Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi Diversifikasi Pangan Skala Rumah Tangga pada Masa Pandemi Bagi Masyarakat Di Lingkungan Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta Leonie Margaretha Widya Pangestika; Yuliana Reni Swasti; Fransiscus Sinung Pranata; LM Ekawati Purwijantiningsih
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 2 (2021): November
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i2.50378

Abstract

Selama masa pandemi, terjadi peningkatan aktivitas budidaya tanaman sayur mayur dan ikan lele yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di lingkungan Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal tersebut menyebabkan tingginya hasil panen di lingkup rumah tangga. Diversifikasi pangan menjadi solusi yang dapat dilakukan untuk mengolah hasil panen secara optimal, sehingga akan tercipta ketahanan pangan bagi masing-masing keluarga. Edukasi diversifikasi pangan bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap ragam pangan yang dapat dikembangkan dengan mudah di rumah, serta trik teknologi pengolahan pangan tersebut. Edukasi berupa kegiatan penyuluhan dilakukan secara daring dan dihadiri 27 peserta yang merupakan masyarakat di lingkungan Kevikepan DIY. Teknik pengolahan produk pangan didemonstrasikan melalui video pengolahan sayuran hijau menjadi sayur fermentasi, cabai menjadi bubuk cabai, dan ikan lele menjadi sambal ikan lele. Tingkat pengetahuan peserta diukur melalui pengerjaan pretest dan post test berdasarkan pertanyaan yang sama. Hasil analisis uji Wilcoxon Signed Ranks membuktikan bahwa terdapat peningkatan skor yang signifikan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan (p=0,004).
Identifikasi Potensi Desa dan Kebutuhan Pengajaran Anti Hoax (Studi Kasus Desa Pucanganom, DIY) Leonie Margaretha Widya Pangestika; Felix Nola Rixcky Hariyanto; Johan Bagus Danianta; Andreas Tri Putra; Catrin Tamba; Avilia Rosa Julyana; Maria Laurdes De Fatima Temu; Gabriella Kumala Ratih; Jenissa Mellaneta Febriliana; Diyah Hayu Wijayanti; Bobby Pranata Sembiring
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.682 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i1.3915

Abstract

Desa Pucanganom merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Hampir sama dengan kebanyakan desa di Indonesia, masyarakat desa Pucanganom memiliki sebuah potensi yang dimiliki oleh desanya yakni berupa kesenian daerah. Desa Pucanganom dapat dikatakan sebagai desa yang masih sangat menjunjung tinggi nilai – nilai kebudayaan yang dimiliki di tengah himpitan globalisasi budaya lain. Namun begitu tidak dapat dipungkiri globalisasi yang masuk ke tengah masyarakat bukan hanya melalui budaya yang berupa kesenian saja melainkan melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Perkembangan TIK di Indonesia sekarang ini sangat pesat sehingga menimbulkan permasalahan lain yaitu maraknya berita bohong (hoax). Melihat hal tersebut tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa Pucanganom tentang bahaya dan cara mengatasi hoax. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan hasil berupa informasi bahwa terdapat 3 media  dalam kasus penyebaran hoax di Indonesia, yaitu media sosial, aplikasi chatting, dan website berita. Untuk mengantisipasi hal tersebut kami membuat penyuluhan berbasis online melalui ebook dan video buku ajar. 
Edukasi pengolahan dan pemasaran sebagai bentuk pemanfaatan tanaman bambu di desa Melikan Leonie Margaretha Widya Pangestika; Guruh Welly Setiawan; Steven Dherry Susanto; Maharani Eka Rachmadi; Brigita Marchia Enda; Favian Toni Adevita; Clearesta Puspitasari; Darlian Angga Kusuma; Agnes Fitriana Liwun; Dyllan Alexander; Berry Permana Ginting
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.989 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i1.3925

Abstract

Desa Melikan adalah salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu potensi yang ada di desa Melikan adalah bambu. Dikarenakan kekurangan air bersih dan tanah yang mengandung kapur, sulit bagi Desa Melikan untuk memperoleh hasil pertanian. Penduduk desa memanfaatkan bambu untuk dijadikan kerajinan dan dijual di sekitar desa. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini ialah mengedukasi penduduk Desa Melikan mengenai potensi desa Melikan khususnya bambu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan. Tahapan program pengabdian yaitu, 1) pengumpulan data mengenai potensi yang dimiliki Desa Melikan, 2) perancangan kegiatan untuk mengembangkan potensi bambu, 3) pelaksanaan program pengabdian berupa edukasi mengenai macam pengolahan bambu menjadi produk kerajinan. Selain diolah menjadi kerajinan dan anyaman, bambu juga banyak dimanfaatkan sebagai dekorasi seperti lampu dan vas bunga. Teknik pemasaran kerajinan bambu dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce juga disampaikan pada kegiatan ini. Kegiatan pengabdian diharapkan dapat memberikan informasi dan menyulut semangat masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada di desa Melikan, sehingga akhirnya dapat  membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penanaman, Perawatan dan Pembudidayaan Cendana sebagai Upaya Peningkatan Potensi Desa Petir Leonie Margaretha Widya Pangestika
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 3 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.967 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i3.3939

Abstract

Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul memiliki berbagai potensi di bidang pertanian dan kehutanan, industri rumah tangga dan pariwisata. Cendana merupakan salah satu tumbuhan langka sehingga perlu dilindungi karena termasuk pada kategori rentan (vulnerable) menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 1998. Budidaya cendana dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan perekonomian warga melalui pengolahan cendana. Kegiatan pengabdian memperkenalkan tanaman cendana, metode cara menanam, merawat, dan cara mengolah cendana menjadi produk ekonomis. Beberapa hal yang diperhatikan dalam budidaya cendana antara lain,  lokasi penanaman, jenis tanah, waktu yang diperlukan dalam menanam. Budidaya cendana juga dilakukan untuk melestarikan tanaman cendana. Pengolahan cendana menjadi sebuah produk dapat menggunakan metode air, uap serta air dan uap. Melalui kegiatan ini, masyarakat desa Petir dapat memproduksi barang olahan cendana seperti perabotan kayu, minyak atsiri, untuk bahan bakar, dan lain-lain serta dapat memperoleh manfaat ekonomi.
Pemanfaatan sumur resapan sebagai solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa Karangwuni Leonie Margaretha Widya Pangestika
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.756 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i4.3944

Abstract

Desa Karangwuni adalah sebuah desa yang berlokasi di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Karangwuni sering mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. Sedangkan pertanian yang merupakan salah satu pilar perekonomian di desa Karangwuni membutuhkan suplai air bersih dalam jumlah yang besar.  Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan mengidentifikasi potensi desa Karangwuni dan mengatasi permasalahan kekurangan air tersebut. Luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah e-book dan video mengenai potensi desa dan rancangan sumur resapan. Hasil observasi menunjukkan beberapa potensi yang ada di desa Karangwuni antara lain kacang tanah, hewan ternak kambing, wisata religi, wisata kuliner yaitu ulat jati, kesenian tradisional karawitan, dan daerah wisata Petilasan Pok Sembojo. Rancangan sumur resapan dibuat mempertimbangkan beberapa aspek seperti kedalaman, material bahan, dan jenis tanah. Implementasi rancangan sumur resapan dapat menjadi solusi atas permasalahan kekurangan air di desa Karangwuni.
Pengembangan potensi desa Pringombo pada masa pandemi dengan menerapkan 5.0 society Leonie Margaretha Widya Pangestika
Jurnal Atma Inovasia Vol. 1 No. 4 (2021): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.001 KB) | DOI: 10.24002/jai.v1i4.3984

Abstract

Desa Pringombo adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Gunung Kidul. Desa Pringombo memiliki banyak potensi pada berbagai bidang. Selain potensi sumber daya alam, Desa Pringombo juga memiliki potensi di bidang kesenian yaitu pertunjukan kethoprak. Pembatasan sosial yang terjadi akibat pandemic COVID-19 mengakibatkan berbagai masalah, khususnya di bidang perekonomian. Pertunjukan kethoprak yang harus dilakukan dengan berkerumun tidak lagi dapat dilakukan. Hal tersebut berdampak besar bagi pendapatan sekelompok masyarakat yang bekerja sebagai pemain kethoprak. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya berupa alternatif untuk mempertahankan eksistensi pertunjukan ketoprak dari Desa Pringombo. Penyiaran pertunjukan kethoprak dapat dilakukan melalui aplikasi Youtube.  Melalui aplikasi Youtube, para pemain dapat tetap menampilkan kethoprak serta memperoleh penghasilan dari Youtube. Melalui kegiatan ini, masyarakat  diedukasi mengenai pemanfaatan aplikasi Youtube untuk mempertahankan eksistensi pertunjukan kethoprak.
Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Tempe Koro Pedang dalam Produk Egg Roll di Pulutan, Wonosari, Gunung Kidul Brigitta Laksmi Paramita; Franciscus Sinung Pranata; LM Ekawati Purwijantiningsih; Yuliana Reni Swasti; Leonie Margaretha Widya Pangestika
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 12, No 1 (2023): Mei
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v12i1.60752

Abstract

Desa Pulutan, Wonosari merupakan salah satu desa penghasil kacang koro pedang. Namun, olahan koro pedang saat ini hanya sebatas diolah menjadi tempe. Pengembangan produk tempe yang dinilai memiliki manfaat gizi yang tinggi pun masih terbatas sehingga diperlukan pengetahuan terkait pengembangan produk tempe menjadi produk yang lebih komersial dan memiliki nilai jual yang tinggi. Egg roll merupakan salah satu produk yang digemari masyarakat. Pemanfaatan tempe koro pedang pada produk egg roll dapat meningkatkan nilai jualnya. Pengetahuan terkait dengan pemanfaatan tempe koro pedang menjadi egg roll sangat diperlukan untuk memperluas pemanfaatan tempe koro pedang dan untuk pengembangan usaha tempe koro pedang. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dipilih dalam pengabdian ini agar peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan namun juga skill dalam mengolah tempe koro pedang menjadi produk egg roll. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank (p<0,05) menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada frekuensi jawaban benar pre-test dan post-test yang mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan peserta terkait pemanfaatan tempe koro pedang pada produk egg roll. Peningkatan skill peserta dalam mengolah produk egg roll berbasis tempe koro pedang juga dibuktikan dengan produk egg roll tempe koro pedang yang sudah dikomersialisasikan dan bermanfaat untuk pengembangan UKM. Kata kunci: Tempe koro pedang; egg roll; penyuluhan; pelatihan.
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Brownis Kukus dan Stick Berbahan Dasar Pisang Kepok Leonie Margaretha Widya Pangestika
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/senapas.v1i1.7381

Abstract

Pisang kepok merupakan salah satu komoditas unggulan dan potensial di Padukuhan Karang, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Hingga saat ini, pemanfaatan pisang masih terbatas. Inovasi pembuatan brownis kukus dan stick berbahan dasar pisang dapat meningkatkan keanekaragaman pangan olahan pisang. Kegiatan pelatihan bertujuan meningkatkan wawasan dan pengalaman masyarakat terkait alternatif pengolahan pisang. Pelatihan dilaksanakan secara luring dan dihadiri oleh 13 orang. Kegiatan pelatihan diawali dengan pemaparan materi mengenai cara pembuatan produk, pengemasan, serta pelabelan pada bagian kemasan. Peserta kegiatan pelatihan mempraktekkan secara langsung cara pembuatan kedua produk olahan pisang kepok dengan didampingi tim pengabdi. Melalui kegiatan pelatihan, para peserta dapat mengolah secara mandiri pisang kepok hasil produksi pekarangan menjadi produk yang inovatif. Produk olahan pisang berupa brownis kukus pisang dan stick pisang juga menjadi ide kegiatan berwirausaha, sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat.