Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial

IMPLEMENTASI PENEGAKKAN UU PERS TERHADAP DELIK PERS DAN KEKERASAN JURNALIS DI TAHUN 2020 Andi Setyawan; Fajar Muharam; Jaka Atmaja; Chepi Nurdiansyah
Jurnal Akrab Juara Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pers di negara berkembang seperti Indonesia adalah wujud dari implementasi demokrasi. Perannya yang sangat vital sebagai penyalur informasi dan konfirmasi bagi masyarakat, serta pembentuk opini publik menjadikan pers sebagai pilar ke-4 penyangga suatu negara. Eksistensi pers tentunya membutuhkan dukungan yuridis, dan saat ini terimplementasi dalam UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dengan adanya UU ini pers memiliki payung hukum serta batasan dalam menjalankan perannya sebagai kontrol sosial di masyarakat. Namun bukan tanpa celah, implementasi UU Pers juga menemui banyak kendala yang dirasa merugikan bagi pers itu sendiri. Kendala tersebut terkait tidak adanya delik pidana dalam UU Pers yang diatur dalam KUHP, karena UU Pers dianggap bukan lex specialist dari KUHP. Hal ini berdampak pada delik pers banyak yang tidak bisa diselesaikan dengan UU Pers melainkan harus melalui KUHP. Tulisan ini membahas tentang delik pers dan kekerasan jurnalis di tahun 2020 akibat paradok implementasi UU Pers ini. Hasilnya masih terdapat jurnalis yang mendapatkan vonis hukuman oleh pengadilan dan meningkatnya kekerasan tehadap jurnalis yang dilakukan oleh oknum masyarakat maupun aparat keamanan
PERKIRAAN BONUS DEMOGRAFI DKI JAKARTA PASCA PANDEMI COVID 19 Andi Setyawan; Tuty Mutiah; Fajar Muharam; Devin Lucky Gunawan; Muhammad Reynaldi
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 7 No 4 (2022): November
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58487/akrabjuara.v7i4.1978

Abstract

Demographic bonus is a phenomenon where there are more productive age than non-productive age. There are several indicators that can generate a demographic bonus in DKI Jakarta, namely that the non-productive and productive age population has the lowest dependency ratio. But that's not enough, it must be followed by the ability of people of productive age to take advantage of this condition by working well with good and decent income with good quality education. With the COVID-19 pandemic, these factors have been disrupted, and the dependency ratio has started to increase so that the demographic bonus in DKI Jakarta will be quite difficult. There are four factors to support the dependency ratio, namely the quality of education, quality of health, availability of jobs, and distributive reduction in the birth rate through the Family Planning program. This study used a qualitative approach using an interview method with Ms. Endang Antarwati, S.E., M.S.E from the FEB UI Demographic Institute and literature studies sourced from the Central Bureau of Statistics. The results of the study show that DKI Jakarta will not experience a demographic bonus after the COVID-19 pandemic.
INTERNALISASI INTEGRATIVE COMPLEXITY DALAM UPAYA MENCEGAH PAPARAN RADIKALISME PADA REMAJA MELALUI MEDIA KOMIK DIGITAL Andi Setyawan
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 7 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58487/akrabjuara.v7i3.1887

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mencegah paparan radikalisme pada remaja dengan menerapkan integrative complexity melalui media komik digital, Hal ini dilatar belakangi karena remaja sangat rentan terpapar paham radikalisme, remaja masih belum memiliki jati diri yang kuat dan pemikiran yang matang sehingga mudah dimasuki pemahaman negatif dari luar. Sehingga banyak kelompok teroris yang merekrut calon anggotanya dari kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh integrative complexity terhadap cara berpikir atau kemampuan kognisi remaja, diharapkan setelah mendapatkan pembelajaran para remaja dapat berpikir dari berbagai sudut pandang ketika dihadapkan suatu fenomena atau permasalahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu psikologi eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan secara signifikan pada penerapan integrative complexity dalam cara berpikir remaja, dibuktikan dengan paired sample t- test pretest-postest, didapatkan t hitung>t tabel pada taraf signifikansi I.o.s 0,10 ( 26,95> 1.65597).