Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MOTIVASI MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN AMBON DALAM MENGGUNAKAN CADAR Farhana Fattaroeba; Samad Umarella; Saddam Husein
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 6, No 2 (2021): PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/alt.v6i2.2539

Abstract

This study aims to determine the motivation and factors supporting andinhibiting student motivation in using the veil. The research in this thesis uses a mixedmethod which is a mixed type of research, namely a combination of qualitative andquantitative which produces data in the form of words or sentences and also producesdata in the form of numbers or percentages of the observed subjects. The subjectsstudied were students of the Islamic Religious Education study program, Faculty ofTarbiyah and Teacher Training, IAIN Ambon, which consisted of 12 female students whostill wore the veil. Data collection methods used include interviews, questionnaires anddocumentation. Based on the results of the study found that: The motivation of studentsof the Islamic Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training IAINAmbon in using the veil is divided into two, namely intrinsic motivation which includes:mastery goals and need for achievement and extrinsic motivation which includes:expectations of authority from family, expectations educational authority, hope fromfriends and fear of failure. The supporting factors, namely: positive support from family,invitations from friends, and often watching studies related to the virtues of using the veil.There are also inhibiting factors, namely: the fear of being ostracized, as well as negativeassumptions from the family regarding the veil, a less supportive living environment.Furthermore, based on the percentage count processed using quantitative analysis, itwas found that the level of motivation of students of the Islamic Religious EducationStudy Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Ambon, in using the veil,was in the very high category, with a value of 86.17%.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS X SMA NEGERI 5 BURU KECAMATAN LILIALY KABUPATEN BURU Tiarni Soamole; Samad Umarella; Saddam Husein
Kuttab: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 1, No 2 (2019): Pembelajaran
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.111 KB) | DOI: 10.33477/kjim.v1i2.2058

Abstract

Abstract: This study aims to find out how the use of multimedia in improving students' learning motivation in Islamic Religious Education subjects in the Classroom X SMA Negeri 5 Buru as well as supporting factors and inhibition of the use of multimedia. This research was conducted in SMA Negeri 5 Buru District Lilialy Kabupaten Buru, from September 1, 2020 to October 1, 2020. This research is a qualitative descriptive research with data collection techniques in the form of observations, interviews and documentation. The collected data is then analyzed qualitatively including: data collection, data reduction, data display and verification and affirmation of conclusions. The results showed that the use of multimedia can increase students' learning motivation in Islamic Religious Education subjects in the classroom X SMA Negeri 5 Buru, where students appear to focus on following the learning process, recording the subject matter, and are happy with the learning using multimedia, students easily explain or answer the teacher's questions PAI boldly and actively in the learning process. Supporting factors and inhibition factors of multimedia use in increasing students' learning motivation in Islamic Religious Education subjects in the Classroom X SMA Negeri 5 Buru among others, for supporting factors, namely the availability of leptop and computer, infokus, electricity, clean school walls, clean classrooms, and the ability of PAI teachers who are very good in integrating concepts with multimedia in the learning process as well as the availability of special classrooms designed for learning activities using multimedia infokus. As for the inhibition factor is infokus available only one, so it will be constrained when used by other teachers, then electricity is often out and internet access is often sluggish. Keywords: Multimedia, student learning motivation, Islamic Religious Education Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan multimedia dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas X SMA Negeri 5 Buru serta faktor pendukung dan penghambat penggunaan multimedia tersebut..Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Buru Kecamatan Lilialy Kabupaten Buru, mulai dari tanggal 1 September 2020 sampai dengan 1 Oktober 2020.. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif meliputi: pengumpulan data, reduksi data, display data dan verifikasi dan penegasan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X SMA Negeri 5 Buru, dimana siswa terlihat mereka fokus mengikuti proses pembelajaran, mencatat materi pelajaran, dan senang dengan pembelajaran menggunakan multimedia, siswa dengan mudah menjelaskan atau menjawab pertanyaan guru PAI dengan berani dan aktif dalam proses pembelajaran. Faktor pendukung dan faktor penghambat penggunaan multimedia dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas X SMA Negeri 5 Buru antara lain untuk faktor pendukung yakni tersedianya leptop dan komputer, infokus, listrik, dinding sekolah yang bersih, ruang kelas yang bersih, dan kemampuan guru PAI yang sangat baik dalam mengintegrasikan konsep dengan multimedia dalam proses pembelajaran serta tersedianya ruang kelas khusus yang didesain untuk kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia infokus. Sementara untuk faktor penghambatnya adalah infokus yang tersedia hanya satu, sehingga akan terkendala apabila digunakan oleh guru yang lain, kemudian listrik sering padam dan akses internet yang sering lamban. Kata kunci: Multimedia, motivasi belajar siswa, Pendidikan Agama Islam
ETNOGRAFI: TRADISI PINDAH MARGA DALAM PERNIKAHAN DI NEGERI BUANO HATUPUTIH KECAMATAN KEPULAUAN MANIPA KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Amina Lausepa; Samad Umarella
Kuttab: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 3, No 1 (2021): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/kjim.v3i1.2540

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to explain the implementation of clan switching in the marriage customs of the people of Buano Hatuputih in Buano Hatuputih Country, Manipa Islands District, West Seram Regency. And to explain its meaning in the wedding customs of the people of Buano Hatuputih, Manipa Islands District, West Seram Regency. The type of research used is descriptive qualitative with the type of field research (field research) with the research time being carried out for one month starting from December 19, 2019 to January 19, 2020. The techniques used in this study include; observation, interviews and documentation and data analysis used is a descriptive analysis technique which is intended to describe the reality that occurs in the field. The results show that the tradition of changing clans in marriage in Buano Hatuputih Village, Manipa Islands District, West Seram Regency is a guide that gives direction and orientation to people's lives in this case is the people (male) of the Buton tribe who married people from Buano. Hatuputih in the form of rules for special actions, while the marriage process is general as regulated in Islamic law which is carried out in Buano Hatuputih Village. The meaning of marriage symbols in the customs of the people of Buano Hatuputih, Manipa Islands District, West Seram Regency, such as betel holders, rings, earrings, necklaces (gold), beauty tools (makeup), white cloth, a set of prayer tools, and a bed (mattress). and equipment) in a wedding in Buano Hatuputih Village reflects a good thing that must be done and or carried out by both men and women after the marriage is completed, because the essence of marriage is to remind each other of good relations to Allah swt and to others. man. Keywords: Tradition of Changing Clans, Marriage, Buano Hatuputih Abstrak: Tujuan dari penelitian adalah untuk menjelaskan pelaksanaan pindah marga dalam adat pernikahan masyarakat Negeri Buano Hatuputih di Negeri Buano Hatuputih Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat. Dan untuk menjelaskan maknanya dalam adat pernikahan masyarakat Negeri Buano Hatuputih Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten  Seram  Bagian  Barat.  Jenis  penelitian  ini  yang  digunkaan  adalah  deskriptif kualitatif dengan tipe penelitian lapangan (field reseach) dengan waktu penelitian dilakukan selama satu bulan terhitung mulai dari tanggal 19 Desember 2019 sampai dengan 19 Januari 2020.  Adapun tehnik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; observasi, wawancara dan  dokumentasi  dan  analisis  data  yang  digunakan  yakni  teknik  analisis deskriptif  yang dimaksudkan untuk menggambarkan realitas yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi pindah marga dalam pernikahan di Desa Buano Hatuputih Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi terhadap hidup masyarakat dalam hal ini adlaah masyarakat (laki-laki) suku Buton yang menikah dengan masyarakat dari Negeri Buano Hatuputih berupa aturan-aturan untuk bertindak bersifat khusus, sedangkan proses penikahannya bersifat umum sebagaiman diatur dalam syariat Islam yang dilaksanakan di Desa Buano Hatuputih. Pemaknaan simbol pernikahan dalam adat masyarakat Negeri Buano Hatuputih Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat seperti tempat sirih, cincin, anting, kalung (emas), alat-alat kecantikan (make up), kain putih, seperangkat alat sholat, dan tempat tidur (kasur dan perlengkapannya) yang ada dalam pernikahan di Desa Buano Hatuputih mencerminkan suatu kebaikan yang harus dilakukan dan atau dilaksanakan oleh pihak baik laki-laki maupun perempuan setelah pernikahan itu selesai, karena hakikat dari pernikahan adalah untuk saling mengingatkatkan akan hubungan baik kepada Allah swt maupun kepada sesama manusia.
PERSPEKTIF MASYARAKAT TENTANG TRADISI MANDI SAFAR (Studi Kasus di Dusun Sanahuni Desa Sole Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat) Rosyani Tomia; Samad Umarella; Saddam Husein
Kuttab: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol 4, No 1 (2022): PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/kjim.v4i1.2889

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses tradisi mandi safar di dusun Sanahuni Desa Sole Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram bagian Barat dan pendapat masyarakat dusun Sanahuni Desa Sole Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat tentang tradisi mandi safar. Serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses tradisi mandi safar. Penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif. Berlokasi di Dusun Sanahuni Desa Sole Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan alur analisis data Milles. H. Huberman. Sumber data yang diperoleh adalah sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perspektif masyarakat Dusun Sanahuni tentang tradisi mandi safar merupakan suatu kebiasaan masyarakat Dusun Sanahuni yang sudah dijalankan sejak dulu sampai sekarang yang telah mereka percaya sebagai suatu kegiatan yang dapat melindungi mereka dari segala mara bahaya dan dapat menghapus dosa-dosa mereka. Dalam pelaksanaan tradisi mandi safar terdapat faktor pendukung dan faktor peghambat dimana salah satu faktor pendukungnya adalah masyarakat karena kehadiran masyarakat dalam berpartisipasi sangat mendukung jalannya pelaksanaan tradisi mandi safar dan salah satu faktor penghambatnya adalah komunikasi antar sesama masyarakat atau masyarakat dengan tokoh agama sehingga dapat menghambat jalannya pelaksanaan tradisi mandi safar.