Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Batuk Efektif Pre Operasi Terhadap Bersihan Jalan Nafas Post Operasi Pada Pasien General Anestesi di RSU PKU Muhamadiyah Purbalingga Zainal Bahrin; Tri Sumarni; Pramesti Dewi
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1123

Abstract

General anestesi adalah hilangnya rasa sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran (reversibel) pada pasien. Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar dan pasien dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi batuk efektif pre operasi terhadap bersihan jalan nafas post operasi pada pasien general anestesi Di RSU PKU Muhamadiyah Purbalingga. Metode penelitian menggunakan pre eksperiment dengan desain one group pra-post test design. Teknik sampling quota sampling dengan jumlah sampel 23 responden. Instrument yang digunakan yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) RSU Muhamadiyah Purbalingga mengenai pembelajaran teknik batuk efektif dan lembar observasi untuk memperoleh data mengenai bersihan jalan nafas. Hasil penelitian memunjukan Terdapat pengaruh edukasi batuk efektif terhadap bersihan jalan nafas pada klien post operasi dengan general anastesi di Recovery Room di PKU Muhamadiyah Purbalingga dengan nilai signifikansi 0,002 (ρ-value <0.05) serta nilai Z sebesar -3,128.
Hubungan Stres Kerja dengan Perilaku Caring Perawat di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Alfiyani Khoiriyah; Tri Sumarni; Indri Heri Susanti
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1285

Abstract

Caring adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai cerminan perhatian, perasaan empati, dan kasih sayang kepada orang lain, sedangkan Stres kerja adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi tuntutan pekerjaannya sehingga ia merasa tidak nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan perilaku caring perawat rawat inap di RSUD Dr.R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu seluruh perawat dan pasien di ruang rawat inap kelas 3 dengan jumlah 65 responden yang dihitung dengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 65 pasien. Kuesioner penelitian ini menggunakan Job Stress Scale (JSS) dan Caring Behaviors Inventory (CBI). Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat stres kerja perawat berada pada tingkat sedang sebanyak 23 responden (35,4%), perilaku caring mayoritas pada tingkat sedang dengan jumlah 34 responden (52,3%). Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat hubungan stres kerja dengan perilaku caring dengan hasil p value sebesar 0,000 (p 0,05), Koefesiensi korelasi stres kerja dengan perilaku caring memiliki nilai -0,564 yang berarti menunjukan korelasi negatif dengan keeratan sedang. Hal itu membuktikan bahwa jika stres kerja meningkat maka perilaku caring akan menurun.
The Relationship Between Caring Leadership and Nurse Job Satisfaction at dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Hospital Siti Khofifah; Tri Sumarni; Indri Heri Susanti
PROMOTOR Vol. 6 No. 5 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i5.434

Abstract

Nurses as health workers who play an important role in determining the quality of service in hospitals must be managed properly, one of which is by providing job satisfaction. The style or behavior of the leader greatly affects his subordinates. The leader's caring behavior toward subordinates or employees is called caring leadership. The purpose of this study was to determine the relationship between caring leadership and nurse job satisfaction at RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. The research method used is descriptive correlation using a cross-sectional design. The sampling technique uses purposive sampling with a total sample of 96 nurses. Research instruments. using the Caring Factor. Survey-Caring of Manager (CFS-CM) is a caring leadership questionnaire and Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) is a job satisfaction questionnaire. The analysis used Kendall's Tau-b (Ʈ) correlation test. The results obtained caring leadership in the medium category were 64 respondents (66.7%) and nurse job satisfaction in the medium category was 52 respondents (54.2%). The results of statistical tests using Kendall's Tau-b (Ʈ) obtained a calculated p-value of 0.0396 (p < 0.05). The conclusion is that there is a meaningful relationship between caring leadership and nurse job satisfaction at RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. It is recommended that nurses maintain and improve their ability to provide nursing care to patients so that job satisfaction can be met. Nurses are also expected to be active in providing input to management on the criteria for a good head of space so that nurses' job satisfaction increases.
Senam Kaki untuk Pencegahan dan Pengobatan Neuropati Perifer Diabetik pada Penderita Diabetes Mellitus Tri Sumarni; Yuli Dwi Hartanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS Vol. 2 No. 2 (2023): Mei
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/pimas.v2i2.1016

Abstract

Diabetic peripheral neuropathy is the most common complication of DM. Diabetic neuropathy has a negative impact on peripheral foot and ankle function (strength and flexibility), thereby affecting daily physical activity and quality of life for people with DM. DM foot exercises are useful for strengthening intrinsic and extrinsic leg muscles and increasing flexibility, improving leg blood circulation so as to prevent complications of DM. This community service activity aims to increase the understanding of DM sufferers about DM foot care and improve skills related to DM foot exercises. The method of implementing the service is screening knowledge about foot care and DM foot exercise, counseling and discussion about DM foot care and DM foot exercise simulation. The target of the activity was DM sufferers, totaling 20. Most service participants were aged 61-70 years (55%), female (90%), had high blood sugar levels at the time (63%). Regarding knowledge about DM foot care, before counseling most were in the poor category (55%) and after counseling most were good (70%).
Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Turnover Intention Perawat di RS Dadi Keluarga Purwokerto Tri Sumarni; Yuli Dwi H
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i1.12880

Abstract

ABSTRACT Quality of work life refers to employee satisfaction with work life. A high quality of work life is critical for healthcare organizations to attract and retain qualified, committed, and motivated employees. Quality of work life and turnover intention are challenging issues for healthcare organizations because of their consequences and impact on patient care. Low nurse satisfaction regarding the quality of work life results in high intention to leave. The aim of this research is to analyze the relationship between quality of work life and nurse turnover intention. This research is a descriptive correlational study with a cross sectional approach. The sampling technique uses total sampling technique. The total sample of nurses was 83. The research instruments were The Nurses' Quality of Work Life Scale questionnaire with 20 questions and the Anticipated Turnover Scale (ATS) questionnaire with 12 questions. Bivariate analysis uses the Spearman rank statistical test. The quality of work life of nurses was mostly in the fair category, 67 (80.7%), the turnover intention of nurses was mostly in the moderate category, 41 (49.4%), there was a relationship between the quality of work life and nurse turnover intention (r=0.344 , p=0.001). There is a relationship between quality of work life and nurse turnover intention. The results of this study provide important findings indicating nurses' low satisfaction with the quality of work life and high turnover intentions. The results of this research can be used as a link for the development of regulations/policies and practical strategies to improve the quality of work life and reduce nurse turnover intention. Keywords: Quality of Work Life, Turnover Intention, Nurses  ABSTRAK Kualitas kehidupan kerja mengacu pada kepuasan karyawan dengan kehidupan kerja. Kualitas kehidupan kerja yang tinggi sangat penting bagi organisasi layanan kesehatan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas, berkomitmen, dan termotivasi. Kualitas kehidupan kerja dan turnover intention merupakan masalah yang menantang bagi organisasi perawatan kesehatan karena konsekuensi dan dampaknya terhadap perawatan pasien. Kepuasan perawat terkait kualitas kehidupan kerja yang rendah menghasilkan niat yang tinggi untuk keluar. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan kualitas kehidupan kerja dengan turnover intention perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Jumlah sampel perawat 83. Instrumen penelitian berupa kuesioner The  Nurses' Quality  of  Work  Life Scale sebanyak 20 pertanyaan dan kuesioner Anticipated  Turnover   Scale  (ATS)  dengan 12 pertanyaan. Analisis bivariat menggunakan uji statistik spearman rank. Kualitas kehidupan kerja perawat sebagian besar pada kategori cukup sebanyak 67 (80,7%), turnover intention perawat sebagian besar pada kategori sedang sebanyak 41 (49,4%), ada hubungan kualitas kehidupan kerja dengan turnover intention perawat (r=0,344, p=0,001). Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan turnover intention perawat.  Hasil penelitian ini memberikan temuan penting indikasi rendahnya kepuasan perawat terhadap kualitas kehidupan kerja  dan niat berpindah yang tinggi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penghubung pengembangan peraturan/ kebijakan dan strategi praktis untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja dan mengurangi turnover intention perawat. Kata Kunci: Kualitas Kehidupan Kerja,  Turnover Intention, Perawat