Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN, PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI DAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID-19 Milla, Amalia Nur; Nurbaeti, Neneng; Ramadanti, Livia; Malik, Maulana; Blesenki, Kiki
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2147.539 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3189

Abstract

Abstrak: Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam masa pandemi Covid-19, adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan belum terbiasa melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), langkanya handsanitizer dipasaran sehingga harganya menjadi mahal, ketahanan pangan terancam dengan sulitnya mendapatkan bahan pangan khususnya sayuran dimasa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).Tusjuan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah : 1). Masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.  2). Masyarakat dapat membuat handsanitizer dari bahan alami, 3). Masyarakat dapat melakukan budidaya sayuran dengan metode hidroponik sederhana. Metode yang dilakukan : 1). Sosialisasi dengan kunjungan ke rumah warga sasaran 2). Pelatihan. 3). Monitoring dan evaluasi kegiatan. Lokasi kegiatan di Kecamatan Parungkuda, Nyalindung dan Gunungpuyuh Sukabumi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat dapat : 1) menerapkan protokol kesehatan (cara menggunakan masker, cara batuk,  jaga jarak dan cara cuci tangan secara baik dan benar), 2). Dapat membuat hand sanitizer dari daun sirih, 3) Dapat melakukan budidaya sayuran (kangkung dan pakchoy) dengan metode hidroponik sederhana. Abstract:  Some of the problems during the Covid-19 pandemic, are the low level of public awareness in implementing health protocols and not being used to implementing New Habitual Adaptation (IMR), the scarcity of handsanitizers in the market so that the price is expensive, food security is threatened with difficulty getting food, especially vegetables in the future. large-scale social restrictions (PSBB). The objectives of community service are: 1). The public can apply health protocols to break the chain of spread of Covid-19. 2). People can make hand sanitizers from natural ingredients, 3). The community can cultivate vegetables using simple hydroponic methods. Methods used: 1). Visits to target residents' homes to socialize activities, 2). Training,3). Monitoring and evaluation. The location of the activity is in Parungkuda, Nyalindung and Gunungpuyuh Sukabumi Districts. The results of the activity show that the community can: 1) apply health protocols (how to use a mask, how to cough, maintain distance and how to wash hands properly), 2). Can make hand sanitizer from betel leaf, 3) Can cultivate vegetables (kale and pakchoy) using simple hydroponic methods
Pemanfaatan Sampah Organik untuk Pupuk Kompos dan Budidaya Maggot Sebagai Pakan Ternak Reni mulyani; Devi Indah Anwar; Neneng Nurbaeti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v6i1.4911

Abstract

Organic waste that comes from daily food leftovers in the community has not been used properly, people still put together organic waste and non-organic waste which is then burned, this results in the environment being exposed to carbon dioxide from burning garbage. In Nyalindung Village, many of the people make a living as breeders and farmers, where farmers buy their agricultural crops from Sukabumi City, which is quite far from Nyalindung Village, as well as breeders who buy chicken feed from cities which are quite far and expensive. To reduce organic waste, this community service will conduct training on how to process organic waste into compost so that it can be used by farmers, and the use of organic waste for magot cultivation so that it can be used by chicken breeders as high protein feed. The target output of this community service is the community, farmers and breeders can make fertilizer and animal feed based on magot Keywords: waste, organic, magot, compost Abstrak Sampah organik yang berasal sisa makanan sehari-hari di masyarakat belum dimanfaatkan dengan baik, masyarakat masih mennyatukan sampah organik dan sampah non organik yang kemudian dibakar, hal tersebut mengakibatkan Lingkungan terpapar karbon dioksida dari pembakaran sampah. Di Desa Nyalindung Masyarakatnya banyak berpencaharian sebagai peternak dan petani, Dimana para petani untuk memupuk tanaman pertaniannya membeli dari Kota Sukabumi yang jaraknya cukup jauh dari Desa Nyalindung, begitu pula dengan Peternak membeli pakan ayam dari kota yang jaraknya cukup jauh dan mahal. Untuk mengurangi sampah organik, pada pengabdian Masyarakat ini akan dilakukan pelatihan cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos agar bisa dimanfaatkan oleh petani, dan pemanfaatan sampah organik untuk budidaya magot agar dapat dimanfaatkan oleh para peternak ayam sebagai pakan berprotein tinggi. Target Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat, para petani dan peternak dapat membuat pupuk dan pakan ternak berbasis magot Kata Kunci: sampah, organik, magot, kompos
Keragaman Genetik Dan Rekonstruksi Filogeni Ikan Sidat (Anguilla Spp.) Di Muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu Sukabumi Edwin Edwin; Reni Mulyani; Neneng Nurbaeti
SANTIKA is a scientific journal of science and technology Vol. 8 No. 1 (2018): SANTIKA
Publisher : The Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/jsa.v8i1.390

Abstract

Indonesian sea waters are the origin of various species of eel (Anguilla spp.) Which are spreadthroughout the world. There are 18 species of eel that have been identified in the world, 9 of whichare in Indonesian waters. The life cycle of eel when larvae and juveniles have morphological formsthat are difficult to distinguish between species. The level of difficulty in identifying eel species willcause delays in disclosure of biodiversity. The high market demand caused concern becausePelabuhan Ratu Bay is one of the southern coast waters of Java Island which has great potential insupplying eel larvae and juveniles. One of the locations where eel fish are caught is the estuary ofthe Cimandiri river located in the southern part of Pelabuhan Ratu bay. Until now, research ongenetic diversity and phylogeny of eel that has entered the estuary of the river has not been donemuch. Even though it is very important to maintain genetic resources, species and ecosystems ofeels. Genetic resources are the basic stages in an effort to protect eel resources in Indonesia,through this method it will facilitate identification even at the species level when compared to justusing identification methods based on morphological characters.This study used eel fish samplesfrom the genus Anguilla taken from the mouth of the Cimandiri River, Pelabuhan Ratu. Sampling iscarried out every month starting from December 2017 - March 2018. Samples are taken using ancoand bubu fishing gear. The sample is then preserved with absolute ethanol solution (96%),followed by the extraction process, PCR (Polymerase Chain Reaction) and electrophoresisamplification. The genus is A. bicolor bicolor, A. nebulosa nebulosa and A. marmorata.
PENGGUNAAN PUPUK DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PIGMENTASI IKAN KOI (Cyprinus carpio) THE USE OF FERTILIZERS WITH DIFFERENT DOSAGE ON PIGMENTATION OF KOI FISH (Cyprinus carpio) Yaqub Riki Rahmawan; Novita MZ; Neneng Nurbaeti
Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Vol 3, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu alasan yang menarik minat konsumen ikan hias adalah kualitas warna ikan hias itu sendiri, sehingga pembudidaya melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan ikan hias dengan warna yang cerah. Upaya peningkatan kecerahan warna ikan hias dapat dilakukan dengan pemberian karotenoid tambahan, baik yang tersedia alami maupun sintesis. Salah satu karotenoid alami adalah mikroalga air tawar. Mikroalga dapat ditumbuhkan dengan memberi penambahan pupuk N dan P ke dalam kolam budidaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dosis pupuk efektif dalam menumbuhkan mikroalga yang berdampak terhadap pigmentasi ikan koi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Akuakultur Universitas Muhammadiyah Sukabumi menggunakan akuarium berukuran 40x50x60 cm3 dan padat tebar koi 10 ekor per akuarium. Dosis pupuk yang diujikan adalah 0,25 g/L pupuk kandang + 0,6 g/L NPK (A), 0,5 g/L pupuk kandang + 0,3 g/L NPK (B), dan 1,5 g/L pupuk kandang + 1 g/L NPK (C). Pengukuran warna ikan dilakukan dengan memotret bagian tubuh ikan menggunakan ponsel pintar yang telah dilengkapi dengan aplikasi color picker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C menghasilkan kecerahan warna tertinggi dengan peningkatan warna mencapai 13,55%. Selain kualitas warna, pertumbuhan bobot dan panjang ikan pada perlakuan C menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Adapun kualitas air pada setiap perlakuan menunjukkan nilai yang tergolong optimum bagi keberlangsungan ikan koi.