Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANAN PROKALSITONIN PADA PNEUMONIA KOMUNITAS Mirza Purwitasari; Erlina Burhan; Priyanti Z. Soepandi
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 2, No 2 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.482 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v2i2.25

Abstract

Abstrak : Keterbatasan dalam mendiagnosis infeksi respirasi dari klinis, gejala penyakit dan pemeriksaan mikrobiologis, keberadaan biomarker dapat dijadikan informasi tambahan dalam meningkatkan diagnosis dan prognosis yang membantu dalam keputusan pemberian terapi. Penggunaan prokalsitonin dapat membantu diagnosis membedakan dari infeksi yang disebabkan oleh virus, menilai derajat risiko pasien dan keputusan pemberian, penghentian dan durasi antibiotik yang optimal. Pneumonia komunitas masih menjadi masalah kesehatan. Prokalsitonin pada akhir-akhir ini menjadi perhatian prognosis pada pneumonia komunitas. , baik yang diakibatkan oleh bakter iatau pun bukan. Prokalsitonin juga mempunyai kemampuan yang lebih baik dari pada C-reaktif protein sebagai biomarker petanda inflamasi dan mempunyai hubungan yang signifikan dengan skor sistem yang menilai klinis dan angka kematian. Kata kunci: Pneumonia komunitas, prokalsitoninAbstract : In light of the limitations of clinical signs and symptoms and traditional microbiologic diagnostic for respiratory infections, blood biomarkers that correlate with the presence and extent of bacterial infections may provide additional useful information to improve diagnostic and prognostic efforts and help with therapeutic decisions in individual patients. A growing body of evidence support the use of procalcitonin (PCT) to differentiate bacterial from viral respiratory diagnoses, to help risk stratify patients, and to guide antibiotic therapy decisions about initial need for, and optimal duration of, therapy.Communityacquired peneumonia (CAP) is a significant clinical and public health problem. Recently, attention has been paid to the potential for procalcitonin (PCT) both to differentiate the diagnosis and to indicate the prognosis of pneumonia. Procalsitonin has the ability to supplement clinical information to determine whether or not the cause of the inection is likely to be bacterial. In addition, PCT seems to be superior to the most prevalent inflammatory biomarker C-reactive protein a
Dampak Polusi Udara terhadap Asma Agus Dwi Susanto; Mirza Purwitasari; Budhi Antariksa; Retno A S Soemarwoto; Syazili Mustofa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1955

Abstract

Pedoman yang dikeluarkan oleh World Health Organization dibuat untuk mengurangi pengaruh buruk polusi udara.Polutan utama yang terdapat di udara yatiu PM, O3, NO2, SO2 . Polutan tersebut paling besar bersumber dari aktivitas industry dan asap kendaraan bermotor.Polusi udara mempunyai hubungan dengan eksaserbasi pada asma, peningkatan reaktivitas bronkus, bertambahnya gejala asma, peningkatan rawat inap dan kunjungan ke unit gawat darurat.Beberapa penelitian menyatakan bahwa polusi udara mempunyai peranan dalam terjadinya asma.Prevalens dan derajat beratnya asma meningkat seiring dengan peningkatan polusi udara.Pajanan polusi udara dapat dihindari dengan tetap beraktivitas dalam ruangan, menggunakan penyaring udara dalam ruangan, membatasi latihan fisis di luar ruangan yang dekat dengan sumber polusi.Kata kunci : asma, polusi udara, polutan udara