feeding activity, feed consumption level and survival rate. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed that filtration rate with different type of feed affected (p<0,05) survival rate of spat. Chaetoceros sp resulted the highest average of survival rate of 76.67% ±19.66, compare to Isochrysis galbana and Pavlova lutheri.
EKPLORASI DAN PENANGKARAN BIBIT RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI PERAIRAN TELUK EKAS LOMBOK TIMUR Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti; Dewi Nur’aeni Setyowati; Saptono Waspodo; M. Marzuki
Jurnal Biologi Tropis Vol. 19 No. 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.295 KB) | DOI: 10.29303/jbt.v19i1.994

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bibit Eucheuma cottonii dari habitat aslinya di perairan Teluk Ekas dan menangkarkan bibit tersebut. Penelitian ini dilakukan di Teluk Ekas Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekplorasi di perairan Teluk Ekas serta mendeskripsikan hasil pengamatan. Eucheuma cottonii yang berhasil di temukan dan di ekslporasi dari perairan Teluk Ekas, memiliki ciri morfologi lebih banyak memiliki bakal talus sehingga tampak sebagai duri-duri pada thalus. Talus keras dan kaku serta berwarna coklat kehijauan. Eucheuma cottoniidijumpai menempel pada batuan dan karang yang berada pada kisaran kedalaman 1 meter sampai dengan 1,5 meter. Eucheuma cottoniimenempel kuat pada subtrat sehingga sulit untuk diambil dengan tangan, harus menggunakan pisau atau alat pemotong lainnya. Eucheuma cottoniidapat ditangkarkan dan tumbuh dengan baik di perairan Teluk Ekas.  Kata kunci: Kappaphycus alvarezii, habitat, talus, karang, domestikasi  Abstract: The objective of this study was to obtain Eucheuma cottonii seeds from their natural habitat in Ekas Bay and breed these seeds. This research was conducted in Ekas Bay, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. The method used in this study is the exploration method and description method. Eucheuma cottonii which has been found, has more morphological characteristics that have a talus so that it appears as thorns in the thalus. Talus is hard and stiff and has a greenish brown color. Eucheuma cottonii was found attached to rocks and corals which were in the range of 1 meter to 1.5 meters. Eucheuma cottonii sticks firmly to the substrate so that it is difficult to take by hand, must use a knife or other cutting tool. Eucheuma cottonii can be bred and grow well in Ekas Bay. Keywords : Kappaphycus alvarezii, habitat, talus, coral, domestication
BUDIDAYA KERANG HIJAU SEBAGAI AGEN BIOFILTER PADA PERAIRAN DESA BATU NAMPAR, LOMBOK TIMUR Nanda Diniarti; Nunik Cokrowati
Jurnal Abdi Insani Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Ekas merupakan kawasan minapolitan yang ada di pulau lombok. Skala budidaya yang terdapat di sana adalah intensif. Desa Batu Nampar merupakan desa yang ada di Teluk Ekas. Penduduk di Desa Batu Nampar mempunyai usaha budidaya ikan. Budidaya secara intensif memberikan beberapa pengaruh kepada perairan, salah satunya adalah masukan berupa sisa pakan. Pakan yang tersisa didekomposisi menjadi bahan penyusunnya. Proses dekomposisi pakan akan menambah kekeruhan di perairan. Untuk mengurangi kekeruhan dapat menggunakan biofilter berupa moluska yang termasuk filter feeder. Kerang hijau merupakan anggota moluska yang dapat digunakan sebagai biofilter. Budidaya kerang hijau di perairan Teluk Ekas dapat menurunkan nilai kekeruhannya. Selain itu budidaya kerang hijau dapat sebagai budidaya sampingan atau alternatif. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 12 November 2015 bertempat di Balai Desa Batu Nampar. Setelah dilakukan pelatihan tentang budidaya kerang hijau tanggapan yang sangat baik diberikan oleh para pembudidaya kerapu atau lobster. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan untuk dapat mengetahui secara detail budidaya kerang hijau. Budidaya kerang hijau dapat dilaksanakan bersaman dengan kerapu/lobster pada karamba Jaring Apung. Selain itu kerang hijau mendapatkan bibit dari alam dan mencari makan dari alam pula.
PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT LAUT MELALUI METODE PENINGKATAN PERTUMBUHAN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT NUSA TENGGARA BARAT Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti; Dewi Nuraeni Setyowati; Edi Sulman
Jurnal Abdi Insani Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi pengembangan budidaya rumput laut di perairan Desa Kertasari cukup menjanjikan, bahkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Pola perkembangan produksi rumput laut yang berbeda setiap bulan disebabkan kondisi iklim yang tidak menentu yaitu suhu udara dan suhu perairan yang tinggi. Penurunan produsi rumput laut juga disebabkan rendahnya kualitas bibit yang digunakan, bibit yang digunakan adalah bibit yang berulang digunakan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan produksi rumput laut dengan menggunakan metode peningkatan pertumbuhan. Metode tersebut adalah aplikasi pemberian ekstrak Sargassum aquifolium pada bibit rumput laut. Metode kegiatan ini adalah aplikasi secara langsung teknologi ke pembudidaya dan demplot aplikasi teknologi tersebut. tahapan pelaksanaan aplikasi tersebut adalah persiapan konstruksi patok dasar, pembuatan ekstrak Sargassum aquifolium, pengikatan bibit, perendaman bibit, penurunan bibit ke patok dasar dan pemeliharaan. Aplikasi pemanfaatan ekstrak Sargassum aquifolium pada rumput laut, dapat meningkatkan pertumbuhan rumput laut di desa Kertasari Kabupaten Sumbawa Barat. Pembudiaya dapat menerapkan teknologi tersebut dengan mudah dan dapat menjadi solusi atas permasalahan budidaya rumput laut yang mereka hadapi.
TEKNOLOGI BUDIDAYA KUDA LAUT SKALA RUMAH TANGGA Dewi Nur'aeni Setyowati; Nanda Diniarti; Nunik Cokrowati
Jurnal Abdi Insani Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuda laut merupakan komoditas budidaya yang memiiiki nilai jual tinggi (Rp. 7.000.000/kg), permintaan tinggi serta komoditas ini dapat dipelihara dalam waktu relalif singkat kurang dari 1 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Bntunampar Selatan, Kabupater Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan kepada masyarakat, introduksi budidaya kuda laut skala rumah tangga dengan demplot di mitra, serta pembinaan. Hasii demplot menunjukkan bahwa kuda laut dapat dipelihara dalam bak skala rumah tangga.
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PILUS DENGAN FORTIFIKASI RUMPUT LAUT Salnida Yuniarti Lumbessy; Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti; Dewi Nur’aeni Setyowati; Rahmi Sri Ramadhani
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 3 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i3.279

Abstract

Kelompok Usaha Bersama “Garing Seledri” dan “Daun Singkong” merupakan bentuk perkumpulan kegiatan warga di Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur yang melakukan kegiatan pengolahan kerupuk sejak tahun 2010 dengan potensi produksi kerupuk rata-rata 1 kwintal setiap kali produksinya. Namun produksi kerupuk tersebut masih berdasarkan atas pesanan sehingga kegiatan produksi tidak dilakukan setiap hari. Akibatnya masih banyak waktu luang yang dimiliki oleh ibu-ibu yang sebenarnya bisa mereka manfaatkan untuk kegiatan produksi selain kerupuk tersebut, seperti produksi pilus rumput laut. Untuk itu, usaha pengenalan produk “pilus rumput laut” yang akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian ini bisa menjadi alternatif produksi bagi ibu-ibu di desa Toya pada saat tidak melakukan produksi kerupuk. Pengolahan pilus rumput laut menjadi pilihan dalam kegiatan ini karena fasilitas yang digunakan untuk produksinya sama dengan yang digunakan dalam pembuatan kerupuk sehingga diharapkan dengan fasilitas yang ada maka mitra dapat menghasilkan produk yang bervariasi (kerupuk dan pilus rumput laut). Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan alih pengetahuan dengan aktif memberikan pembelajaran, pelatihan dan pendampingan kegiatan produksi pilus rumput laut. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi pendampingan, rancang bangun dan pelatihan produksi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan mitra dalam membuat pilus rumput laut dan hasil produksi yang lebih baik
PENYULUHAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI DESA GEGERUNG, KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT Dewi Nur'aeni Setyowati; Andre Rachmat Scabra; Dewi Putri Lestari; Nunik Cokrowati
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i1.297

Abstract

Desa Gegerung merupakan salah satu desa dari 15 desa yang ada di Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Daerah Gegerung mempunyai sumber air yang bagus, untuk areal persawahan memanfaatkan air dari Sungai Jangkok. Namun potensi perikanan khususnya budidaya perikanan belum optimal dan terkelola dengan baik. Di Desa Gegerung baru tersedia 8 kolam dari 818 kolam budidaya ikan di kecamatan Lingsar. Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan tentang budidaya air tawar agar masyarakat Desa Gegerung mampu melakukan budidaya ikan tawar dengan lebih baik. Metode kegiatan meliputi sosialisasi program, penyuluhan kelompok masyarakat, dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan kelompok masyarakat dilakukan pada tanggal 18 September 2019. Materi yang diberikan meliputi Model Budidaya Air Tawar, Pakan Ikan Air Tawar, Pengendalian Penyakit, serta Pengelolaan Kualitas Air Budidaya. Tim pengabdian berperan dalam memberikan pengantar diskusi. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi dua arah yang menempatkan masyarakat sebagai subyek yang terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan. Setelah diadakan kegiatan penyuluhan masyarakat Desa Gegerung semakin meningkat wawasannya terkait budidaya ikan air tawar.
Hatching Rate of Koi Fish (Cyprinus Carpio) Eggs on Different Types of Substrates Linda Aini Putri; Nunik Cokrowati; Dewi Putri Lestari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 3 (2022): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i3.3962

Abstract

The Cyprinus carpio koi fish is a freshwater ornamental fish that is excellent because it has a beautiful and bright colour. This study aimed to determine the best substrate for the attachment of C. carpio koi fish eggs and the success rate of hatching koi fish eggs. The method used in this study is the experimental method with description analysis. The treatments in this study were 4 types of substrates, P1 (raffia), P2 (brush), P3 (ijuk), and P4 (Hydrilla). The results obtained that the highest fungal exposure was found in P3 with a value of 358 grains, the highest hatchability was found in P4 at 94% and P1 at 93%. The highest survival rate in koi fish was found in the P4 treatment with a value of 92%. This study concluded that the substrate with the highest egg attachment was found in P4 (Hydrilla) and the success rate of hatching eggs was found in P1 (raffia) and P4 (Hydrilla) because both had no significant effect.
PENGARUH JARAK TANAM PADA PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Eucheuma spinosum) YANG DI BUDIDAYAKAN DENGAN METODE PATOK DASAR DI DESA GERUPUK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Fajar Syahruni; Nunik Cokrowati; Muhammad Marzuki
Jurnal Perikanan Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.387

Abstract

Produksi rumput laut dipengaruhi oleh metode budidaya yang digunakan. Metode patok dasar merupakan cara menanam rumput laut pada daerah pantai yang dangkal dan masih terendam air pada surut terendah. Selain itu jarak tanam rumput laut juga berfiungsi untuk meningkatkan produksi rumput laut karena berhubungan dengan luas lahan penanaman. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam berbeda pada budidaya rumput laut dengan metode patok dasar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan_Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 kali_ulangan sehingga didapatkan 20 sampel penelitian. Perlakuan yang diberikan yaitu Jarak tanam 20 cm, 25 cm, 30 cm, 35 cm dan 40 cm. Hasil dari penelitian ini yaitu pertumbuhan mutlak jarak tanam terbaik di dapatkan pada jarak tanam 30cm  dengan nilai 123 g. Pertumbuhan spesifik terbaik didapatkan pada jarak tanam 30 cm dengan nilai rata-rata 2,759 %/hari. Nilai karaginan tertinggi yaitu pada jarak tanam 30 cm sebesar 3,93%. Hasil penelitian ini menunjukan jarak tanam yang berbeda memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan rendemen karaginan Eucheuma spinosum.
Utilization and Management of Pelagic Fisheries in West Sumbawa Regency, West Nusa Tenggara Province Erwansyah; Nunik Cokrowati; Baiq Raihanun; Ahlul Afwan; Purwana Hakim; Edy Sulman
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 1 (2023): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i1.4496

Abstract

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat Province has potential fishery resources. Based on Permen KP No.18 of 2014 concerning the Republic of Indonesia State Fisheries Management Area (WPPNRI), KSB marine is included in WPPNRI 573. The purpose of this study was to determine the sustainable potential of pelagic fisheries and their level of utilization. This research was conducted in KSB from January to November 2022. The research method used was a field survey method and a descriptive method. The results of the study showed that the relationship between effort and CPUE for large pelagic fish obtained a linear equation y = 12.067x + 277.6 with R2 = 0.1785. This equation explains the positive relationship between production and effort, meaning that fishing gear affects the production of large pelagic fish. the optimum effort value is 1674.90 trips per year and the maximum sustainable catch is 232,459.1 kg per year. Effort relationship with CPUE of small pelagic fish obtained a linear equation y = -18.575x + 11512 with R2 = 0.2817. This equation explains the negative relationship between effort and catch. This shows that fishing gear is not the main factor affecting the amount of production. the optimum effort value is 106917.700 trips per year and the maximum sustainable catch is 992998.139 kg per year. The utilization rate value is 2.049%, with an effort level value of 0.001%. This study concludes that the potential and level of utilization of pelagic fisheries in West Sumbawa Regency are still below the sustainable potential.