Mukhamad Shokheh
History Department, Faculty of Social Sciences, Semarang State University

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TRADISI INTELEKTUAL ULAMA JAWA: SEJARAH SOSIAL INTELEKTUAL PEMIKIRAN KEISLAMAN KIAI SHALEH DARAT Shokheh, Mukhamad
Paramita: Historical Studies Journal Vol 21, No 2 (2011)
Publisher : Paramita: Historical Studies Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kiai Shaleh Darat including one of the scholars of Islamic intellectual tradition of Java developers in a productive period of pre-modernism. The main work of scholars in the field of fiqh Shaleh Darat is a book Majmooat al-Sharia al-Kafiyat li al-Awam a Javanese language books of fiqh in Arabic Pegon lettered. Socio-political conditions of Java in the late 19th century, showed the majority of its people are Muslims who lay in religious understanding who are under control of the colonial goverment. This is the background for Kiai Shaleh Darat in writing the book in local language. Book Majmooat al-shariah al-Kafiyat li al-Awam is one book that was written by Kiai Saleh Darat. This book explains the basics of Islam, such as the nature of Islamic religion, faith and charity, fiqhiyah theories, such as purification, prayers, alms, fasting and rituals of hajj. Mu `amalat issues were also discussed such as buying and selling, usury, marriage. Based on the results of this study, it is concluded that Kiai Shaleh Darat’s thought was influential enough, both among his scholar and society in general. Keywords: intellectual tradition, scholars, Islamic Thought   Kiai Shaleh Darat termasuk salah satu ulama pembangun tradisi intelektual Islam Jawa pada periode pra modernisme yang produktif. Karya utama Kiai Shaleh Darat dalam bidang fiqh adalah kitab Majmu’at al-Syariat al-Kafiyat li al-Awam  sebuah kitab fiqh berbahasa Jawa berhuruf Arab Pegon. Kondisi sosial politik Jawa pada akhir abad ke-19 memperlihatkan mayoritas masyarakatnya adalah muslim yang  awam dalam pemahaman keagamaan yang berada dibawah penguasaan pemerintah kolonial. Hal inilah yang  mendasari Kiai Saleh Darat menulis kitab dengan bahasa lokal. Kitab Majmu’at al-syari’ah al-Kafiyat li al-Awam merupakan salah satu kitab yang ditulis Kiai Saleh Darat. Kitab ini menerangkan dasar-dasar agama Islam, seperti hakikat agama Islam, iman dan ihsan, teori-teori fiqhiyah, seperti bersuci, shalat, zakat, puasa dan manasik haji. Masalah-masalah mu’amalat juga dibahas seperti jual beli, riba, pernikahan. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemikiran Kiai Saleh Darat cukup berpengaruh, baik dikalangan santrinya maupun masyarakat secara umum. Kata kunci: Tradisi intelektual, ulama, Pemikiran Islam    
THE NEW RESPONDS TOWARD THE CHALLENGE: ISLAMIC DAWAH AND CATHOLIC MISSION IN SEMARANG, 1890s-1940s Shokheh, Mukhamad
Paramita: Historical Studies Journal Vol 25, No 2 (2015): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v25i2.5137

Abstract

This study discusses the growth and development of religious movements and their effects on social life of religious communities during the period 1890s-1940s Semarang. The main problems of this study are the growth and development of Islamic da’wah and Catholic mission and its influence on socio-religious life to the people in Semarang. This study used the historical method in order to answer the problem. The development of Islamic dawah and Catholic missions in Semarang in the period 1890s-1940s could be seen into two mainstream, namely the renewal of da’wah and indigenization of mission. Islamic dawah and Catholic mission have brought progress to the social religious life of societies. Poeple in Semarang recognized the religious organization and new forms of leadership which more rational and democratic, and the growth of new awareness of identity from  people to the identity as citizens. Penelitian ini mendiskusikan muncul dan berkembangnya gerakan keagamaan dan dampaknya pada kehidupan sosial pada komunitas agama periode 1890-an sampai 1940-an di Kota Semarang. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan perkembangan dakwah Islam dan misi Katolik, serta pengaruhnya terhadap kehidupan sosial keagamaan di Semarang. Penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk menjawab permasalahan. Perkembangan dakwah Islam dan misi Katolik pada periode 1890-an sampai 1940-an dapat dilihat dari dua mainstream, yakni pembaharuan dakwah dan indigenisasi (pelokalan) dari misi. Dakwah Islam dan misi Katolik memberikan progress terhadap kehidupan sosial keagamaan di Semarang. Masyarakat di Semarang mengenal organisasi keagamaan dan bentuk baru dari kepemimpinan yang lebih rasional dan demokratis, dan tumbuhnya kesadaran atas identitas personal menjadi identitas sebagai warga masyarakat. 
Kampongverbetering dan Perubahan Sosial Masyarakat Gemeente Semarang Tahun 1906-1942 Amalia, Rizky; Purnomo, Arif; Shokheh, Mukhamad
Journal of Indonesian History Vol 5 No 1 (2016): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak abad ke-19, Semarang mengalami kemajuan pesat di bidang perdagangan dan perindustrian yang mengundang para pendatang untuk memasuki kota Semarang dan turut mengadu nasib di kota ini. Permasalahan di kota Semarang pun semakin beragam dan kompleks seiring pesatnya peningkatan jumlah penduduk di kota ini. Salah satu masalah yang muncul di Semarang sejak awal awal abad ke-20 yaitu permasalahan terkait dengan perkampungan rakyat. Perkampungan rakyat Semarang identik dengan berbagai wabah penyakit yang berkembang di dalamnya. Hal ini tidak terlepas dari buruknya kondisi fisik perkampungan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Program kampongverbetering digagas oleh pemerintah gemeente Semarang sebagai solusi dari permasalahan di perkampungan rakyat. Anggaran dana dari pelaksanaan program kampongverbetering ditanggung oleh dua pihak yaitu pemerintah pusat dan pemerintah gemeente. Program ini membawa dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di perkampungan. Mereka dapat tinggal di lingkungan yang lebih layak dan kepedulian akan kesehatan pun membaik. Dengan demikian angka kesehatan di perkampungan Semarang pun meningkat dan angka kematian yang sebelumnya tinggi bisa dikurangi.
Peran Guru Sejarah dalam Pengembangan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Sejarah Lokal di SMA Negeri 1 Ambarawa Alfiyah, Reni; Jayusman, Jayusman; Shokheh, Mukhamad
Indonesian Journal of History Education Vol 5 No 2 (2017): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui fokus pembelajaran sejarah lokal, wujud peran guru sejarah, kendala dan upaya yang dilakukan guru sejarah untuk mengembangkan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) fokus pembelajaran sejarah lokal di kelas XI IPS antara lain: peristiwa sekitar pertempuran ambarawa dan peninggalannya, peninggalan sejarah lokal masa Hindu-Buddha, peninggalan masa islam, penyisipan nilai tradisi lokal seperti tradisi tuguran dan peringatan 10 November dalam pembelajaran sejarah lokal. (2) Wujud peran guru sejarah sebagai fasilitator dengan memfasilitasi siswa dengan memberi pembelajaran, mengelola kelas, memberi contoh, dan evaluasi pembelajaran sejarah lokal di kelas XI IPS, sebagai pembimbing dengan mendampingi, mengarahkan, memotivasi, menjadi konselor dan penghubung antar generasi pembelajaran sejarah lokal, sebagai stimulus kreativitas dengan memberi variasi dalam mengajar, menambah sumber sejarah lokal. (3) Kendala yang dihadapi guru seperti karakter siswa yang dibentuk di rumah berbeda dengan di sekolah, kesulitan menyesuaikan karakter yang ingin dicapai dengan materi, kesulitan memahami kondisi psikologi tiap siswa, kurangnya pengawasan terhadap siswa dan pengaruh pergaulan di lingkungan. Upaya yang dilakukan guru dengan memberi contoh yang baik, menasehati, membimbing, memotivasi, melakukan pendekatan personal dan membekali siswa dengan pengetahuan agama sangatlah baik untuk mengembangkan karakter siswa, terutama dalam pembelajaran sejarah lokal.
THE NEW RESPONDS TOWARD THE CHALLENGE: ISLAMIC DA'WAH AND CATHOLIC MISSION IN SEMARANG, 1890s-1940s Shokheh, Mukhamad
Paramita: Historical Studies Journal Vol 25, No 2 (2015): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v25i2.5137

Abstract

This study discusses the growth and development of religious movements and their effects on social life of religious communities during the period 1890s-1940s Semarang. The main problems of this study are the growth and development of Islamic da’wah and Catholic mission and its influence on socio-religious life to the people in Semarang. This study used the historical method in order to answer the problem. The development of Islamic da'wah and Catholic missions in Semarang in the period 1890s-1940s could be seen into two mainstream, namely the renewal of da’wah and indigenization of mission. Islamic da'wah and Catholic mission have brought progress to the social religious life of societies. Poeple in Semarang recognized the religious organization and new forms of leadership which more rational and democratic, and the growth of new awareness of identity from  people to the identity as citizens. Penelitian ini mendiskusikan muncul dan berkembangnya gerakan keagamaan dan dampaknya pada kehidupan sosial pada komunitas agama periode 1890-an sampai 1940-an di Kota Semarang. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan perkembangan dakwah Islam dan misi Katolik, serta pengaruhnya terhadap kehidupan sosial keagamaan di Semarang. Penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk menjawab permasalahan. Perkembangan dakwah Islam dan misi Katolik pada periode 1890-an sampai 1940-an dapat dilihat dari dua mainstream, yakni pembaharuan dakwah dan indigenisasi (pelokalan) dari misi. Dakwah Islam dan misi Katolik memberikan progress terhadap kehidupan sosial keagamaan di Semarang. Masyarakat di Semarang mengenal organisasi keagamaan dan bentuk baru dari kepemimpinan yang lebih rasional dan demokratis, dan tumbuhnya kesadaran atas identitas personal menjadi identitas sebagai warga masyarakat. 
TRADISI INTELEKTUAL ULAMA JAWA: SEJARAH SOSIAL INTELEKTUAL PEMIKIRAN KEISLAMAN KIAI SHALEH DARAT Shokheh, Mukhamad
Paramita: Historical Studies Journal Vol 21, No 2 (2011)
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v21i2.1036

Abstract

Kiai Shaleh Darat including one of the scholars of Islamic intellectual tradition of Java developers in a productive period of pre-modernism. The main work of scholars in the field of fiqh Shaleh Darat is a book Majmoo'at al-Shari'a al-Kafiyat li al-Awam a Javanese language books of fiqh in Arabic Pegon lettered. Socio-political conditions of Java in the late 19th century, showed the majority of its people are Muslims who lay in religious understanding who are under control of the colonial goverment. This is the background for Kiai Shaleh Darat in writing the book in local language. Book Majmoo'at al-shari'ah al-Kafiyat li al-Awam is one book that was written by Kiai Saleh Darat. This book explains the basics of Islam, such as the nature of Islamic religion, faith and charity, fiqhiyah theories, such as purification, prayers, alms, fasting and rituals of hajj. Mu `amalat issues were also discussed such as buying and selling, usury, marriage. Based on the results of this study, it is concluded that Kiai Shaleh Darat’s thought was influential enough, both among his scholar and society in general. Keywords: intellectual tradition, scholars, Islamic Thought   Kiai Shaleh Darat termasuk salah satu ulama pembangun tradisi intelektual Islam Jawa pada periode pra modernisme yang produktif. Karya utama Kiai Shaleh Darat dalam bidang fiqh adalah kitab Majmu’at al-Syariat al-Kafiyat li al-Awam  sebuah kitab fiqh berbahasa Jawa berhuruf Arab Pegon. Kondisi sosial politik Jawa pada akhir abad ke-19 memperlihatkan mayoritas masyarakatnya adalah muslim yang  awam dalam pemahaman keagamaan yang berada dibawah penguasaan pemerintah kolonial. Hal inilah yang  mendasari Kiai Saleh Darat menulis kitab dengan bahasa lokal. Kitab Majmu’at al-syari’ah al-Kafiyat li al-Awam merupakan salah satu kitab yang ditulis Kiai Saleh Darat. Kitab ini menerangkan dasar-dasar agama Islam, seperti hakikat agama Islam, iman dan ihsan, teori-teori fiqhiyah, seperti bersuci, shalat, zakat, puasa dan manasik haji. Masalah-masalah mu’amalat juga dibahas seperti jual beli, riba, pernikahan. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemikiran Kiai Saleh Darat cukup berpengaruh, baik dikalangan santrinya maupun masyarakat secara umum. Kata kunci: Tradisi intelektual, ulama, Pemikiran Islam    
Kampongverbetering dan Perubahan Sosial Masyarakat Gemeente Semarang Tahun 1906-1942 Amalia, Rizky; Purnomo, Arif; Shokheh, Mukhamad
Journal of Indonesian History Vol 5 No 1 (2016): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak abad ke-19, Semarang mengalami kemajuan pesat di bidang perdagangan dan perindustrian yang mengundang para pendatang untuk memasuki kota Semarang dan turut mengadu nasib di kota ini. Permasalahan di kota Semarang pun semakin beragam dan kompleks seiring pesatnya peningkatan jumlah penduduk di kota ini. Salah satu masalah yang muncul di Semarang sejak awal awal abad ke-20 yaitu permasalahan terkait dengan perkampungan rakyat. Perkampungan rakyat Semarang identik dengan berbagai wabah penyakit yang berkembang di dalamnya. Hal ini tidak terlepas dari buruknya kondisi fisik perkampungan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Program kampongverbetering digagas oleh pemerintah gemeente Semarang sebagai solusi dari permasalahan di perkampungan rakyat. Anggaran dana dari pelaksanaan program kampongverbetering ditanggung oleh dua pihak yaitu pemerintah pusat dan pemerintah gemeente. Program ini membawa dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di perkampungan. Mereka dapat tinggal di lingkungan yang lebih layak dan kepedulian akan kesehatan pun membaik. Dengan demikian angka kesehatan di perkampungan Semarang pun meningkat dan angka kematian yang sebelumnya tinggi bisa dikurangi.