Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MEMBEDAH KONSEP BID’AH Ruslan; Rasyidah Zainuddin
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i1.611

Abstract

Keragaman pemahamanan keagamaan merupakan bagian dari realitas sosial yang diakibatkan oleh perbedaan metode dalam menafsirkan teks-teks suci agama. Salah satu konsep dalam Islam yang selalu menuai kontroversi interpretasi adalah istilah ‘Bid’ah” yang kemudian berujung pada lahirnya beragam perilaku beragama di kalangan umat muslim sendiri. Artikel ini mengkaji secara konsepsional mengkaji variasi interpretasi terhadap istilah ‘Bid’ah’ sebagai awal mula munculnya variasi beragama di kalangan umat muslim khususnya di Indonesia. Artikel ini menggunakan kajian literatur teks keagamaan Islam yaitu A-Qur’an dan Hadits terkait konsep Bid’ah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan paradigma berpikir dalam memahami dan menginterpretasi teks-teks suci agama berdampak terhadap perilaku beragama. Unsur-unsur perbedaan paradigma tersebut antara lain: aspek historis ayat dan hadits, aspek sosial dan budaya (lokalitas), aspek linguistik
Islamic Clothing, Religiosity, and Da’wah Communication Kurniati Abidin; Rasyidah Zainuddin; Andi Burchanuddin; Syamsu Kamaruddin
Palakka : Media and Islamic Communication Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : State Islamic Institute of Bone, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.615 KB) | DOI: 10.30863/palakka.v2i1.1479

Abstract

Clothing is one of the results of human culture which has many functions such as health functions, ethical functions, and aesthetic functions. At the same time, clothing also gives the impression to the public as a form of communication inherent in it. This article aims to reveal clothes with the impression of communication to others. One of the clothes referred to is Muslim clothing which includes a robe, robe, turban, cingkrang pants (for men), and a headscarf (for women). This research method uses descriptive quantitative method with 50 respondents consisting of 25 men and women each. The results showed that Muslim clothes gave many impressions such as the impression of faith, the impression of sunnah, the impression of syar'i and so on. The conclusion of this research is that clothes always leave an impression and message. These impressions and messages are received by the public as a form of communication for the wearer. Muslim clothing gives the impression of religiosity and spirituality.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SELAMA COVID-19 DI UNIVERSITAS BOSOWA : STUDENT’S PERCEPTION AT LEARNING PROCESS DURING COVID-19 IN BOSOWA UNIVERSITY Rasyidah Zainuddin; Muhammad Masdar; Andi Burchanuddin
Kumpulan Artikel Pendidikan Anak Bangsa (Kapasa) : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2021): Desember KAPASA
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MEGAREZKY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.592 KB) | DOI: 10.37289/kapasa.v1i1.62

Abstract

This study aims to describe (1) the implementation of sociology learning at the Sociology Study Program at Bosowa University, (2) students' perceptions of sociology learning at the Sociology Study Program at Bosowa University Makassar. This study uses a quantitative descriptive method with a survey approach to all 100 students of the sociology study program. The number of this population as well as the research sample. Data collection techniques used research instruments with a five-scale Likert scale, and literature study. Data analysis technique used frequency tabulation with percentage technique. The results of the study found: (1) The implementation of learning during the COVID-19 pandemic was categorized as 'Good' with a score of 245, sometimes 50, Bad 49. (2) Respondents' perceptions of the implementation of learning during the COVID-19 pandemic were categorized as 'Good' (Score 322). , Average (Score 44), Bad (Score 9). The conclusion of the study is that students' perceptions of learning during the Covid-19 Pandemic at the University of Bosowa are categorized as 'Good'. The recommendation of this research is the need for teachers to innovate learning in the post-pandemic era in order to keep up with the times. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan (1) implementasi pembelajaran sosiologi di Program studi sosiologi Universitas Bosowa, (2) persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran sosiologi di program studi sosiologi Universitas Bosowa Makassar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan suvei terhadap semua jumlah mahasiswa program studi sosiologi sebanyak 100 orang. Jumlah populasi ini sekaligus juga sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data mempergunakan instrumen penelitian dengan Skala Likert lima skala, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan tabulasi frekuensi dengan teknik persentase. Hasil penelitian menemukan : (1) Implementasi pembelajaran selama pandemi covid-19 terkategori ‘Baik’ dengan nilai 245, kadang-kadang 50, Buruk 49. (2) Persepsi responden terhadap implementasi pembelajaran selama pandemi covid-19 terkategori ‘Baik’ (Nilai 322), Biasa (Nilai 44), Buruk (Nilai 9). Kesimpulan penelitian adalah persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran selama Pandemi Covid-19 di Universitas Bosowa terkategori ‘Baik’. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya para guru melakukan inovasi pembelajaran di era post-pandemi agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
Pelatihan Pemetaan Potensi Wisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Maros Sulawesi Selatan Harifuddin Halim; Ibrahim Ibrahim; Rasyidah Zainuddin
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v1i2.207

Abstract

Kabupaten Maros merupakan wilayah yang kaya budaya dengan potensi alam yang indah yang berpeluang menjadi aset wisata pemerintah setempat. Banyaknya potensi wisata tersebut tidak serta merta signifikan terhadap tingkat partisipasi masyarakatnya. Oleh karena itulah, dianggap perlu untuk memberdayakan masyarakat agar mereka sadar dan terlibat dalam pengembangan pariwisata lokal yang kemudian dapat berdampak terhadap kehidupan ekonomi mereka. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pemetaan pariwisata di Kabupaten Maros. Kegiatan pengabdian ini merupakan hasil kerjasama antara ADPERTISI dengan Pemerintah Kabupaten Maros dengan lokasi pelatihan di Kecamatan Bontoa. Pengabdian ini dihadiri oleh kurang lebih 40 warga masyarakat berasal dari berbagai kelompok seperti kelompok karang taruna, kelompok pencinta desa wisata. Pelatihan ini bertujuan (1) memetakan potensi wisata di Kabupaten Maros khususnya di Kecamatan Bontoa, dan (2) menyadarkan masyarakat atas potensi kesadaran yang mereka miliki untuk berkembang menjadi lebih baik. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan FGD. Hasil pelatihan ini menghasilkan luaran-luaran sebagai berikut: (1) lahirnya pemetaan potensi wisata lokal di kecamatan Bontoa, (2) lahirnya banyak gagasan masyarakat tentang persoalan sosial terkait pariwisata, (3) Lahirnya kesediaan kelompok masyarakat untuk terlibat secara serius dalam mengembangkan potensi wisata lokal mereka
Gender dan Mobilitas Sirkuler Perempuan Desa Asmirah; Harifuddin Halim; Rasyidah Zainuddin; Ismail Suardi Wekke; Mortaza A. Syafinuddin Hammada
Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika, Sosial dan Budaya Vol 3 No 2 (2022): Dialektika, Sosial dan Budaya (Desember 2022)
Publisher : STAI DDI Kota Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55623/ad.v3i2.132

Abstract

Perempuan selalu menjadi bagian penting dalam ekonomi rumahtangga. Dalam mencari nafkah, perempuan (ibu rumah tangga) bisa melakukan apa saja untuk meningkatkan pendapatan keluarganya. Ia bahkan bisa pergi ke mana saja melakukan perjalanan jauh dan kembali lagi ke rumahnya. Bahkan, ia juga bisa meninggalkan anak dan suaminya dalam jangka waktu tertentu untuk bekerja. Dalam konteks tersebut, artikel ini mengungkapkan mobilitas perempuan (ibu rumah tangga) yang pergi jauh dari rumahnya untuk mencari uang atau bekerja dan kembali lagi (mobilitas), sementara suami tinggal di rumah. Artikel ini mengkaji perempuan pedagang di pelabuhan Parepare yang melakukan mobilitas sirkuler antar wilayah. Hasil penelitian ini menemukan (1) kaum perempuan (baca istri) meninggalkan rumah dari luar Parepare ke pelabuhan Parepare untuk meningkatkan ekonomi keluarga. (2) keberadaan para pedagang tersebut di pelabuhan merupakan hasil kesepakatan bersama suami. (3) mobilitas sirkuler kaum perempuan menunjukkan adanya dominasi mereka di bidang ekonomi dibanding kaum pria. Hal itu disebabkan oleh adanya pembagian kerja yang seimbang di antara kaum perempuan dan pria. Kesimpulan penelitian ini adalah mobilitas sirkuler perempuan pedagang merupakan bagian dari wujud keadilan gender di pelabuhan Parepare.
MEMBEDAH KONSEP BID’AH Ruslan; Rasyidah Zainuddin
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i1.611

Abstract

Keragaman pemahamanan keagamaan merupakan bagian dari realitas sosial yang diakibatkan oleh perbedaan metode dalam menafsirkan teks-teks suci agama. Salah satu konsep dalam Islam yang selalu menuai kontroversi interpretasi adalah istilah ‘Bid’ah” yang kemudian berujung pada lahirnya beragam perilaku beragama di kalangan umat muslim sendiri. Artikel ini mengkaji secara konsepsional mengkaji variasi interpretasi terhadap istilah ‘Bid’ah’ sebagai awal mula munculnya variasi beragama di kalangan umat muslim khususnya di Indonesia. Artikel ini menggunakan kajian literatur teks keagamaan Islam yaitu A-Qur’an dan Hadits terkait konsep Bid’ah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan paradigma berpikir dalam memahami dan menginterpretasi teks-teks suci agama berdampak terhadap perilaku beragama. Unsur-unsur perbedaan paradigma tersebut antara lain: aspek historis ayat dan hadits, aspek sosial dan budaya (lokalitas), aspek linguistik