Agus Sulaeman
Fakultas Farmasi, Universitas Bhakti Kencana Bandung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Review : Kajian Aktivitas Antibakteri dan manifestasinya dari Tanaman Sambung Nyawa (Gynura Procumbens) Adinda Sabarany Lado; Yani Mulyani; Agus Sulaeman
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.81

Abstract

Tanaman sambung nyawa [Gynura Procumbens] merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada sebagian wilayah Asia dan menjadi salah satu jenis tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional karena memiliki aktivitas farmakologi yang dapat mengobati dan mencegah berbagai penyakit. Tanaman sambung nyawa mengandung Flavonoid, Alkaloid, Tanin, Saponin, Steroid, Triterpenoid dan Glikosida yang memiliki potensi sebagai antibakteri, baik pada bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Tulisan diharapkan bisa memberikan informasi mengenai pemanfaatan kandungan senyawa pada tanaman sambung nyawa untuk terapi infeksi bakteri, antioksidan dan mengurangi gejala manifestasi klinis yang terjadi karena infeksi seperti inflamasi.
REVIEW: PERAN KUNYIT (Curcuma longa) SEBAGAI TERAPI HIPERTENSI DAN MEKANISMENYA TERHADAP EKSPRESI GEN Gelisa Wulandari; Yani Mulyani; Agus Sulaeman
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 25 No. 2 (2021): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v25i2.13287

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik dan atau diastolik melebihi normal dan menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Penggunaan obat-obatan sintetis dalam terapi hipertensi yang digunakan pada jangka panjang dapat menyebabkan efek samping, sehingga masyarakat mulai beralih menggunakan obat tradisional. Penggunaan kunyit (Curcuma longa) sebagai obat tradisional memiliki pengaruh yang baik karena kandungan salah satu komponen yang ada didalamnya yaitu curcumin mampu memperbaiki penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi. Namun kajian tentang kunyit (Curcuma longa) sebagai obat tradisional masih dalam cakupan Obat Herbal Terstandar (OHT) dan belum sampai pada fitofarmaka. Curcumin bekerja dengan mempengaruhi berbagai target molekuler melalui interaksinya secara fisik dengan target atau dengan memodulasi faktor transkripsi, aktivitas enzim ataupun ekspresi gen. Ulasan ini merangkum peran kunyit (Curcuma longa) sebagai terapi hipertensi dan mekanismenya terhadap ekspresi gen dengan melakukan penelusuran jurnal ilmiah terpublikasi taraf internasional 10 tahun terakhir (2010-2020) melalui database elektronik berupa PubMed, ScienceDirect dan Google Scholar. Kunyit (Curcuma longa) dapat digunakan pada terapi hipertensi melalui perannya sebagai antioksidan, antiinflamasi, pencegah proliferasi sel otot polos pembuluh darah serta pada reseptor β-adrenergik dan beberapa mekanisme kerjanya terutama ke arah ekspresi gen eNOS, iNOS, ACE, AT1R, arginase, COX-2, Bcl-2 dan Caspase-3. Banyaknya manfaat dan potensi yang dimiliki kunyit (Curcuma longa) terutama perannya dalam mekanisme ekspresi gen pada hipertensi yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut melalui berbagai pengujian.
Peran Short Chain Fatty Acids (SCFAs) Terhadap Kejadian Hipertensi Agus Sulaeman; Puput Novriana; Marita Kaniawati
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 18 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol18.iss1.art11

Abstract

Background: Hypertension is a persistently elevated arterial blood pressure called the silent killer because sufferers often do not show signs and symptoms. Low Short Chain Fatty Acids (SCFA) is a risk factor for hypertension. Therefore, many efforts have been made in overcoming hypertension through the role of SCFA. Objective: This review article was conducted to see the SCFA mechanism against the incidence of hypertension so that it is hoped that we can find medicinal plants that can prevent and treat hypertension.Method: This article is compiled based on a review of several works of literature related to the role of SCFA in hypertension from articles published in the electronic database.Results: The SCFA mechanism is involved in lowering blood pressure through G-protein coupled receptors (GPCRs). Acetate binding to GPR43 causes hyperpolarization of the colonic epithelium, propionate activates GPR41 signals located in the vascular endothelium and butyrate binds to GPR109a and exerts anti-inflammatory effects. It was also found that giving baicalin and olive oil was shown to increase SCFA-producing bacteria.Conclusion: The role of SCFA in the development of hypertension occurs through the mechanism of diffusion and transport of solutes from SCFA which then activates GPCRs including GPR43, GPR41, and GPR109a so that they have a vasodilating effect by reducing inflammation, improving intestinal permeability, decreasing sympathetic nerve activity, and increasing Treg cells. Keywords: gut microbiota; SCFA; hypertension Intisari Latar belakang: Hipertensi adalah tekanan darah arteri yang meningkat secara persisten disebut juga silent killer karena penderita sering tidak menampakkan tanda dan gejala. Rendahnya Short Chain Fatty Acids (SCFA) menjadi faktor risiko dari hipertensi. Oleh karena itu, telah banyak upaya yang dilakukan dalam mengatasi hipertensi melalui peran SCFA.Tujuan: Review artikel ini dilakukan untuk melihat mekanisme SCFA terhadap kejadian hipertensi sehingga diharapkan dapat mencari tanaman obat yang dapat mencegah dan mengobati hipertensi.Metode: Artikel ini disusun berdasarkan review beberapa literatur yang terkait peran SCFA dalam hipertensi dari artikel yang diterbitkan di electronic database.Hasil: Mekanisme SCFA yang terlibat dalam penurunan tekanan darah melalui G-protein coupled receptors (GPCRs). Asetat mengikat GPR43 menyebabkan hiperpolarisasi epitel kolon, propionat mengaktifkan sinyal GPR41 yang terletak di endotel vaskuler dan butirat mengikat GPR109a memberikan efek anti-inflamasi. Kesimpulan: Peran SCFA dalam perkembangan hipertensi terjadi melalui mekanisme adanya difusi dan transport zat terlarut dari SCFA yang kemudian mengaktivasi GPCR termasuk GPR43, GPR41 dan GPR109a sehingga memberikan efek vasodilatasi dengan menurunkan inflamasi, memperbaiki permeabilitas usus, menurunkan aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan sel Treg.Kata kunci: mikrobiota usus; SCFA; hipertensi
PENGARUH REBUSAN DAUN MANGGA MANALAGI (Mangifera indica L. var. Manalagi) TERHADAP KADAR MDA MENCIT PUTIH Elis Susilawati; Agus Sulaeman; Bagus Fauzan Nuur
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): Januari
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i1.9901

Abstract

Kulit mangga pada penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan yang dapat memperbaiki hiperglikemia pada hewan diabetes, sehingga dalam penelitian tersebut akan dilakukan penelitian pada daun mangga manalagi.  Tujuan penelitian untuk mengetahui efek  rebusan daun Mangga Manalagi dalam mempengaruhi kadar gula darah dan malondialdehid serta dosis efektifnya. Metode penelitian ini dilakukan secara kuratif menggunakan model hewan diabetes defisiensi insulin yang diinduksi Aloksan dosis 200 mg/kgBB. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit jantan galur Swiss Webster yang dibagi enam kelompok yaitu, kontrol negatif, kontrol positif, kontrol pembanding Glibenklamid 0,65 mg/kgBB, rebusan daun Mangga Manalagi dosis 100 mg/kgBB, dosis 200 mg/kgBB, dan dosis 400 mg/kgBB. Pemberian terapi selama 14 hari, kadar glukosa darah diukur pada hari ke-7, dan ke-14. Kemudian dilakukan pengukuran Malondialdehid menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil dari penelitian menunjukan dosis 400 mg/kgBB menghasilkan penurunan terbesar yaitu pada kadar glukosa darah sebesar 56,76 % dan pada Kadar Malondialdehid diperoleh rata-rata terkecil sebesar 0,471 nmol/L. Kesimpulan dari penelitian ini rebusan daun Mangga Manalagi dapat menurunkan kadar glukosa darah sehingga mempengaruhi kadar malondialdehid dengan dosis efektifnya 200 mg/kgBB karena dosis tersebut tidak menyebabkan hipoglikemia.
Aktivitas Antidislipidemia Rebusan Daun Mangga Kultivar Manalagi (Mangifera indica L. Var. Manalagi) Agus Sulaeman; Elis Susilawati; Shelin Aolina
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.04 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v14i2.104

Abstract

Abstract: Dyslipidemia is characterized by changes in lipid levels in plasma, a common indicator that is prone to the risk of cardiovascular disease. Plants that are suspected to have antidislipidemia activity, one of which is mango leaves. This study aimed to determine the effective dose in a decoction of mango manalagi leaves (Mangifera indica L. var. Manalagi) in decreasing levels of total cholesterol, triglycerides, LDL, and increasing HDL levels in high-fat feed-induced rats and propylthiouracil for 28 days. This research method was carried out preventively using 30 Wistar strain male rats which were grouped into 6 groups, namely negative control, positive control, comparison control (simvastatin 1.8mg/Kg BW), and a decoction test of manalagi mango leaves at a dose of 200, 400, 800 mg/kg BW. The parameters of the observed lipid profile are determined enzymatically using the micro lab. The results of the study on total cholesterol levels, showed the largest decreasing in the 200mg/kg BW dose group by 31.29%, in triglyceride levels the largest decreasing was found in the 400mg/kg BW dose group by 40.59%, in LDL levels the largest decreasing was found in the 200 mg/kg BW dose group by 48.03%, and in HDL levels there was the largest increasing in dose 800mg /kg BW of 97.40%. This study concludes that manalagi mango leaf decoction can be an antidyslipidemia in decreasing total cholesterol, triglyceride, and LDL levels as well as increasing HDL levels, with an effective dose of 200mg/ kg BW.
REVIEW: TERAPI STUNTING DENGAN MADU JINTEN HITAM TEMULAWAK: REVIEW: STUNTING THERAPY WITH TEMULAWAK BLACK CUMIN HONEY Agus Sulaeman; Cecep Sabarudin
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.770

Abstract

Stunting merupakan kondisi dimana kurangnya tinggi badan seseorang dibandingkan dengan tinggi normal berdasarkan usianya. Salah satu dampak dalam jangka panjang adalah kekebalan tubuh menurun sehingga mudah sakit dan risiko tinggi terjadi penyakit. Oleh karena itu, secara teori balita stunting akan rentan terkena penyakit, terutama penyakit infeksi. Madu jinten hitam dan temulawak, diketahui mekanisme kerjanya terutama ke arah sistem imun yang dapat memperbaiki penyakit stunting. Madu secara oral menstimulasi produksi antibodi. Jintan hitam meningkatkan kadar IgM dan temulawak menimbulkan efek imunosupresor dengan menurunkan proliferasi limfosit. Ulasan ini merangkum madu jinten hitam temulawak sebagai terapi stunting dengan penelusuran jurnal ilmiah terpublikasi taraf international dan nasional pada 10 tahun terakhir dari itahun 2012-2022 melalui database elektronik berupa Pubmed, ScienceDirect dan Google Scholar. Kata kunci: stunting, imunitas, IgM, madu jinten hitam temulawak
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PEMENUHAN GIZI KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID 19 Elis Susilawati; Sri Lestari kartikawati; Agus Sulaeman; Marita kaniawati; Supriyatini Kartadarma
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v1i2.645

Abstract

Ketahanan pangan dan permasalahan pemenuhan gizi di masa pandemik COVID-19 menjadi masalah baru di masyarakat karena masyarakat diharuskan melakukan physical distancing agar penyebaran virus tersebut dapat dikurangi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai ketahanan pangan dan pemenuhan gizi keluarga di masa pandemic COVID 19. Metode yang dilakukan dalam ketahanan pangan yaitu dengan gerakan menanam pada lahan kosong yang terbengkalai dan pekarangan rumah menggunakan polybag serta pembuatan video mengenai pemenuhan gizi dengan menghemat pengeluaran tetapi tetap memenuhi syarat menu 4 bintang. Hasil kegiatan gerakan menanam sayuran diperoleh hasil yang sudah dirasakan warga dengan adanya pembagian hasil bercocok tanam i dan penyuluhan audio visual tentang tentang pemberian makan bayi, anak dan seluruh keluarga dengan selogan satu menu untuk satu keluarga dilakukan di RT 03 dan RT 04 RW 17 Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Gerakan menanam melibatkan seluruh warga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, sedangkan penyuluhan pemenuhan gizi keluarga dengan belibatkan ibu-bu yang terlibat di pos yandu serta ibu-ibu yang memiliki balita. Kegiatan diharapakan akan terus berlangsung meskipun kegiatan pengabdian masyarakatnya sudah selesai dan memberikan manfaat dalam kondisi pandemik COVID 19.