Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN KEGIATAN MENGECAP DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN Farida Iksan; Rosita Wondal; Umikalsum Arfa
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi November)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v2i2.2109

Abstract

Kreativitas sangat penting dimiliki oleh seorang individu termasuk pada anak usia dini yang merupakan genarasi penerus bangsa. Oleh karena itu kreativitas perlu dikembangkan sejak dini dengan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dapat membantu mengembangkan kreativitas anak yaitu dengan kegiatan mengecap. Penelitian kajian literatur ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji tentang peran kegiatan mengecap dengan menggunakan alat dan bahan alam di lingkungan sekitar (buah belimbing dan pelepah pisang) dalam rangka mengembangkan kreativitas anak. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah kegiatan mengecap dengan menggunakan buah belimbing dan pelepah pisang berperan dalam mengembangkan kreativitas anak. Dengan kegiatan mengecap, kemampuan imajinasi anak akan berkembang untuk menuangkan ide-ide baru, anak mampu berpikir dan membentuk suatu karya yang baru dan menarik. The creativities are certainly substantial to everyone as personal instead of children such as the next generation of the nation. In this case, needs the creativity to develop children throughout any activities at an early age. The stamp is the one activity that can help to enhance children's creativity. This research of literature examines the main role of stamp activity throughout the tools and materials of the environment surrounding (Star fruit and stem of the banana bunch) in the development of children's’ creativity.  The results of this research are the activities using Star fruit and the stem of the banana bunch in the development of children’s creativity. By using stamp activity, will develop children's skills of imagination to explore new ideas, creative thinking, and create new things and interesting.
KEGIATAN MEMBATIK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Yuni Ingkir; Rosita Wondal; Umikalsum Arfa
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi November)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v2i2.2043

Abstract

Motorik halus merupakan kemampuan mengkoordinasikan gerakan-gerakan fisik yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti jari jemari tangan dan gerakan pengelangan tangan yang tepat. Adapun salah satu kegiatan yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak yaitu dengan menggunakan kegiatan membatik untuk mengembangkan kemampuan motorik halus. Kegiatan membatik dalam kajian ini adalah menghias pada kain polos dengan teknik menutup kain menggunakan tali untuk mengikat bagian yang tidak diinginkan untuk diwarnai. adapun cara yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu kain dibentuk segiempat buat bentuk motif dengan cara mengikat tissu pada beberapa bagian kain menggunakan tali ikat secara kencang dan membentuk motif bulat serta basahi kain yang sudah diikat dengan cairan pewarna makanan dengan warna yang berbeda-beda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan studi literatur (library research). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kegiatan membatik dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak.Kata Kunci: Kegiatan Membatik, Motorik Halus  Abstract: Fine motor skill is the ability to coordinate physical movements that involve certain parts of the body and carried out by small muscles, such as fingers and hand movement. One of the activities can be applied in developing children's fine motor skills is batik activities. Batik activity is way of decorating a plain cloth with a closing cloth technique using a rope to tie the unwanted parts to be colored. The method used in this activity, a rectangular fabric is formed to form a motif by binding tissues to several parts of the fabric with a tight rope. Then it forms a round motif and wet cloth that has been bound with liquid food coloring in different colors. This study is library research approach. Based on the results, it can be concluded that by applying batik activities can develop children's fine motor skills.Keywords: Batik Activity, fine motor skills  
PENERAPAN METODE PROYEK DALAM MENGEMBANGKAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Bujuna Alhadad; Umikalsum Arfa; Hanisa Sulman
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi November)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v2i2.1956

Abstract

Dalam kajian ini penulis menggunakan kajian literatur, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka.Kajian ini bertujuan (1) mendeskrpisikan bagaimana mengembangkan aspek sosial anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode proyek, (2) mendeskripsikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengembangkan aspek sosial anak usia dini melalui metode proyek, (3) mendeskripsikan cara mengembangkan aspek sosial anak usia dini melalui metode proyek. Hal tersebut sangat penting karena kemampuan sosial tidak dimiliki oleh anak usia dini secara alami, tetapi harus ditumbuhkan dan dikembangkan oleh orang tua maupun pendidik PAUD dengan mengambangkan aspek sosial anak usia dini melalui metode proyek.Metode proyek merupakan metode pembelajaran aktif dimana anak diberi kebebasan dalam memilih kegiatan bahan ajarnya diorganisasikan sedemikian rupa, serta mengandung suatu pokok masalah dan memberikan kesempatan pada anak-anak  bersosialisasi dan bekerja sama dengan kelompoknya. Sehingga dalam penelitian ini metode proyek dipandang dapat diterapkan dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak. Kemampuan sosial harus ditanamkan sejak dini agar anak lebih mudah berinteraksi atau berhubungan dengan lingkungannya. Dalam bersosialisasi anak akan mudah diterima karena anak memiliki kemampuan sosial yang baik seperti mudah bergaul, berbagi dengan teman, bertanggung jawab atas perbuatannya, menghargai temannya. Interaksi sosial pada anak pertama   kali   terjadi dalam lingkungan keluarga terutama orang tua dan saudara.The writer used library research, which is a series of activities relating to the method of collecting library data. This study aimed  (1) to describe how to develop the social aspects of children aged 5-6 years using the project method, (2) describe the factors that influence in developing social aspect of early childhood through the project method, (3) describe how to develop social aspects of early childhood through the project method. This is very important because social abillity are not passed by early childhood naturally, but must be grown and developed by parents and teachers  by developing the social aspect  of early childhood using the project method. The project method is an active learning method where children can choose the activities, the teaching materials, organized in such a way, and contain a problem and provide opportunities for children to socialize and cooperate with their groups to solve the problem. So that in this study the project method is seen to be applied in developing the social  ability of children aged 5-6 years in kindergarten. Social ability must be instilled early , so that children more easily interact to their environment.In socializing children will be easily accepted because children have good social skills such as easy to get along, share with friends, take responsibility for their actions, respect their friends. Social interaction in children first occurs in the family environment, especially parents and relatives.
Analisis Implementasi dan Kendala Penerapan Kurikulum 2013 pada SD Kelas Awal (Studi Kasus di SD 104/III Koto Iman) Amalia Husna; Rosita Wondal; Umikalsum Arfa; Winda Oktaviani; Yayat Suharyat
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6939

Abstract

Kurikulum menjadi isu yang serius dalam menyongsong pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 adalah suatu kebijakan baru pemerintah pada bidang pendidikan yg dibutuhkan agar dapat menjawab tantangan & dilema yg akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi dan kendala penerapan kurikulum 2013 pada sd kelas awal di SD 104/III Koto Iman. Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus yang termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bentuk-bentuk dari Implementasi kurikulum 2013 pada kelas awal di SD 104/III Koto Iman adalah: (1) membuat perangkat pembelajaran; (2) pembelajaran tidak hanya menekankan pada aspek kognitif; (3) penilaian autentik; (4) pembelajaran berbasis tematik; (5) menggunakan pendekatan saintifik; (6) menggunakan model pembelajaran projek; dan (7) strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Adapun kendala-kendala yang ditemukan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada kelas awal di SD 104/III Koto Iman adalah: (1) Keahlian Guru dalam Merencanakan Pembelajaran di Sekolah; (2) Kurangnya Media Pembelajaran; (3) Kurangnya Sarana dan Prasarana. Untuk mengatasi kendala ini, perencanaan dalam implementasi Kurikulum 2013 harus dilakukan secara matang.