Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SDN 166 KEMUMU BENGKULU UTARA Atika Susanti; Dalifa Dalifa; Neza Agusdianita
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.515-524

Abstract

Sekolah yang dijadikan mitra kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah SDN 166 Desa Kemumu kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Permasalahan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan melalui kegiatan PPM ini adalah pada pembelajaran matematika di kelas IV yang masih belum mengintegrasikan etnomatematika yang ada dikehidupan siswa dalam pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang belum dilatih dengan baik. PPM ini bertujuan untuk melatih dan mendampingi guru kelas IV dalam menerapan Model Realistic Mathematics Education Berbasis Etnomatematika yang membantu memperbaiki masalah dalam pembelajaran di kelas IV SD 166 Kemumu. Selain itu juga mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa Kelas IV SDN 166 Kemumu. Masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa SDN 166 Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara dapat dipecahkan dengan cara membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan tentang Penerapan Model Realistic Mathematics Education Berbasis Etnomatematika lokal. Dengan demikian guru diharapkan mampu merancang melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran matematika yang bermakna, aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Khalayak sasaran kegiatan PPM ini adalah guru kelas IV dan siswa IV di SDN 166 Kemumu. Metode yang digunakan pada kegiatan PPM ini adalah pelatihan dan pendampingan. Istrumen evaluasi kegiatan ini adalah lembar wawancara, lembar observasi dan lembar tes. Kegiatan ini telah terlaksana sampai dengan pelatihan dan pendampingan kepada guru dalam membuat dan melaksanakan perangkat pembelajaran pada kelas IV SDN 166 Kemumu.
Kearifan Lokal Masyarakat Serawai dalam Tradisi Nujuh Likur: Relevansi Nilai-nilai Moral untuk Meningkatkan Literasi Budaya Siswa Sekolah Dasar Ady Darmansyah; Atika Susanti
EduBase : Journal of Basic Education Vol 3 No 2 (2022): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v3i2.860

Abstract

The Nujuh Likur tradition is one of the local wisdoms of the Serawai tribe in South Bengkulu Regency. In addition to being a cultural performance, this tradition is full of moral values ​​that can develop the cultural literacy of elementary school-aged children. The objectives of this study include: to describe the procession of the Nujuh Likur tradition, the moral values ​​contained in it, and the relevance of the moral values ​​of the Nujuh Likur Tradition in the thematic Civics Education learning design for elementary school. This research is a qualitative descriptive study with an ethnographic approach. The results showed that the procession of the Nujuh Likur tradition was carried out when entering the 27th night of Ramadan which was marked by the implementation of the lanjaran burning activity in front of the house. Lanjaran, which is a coconut shell, is arranged vertically on wooden stakes that are plugged into the ground and burned. The values ​​contained in the Nujuh Likur tradition are (a) religious, (b) tolerance, (c) responsibility, (d) aesthetics, (e) obeying the rules, (f) cooperation and hard work (gotong royong). There is a relevance to the moral values ​​of the Nujuh Likur tradition in Civics learning class IV Theme 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku), Sub Theme 2 (Indahnya Keragaman Budaya Negeriku) Learning 4 Abstrak Tradisi Nujuh Likur merupakan salah satu kearifan lokal suku Serawai di Kabupaten Bengkulu Selatan. Selain sebagai pertunjukan budaya, tradisi ini sarat dengan nilai-nilai moral yang dapat mengembangkan literasi budaya anak usia sekolah dasar. Tujuan penelitian ini antara lain: mendeskripsikan prosesi tradisi Nujuh Likur, nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, dan relevansi nilai-nilai moral Tradisi Nujuh Likur dalam desain pembelajaran PKn Tematik SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi tradisi Nujuh Likur dilakukan saat memasuki malam ke-27 Ramadhan yang ditandai dengan pelaksanaan kegiatan pembakaran lanjaran di depan rumah. Lanjaran yang merupakan tempurung kelapa disusun secara vertikal di atas patok kayu yang ditancapkan di tanah dan dibakar. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Nujuh Likur adalah (a) religius, (b) toleransi, (c) tanggung jawab, (d) estetika, (e) menaati aturan, (f) kerja sama dan kerja keras (gotong royong). Terdapat relevansi nilai moral tradisi Nujuh Likur dalam pembelajaran PKn kelas IV Tema 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku), Sub Tema 2 (Indahnya Keragaman Budaya Negeriku) Pembelajaran 4.
Analisis Makna dan Nilai Moral dalam Pantun Tradisi Sekujang: Sesuaikah Menjadi Materi Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar? Atika Susanti; Ady Darmansyah
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 4 No 2 (2022): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v4i2.143

Abstract

Classroom learning should present material that is closest to students' lives, such as local culture. Meanwhile, local wisdom in the Sekujang tradition is a cultural heritage that must be taught to students. The purpose of this study is to describe the meaning and moral values in the traditional poetry of Sekujang; and the suitability of rhymes in the Sekujang tradition as learning materials for elementary school students. This type of research is descriptive qualitative. The subjects of this study were the traditional head and fifth grade teacher at elementary school 81 Seluma. The research instrument used by the researcher was in the form of interview guide sheets and documentation. The data analysis technique used in this study is the Miles and Huberman model. The results of this study explain that the Sekujang tradition has a rhyme that is rich in meaning and moral values. This Sekujang rhyme is appropriate if it is included in the material in elementary schools because there are basic competencies and Pantun and Character materials in Indonesian language learning and civics education Theme 6 (Cita-citaku), Sub-theme 1 (Aku dan Cita-citaku), Learning 1 Indonesian language and civics education subject. Abstrak Pembelajaran di kelas harus menghadirkan materi yang paling dekat dengan kehidupan siswa, seperti budaya setempat. Sementara itu, kearifan lokal pada tradisi Sekujang merupakan warisan budaya yang harus diajarkan kepada siswa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna dan nilai moral dalam pantun tradisi Sekujang; dan kesesuaian pantun pada tradisi Sekujang menjadi materi pembelajaran siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah ketua adat dan guru kelas V SDN 81 Seluma. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti berupa lembar pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tradisi Sekujang memiliki pantun yang kaya akan makna dan nilai moral. Pantun Sekujang ini sesuai jika dimasukan ke dalam materi di sekolah dasar karena terdapat Kompetensi Dasar (KD) dan materi Pantun dan Karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn Tema 6 (Cita-citaku), Subtema 1 (Aku dan Cita-citaku), Pembelajaran 1 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan PPKn.
Pendampingan Penerapan Literasi Budaya dan Kewargaan Berbasis GLS untuk Mengembangkan Civic Engagement Siswa di SDN 88 Kota Bengkulu Atika Susanti; Dalifa Dalifa
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 11, No 2 (2022): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mjppm.v11i2.7952

Abstract

Abstract. The school that is partnered with this Community Service activity is SDN 88 Kota Bengkulu. The priority problem to be solved through this PPM activity is that the implementation of the Gerakan Literasi Sekolah (GLS) activity has not yet implemented cultural and civic literacy, and students’ Civic Engagement which has not been trained optimally. The purpose of this Community Service activity is to train and assist fourth grade teachers at SDN 88 Kota Bengkulu in implementing GLS-based cultural and civic literacy to improve literacy activities in the classroom. In addition, it is also to develop fourth grade students’ civic engagement. The target audience in this activity are teachers and fourth grade students at SDN 88 Kota Bengkulu. The method used is training and mentoring. The evaluation instrument for this activity is a self-assessment questionnaire. This activity has been carried out up to training and mentoring for teachers in creating and implementing GLS-based cultural and civic literacy activities in grade 4 SDN 88 Kota Bengkulu.Abstrak. SDN 88 Kota Bengkulu merupakan mitra sasaran dalam kegiatan pengabdian ini. Permasalahan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan melalui kegiatan PPM ini adalah pada pelaksanaan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) belum secara melaksanakan literasi budaya dan kewargaan dan Civic Engagement siswa yang belum dilatih secara maksimal. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah melatih dan mendampingi guru kelas IV SDN 88 Kota Bengkulu dalam menerapkan literasi budaya dan kewargaan berbasis GLS untuk memperbaiki permasalahan kegiatan literasi di kelas. Selain itu, juga untuk mengembangkan Civic Engagement siswa kelas IV. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 88 kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Istrumen evaluasi kegiatan ini anget penilaian diri. Kegiatan ini telah terlaksana sampai dengan pelatihan dan pendampingan kepada guru dalam membuat dan melaksanakan kegiatan literasi budaya dan kewargaan berbasis GLS pada kelas IV SDN 88 Kota Bengkulu.
Kearifan Lokal Masyarakat Serawai dalam Tradisi Nujuh Likur : Relevansi Nilai-nilai Moral untuk Meningkatkan Literasi Budaya Siswa Sekolah Dasar Ady Darmansyah; Atika Susanti
EduBase : Journal of Basic Education Vol 3 No 2 (2022): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v3i2.660

Abstract

The Nujuh Likur tradition is one of the local wisdoms of the Serawai tribe in South Bengkulu Regency. In addition to being a cultural performance, this tradition is full of moral values ​​that can develop the cultural literacy of elementary school-aged children. The objectives of this study include: to describe the procession of the Nujuh Likur tradition, the moral values ​​contained in it, and the relevance of the moral values ​​of the Nujuh Likur Tradition in the thematic Civics Education learning design for elementary school. This research is a qualitative descriptive study with an ethnographic approach. The results showed that the procession of the Nujuh Likur tradition was carried out when entering the 27th night of Ramadan which was marked by the implementation of the lanjaran burning activity in front of the house. Lanjaran, which is a coconut shell, is arranged vertically on wooden stakes that are plugged into the ground and burned. The values ​​contained in the Nujuh Likur tradition are (a) religious, (b) tolerance, (c) responsibility, (d) aesthetics, (e) obeying the rules, (f) cooperation and hard work (gotong royong). There is a relevance to the moral values ​​of the Nujuh Likur tradition in Civics learning class IV Theme 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku), Sub Theme 2 (Indahnya Keragaman Budaya Negeriku) Learning 4. Abstrak Tradisi Nujuh Likur merupakan salah satu kearifan lokal suku Serawai di Kabupaten Bengkulu Selatan. Selain sebagai pertunjukan budaya, tradisi ini sarat dengan nilai-nilai moral yang dapat mengembangkan literasi budaya anak usia sekolah dasar. Tujuan penelitian ini antara lain: mendeskripsikan prosesi tradisi Nujuh Likur, nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, dan relevansi nilai-nilai moral Tradisi Nujuh Likur dalam desain pembelajaran PKn Tematik SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi tradisi Nujuh Likur dilakukan saat memasuki malam ke-27 Ramadhan yang ditandai dengan pelaksanaan kegiatan pembakaran lanjaran di depan rumah. Lanjaran yang merupakan tempurung kelapa disusun secara vertikal di atas patok kayu yang ditancapkan di tanah dan dibakar. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Nujuh Likur adalah (a) religius, (b) toleransi, (c) tanggung jawab, (d) estetika, (e) menaati aturan, (f) kerja sama dan kerja keras (gotong royong). Terdapat relevansi nilai moral tradisi Nujuh Likur dalam pembelajaran PKn kelas IV Tema 7 (Indahnya Keragaman di Negeriku), Sub Tema 2 (Indahnya Keragaman Budaya Negeriku) Pembelajaran 4.
Pembentukan Karakter Sportivitas melalui Kegiatan Outbound pada Siswa Sekolah Dasar Ady Darmansyah; Atika Susanti; Abdul Muktadir
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i1.70158

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap pembentukan karakter sportivitas melalui kegiatan outbound pada siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang dilakukan melalui studi literatur. Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan menunjukkan bahwa (1) kegiatan outbound pada siswa sekolah dasar dapat diintegrasikan dalam pembelajaran tematik SD di kelas 2 Tema 7 (Kebersamaan) dan kelas 5 Tema 8 (Lingkungan Sahabat Kita). Aktivitas kegiatan outbound terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. (2) Karakter sportivitas siswa sekolah dasar dapat dibentuk dalam kegiatan outbound, pelatihan pendidikan karakter sportivitas melalui outbound efektif untuk meningkatkan sportivitas siswa. (3) Kegiatan outbound dalam pembentukan karakter sportivitas siswa adalah metode pembelajaran yang tepat karena kegiatan outbound menggunakan alam sebagai medianya dan experential learning sebagai strategi yang digunakan. (4) Kelebihan kegiatan outbound dalam pembentukan karakter sportivitas siswa adalah (a) pikiran lebih jernih dan rileks; (b) pembelajaran akan terasa menyenangkan; (c) pembelajaran lebih variatif dan rekreatif; (d) anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas; (e) lebih menyeimbangkan antara pencapaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan; f) pembelajaran dapat lebih mengembangkan nilai-nilai karakter dan ahklak mulia; dan (g) menumbuhkan penguatan konsep.
Pengembangan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Budaya Lokal Masyarakat Pesisir Bengkulu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Siswa Sekolah Dasar Nady Febri Ariffiando; Atika Susanti; Fidela Yolanda Azaria; Ady Darmansyah
Jurnal PGSD Vol 16 No 1 (2023)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pgsd.16.1.1-14

Abstract

This study aims to produce a problem-based learning model based on the local culture of the Bengkulu coastal community which is assessed for its feasibility, practicality, and effectiveness for improving the social attitudes of elementary school students. The type of research used is research and development with the ADDIE model. Products are validated by material, language and presentation experts. In addition to the validation test, a limited trial was also carried out to test the practicality and effectiveness of product development with teachers and fifth grade students at elementary school 1 Bengkulu City. Testing its effectiveness to improve social attitudes is carried out with a Classroom Action Research design. The data collection instrument used was a validation questionnaire, practicality and effectiveness. The Problem Based Learning model based on the local culture of the Bengkulu coastal community is declared: suitable for use by material, language, and presentation experts with the category "Very Valid"; practically used by teachers and grade V students in the category "Very Interesting/Very Practical"; effective in improving the social attitudes of students in the "Cultivate Consistent" category.
The Development of Totor Gala Traditional Game Learning Video Using Nearpod Application for 4th Grade Elementary School Students Atika Susanti; Nani Yuliantini; Andika Prabowo; Melisa Melisa; Tiara Andini; Ady Darmansyah
Kinestetik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol 7 No 1 (2023): MARCH (ACCREDITED SINTA 3)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jk.v7i1.25284

Abstract

This study aims to develop “Totor Gala” traditional game learning video using the Nearpod application that are appropriate for elementary school students. The type of research in this research is Research and Development (R & D) with the Borg & Gall model of 7 of 10 steps. The research subjects were 4th grade students at Elementary School 41 Bengkulu City. The research instrument uses document analysis sheets, needs analysis sheets, validation sheets. The validation sheet is used to measure the feasibility of the video from the material and media aspects. Data collection techniques using document analysis, observation, questionnaires and tests. Data were analyzed through qualitative descriptive data and quantitative descriptive data analysis. The results of the research are in the form of learning videos of the Totor Gala game using the Nearpod application which contains material on cultural literacy and contemporary values. Media is suitable for use based on the validation results of material and media experts, as well as trials in schools with the "very valid" category. This product can be used as material for cultural literacy and the development of sportsmanship in 4th grade elementary school students.
Analisis Strategi Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dimensi Bernalar Kritis di SD Negeri 44 Kota Bengkulu Atika Susanti; Ady Darmansyah
EduBase : Journal of Basic Education Vol 4 No 2 (2023): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v4i2.1027

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis strategi penguatan profil pelajar pancasila dimensi bernalar kritis di SD Negeri 44 Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi kelas, wawancara dengan peserta didik dan guru, serta menggunakan analisis arsip sebagai sumber data. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis tematik untuk memahami strategi penguatan profil pelajar Pancasila yang digunakan di SD Negeri 44 Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penguatan profil pelajar Pancasila di SD Negeri 44 Kota Bengkulu telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan dimensi bernalar kritis peserta didik. Beberapa strategi eefektif yang diterapkan di sekolah ini meliputi: (1) penggunaan pertanyaan pemantik (trigger questions) untuk mendorong peserta didik berpikir kritis dan merangsang diskusi, (2) penggunaan media pembelajaran yang mendalam untuk memfasilitasi pemahaman konsep Pancasila, (3) melibatkan peserta didik dalam diskusi terbuka untuk mendorong pemikiran kritis, (4) memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menghadapi masalah dan menemukan solusi melalui penyelesaian masalah, serta (5) menerapkan sistem reward and punishment yang memberikan insentif positif guna meningkatkan partisipasi dan prestasi peserta didik. Temuan ini memiliki implikasi penting dalam pengembangan pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperkuat profil pelajar Pancasila dan meningkatkan dimensi bernalar kritis peserta didik. Abstract This study aims to describe the analysis of strategies for strengthening the profile of Pancasila students in the critical thinking dimension at elementary school 44 Bengkulu City. The research method employed is a qualitative approach, with data collection conducted through classroom observations, interviews with students and teachers, and the use of archival analysis as a data source. The collected data were analyzed using thematic analysis to understand the strategies for strengthening the profile of Pancasila students used at elementary school 44 Bengkulu City. The findings of this study indicate that the strategies for strengthening the profile of Pancasila students at elementary school 44 Bengkulu City have positively impacted the enhancement of students' critical thinking dimension. Several effective strategies implemented at the school include: (1) the use of trigger questions to encourage students to think critically and stimulate discussions, (2) the utilization of deep learning media to facilitate a deeper understanding of Pancasila concepts, (3) involving students in open discussions to foster critical thinking, (4) providing opportunities for students to face problems and find solutions through problem-solving, and (5) implementing a reward and punishment system that provides positive incentives to enhance student participation and achievement. These findings have significant implications for the development of teaching approaches aimed at strengthening the profile of Pancasila students and improving the dimension of critical thinking among students.
Aktualisasi Pengembangan Nilai Demokrasi Siswa SDN 03 Bengkulu Tengah Ady Darmansyah; atika susanti; Helen Sianturi
EduBase : Journal of Basic Education Vol 4 No 2 (2023): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v4i2.864

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktualisasi pengembangan nilai demokrasi siswa SDN 03 Bengkulu Tengah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi deskriptif. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VI SDN 03 Bengkulu Tengah. Instrumen penelitian menggunakan lembar pedoman observasi, lembar pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui data colection, data reducation, data display, consclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan nilai demokrasi siswa SDN 03 Bengkulu Tengah teraktualisasi dalam: (1) integrasi dalam pembelajaran PKn SD; (2) pemilihan ketua kelas dengan cara voting atau musyawarah; (3) pemilihan jadwal piket; dan (4) penentuan anggota kelompok belajar/teman sebaya. Aktualisasi pengembangan nilai demokrasi dilaksanakan baik dalam kurikulum nasional maupun beberapa kegiatan yang dilakukan siswa selama di sekolah. Sekolah dalam hal ini guru harus proaktif membimbing dan mengarahkan kegiatan-kegiatan siswa tersebut sehingga dapat mengembangkan nilai demokrasi pada siswa sebagai bekal menjadi warga negara yang baik. Kata Kunci: nilai demokrasi; pendidikan kewarganegaran; sekolah dasar. Abstract This study aims to describe the actualization of the development of democratic values ​​in students at elementary school 03 Bengkulu Tengah. The type of research used in this research is qualitative with descriptive research methods. The research subjects were teachers and students of class VI at elementary school 03 Bengkulu Tengah. The research instrument used observation guide sheets, interview guide sheets and documentation. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out through data collection, data reduction, data display, drawing conclusions/verification. The results of this study indicate that the development of students' democratic values ​​at elementary school 03 Bengkulu Tengah is actualized in: (1) integration in civics learning in elementary schools; (2) the election of class leaders by voting or deliberation; (3) selection of picket schedules; and (4) determination of study/peer group members. Actualization of the development of democratic values ​​is carried out both in the national curriculum and in several activities carried out by students while at school. Schools, in this case teachers must be proactive in guiding and directing the activities of these students so that they can develop democratic values ​​in students as a provision to become good citizens. Keywords: democratic values; civic education; elementary school.