Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Model Regresi Zero Inflated Poisson pada Kejadian Kelahiran di Luar Nikah WUS di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 (Analisis Data SDKI 2017) Dwi Cahyo Firmansyah; Fathin Nadillah; Megananda Ghowo Rizky; Nurul Hanifah Septiani; Sri Rahayu Yogyana Sinurat; Rani Nooraeni
Eigen Mathematics Journal Vol. 3 No. 1 Juni 2020
Publisher : University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/emj.v3i1.67

Abstract

Kelahiran di luar nikah adalah setiap kelahiran yang terjadi di luar pernikahan di mana orang tua mereka tidak menikah secara sah. Wanita yang melahirkan di luar nikah masih dianggap tabu di Indonesia, karena kelahiran di luar nikah dianggap melanggar budaya dan hukum Indonesia. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, dari semua kasus kelahiran di luar nikah di kalangan perempuan usia subur di Indonesia, 53 persen di antaranya terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kasus kelahiran di luar nikah di Indonesia terbilang sedikit karena keberadaan norma sosial, agama, dan stigma yang masih berlaku di masyarakat. Jadi, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kelahiran di luar nikah. Karena angka kelahiran di luar nikah relatif rendah (kejadian langka) sehingga metode yang tepat untuk menganalisis masalah ini adalah Zero Inflated Poisson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk model log, variabel yang mempengaruhi jumlah rata-rata anak yang lahir di luar nikah adalah status kontrasepsi, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan. Untuk model logit, variabel yang mempengaruhi risiko tidak memiliki kelahiran di luar nikah adalah status pekerjaan dan kelompok umur.
Analisis Komparasi dan Determinan Sosial Demografi Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Wanita Usia Subur (WUS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur Ni Luh Putu Yayang Septia Ningsih; Dwi Cahyo Firmansyah; Fathin Nadillah; Firza Refo Adi Pratama
Jurnal Statistika dan Aplikasinya Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Statistika dan Aplikasinya
Publisher : Program Studi Statistika FMIPA UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSA.04104

Abstract

Total Fertility Rate (TFR) merupakan salah satu indikator untuk melihat pertumbuhan penduduk di suatu daerah. Sedangkan tinggi rendahnya TFR disuatu daerah selalu berhubungan dengan Contraceptive Prevalence Rate (CPR), yaitu ukuran untuk melihat persentase pengguna alat kontrasepsi Pasangan Usia Subur (PUS). Di Indonesia, provinsi dengan TFR tertinggi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur dan provinsi dengan TFR terendah yaitu Provinsi Jawa Timur. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai faktor-faktor sosial demografi yang memengaruhi penggunaan alat kontrasepsi di kedua provinsi yang memiliki TFR tertinggi dan terendah tersebut lalu membandingkan hasilnya. Analisis yang digunakan yaitu analisis inferensia dengan regresi logistik biner dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial demografi yang berpengaruh signifikan terhadap penggunaan kontrasepsi pada wanita usia subur (WUS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah usia, status perkawinan, pendidikan terakhir dan jumlah anak yang pernah dilahirkan. Sedangkan faktor-faktor sosial demografi yang berpengaruh signifikan terhadap penggunaan kontrasepsi pada wanita usia subur (WUS) di Provinsi Jawa Timur adalah usia, status perkawinan, pendidikan terakhir, status pekerjaan dan jumlah anak yang pernah dilahirkan. Secara umum, sebagian besar wanita usia subur (WUS) yang menggunakan alat kontrasepsi di kedua provinsi tersebut adalah wanita usia subur (WUS) yang berumur 35-39 tahun, berstatus kawin, bekerja disektor pertanian, memiliki anak lebih dari dua, serta pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SD/sederajat. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan karakteristik diantara kedua provinsi dengan TFR tertinggi dan terendah tersebut.